Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Erita Lusianti
Abstrak :
ABSTRAK
Asam azelat merupakan salah satu zat yang memiliki efek anti jerawat dan pencerah kulit akan tetapi dilarang terdapat pada produk kosmetik berdasarkan Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan nomor 18 tentang Persyaratan Teknis Bahan Kosmetika tahun 2015 lampiran V. Asam azelat sebagai obat jerawat dalam penggunaannya harus dengan resep dokter dan umumnya digunakan pada konsentrasi 20 di dalam formulasi krim dan 15 di dalam gel. Penggunaan asam azelat pada konsentrasi rendah di dalam produk kosmetik tidak direkomendasikan karena asam azelat tidak menunjukkan efektifitas jika konsentrasinya di bawah 10 dan penggunaan antibiotik dosis rendah dapat menimbulkan resistensi. Aplikasi konsentrasi yang lebih tinggi dari 10 dianggap sebagai penggunaan pada medis. Metode standar penentuan asam azelat baik dalam kadar tinggi maupun kadar rendah belum ada, tapi umumnya digunakan metode KCKT untuk penentuan asam azelat dalam kadar besar. Pada penelitian ini dilakukan modifikasi metode analisis asam lemak standar AOAC Internasional serta validasi metode analisa agar metode tersebut dapat diaplikasikan di laboratorium. Metode analisis melibatkan pemanasan sediaan krim yang telah dilarutkan dengan metanol dan ditambahkan katalis BF3-metanol 10 , dilanjutkan dengan ekstraksi dan analisis dengan GCMS. Berdasarkan hasil validasi metode diperoleh kurva kalibrasi yang cukup linier dengan nilai korelatif 0,9997. Metode ini juga cukup sensitif dengan batas deteksi 1,02 g/mL, presisi yang cukup baik dengan simpangan baku relatif RSD antara 0,63 ndash; 0,96 serta hasil yang cukup akurat yang mana persentase perolehan kembali sebesar 99,85 pada rentang 98,27 ndash; 100,72 . Hasil yang baik ini menunjukkan bahwa metode dapat digunakan sebagai metode analisis untuk pengujian di laboratorium.
ABSTRACT
Azelaic acid is one of the substances that has anti acne and skin lightening effects but prohibited on cosmetics products based on the Regulation of the Head of the National Agency of Drug and Food Control BPOM No. 18 of 2015 on the Technical Requirements of Cosmetics Ingredients Annex V. Azelaic acid as an acne medicine in use should be by prescription and is generally used at a concentration of 20 in a cream formulation and 15 in the gel. The use of azelaic acid at low concentrations in cosmetic products is not recommended because azelaic acid is not shown to be effective if the concentration is below 10 and the use of low dose antibiotics can lead to resistance. While the use of above 10 is categorized as a medical treatment. The standard method of determining of azelaic acid both in high and low levels does not yet exist, but used the HPLC method to determine a large amount of azelaic acid. In this research, the fatty acid standard analysis method of AOAC International was modified and validated to be used in the laboratory. The method of analysis involves heating the cream preparations dissolved with methanol and then added BF3 methanol catalyst, followed by extraction and analysis using GCMS. The validation of method shows that the calibration curve is linear with correlative value of 0.9997. The method is fairly sensitive with 1.02 g mL detection limit, and fairly precision with relative standard deviation RSD of between 0.63 0.96 and fairly accurate which the recovery percentage is 99.85 at range 98.27 100.72 . In sum the results demonstrate that the method can be used as a routine analysis method for laboratory testing.
2018
T49236
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andikaputra Brahma Widiantoro
Abstrak :
Saat ini tren penggunaan kosmetik di Indonesia tidak untuk wanita saja, namun telah berinovasi pada produk kosmetik bagi pria maupun anak-anak. Hingga tahun 2019, pemerintah Indonesia mencatat terdapat sebanyak 797 perusahaan kosmetik dalam negeri baik dari skala kecil, menengah maupun besar dimana angka tersebut meningkat dari jumlah pada tahun sebelumnya yaitu sebesar 760 perusahaan. Kinerja industri kosmetik juga mengalami pertumbuhan sebesar 5.59% pada tahun 2020 dan berhasil menyumbang devisa negara dengan nilai ekspor mencapai USD 317 juta atau mengalami kenaikan sebesar 15.2% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Aliran supply chain dalam akivitas bisnis tentunya merupakan hal yang rumit untuk dibicarakan karena aktivitas, koneksi dan keterkaitan antar elemen dari hulu ke hilir penuh dengan risiko dan ketidakpastian. Penelitian ini bertujuan untuk merancang model penilaian kinerja supply chain padaperusahaan kosmetik di Indonesia, sehingga pengelolaan risiko dan ketidakpastian dalam jaringan supply chain dapat dieksplor lebih lanjut sehingga dapat dijadikan sebagai referensi dalam melakukan mitigasi risiko yang tepat. Terdapat 3 metode yang digunakan pada penelitian ini, pertama adalah literature review untuk mengumpulkan indikator SCOR lalu memvalidassi dengan expert, adalah ANP untuk mengetahui bobot dan pengaruh antar dimensi. Ketiga adalah melakukan evaluasi dengan methode traffic light. 27 indikator dalam 5 parameter telah berhasil tervalidasi dari 41 indikator oleh 3 expert di bidang industri kosmetik dengan rata-rata nilai sebesar 7,9.untuk evaluasi nya dari dari 5 parameter 3 harus segera di evaluasi performancenya dikarenakan lebih rendah dari target. Untuk parameter plan harus segera menyediakan buffer stock Ketika terjadi keterlambatan raw material dan memfasilitasi data historical sales untuk proses perhitungan forecast lalu untuk delivery adalah memastikan barang yang dikirim dalam kondisi bagus serta melakukan perjanjian dengan distributor untuk proses return dilakukan sebulan sekali dan untuk parameter source menambahkan buffer time jika terjadi delay pengiriman. ......Currently, the trend of using cosmetics in Indonesia is not only for women, but has made innovations in cosmetic products for men and children. Until 2019, the Indonesian government recorded that there were 797 domestic cosmetic companies, both small, medium and large scale, where this number increased from the previous year's number of 760 companies. The performance of the cosmetics industry also grew by 5.59% in 2020 and succeeded in contributing to foreign exchange with an export value reaching USD 317 million, an increase of 15.2% compared to the previous year. The supply chain flow in business activities is certainly a complicated matter to discuss because activities, connections and linkages between elements from upstream to downstream are full of risks and uncertainties. This study aims to design a supply chain performance assessment model for cosmetic companies in Indonesia, so that the management of risk and uncertainty in the supply chain network can be further explored so that it can be used as a reference in carrying out appropriate risk mitigation. There are 3 methods used in this study, the first is a literature review to collect SCOR indikators and then validated by experts, namely ANP to determine the weight and influence between dimensions. The third is to evaluate the traffic light method. 27 indicators in 5 parameters have been successfully validated from 41 indicators by 3 experts in the cosmetics industry with an average value of 7.9. for the evaluation of the 5 parameters 3, the performance must be evaluated immediately because it is lower than the target. For plan parameters, you must immediately provide a buffer stock when there is a delay in raw material and facilitate historical sales data for the forecast calculation process. For delivery, ensure that the goods sent are in good condition and make agreements with distributors for the return process to be carried out once a month and for the source parameter, add a buffer. time in the event of a delivery delay.
Depok: 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firya Adristi Pratiwi
Abstrak :
Sebagai negara yang didominasi oleh penganut agama Islam, kesadaran untuk menggunakan produk halal di Indonesia semakin meningkat. Hal ini memengaruhi adanya peningkatan perkembangan pada industri halal, salah satunya adanya industru kosmetik halal. Seiring dengan pergeseran perilaku konsumen dalam berbelanja secara tradisional menjadi online, Wardah sebagai pioner kosmetik halal melakukan upaya untuk mengembangkan situs Wardahbeauty.com. Oleh sebab itu, penelitian ini dilakukan untuk meneliti faktor-faktor yang memengaruhi intensi pembelian online pada kosmetik halal, menggunakan studi kasus merek Wardah. Penelitian ini mengadopsi teori Stimulus-Organism-Response (S-O-R) untuk memahami perilaku konsumen dalam membeli kosmetik halal secara online. Sampel penelitian dipilih menggunakan judgemental sampling yang melibatkan 274 responden. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan metode Structural Equation Model (SEM) untuk melihat hubungan antar variabel-variabel yang diteliti dengan aplikasi IBM AMOS 26. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teori S-O-R dapat menjelaskan kegiatan belanja online, dimana stimulus yang diteliti adalah religiosity, hedonic shopping value, utilitarian shopping value, dan environmental stimuli. Stimuli ini berhasil memengaruhi organisme yang terdiri dari cognitive attitude, affective attitude, dan emotional purchase yang akhirnya menghasilkan respons berupa intensi pembelian kosmetik halal secara online. Meski begitu, tidak ditemukan pengaruh yang signifikan pada hedonic shopping value terhadap cognitive attitude, utilitarian shopping value terhadap cognitive attitude dan affective attitude, environmental stimuli terhadap emotional purchase, dan emotional purchase terhadap online purchase intention. ......As a country Muslim-majority country, awareness to use halal products in Indonesia is increasing. This affects the development of the halal industry, one of which is the halal cosmetics industry. Along with the shift in consumer behavior from traditional to online shopping, Wardah as a pioneer of halal cosmetics made efforts to develop Wardahbeauty.com site. Therefore, this study was conducted to examine the factors that influence online purchase intentions for halal cosmetics, using a case study of the Wardah brand. This study adopts the Stimulus-Organism-Response (S-O-R) theory to understand consumer behavior in buying halal cosmetics online. The research sample was selected using judgmental sampling involving 274 respondents. This study uses a quantitative approach and the Structural Equation Model (SEM) method to see the relationship between the variables studied using the IBM AMOS 26 application. The results show that S-O-R theory can help explaining online shopping activities, where the stimulus studied is religiosity, hedonic shopping value, utilitarian shopping value, and environmental stimuli. These stimuli succeeded in influencing the organism, consisting of cognitive attitude, affective attitude, and emotional purchase which ultimately resulted in a response in the form of intention to purchase halal cosmetics online. Even so, no significant effect was found on hedonic shopping value on cognitive attitude, utilitarian shopping value on cognitive attitude and affective attitude, environmental stimuli on emotional purchase, and emotional purchase on online purchase intention.
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Angelica Maharani
Abstrak :
Permasalahan lingkungan telah menjadi perhatian masyarakat dunia. Kini, terjadi perubahan gaya hidup untuk mengurangi efek negatif terhadap lingkungan akibat konsumsi masyarakat. Muncul berbagai gerakan pelestarian lingkungan, salah satunya dengan membeli kosmetik ramah lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh altruistic value, biospheric value, dan hedonic value, serta mengetahui pengaruh mediasi pro-environmental belief dan personal norm terhadap green purchase behavior konsumen Indonesia dalam konteks pembelian kosmetik ramah lingkungan. Pengambilan data dilakukan dengan metode purposive sampling menggunakan survei online terhadap pembeli dan pengguna kosmetik ramah lingkungan berusia minimal 17 tahun di Indonesia. Sebanyak 230 responden terkumpul dalam penelitian ini, kemudian data diolah menggunakan software Partial Least Square-Structural Equation Method (PLS-SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa data mendukung seluruh hipotesis, yaitu ketiga nilai tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap pro-environmental belief, yang mendorong perasaan berkepentingan untuk memenuhi tanggung jawab untuk menghadapi permasalahan lingkungan (personal norm). Peran mediasi dari pro-environmental belief terhadap hubungan ketiga nilai tersebut dengan personal norm, serta peran mediasi personal norm terhadap hubungan pro-environmental belief dan green purchase behavior terbukti berpengaruh secara signifikan. Penelitian ini dapat bermanfaat untuk membantu manajer dalam merumuskan strategi dalam memasarkan produk kosmetik ramah lingkungan. ......Environmental issues that happened all over the world have earned public attention. There’s a change in consumer’s lifestyle that aims to reduce the negative effects on the environment created by their consumption. As the industry grows wider, the cosmetic industry continues to contribute to environmental damages. There are various movements to preserve the environment, one of them is by buying green cosmetics. This study aims to determine the effect of altruistic value, biospheric value, and hedonic value, as well as to determine the mediating effect of pro-environmental beliefs and personal norms on the green purchase behavior towards green cosmetics products in Indonesia. Purposive sampling with online survey technique was done on buyers and users of green cosmetics products with a minimum age of 17 years old. 230 respondents were collected and analyzed using Partial Least Square-Structural Equation Method (PLS-SEM). The result revealed that altruistic, biospheric, and hedonic value have a significant effect on pro-environmental beliefs, which encourage feelings of interest in fulfilling responsibilities to deal with environmental problems (personal norms). The mediating role of pro-environmental belief on the relationship between these three values and personal norms, as well as the mediating role of personal norm on the relationship between pro-environmental belief and green purchase behavior proved to have a significant effect. This research hopefully can be useful to help managers in formulating strategies to market green cosmetic products.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harjanti
Abstrak :
ABSTRAK
Sebagai salah satu merek yang dipasarkan oleh perusahaan kosmetika PT Bunga, Kosmetika Lily menunjukkan kinerja yang terus menurunn, bahkan sudah mulai merugi.

Untuk mengatasinya, strategi pemasaran yang disarankan adalah berdasarkan strategi pemasaran terpadu, yang dimulai dengan identifikasí kesempatan pemasaran yang dipunyai kosmetika Lily, melalui serangkaian analisis terhadap sumber daya perusahaan, pesaing, pasar, dan pelanggan. Kemudian hal itu dikembangkan secara sinergis menjadi serangkaian strategi yang membentuk suatu sistem pemasaran yang berkesinambungan.

Berdasarkan identifikasi kesempatan pemasaran, diketahui bahwa kosmetika Lily masih mempunyal kesempatan untuk lebih berkembang lagi, sekalipun persaingan cukup ketat dan perkembangan permintaan terhadap kosmetika di Indonesia hanya 4,16%, bahkan untuk sediaan yang dijual kosmetika Lily ha.mpir tídak berkembang.

Untuk itu, sesuai dengan struktur industrinya yang cenderung bersifat persaingan monopolistik, kosmetika Lily mesti menggunakan kunci sukses pemasaran kosmetika, yaitu diferensiasi dengan positioning jelas dan tepat serta promosi atau komunikasi tentang positioning yang dipilih dengan jitu dan agresif

Strategi pengembangan produk merupakan langkah pertama yang mutlak dilakukan oleh kosmetika Lily, termasuk repositioning produk, terutama mengingat bahwa produk-produknya bersifat me too.

Adapun repositioning kosmetika Lily harus bersifat unik dan menunjukkan diferensiasi yang jelas ketimbang para pesaingnya. Sedangkan diferensiasi yang dipilih adalah diferensiasi produk. Dalam hal ini disarankan agar kosmetika Lily mengambil ceruk pasar kosmetika modern yang masih kosong, yaitu segmen kosmetika antialergi, sehingga positioning baru kosmetika Lily adalah kosmetika yang aman bagi setiap jenis kulit. Di samping itu, Iangkah tersebut juga untuk menghindarkan pertarungan langsung dengan para pesaing utama, mengingat perbedaan posisi dan pangsa pasar yang sangat jauh.

Langkah kunci sukses berikutnya adalah promosi yang agresif dan terpadu antara above dan below the line, yaitu berupa pemasangan iklan di televisi dan consumer beauty class & demo, publikasi melalui para pakar (dokter kulit), untuk mengkomunikasikan diferensiasi tersebut di atas.

Melihat posisi harga dan kekuatan distributor kosmetika Lily, maka untuk strategi pertumbuhan intensif selanjutnya diarahkan kepada penjualan massal (tidak eksklusif di counter BA saja seperti sekarang), yaitu berupa penetrasi pasar ke toko toko kosmetika dan kelontong. Langkah ini kemudian dilanjutkan dengan perluasan pasar ke manca negara, dengan mulai melakukan langkah-langkah berorientasi ekspor.
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Fajar Kirani
Abstrak :
ABSTRAK
Perkembangan yang terjadi pada masyarakat menuntut kaum wanita untuk ikut berpatisipasi tampil dalam berbagai kesempatan yang memerlukan kepercayaan diri yang kuat yang didukung oleh penggunaan kosmetika yang tepat bagi pemakainya. Salah satu pilihan yang aman digunakan adalah produk kosmetika tradisional. Namun pada saat ini persaingan antara produsen penghasil kosmetika tradisional tersebut juga makin marak dan ketat. Untuk itu dibutuhkan strategi yang tepat agar produk mereka dipilih untuk dibeli dan digunakan oleh masyarakat. PT . Mustika Ratu yang menjadi market leader dalam upayanya mempertahankan posisi tersebut memilih menggunakan strategi differensiasi dengan inovasi produk dalam memasarkan produknya. Pemilihan strategi bersaing tersebut didasarkan pada kemampuan yang telah dimiliki sebelumnya yang mampu menghasilkan produk kosmetika tradisional dengan segmen pasar yang baru, dari hasil penelitian yang telah dilakukan, PT Mustika Ratu telah memilih dan menjalankan strategi bersaing dengan bentuk inovasi dalam menghasikan produk baru yang kemudian dipasarkan di masyarakat. Keberhasilan dalam penerapan strategi bersaing dengan inovasi produk ini dapat dilihat dari kenaikan pada volume hasil penjualan yang terjadi pada perusahaan yang secara otomatis akan menambah jumlah keuntungan bagi perusahaan dan membantu mengukuhkan posisi PT.Mustika Ratu sebagai pemimpin pasar. Adapun produk inovasi yang dihasilkan berbeda dan menyentuh segmen pasar yang belum dipikirkan atau belum pernah dihasilkan sebelumnya oleh produsen lain penghasil produk sejenis di pasaran. Dilihat dari analisa yang dilakukan dapat terlihat perusahaan menjalankan strategi bersaing diferensiasi dengan titik fokus produk inovasi yang didukung oleh tenaga kerja (terutama bagian R&D) dan bahan baku terbaik yang dimiliki perusahaan. Namun dari analisa dapat dilihat juga bahwa perusahaan baru menjalankan strategi inovasi saja dan belum menjalankan konsep inovasi bisnis secara utuh sehingga dikhawatirkan strategi yang mereka jalankan selama ini belum tentu dapat mempertahankan posisi mereka sabagai market leader secara pasti karena terlihat adanya imitasi produk oleh pesaing yang ternyata dapat menurunkan volume penjualan produk mereka.
2001
T3833
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Delli Asterina
Abstrak :
ABSTRAK
Perusahaan manufaktur kosmetik merupakan salah satu sub sektor barang konsumsi yang memiliki salah satu peranan strategis di Indonesia. Posisi yang strategis ini berkembang dan menimbukan persaingan yang ketat antara perusahaan-perusahaan kosmetik yang ada di Indonesia. Menghadapi ketatnya persaingan-persaingan perusahaan kosmetik tersebut, para manajer harus mencari cara dalam meningkatkan nilai perusahaan dan peluang investasi untuk perusahaan. Maka, untuk menciptakan peluang investasi yang unggul dibutuhkan pengukuran dan analisis Economic Value Added EVA untuk mengetahui kondisi perusahaan sebagai bahan evaluasi para pemangku kepentingan, terutama pada pemegang saham dan investor. Skripsi ini menggunakan analisis EVA dalam menciptakan nilai tambah ekonomis bagi para investor dengan menggunakan metode Economic Value Added EVA selama periode 2012 sampai dengan periode 2016. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan metode EVA untuk mengukur kondisi keuangan perusahaan kosmetik periode 2012 ndash; 2016. Perusahaan yang menjadi sampel penelitian penulis ini ialah PT Unilever Indonesia, PT Mandom Indonesia, PT Martina Berto, PT Mustika Ratu dan PT Akasha Wira International. Perusahaan tersebut merupakan perusahaan yang tercatat di BEI. Hasil perhitungan menunjukan bahwa PT Unilever Indonesia, PT Mandom Indonesia dan PT Akasha Wira International telah secara konsisten berhasil menciptakan nilai tambah ekonomis bagi para pemegang saham, sedangkan PT Martina Berto dan PT Mustika Ratu belum secara konsisten dapat menciptakan nilai tambah ekonomis perusahaan, dilihat dari nilai EVA yang negatif pada periode 2012 sampai dengan periode 2016. Data penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu laporan keuangan perusahaan kosmetik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2012 ndash; 2016.Kata kunci :Perusahaan Kosmetik terdaftar di BEI, Economic Value Added.
ABSTRACT
Cosmetics manufacturing company is one of consumer goods sub sector which has one of the strategic role in Indonesia. This strategic position is expanding and raising intense competition among cosmetic companies in Indonesia. Facing the tight competition of cosmetic companies, managers must find ways to improve performance and investment opportunities for the company. Thus, to create a superior investment opportunity required measurement and analysis of Economic Value Added EVA to determine the condition of the company as a material evaluation of stakeholders, especially on shareholders and investors. This thesis using EVA analysis to create economic value added for investors by using Economic Value Added EVA method during 2012 until 2016 period. The purpose of this research is to know the EVA method to measure the financial condition of cosmetics company period 2012 2016. The sample of the companies for this research are PT Unilever Indonesia, PT Mandom Indonesia, PT Martina Berto, PT Mustika Ratu and PT Akasha Wira International. The companies are listed company in IDX. The calculation results show that PT Unilever Indonesia, PT Mandom Indonesia and PT Akasha Wira International have consistently created value added economics for shareholders, but PT Martina Berto and PT Mustika Ratu have not consistently created economic value added, Which is negative in the period 2012 until the period 2016. This research data using secondary data that is the financial statements of cosmetics companies listed on the Indonesia Stock Exchange in the period 2012 2016.Keywords Cosmetics Company listed on BEI, Economic Value Added.
2017
S66994
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laretna Pranadian Rahajeng
Abstrak :
Kemunculan dan kesuksesan merek kosmetik Fenty Beauty yang diinisiasi oleh Rihanna pada tahun 2017 merupakan salah satu perkembangan yang signifikan di industri kosmetik Amerika dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi Rihanna dalam membangun Fenty Beauty dan bagaimana hal ini merepresentasikan pengalaman orang kulit hitam di Amerika. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk menganalisis dan mengevaluasi respon publik terhadap Fenty Beauty untuk melihat kontribusinya terhadap inklusi di industri kosmetik. Asosiasi Rihanna dengan Fenty Beauty dianalisis dengan menggunakan konsep celebrity entrepreneurship dan metode pendekatan studi kasus. Penelitian ini menemukan bahwa daya tarik dan kredibilitas Rihanna sebagai selebritas berpengaruh dalam membentuk karakteristik produk dan kampanye Fenty Beauty yang dikenal dan diapresiasi karena inklusivitasnya. Selain itu, langkah merek kosmetik ini dalam mengakomodir warna kulit gelap membawa arti penting bagi perempuan kulit hitam di Amerika. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa identitas Fenty Beauty dibangun dengan menekankan keterlibatan Rihanna yang signifikan dalam mendirikan dan mengelola merek kosmetik ini. Meski begitu, keterikatan antara Rihanna dan Fenty Beauty turut menunjukkan sisi negatif tersendiri dari kesuksesan kedua belah pihak. Penelitian ini juga menemukan bahwa kesuksesan Fenty Beauty dapat dibaca sebagai suatu bentuk upaya orang kulit hitam dalam menegosiasikan posisinya di Amerika. Berbagai hasil temuan ini menunjukkan adanya sisi positif maupun negatif yang muncul dari asosiasi antara selebritas dengan bisnisnya dalam sebuah celebrity entrepreneurship. ......Initiated by Rihanna in 2017, the emergence and success of the cosmetic brand Fenty Beauty are one of the most significant developments in the American cosmetic industry in the last five years. This study aims to analyze Rihanna's strategy in building Fenty Beauty and how it represents the struggle of black people in America. In addition, this study also aims to analyze and evaluate the general public's response towards Fenty Beauty to examine its contribution to inclusion in the cosmetic industry. Rihanna's association with Fenty Beauty was analyzed using the concept of celebrity entrepreneurship and a case study approach. This study found that the influence of Rihanna's attractiveness and credibility as a celebrity has shaped the characteristics of Fenty Beauty's products and campaigns, which are known and applauded for their inclusiveness. In addition, Fenty Beauty's move to accommodate dark skin tones is significant for black women in America. The results of this study also show that Fenty Beauty's identity is built by emphasizing Rihanna's significant involvement in establishing and managing her cosmetic brand. However, the bond between Rihanna and Fenty Beauty also highlights the negative side of the success of both parties. This study also found that the success of Fenty Beauty is a form of black people's effort in negotiating their position in America. These findings illustrate the positive and negative effects of the association between celebrities and their businesses in celebrity entrepreneurship.
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library