Ditemukan 33 dokumen yang sesuai dengan query
Farida
Abstrak :
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah (1)Untuk mengetahui pandangan suku Makassar terhadap budaya siri' terkait dengan tindak kekerasan. Dan (2) Untuk mengetahui keberadaan budaya siri' dalam masyarakat adat Makassar di kabupaten Gowa. (3) Untuk mengetahui mekanisme penegakan hak masyarakat adat Makassar di Gowa.
Penelitian ini mengambil lokasi pada suku Makassar di kabupaten Gowa, Dalam penelitian ini, penulis menggunakan observasi non partisipasi, karena penulis tidak ikut ambil bagian secara langsung di dalam perikehidupan atau situasi dari orang¬orang yang diobservasi. Wawancara dilakukan dengan beberapa tokoh masyarakat suku Makassar, pakar budaya dan juga beberapa masyarakat Makassar yang berada di kabupaten Gowa maupun masyarakat Makassar yang berada di luar kabupaten Gowa. Wawancara dilakukan secara langsung dengan menggunakan pedoman wawancara (wawancara tidak berstruktur). Hasil penelitian Berdasarkan analisis terhadap data primer dan data sekunder dapat dikemukakan bahwa: keberadaan kebudayaan siri' masyarakat adat Makassar di Kabupaten Gowa harus dipertahankan karena pada hakikatnya budaya siri' merupakan ajaran islam yang harus diamalkan dan orang-¬orang suku bangsa Makassar sangat takut kehilangan siri', karena siri' itu dianggap pemberian Tuhan yang hares dijaga.
Dari hasil analisis terhadap penelitian ini diperoleh kesimpulan sebagai berikut: (1)Bagi suku bangsa Makassar di kabupaten Gowa jika siri' dilanggar maka tindakan untuk menegakkan siri' tidaklah dipikirkan akibatnya. Sikap hidup masyarakat di kabupaten Gowa dilandasi dengan apa yang disebut siri' yang merupakan adat yang masih melembaga dan masih berpengaruh dalam kehidupan masyarakat adat di Gowa. (2) implementasi siri' yang berupa tindakan kekerasan bahkan sampai kepada pembunuhan dimaksudkan agar ada efek jera bagi orang yang membuat malu (appakasiri') agar tidak lagi melakukan perbuatan appakasiri' (mempermalukan). (3) telah terjadi pergeseran nilai dan makna siri' dimasyarakat adat Makassar disebabkan dua faktor yakni perubahan pengetahuan budaya (logika dan etika). Pewarisan nilai-¬nilai sejak kemerdekaan tidak memadai maka terjadilah kesimpang siuran dalam reaksi simbolik.
Saran: (1) Pada dasarnya masyarakat adat diwadahi oleh suatu lembaga yang disebut lembaga dan masyarakat adat. Begitu besarnya kedudukan dan perannya lembaga adat pada setiap daerah seyogyanya diformalkan dan diatur secara khusus dalam Peraturan Daerah (Perda). (2) bagi pelaku tindakan kekerasan akibat siri' diberikan hukuman penjara ringan clan pengenaan hukuman penjara berat terhadap pelaku pelanggaran (3) perlu revitalisasi lembaga masyarakat adat melalui pemberdayaan masyarat adat, pelembagaan budaya siri' sejak dini kepada anak-anak baik melalui pendidikan formal maupun non formal membuat kearifan-kearifan lokal berdasarkan siri ' na pacce ' dengan berpedoman pada panadakkang.
ABSTRACT
The purpose of this research is (I) to know the view of Makasar Ethnic toward Siri' culture connecting with hardness action. (2). to know the position of Siri' culture in the community of Makasar tradition in Gowa district. (3). To know the maintenance mechanism of straightening of traditional community Makassar right in Gowa
The research took place at Makassar ethnic in Gowa district, in the research, the writer used non participant observation, because the writer did not take part directly in the life or situation from the people observed. The interview has been done with some personage community of Makassar ethnics, the expert of culture and also several persons in Gowa district and the community outside of Gowa district. The interview has been done directly by using interview orientation (unstructural interview). The result of interview based on the analysis to primer data and secondary data can be told that the existence of siri culture community of Makassar custom in Gowa district must be maintained because in the reality siri culture is islamic teaching that must be done and the people of Makassar ethnic is very afraid lost of siri, because siri is considered as the present of the God that must be kept
From the result of analysis to the research has been got some conclusion as like: (1). For Makassar ethnic in Gowa district if siri is collided so the action for building siri is not thought the cause. The behaviour of community in Gowa district based on whether is called siri that is the tradition still customary and still influence in the life of community ethnic in Gowa (2). The implementation of siri as like hardness actions even until to the killing is aimed in order to have an effect of cured for the people making shy (appakasiri) in order not to do the activity appakasiri (making shy). (3). it has been happened the friction assess and mean siri' socialized by custom of Makassar which has been caused by two factors namely change of cultural knowledge (logic and ethics). Values endowment since Independence Day is not adequate hence happen unclearness in symbolic reaction.
Suggestion: (1) Basically socialize custom has been placed by an institute called institute and socialize custom. So the level of domiciling and its role institute custom in each formal area properly and arranged peculiarly in By Law of regional (Perda). (2) For action perpetrator hardness of siri effect was given a light imprisonment and the heavy imprisonment imposition to collision of siri perpetrator (3) need revitalization of institute of custom society through enable ness of society custom, cultural institute of siri' early on to good children through formal education and also non formal make local wisdom pursuant to siri' na pacce' by referring to panadakkang.
2007
T20776
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Amsterdam: Pepin Press, 1998
R 391.022 Pic
Buku Referensi Universitas Indonesia Library
Helen Susanti
Abstrak :
Tests 1m membahas mengena1 makna upacara perkawman Shmto yang
dtselenggarakan dt Togo JmJa Urutan upacara perkawman Shmto adalah sebagat
benkut Sanden Shubatsu no Gz Norzto Sojo Sezhaz no Gz Yubzwa no Kokan
Sezshz Sojo Tamagushz Hoten Shznzokuhaz no Gz dan Tazshutsu Masalah pokok
yang dtbahas dalam penehtlan 1m adalah 1) apa makna upacara perkawman
Shmto dt Togo JmJa 2) apa makna dan pakatan yang dtkenakan pada upacara
perkawman Shmto d1 Togo JmJa dan 3) apakah ada perbedaan antara upacara
perkawman Shmto yang umum dan upacara perkawman Shmto d1 Togo Jmja
Hastl penehtian menunJukkan bahwa ntual yang pentmg dalam upacara
perkawman Shmto adalah Shubatsu no Gz Norzto Sojo dan Tamagushz Hoten
yang bermakna pemumtan permohonan dan persembahan Makna upacara
perkawman Shmto adalah pembentahuan kepada Kam1 kepada kerabat dan ternan
mengena1 terbentuknya keluarga yang barn Selam 1tu JUga memihkl tuJuan untuk
memohon kepada Kam1 untuk memberkah perkawman mereka supaya btsa
membentuk keluarga yang bahagta Ada sedikit perbedaan yang terdapat dalam
upacara perkawman di Togo Jmja tetap1 bukan perbedaan makna
......This thesis IS about the meanmg of Shmto weddmg ceremony held m Togo JmJa
Shmto weddmg sequence ts as follows Sanden, Shubatsu no Gz Norzto Sojo
Sezhaz no Gz Yubzwa no Kokan Sezshz Sojo Tamagushz Hoten Shznzokuhaz no Gz
and Tazshutsu The central Issues m th1s thesis are 1) what IS the meanmg of
Shmto weddmg ceremony m Togo JmJa 2) what 1s the meamng of clothmg worn
on Shmto weddmg ceremony, and 3) whether there ts a dtfference between a
pubhc Shmto weddmg ceremomes and marnage ceremomes m Togo JmJa Shmto
The results showed that the Important ntual m Shmto weddmg ceremony IS
Shubatsu no Gz Norzto Sojo dan Tamagushz Hoten whtch IS means punfymg,
supplicatiOn and offermgs The meamng of Shmto weddmg ceremony IS a notice
to us to relatives and fnends about the formation of a new family It also has the
purpose to plead wtth us to bless the1r marnage m order to form a happy family
There IS httle dtfference there ts m a marnage ceremony m Togo JmJa but not the
difference m meamng
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2012
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Fadhila Shabrina Hidayati
Abstrak :
ABSTRAK
Malaysia adalah negara multikultural dengan Melayu sebagai etnis asli dan terbesar, karena itu lah budaya Melayu menjadi dasar perkembangan budaya di Malaysia. Baju kurung dan baju Melayu yang tadinya milik etnis Melayu kini menjadi pakaian nasional Malaysia yang menunjukkan identitas nasional dan nation branding. Menurut Hall 1990 , identitas bukan lah sesuatu yang tetap dan bergantung pada positioning. Sedangkan Anholt 2013 berargumen bahwa identitas merupakan bagian dari nation branding. Penelitian kualitatif ini melihat bagaimana penerimaan kaum muda Malaysia terhadap baju kurung dan baju Melayu sebagai identitas nasional dan nation branding. Penulis menemukan bahwa identitas yang ditampilkan melalui keduanya dapat berupa identitas Melayu dan identitas nasional Malaysia karena keduanya dipakai oleh seluruh etnis di Malaysia. Di dunia internasional, keduanya juga menjadi pakaian yang menunjukkan identitas Malaysia, sehingga citra yang ditampilkan melalui nation branding dapat terlihat melalui baju kurung dan baju Melayu. Kata kunci:Malaysia; baju kurung; baju Melayu; identitas; nation branding
ABSTRACT
Malaysia is a multicultural country with Malay as the indigenous and the largest ethnic, hence Malay culture is the foundation of the development of Malaysia rsquo s culture. Baju kurung and baju Melayu belonged to the Malays have became Malaysia rsquo s national costume that shows national identity and nation branding. According to Hall 1990 , identity is not fixed and has positioning. Anholt 2013 argues that identity is a part of nation branding. This qualitative research examines on how youths in Malaysia is accepting baju kurung and baju Melayu as their national clothing and nation branding. The author found that the identity that is shown through baju kurung and baju Melayu could be the Malay and Malaysia rsquo s national identity due to both costumes are worn by all ethnics in Malaysia. In the international world, those costumes have become the clothing which represent Malaysia rsquo s identity, so that image is shown through nation branding could be seen by means of baju kurung and baju Melayu. Keywords Malaysia baju kurung baju Melayu identity nation branding
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
T50366
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Abstrak :
Apabila kita membayangkan pertunjukan Kabuki, yang ada di dalam bayangan kita adalah suatu pertunjukan teater yang unik, dengan kemegahan dan keindahan di setiap unsurnya. Baik dalam hal akting para aktornya, maupun periengkapan panggung dan perlengkapan kostum. Kesemuanya disajikan dengan menggunakan teknik yang canggih, lain dari pada yang lain, sehingga menghasilkan suatu pertunjukan drama yang sangat indah dan megah. Untuk mencapai semua itu diperlukan suatu proses yang sulit dan panjang. Kehebatan berakting dari keluarga Ichikawa Danjuro juga tidak terlcpas dari proses belajar yang keras dan lama. Salah satu kehebatan akting serta kostum yang digunakan oleh keluarga Ichikawa Danjuro dapat dilihat dalam dramanya yang berjudul Shibaraku. Kehebatan ide, yang disajikan dalam teknik penggunaan lengan yang sangat unik pada kostum Shibaraku ini tidak dapat dijumpai dalam drama Kabuki manapun. Setelah melalui beberapa kali proses penyempurnaan, jadilah kostum Shiharaku ini menjadi salah satu kostum Kabuki yang paling unik dan indah.
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2002
S13529
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Steffi
Abstrak :
ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai perbedaan antara Hak Cipta karya seni terapan dengan desain industri dalam kaitannya dengan kostum. Fokus bahasan dari skripsi ini adalah dalam ranah hak cipta, dengan sedikit membahas mengenai desain indsutri. Kostum adalah salah satu jenis pakaian, yang mana memiliki fungsi praktis untuk menghangatkan serta mendekorasi tubuh manusia. Dengan memiliki fungsi praktis tersebut, apakah kostum dapat dilindungi oleh Undang-Undang Hak Cipta sebagai sebuah karya seni terapan ataukah lebih tepat dikategorikan sebagai sebuah produk industri yang dilindungi oleh Undang-Undang Desain Industri? Mungkinkah bagi sebuah kostum untuk dilindungi oleh Undang-Undang Hak Cipta? Skripsi ini akan diawali dengan analisa mengenai perbedaan antara karya seni terapan dan desain industri, kemudian dilanjutkan dengan mengaitkannya dengan kostum. Lebih lanjut juga akan dibahas mengenai kostum untuk kegiatan yang spesifik, yaitu costume play, yang mana akan dibahas mengenai perlindungan hukum untuk sang pencipta gambar sekaligus perlindungan hukum untuk pencipta kostum.
ABSTRACT
This thesis discuss regarding the differences between copyrighted applied art and industrial design in relation to costume. The focus of discussion in this thesis would be in copyright point of view with slightly discussing about industrial design. A costume is a type of clothing, which has practical function to warm and decorate human body. With having utilitarian aspects, are costumes copyrightable as a work of applied art or it is more suitable to be protected as an industrial product Writer will start the thesis with the analysis of the differences of a work of applied art and industrial design then continue with relating them to specific costumes, namely costumes for cosplay. The last discussion of this thesis will also discuss regarding the legal protection for the author of a drawing and legal protection for costume maker.
2017
S65920
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Tarrant, Naomi
London: Routledge, 1994
391 TAR d
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Bruzzi, Stella
London: Routledge, 1997
791.436 55 BRU u
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Azah Aziz
Bangi: Universiti Kebangsaan Malaysia, 2009
R 391.008.9 AZA r
Buku Referensi Universitas Indonesia Library
Suma Riella Rusdiarti
1996
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian Universitas Indonesia Library