Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abstrak :
Peran merek sebagai salah satu aset berharga yang dimiliki oleh suatu perusahaan merupakan hal yang sangat penting untuk dipertahankan. PT. X Indonesia yang memproduksi permen dengan salah satu mereknya adalah permen Y dengan rasa mint isi coklat merasa perlu melakukan pengembangan produk baru (new product development) untuk meningkatkan peran merek. Untuk mendapatkan produk yang diinginkan, perlu dilakukan survei. Alat ukur yang digunakan dalam survei adalah kuisioner yang penyebarannya dilakukan selama tiga minggu (24 Maret ? 13 April 2003) dengan total kuisioner sebanyak 170 buah, namun hanya 148 data yang dapat digunakan untuk analisis. Metode yang digunakan dalam analisis perencanaan pengembangan produk ini adalah Simple Correspondence Analysis (SCA) dan Multiple Correspondence Analysis (MCA). Perencanaan yang dihasilkan dalam analisis ini adalah rasa coklat mint isi cairan coklat sebagai varian rasa baru pilihan responden, iklan TV merupakan media yang tepat untuk melakukan promosi, warna biru dan soundtrack pada iklan televisi perlu dipertahankan akan tetapi perlu dipertimbangkan lagi untuk membuat iklan yang lebih menarik.
Universitas Indonesia, 2006
S27638
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Joseph Diaz Ardy
Abstrak :
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Regenerasi berarti pembaruan semangat dan tata susila. Proses Regenerasi harus dilakukan oleh setiap organisasi bahkan perusahaan untuk tetap menjaga keberlangsungan usahanya. Proses regenerasi juga akan dilakukan oleh Perusahaan X. Untuk keperluan regenerasi tersebut perlu dilakukan pemetaan karakteristik pekerjanya. Penelitian ini memetakan karakteristik pekerja di Perusahaan X berdasarkan PRL (PQR Reference Level) atau jabatan dengan menggunakan Analisis Korespondensi Berganda dan Analisis Biplot. Analisis Korespondensi Berganda dan Analisis Biplot adalah suatu metode statistika yang dapat mengilustrasikan hubungan beberapa variabel dalam bentuk grafik. Data yang digunakan adalah data Pekerja PT X pada bulan April 2021 dan terdapat 7 variabel yang digunakan dalam penelitian. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik pekerja PT X berdasarkan jabatannya dapat dilihat dari masing-masing kategori variabel dan dapat menjadi pertimbangan divisi Human Resources untuk melakukan proses regenerasi di PT X. ......According to the Big Indonesian Dictionary, Regeneration means the renewal of the spirit and morals. The regeneration process must be carried out by every organization and even companies to maintain business continuity. The regeneration process will also be carried out by Company X. For this purpose, it is necessary to map the characteristics of its workers. This study maps the characteristics of workers in Company X based on PRL (PQR Reference Level) or position using Multiple Correspondence Analysis and Biplot Analysis. Multiple Correspondence Analysis and Biplot Analysis is a statistical method that can illustrate the relationship between several variables in graphical form. The data used is the data of PT X Workers in April 2021 and there are 7 variables used in the study. The results show that the characteristics of PT X workers based on their positions can be seen from each variable category and can be considered by the Human Resources division to carry out the regeneration process at PT X.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zaidan Rahmat Wibawa
Abstrak :
Kesehatan mental menjadi salah satu permasalahan yang terjadi pada masyarakat di daerah perkotaan. Akses terhadap ruang terbuka hijau memiliki dampak yang positif terhadap kesehatan mental masyarakat di perkotaan. Salah satu bentuk dari ruang terbuka hijau yang dapat diakses oleh masyarakat di daerah perkotaan adalah taman. Hingga tahun 2021, Provinsi DKI Jakarta telah memiliki 2.556 ruang terbuka hijau dengan 1.446 di antaranya adalah taman. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang signifikan terhadap minat pengunjung untuk berkunjung ke taman di wilayah perkotaan dan karakteristik pengunjung yang berkunjung ke taman di wilayah perkotaan dengan Tebet Eco Park sebagai studi kasus. Faktor-faktor yang diduga signifikan menjelaskan minat pengunjung untuk datang ke Tebet Eco Park adalah jenis kelamin, usia, moda transportasi, daerah tempat tinggal, rekan berkunjung, tujuan berkunjung, aksesibilitas taman, fasilitas taman, estetika taman, dan suasana taman. Metode statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Partial Least Square (PLS) dan Analisis Korespondensi. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa terdapat tiga variabel yang signifikan terhadap minat berkunjung yaitu variabel aksesibilitas taman, estetika taman, dan suasana taman. Temuan lainnya adalah bahwa pengunjung yang memiliki minat berkunjung tinggi menganggap bahwa aksesibilitas taman, estetika taman, dan suasana taman merupakan hal yang penting, sedangkan pengunjung yang memiliki minat berkunjung rendah menganggap bahwa estetika taman dan suasana taman merupakan hal yang tidak penting. ......Mental health is one of the problems that occur in people in urban areas. Access to green open space has a positive impact on the mental health of people in urban areas. Parks are a form of green open space in urban areas that can be accessed by the public. Until 2021, DKI Jakarta Province has 2,556 green open spaces with 1,446 of them being parks. This study aims to analyze the factors that are significant to the interest of visitors to visit parks in urban areas and the characteristics of visitors who visiting parks in urban areas with the Tebet Eco Park as a case study. The factors that are thought significantly explain the interest of visitors to come to Tebet Eco Park are gender, age, mode of transportation, area of residence, visiting partners, purpose of visiting, park accessibility, park facilities, park aesthetics, and park atmosphere. The statistical method used in this study is the Partial Least Square (PLS) method and the Correspondence Analysis. The results of this study indicate that there are three variables that are significant to interest in visiting, namely the variables of park accessibility, garden aesthetics, and park atmosphere. Another finding is that in this study it was shown that visitors who have a high interest in visiting consider that the accessibility of the park, the aesthetics of the park, and the atmosphere of the park are important. Meanwhile, visitors who have a low interest in visiting consider that the aesthetics of the park and the atmosphere of the park are unimportant.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shinta Adhiawati
Abstrak :
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi karakteristik mahasiswa atau karyawan sebagai pengguna telekomunikasi, mengetahui pemanfaatan telekomunikasi serta melihat persebaran telekomunikasi di Depok. Data penelitian merupakan data primer tahun 2009 yang diambil secara sembarang. Metode Multiple Correspondence Analysis digunakan untuk menemukan karakteristik mahasiswa atau karyawan sebagai pengguna telekomunikasi. Selanjutnya dilakukan pemetaan pemanfaatan alat telekomunikasi serta pemetaan proposi kepemilikan alat telekomunikasi untuk melihat persebaran telekomunikasi di Depok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa perbedaan karakteristik antara mahasiswa dan karyawan sebagai pengguna telekomunikasi, pemanfaatan telekomunikasi sebagai suatu alat untuk berhubungan dengan kerabat, dan pengembangan telekomunikasi yang belum merata di kota Depok. Kata kunci : telekomunikasi, karakteristik, pemanfaatan, persebaran, Multiple Correspondence Analysis, pemetaan vii + 97 hlm.; lamp.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S27711
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Choirul Basir
Abstrak :
ABSTRAK
Analisis korespondensi adalah analisis untuk melihat hubungan antara dua variabel nominal dalam bentuk grafik pada jarak multidimensi, analisis ini menghitung nilai-nilai pada baris dan kolom dan menghasilkan grafik berdasarkan nilai tersebut sehingga kategori-kategori yang agak serupa akan saling berdekatan jaraknya. Hotspot adalah suatu area yang memiliki kondisi yang berbeda, tidak biasa, menyimpang, daerah yang intensitasnya tinggi dibandingkan dengan daerah disekitarnya. Kota Depok sebagai kota penyangga ibukota yang perkembangannya semakin pesat, diharapkan mampu menyiapkan sumber daya manusia yang lebih baik. Untuk melihat kualitas sumber daya manusia dapat bergantung pada kualitas tingkat kesehatan suatu daerah tersebut, sehingga perlu dilakukan pendeteksian hotspot tingkat kesehatan pada area puskesmas. Variabel tingkat kesehatan yang dipilih antara lain: jumlah bayi dengan berat lahir rendah, balita penderita gizi buruk, kematian balita, kematian ibu bersalin, kelahiran tanpa pertolongan tenaga kesehatan, bayi tanpa penanganan kesehatan, dan bayi tanpa imunisasi dasar. Sebelum melakukan pendeteksian hotspot,dilakukan terlebih dahulu analisis korespondensi untuk melihat hubungan antara area puskesmas dengan tingkat kesehatan. Metode analisis korepondensi memberikan hasil bahwa terdapat hubungan antara area puskesmas dan variabel tingkat kesehatan. Selanjutnya dilakukan pendeteksian hotspot, hasil pendeteksian hotspot menggunakan software SatScan ditampilkan dalam peta menggunakan software R menunjukkan bahwa hotspot area puskesmas secara keseluruhan cenderung berada di bagian tengah dan timur Kota Depok. Hasil pendeteksian hotspot dapat dijadikan bahan masukan untuk instansi pemerintahan untuk melakukan tindakan penanggulangan dan pencegahan sehingga tingkat kesehatan yang rendah dapat diminimalisir dan tercipta masyarakat Kota Depok dengan tingkat kesehatan meningkat yang akan berimbas pada peningkatan kualitas sumber daya manusia.
ABSTRACT
Correspondence analysis is used to analyze the relationship between two nominal variables through graphs on multidimensional distance. This method calculates the value of the rows and columns and generate charts based on those values so that each category each variable will related each other based on the distance. Hotspot is an area which has different conditions, unusual, deviant, an elevated area compared with the surrounding area. Depok city as a capital buffer cities whose development is rapidly increasing, is expected to prepare a human resources better. The quality of human resources may depend on the quality of the soundness of the area, so that are hotspot detection was applied on the data of health centers. Variables in this study the number of babies with low birth weight, infant malnutrition, infant mortality, maternal mortality, birth without the help of health professionals, health care baby without the baby, and the baby without basic immunization. Before apply hotspot detection, correspondence analysis were done first to see the relationship between the area health centers and health level. The result of correspondence analysis showed the relationship between the area health centers and health level variables, mostly they have similar characteristics. Furthermore, the result of hotspot detection using SaTScan software, displayed in a map by resource software R. Based on the map the overall hotspot area tend located in the central and eastern parts of Depok. Hotspot detection results can be used as the support to the government agencies in making the decision to reduce and prevention low levels of health areas create Depok City with rise health level community an finally impact on improving the quality of human resources.
2017
T47221
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi karakteristik mahasiswa atau karyawan sebagai pengguna telekomunikasi, mengetahui pemanfaatan telekomunikasi serta melihat persebaran telekomunikasi di Depok. Data penelitian merupakan data primer tahun 2009 yang diambil secara sembarang. Metode Multiple Correspondence Analysis digunakan untuk menemukan karakteristik mahasiswa atau karyawan sebagai pengguna telekomunikasi. Selanjutnya dilakukan pemetaan pemanfaatan alat telekomunikasi serta pemetaan proposi kepemilikan alat telekomunikasi untuk melihat persebaran telekomunikasi di Depok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa perbedaan karakteristik antara mahasiswa dan karyawan sebagai pengguna telekomunikasi, pemanfaatan telekomunikasi sebagai suatu alat untuk berhubungan dengan kerab
Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amylia Trisiana
Abstrak :

Permintaan konsumen pada produk pengharum ruangan kini semakin meningkat terutama di kota besar seperti Jakarta. Pengharum ruangan tidak hanya digunakan di gedung-gedung tinggi seperti perkantoran dan rumah sakit, pengharum ruangan juga digunakan di rumah-rumah. Terdapat berbagai jenis aroma pengharum ruangan yang dijual di pasar. Konsumen tentunya memiliki selera tersendiri pada aroma pengharum ruangan. Penelitian ini dilakukan untuk menguji tiga produk pengharum ruangan yang diproduksi oleh Perusahaan K. Tiga produk yang diujikan masing-masing beraroma inspiring nature (XXX), green tea (YYY) dan cheerful blossom (ZZZ). Tujuan dari penelitian ini yaitu mengidentifikasi tingkat wangi dan tingkat segar pada tiga jenis aroma produk pengharum ruangan yang berbeda, kesukaan serta minat beli konsumen pada produk XXX, YYY dan ZZZ, dan profil minat beli konsumen pada setiap produk berdasarkan kewangian, kesegaran, usia dan status sosial ekonomi. Data yang digunakan adalah data yang diperoleh dari salah satu perusahaan marketing research (Pixel Research). Sebanyak 100 responden pengguna pengharum ruangan berpartisipasi dalam penelitian. Responden dipilih dengan metode purposive sampling. Metode analisis data meliputi analisis korespondensi, uji independensi Chi-square atau crosstab, dan classification and regression tree (CRT). Diperoleh hasil bahwa produk XXX cenderung memiliki wangi lemah dan segar lemah, produk YYY memiliki wangi netral dan produk ZZZ memiliki wangi kuat dan segar kuat. Terdapat hubungan antara kesukaan serta minat beli konsumen dengan produk, konsumen cenderung mempunyai kesukaan tinggi dan minat beli tinggi pada produk YYY dan ZZZ sedangkan konsumen mempunyai kesukaan sedang dan minat beli rendah pada produk XXX. Selain itu, didapatkan bahwa variabel yang paling mempengaruhi minat beli konsumen pada produk XXX secara berturut-turut yaitu kewangian, kesegaran, dan usia konsumen sedangkan variabel yang mempengaruhi minat beli konsumen pada produk YYY dan ZZZ adalah kesegaran.


Consumer's demand of room fragrance has increased nowadays especially in big cities, like Jakarta. Room fragrance is not only used in tall buildings, like office and hospital, but also in resident houses. There are many kinds of room fragrance aroma which is being sold in the market. Consumers have their own preference of fragrance aroma. This research is done to test three room fragrance products of Company K. These three products have different aroma, which are inspiring nature (XXX), green tea (YYY), and cheerful blossom (ZZZ). Main goals of this research are to identify fragrancy and freshness level of the three products, consumer's liking and purchase intention of products XXX, YYY, and ZZZ, and finally to profile consumer's purchase intention of every product based on fragrancy, freshness, age, and socioeconomic status. Data used in this research is gathered from one of market research company, Pixel Research. A hundred of fragrance product consumers participated in the research. Respondents were chosen by purposive sampling method. Data analysis methods, which are used in this research, include correspondence analysis, chi-square independence test (crosstab), and lastly classification and regression tree (CRT). Results implied are that XXX tends to have weak fragrancy and freshness, YYY has neutral fragrancy, and ZZZ has strong fragrancy and freshness. There is a relation between liking and purchase intention, consumers tend to have high liking and purchase intention of YYY and ZZZ, while they have average liking and low purchase intention. Furthermore, it is concluded that the most influential variables to purchase intention of XXX are consecutively fragrancy, freshness, and age, while variable which influence purchase intention of YYY and ZZZ is freshness.

 

Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library