Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nathania Hillary Stephina Putri
"Perawatan permukaan pada paduan Mg biodegradable sering lebih berkonsentrasi pada penghambatan degradasi untuk mempertahankan integritas sifat mekanik bahan dan menjamin biokompatibilitas yang baik pada saat yang sama. Tujuan dari Perlakuan Termomekanis adalah untuk menyediakan, dengan kontrol selektif suhu dan kondisi pembentukan, produk akhir dengan sifat material yang bahan tertentu ini tidak akan pernah dapat dicapai di bawah metode produksi konvensional. Dalam penelitian ini, material ZK61 digunakan dengan perlakuan termomekanik canai panas. Canai panas adalah proses pengerjaan logam di mana logam dipanaskan di atas suhu rekristalisasi untuk mengubah bentuknya secara plastis dalam operasi kerja atau penggulungan. Temperatur yang digunakan adalah 350oC dan 450oC, dengan penurunan 20% dan 50%. Pengujian pada setiap sampel dilakukan dengan mikroskop optik, SEM-EDS, ICP-MS, Uji Kekerasan Vickers, Uji Tarik, Uji Polarisasi, dan Uji Evolusi Hidrogen. Hasil pengujian menunjukkan bahwa semakin tinggi suhu dan semakin besar reduksi selama perlakuan canai panas, semakin kecil ukuran butir. Uji Keras, Tarik, dan Perendaman menunjukkan sampel dengan suhu dan reduksi yang lebih tinggi memiliki kekerasan dan kekuatan yang lebih tinggi serta laju korosi yang lebih lambat.

Surface treatments on biodegradable Mg alloys often concentrate more on the retardation of degradation to sustain the mechanical property integrity of the materials and guarantee good biocompatibility at the same time. The purpose of Thermomechanical Treatment is to provide, by selective control of temperature and forming conditions, a final product with material properties which this particular material would never be able to reach under conventional production methods. In this study, ZK61 material was used with hot rolling thermomechanical treatment. Hot rolling is a metalworking process in which metal is heated above the recrystallization temperature to change its shape plastically in a working operation or rolling. The temperatures used were 350oC and 450oC, with a reduction of 20% and 50%. Tests on each sample were carried out with an optical microscope, SEM-EDS, ICP-MS, Vickers Hardness Test, Tensile Test, Polarization Test and Hydrogen Evolution Test. The test results show that the higher the temperature and the greater the reduction during hot rolling treatment, the smaller the grain size. Hard, Tensile, and Immersion Tests showed samples with higher temperature and reduction had higher hardness and strength and slower corrosion rate."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Rahman Syamuil
"Baja tahan karat 316 L merupakan material yang mempunyai sifat kemampubentukan, kemampulasan, keuletan serta ketahanan terhadap korosi yang baik. Oleh sebab itu, penelitian ini dilakukan untuk dapat mengetahui ketahanan korosi celah pada baja tahan karat 316 L dengan menggunakan beberapa metode yaitu CCT, dan polarisasi linear. Dari hasil penelitian dengan menggunakan CCT, temperatur kritis terjadinya korosi celah pada baja tahan karat 316 L yaitu -11 oC. Pada penelitian ini juga ingin mengetahui pengaruh dari proteksi katodik dengan menggunakan anoda korban magnesium pada baja tahan karat 316 L dengan melakukan perendaman selama 3 dan 5 hari dalam media air laut. Dengan menggunakan metode polarisasi linear diperoleh beberapa parameter salah satunya itu nilai laju korosi dengan perendaman menggunakan proteksi katodik dan tanpa menggunakan proteksi katodik. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai laju korosi dengan menggunakan proteksi lebih baik dibandingkan tanpa menggunakan proteksi katodik yaitu 0,90146 mm/year dan 1,0411 mm/year.

Stainless steel 316 is a material that has good formability, malleability, ductility and corrosion resistance. Therefore, this research was conducted to determine the crevice corrosion resistance of 316 L stainless steel using several methods, CCT and linear polarization. From the results of research using CCT, the critical temperature for crevice corrosion in 316 L stainless steel is -11 oC. In this research also want to know the effect of cathodic protection using a magnesium sacrificial anode on 316 L stainless steel by immersion it for 3 and 5 days in seawater media. By using the linear polarization method, several parameters are obtained, one of which is the corrosion rate by immersion using cathodic protection and without using cathodic protection. The results showed that the corrosion rate using protection was better than without using cathodic protection is 0.90146 mm/year and 1.0411 mm/year."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library