Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Chris Bambang Herupermadi
Abstrak :
Untuk mengatasi alokasi biaya atas penggunaan fasilitas Santan dibuatlah JOA yauitu Santan Terminal Joint Operating Agreement dengan makasud untuk mengatur tentang penggunaan asset dan fasilitas di Santan Terminal. Terlepas dari metode apa saja yang digunakan, yang terpenting adalah bahwa metode alokasi biaya ini harus dapat dirasakan adil bagi semua pihak, transparan, dapat diaudit dan memberikan manfaat baik berupa peningkatan fungsi control serta efisiensi biaya atas pelaksanaannya.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T23804
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nababan, Tonggo Piona Marito
Abstrak :
Pengembalian biaya operasi dalam kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi merupakan hak Kontraktor Kontrak Kerja Sama yang disepakati sebagai salah satu persyaratan dalam kontrak bagi hasil production sharing contract . Permasalahan yang akhir-akhir ini berkembang dalam pengembalian biaya operasi kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi adalah terkait penggelembungan biaya yang diklaim oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama KKKS . Pelanggaran ini diperkuat dengan adanya temuan penggelembungan biaya remunerasi Tenaga Kerja Asing dalam cost recovery berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Nomor 52/AUDITAMAVII/PDTT/12/2015 atas Perhitungan Bagi Hasil Minyak dan Gas Bumi Tahun 2014 Wilayah Kerja Rokan pada SKK Migas dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama KKKS PT Chevron Pacific Indonesia. Dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan metode penelitian hukum normatif dengan tujuan mengkaji permasalahan pembebanan biaya remunerasi Tenaga Kerja Asing dalam cost recovery berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2010, Pedoman Tata Kerja Nomor 018/PTK/X/2008, Peraturan Menteri Keuangan Nomor No. 258/PMK.011/2011, dan Global Expatriate Policy Kontraktor Kontrak Kerja Sama KKKS .
Operating cost recovery in Oil and Gas Upstream Business Activities is a stipulated Contractor rsquo s right as one of the requirements in production sharing contract. Recently, the operating cost recovery issues in Oil and Gas Upstream Business Activities is related to the distension of cost recovery claimed by the Contractor. The violation of operating cost recovery is enhanced by the distention of the imposition of foreign employee rsquo s remuneration based on the Audit Report of Indonesian Supreme Audit Institution Number 52 AUDITAMAVII PDTT 12 2015 of production sharing calculation year 2014 in Contract Area Rokan between Special Task Force for Upstream Oil and Gas Business Activities SKK Migas and Contractor PT Chevron Pacific Indonesia. In process of writing this thesis, writer is using legal research method to analyse the issues based on the Government of Indonesia Regulation Number 79 Year 2010, Work Procedure Manual of SKK Migas Number 018 PTK X 2008, Ministry of Finance of Republic of Indonesia Regulation Number 258 PMK.011 2011, and Contractor Global Expatriate Policy.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2017
S66763
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maysar
Abstrak :
Setiap perusahaan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI), berdasarkan ketentuan Bapepam (Badan Pengawas Pasar Modal) wajib untuk menerbitkan laporan tahunan sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban manajemen kepada para stakeholders. Laporan tahunan bisa berisi informasi wajib (mandatory) maupun informasi sukarela (voluntary). Manfaat utama yang diperoleh perusahaan dari pengungkapan sukarela adalah biaya modal yang rendah. Banyak Penelitian ini menguji pengaruh antara tingkat pengungkapan terhadap cost of equity capital dengan menggunakan variabel moderasi ukuran perusahaan, kualitas audit, dan prediksi kebangkrutan. Tingkat pengungkapan diukur dengan model Botosan (1997) . Ukuran perusahaan diproksi dengan total asset pada akhir tahun 2005 yang ditransformasikan ke dalam natural log. Kualitas audit diproksi dengan besaran KAP yang diukur secara dummy, 1 untuk KAP yang termasuk the big four dan 0 untuk KAP kategori non big four. Prediksi kebangkrutan diukur dengan metode perhitungan Altman Z-score. Cost of equity capital diukur dengan rumus CAPM (Capital Assets Pricing Model). Sample penelitian adalah perusahaan manufaktur yang listing di BEI pada tahun 2005. pengambilan sample secara purposive sampling, dan diperoleh 85 laporan tahunan perusahaan manufaktur. Berdasarkan data tersebut, diketahui tingkat pengungkapan informasi oleh perusahaan publik, khususnya perusahaan manufaktur, relatif masih rendah. Rata-rata cost of equity capital perusahaan sample cukup tinggi, yaitu 19,20%. Hasil pengujian regresi untuk tingkat pengungkapan yang diukur menurut model Botosan membuktikan bahwa tingkat pengungkapan memiliki pengaruh negatif terhadap cost of equity capital secara signifikan. Ukuran perusahaan terbukti sebagai variabel yang secara konsisten mempengaruhi hubungan antara tingkat pengungkapan dengan cost of equity capital. Hasil temuan ini sejalan dengan apa yang ditemukan oleh Botosan (1997), Mardiyah (2001), Murni (2003) dan Chen, Chen dan Wei (2003), Supatmi (2006). Dalam penelitian ini, kualitas audit terbukti secara statistik tidak berpengaruh signifikan terhadap cost of equity capital. Prediksi kebangkrutan juga terbukti tidak mempengaruhipenelitian yang menyatakan bahwa semakin luas tingkat pengungkapan informasi perusahaan, maka akan semakin rendah biaya modal, baik biaya modal utang (cost of debt) maupun biaya modal ekuitas (cost of equity). Dalam beberapa penelitian yang telah dilakukan, ditemukan hasil yang masih belum konsisten. Untuk itu dalam penelitian ini yang merupakan replikasi dari penelitian-penelitian sebelumnya masih mencoba untuk meneliti kembali sehingga bisa menghasilkan hasil yang konsisten. ditentukan persoalan penelitian sebagai berikut : 1. Bagaimanakah tingkat pengungkapan informasi perusahaan manufaktur dalam laporan tahunan ? 2. Apakah ada pengaruh antara tingkat pengungkapan informasi dalam laporan tahunan terhadap cost of equity capital dengan ukuran perusahaan, kualitas audit, dan prediksi kebangkrutan, baik secara simultan maupun secara terpisah? hubungan yang signifikan antara tingkat pengungkapan dengan cost of equity capital. Sementara interaksi antara ukuran perusahaan dengan tingkat pengungkapan menunjukkan pengaruh signifikan terhadap cost of equity capital. Temuan ini mendukung apa yang ditemukan oleh Singhvi dan Desai (1971, dalam Mardiyah 2001) (1999), Titman dan Trueman (1986, dalam Lee et al., 1999), Lee et al. (1999), dan Fitriany (2001). Penelitian ini tidak terlepas dari berbagai batasan yang menyebabkan hasil penelitian tidak dapat digeneralisasi, antara lain : 1) Obyek penelitian hanya perusahaan manufaktur dan periode penelitian hanya satu tahun, 2) Variabel independen yang digunakan sebagai moderasi dalam melihat hubungan tingkat pengungkapan informasi dengan cost of equity capital hanya ukuran perusahaan, kualitas audit, dan prediksi kebangkrutan, 3) Variabel tingkat pengungkapan informasi berdasarkan variabel yang disusun oleh Botosan, ada kemungkinan ketidakpastian atau perbedaan antara variabel yang digunakan Botosan dengan karakteristik laporan tahunan perusahaan manufaktur di Indonesia, 4) Adanya unsur subyektifitas dalam mengukur tingkat pengungkapan dalam laporan tahunan, 5) Pemakaian CAPM dalam mengukur cost of equity capital mengandung beberapa kelemahan seperti yang dikemukakan oleh Botosan (1997) bahwa CAPM tidak merefleksikan estimasi resiko yang tidak dapat didiversifikasi (non diversifiable risk), 6) Kualitas audit yang hanya diproksi dengan besaran KAP belum melihat proksi lain seperti hasil opini dan tingkat independensi. 7) Penelitian ini tidak menguji pengaruh ukuran perusahaan terhadap tingkat pengungkapan, karena data yang didapat tidak lengkap. 8). Sampel yang digunakan untuk penelitian perlu diperbanyak lagi agar lebih mewakili data dan variable penelitian. Untuk itu dalam penelitian berikutnya disarankan untuk mempertimbangkan hal-hal tersebut agar diketemukan hasil penelitian yang lebih baik.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T25090
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library