Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Binsar Maruli Tua
Abstrak :
Salah satu konsep memanfaatkan potensi iklim untuk pencahayaan dan pertukaran udara serta pendinginan temperatur udara ruang kegiatan manusia secara alami adalah menghadirkan inner courtyard pada suatu bangunan. Konsep inner courtyard- ruang terbuka yang ada di relatif tengah suatu bangunan - sudah lama diterapkan pada rumah-rumah antara lain di daerah beriklim panas kering terutama untuk menciptakan iklim mikro yang dirasakan nyaman bagi penghuni rumah karena memungkinkan terjadinya pertukaran antara udara panas dan dingin. Pengamatan kenyamanan termal pada studi kasus bangunan tinggi apartemen Menara Budi dilakukan melalui pengukuran dengan alat HOBO selama 2 hart rnulai pukul 10.00 sampai 16.00 WIB terutama terhadap temperatur udara dan kelembaban udara di ruang dalam, area inner courtyard dan ruang luar.
Data basil pengukuran tersebut dilengkapi dengan kuesioner sebagai parameter tingkat kenyamanan termal yang dirasakan para pengguna ruang dalam yang adalah staf dan karyawan yang bekerja di sekitar inner courtyard pada rentang waktu antara pukul 11.00 dan 14.00 WIB. Ruang-ruang dalam di sekitar inner courtyard yang diamati tingkat kenyamanan termainya antara lain ruang resepsionis, foyer dan ruang makan setengah terbuka dekat restoran tanpa adanya pengkondisian udara buatan. Kemudian data hasil pengukuran tersebut dipetakan terhadap grafik psikrometrik, yaitu grafik yang digunakan untuk mengetahui standar kenyamanan termal manusia yang sifatnya universal. Hasil pemetaan adalah kondisi rang dalam di sekitar inner courtyard yang diamati tingkat kenyamanan lermalnya masih berada relatif jauh di luar zona kenyamanan termal manusia.
Hasil pengamatan menyatakan bahwa inner courtyard sebagai ruang luar yang ada di dalam bangunan memungkinkan terjadinya interaksi lingkungan termal yang lebih besar antara ruang dalam dan ruang luar bangunan. Inner courtyard akan berhasil menciptakan kondisi ruangan-ruangan di sekitarnya nyaman secara termal bila aspek perancangan bangunan tersebut tanggap terhadap kondisi iklim setempat.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S48591
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Shabrina Alyani
Abstrak :
ABSTRAK
Pembangunan perkotaan di Indonesia dan Jepang tumbuh dengan pesat, menyebabkan terjadinya urban sprawl yang meluas dan pembangunan perumahan yang penuh. Orang menginginkan privasi dalam kehidupan pribadi mereka dari kehidupan kota yang padat, tetapi tidak mengingkan kehidupan mereka terisolasi sepenuhnya dari lingkungan luar. Brian Edwards 2006 mengatakan bahwa rumah dengan courtyard merupakan lsquo;tipologi responsif terhadap perumahan perkotaan dengan kepadatan rendah rsquo; dan merupakan lsquo;bentuk perumahan yang sesuai dalam pembangunan perkotaan berkelanjutan campuran kontemporer. rsquo; Ide dari mengaplikasikan courtyard tidak baru dalam arsitektur Indonesia dan Jepang. Melainkan, desain tersebut sudah ada sejak awal dari bangunan tempat tinggal sebagai strategi dalam memasukkan cahaya dan udara ke dalam bangunan. Sejak saat itu, courtyard dalam rumah Indonesia dan Jepang mengalami perubahan dari segi fungsi dan komposisi spasial sebagai efek dari pembangunan perkotaan. Skripsi ini bertujuan untuk mempelajari transformasi dari konsep courtyard dari arsitektur tradisional ke interpretasi modern dari courtyard dalam rumah kontemporer. Kontribusi nilai sosial dan budaya dalam terbentuknya konseptualisasi dalam ruang arsitektur juga didalami. Skripsi ini berisi diskusi mengenai courtyard ditinjau dari segi tipe, fungsi, dan keuntungan.
ABSTRAK
The urban development in Indonesia and Japan has been growing rapidly, resulting in the expansive urban sprawl and packed urban housings. People desire for their private life to be protected from the congested city life, but not completely shut out from the outside. Brian Edwards 2006 has asserted that courtyard housing has been believed to be ldquo a responsive typology to low rise high density urban housing rdquo and is an ldquo appropriate form of housing within contemporary mixed use sustainable urban development rdquo p. xvii . The idea of implementing a courtyard is not new to Indonesian and Japanese architecture. Rather, it has been there since the early design of its residential building as a strategy to draw natural light and air into the building. From that time, courtyard in the Indonesian and Japanese house has been evolving in terms of its utilization and spatial composition as the effect of urban development. This thesis aims to study the transformation of the concept of courtyard in traditional architecture to the modern interpretation of courtyard in contemporary house. Social and cultural values contribute in forming the conceptualization of an architectural space is also investigated. The study includes the discussion of courtyard in terms of its type, function, and benefits.
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library