Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Herlina Sezilia P.
Abstrak :
Material yang digunakan di lingkungan industri gas alam dengan kandungan karbon dioksida yang tinggi mengalami korosi baik akibat faktor lingkungan luar maupun akibat zat yang dikandung dalam gas alam. Salah satu zat kurosif dalam gas alam adalah karbon dioksida. Apabila kadar karbon dioksida dalam gas alam tinggi dan terdapat kondensat air maka korosi akibat karbon dioksida perlu mendapat perhatian karena larutnya karrbon dioksida dalam kundungan air yang jatuh pada permukaan material meningkatkan kororisifitas kondensat air tersebut, sehingga dalam pemilihan penggunaan material di lingkungan industri gas alam dengan kandungan karbon dioksida yang tinggi, ketahanan material terhadap korosi tersebut merupakan faktor yang perlu diperhatikan. Dalam penelitian ini dilakukan pengujian ketahanan korosi tiga jenis material yang digunakan di lingkungan industri gas alam, yaitu baja JIS G 3132 SPHT 2, baja HSLA, dan baja AISI 316 dalam larutan karbon dioksida dengan pelarut aquades pada temperatur 30'C, 40'C, dan 60'C. Pengujian korosi yang dilakukon adalah pengujian polarisasi metoda ekstrapolasi Tafel.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S41971
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Andri Kurniawan
Abstrak :
Penelitian ini berlujuan untuk mengembangkan Fe-Ni-Cr lokal sebagai bahan baku pembualan baja lahan karat CF8M yang setara dengan SS 316 menggunakan metode pengecoran (casting). Fe-Ni-Cr lokal ini adalah feronikel yang dipadu dengan krom. Sebagai pembanding digunakan 79%, 45%, 23%, 0% Fe-Ni-Cr lokal (100% di impor) untuk mengetahui pengaruh penambahan persentase Fe-Ni-Cr lokal terhadap ketahanan korosi dan kemudian dilakukan pengujian komposis kimia, uji ketahanan korosi menggunakan metode polarisasi dan uji mikrostruktur. Hasil pengujian menyatakan bahwa sampel hasil coran yang memiliki presentase 79% Fe-Ni-Cr local memberikan efek penurunan ketahanan korosi. Hal ini disebabkan karena banyak impurities, inklusi MnS dan tidak samanya komposisi paduan peningkat ketahanan korosi. Persentase 45% Fe-Ni-Cr local dan 23% Fe-Ni-Cr local mendekati sifat ketahanan korosi bahan baku 0% Fe-Ni-Cr local (100% Ni impor). Perlu dilakukan fluxing yang lebih intensif agar pengotor (impurities) dapat diambil sehingga ketahanan korosinya lebih baik.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S41316
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Retnadi Irawan
Abstrak :
Kondenser uap adalah instalasi yang digunakan untuk mengubah uap air menjadi air. Atas pertimbangan teknis dan ekonomis, kondenser uap PLTU Tanjung Priok menggunakan air Iaut sebagai media pendinginnya. Material yang tligunakan harus memililci ketahanan terhadap korosi yang ditimbulkan oleh air laut yang mengandung banyak ion ldorida., jenis korosi yang mungkiftimbul adaiah korosi celah yang biasanya tetjadi pada celah yang tidak dapat dihindari pada disain kondenser uap. Ion ldorida dan temperatur kelja sangat berperan pada terjadinya inisiasi dan propagasi korosi celah pada media air laut. Baja tahan karat Duplex SAF2205 diduga dapat digunakan sebagai material pada aplikasi tersebut. Untuk mengetahuinya dapat dilakukan pengujian polarisasi, terdapat beberapa parameter pengujian polarisasi yang dapat digunakan untulc mengetahui lcetahanan logam terhadap korosi celah yaitu pofeusial korosi, potensial rupmre, dan porensial proleksi. Apabila potensial ruprure lebih kecil dari porensial korosi logam maka akan terjadi inisiasi lcorosi celah., dan bila polensial korosi lebih besar dari patensial proleksi mal-ta akan teljadi propagasi korosi celah. Pengujian CCT (crevice critical temperatur) dapat digunakan untuk mengetahui lcetahanan material secara relatitf. Hasil penelitian menunjukan bahwa berdasarkan ketahanan terhadap korosi celah, baja tahan karat Duplex SAF2205 dapat digunakan sebagai material kondenser uap dengan media air laut Jawa daerah Tanjung Priok pada suhu dibawah so°c. Penggunaan pada suhu diatas 50°C dapat dilakukan., akan tetapi tidak dianjurkan lcarena semakin tinggi suhu semakin rentan material terhadap korosi celah.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S41622
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library