Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Achmad Kurnadi Budiman
Abstrak :
Fenomena korona dapat terjadi pada medan listrik yang cukup besar sehingga dibutuhkan tegangan yang cukup tinggi. Fenomena korona merupakan salah satu persoalan pada tegangan tinggi yang semakin menonjol. Korona timbul akibat tegangan tinggi yang diterapkan pada penghantar dimana akan menimbulkan medan listrik di sekeliling penghantar Fenomena korona hingga lepas denyar mengalami empat tahapan yaitu munculnya cahaya pada konduktor tersebut yang memiliki wama violet. Kemudian tahap kedua adalah munculnya gangguan bising atau audible noise disepanjang kawat penghantar yang mengganggu, tahap ketiga terjadinya peluahan sebagian dan yang terakhir terjadinya lepas denyar yang dapat mengakibatkan terganggunya sistem tenaga listrik Pengujian akan dilakukan dengan membangkitkan tegangan tinggi AC yang kemudian akan dialirkan menuju ke penghantar. Pada pengujian yang dilakukan, bentuk tegangan ditangkap dengan menggunakan osiloskop dan dianalisis dengan menggunakan bantuan perangkat kaiak MATLAB dan Adobe Audition 1.5. Korona yang dibangkitkan akan ditangkap menggunakan mikrofon dan akan diproses dengan Adobe Audition 1.5 sehingga besar dB dan spektrum gelombang dapat diketahui. Dari pengujian diketahui bahwa pengaruh kenaikkan tegangan pada penghantar adalah kenaikkan besar dB yang akan dipancarkan oleh penghantar. Selain itu kenaikkan tegangan juga akan mempengaruhi penguatan dan pelemahan pada spektrum frekuensi yang di bangkitkan dan noise pada gelombang suara.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T17015
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Topo Haryoko
Abstrak :
ABSTRAK
Fenomena korona dalam suatu saluran transmisi membawa permasalahan tersendiri dalam penyaluran energi liStrik_ Hal ini dikarenakan dalam pentransmisian daya listrik, korona bisa mengakibatkan berbagai macam gangguan, antara lain rugi-rugi daya, suara bising (noise), radio mrery%rem.-e (RI) yang dapat mengganggu penduduk di sekitar saluran transmisi.

Tetapi, disamping itu semua, fenomena korona juga dapat dimanfaatkan untuk kepentingan umat manusia, karena pada peristiwa korona, akan dihasilkan ozon, dimana ozon ini nantinya bisa digunakan untuk kepenlingan umat manusia juga.

Karena sifat-sifatnya, ozon saat ini mulai banyak dirnanfaatkan di beberapa sisi kehidupan manusia_ Pemanfaatan ilu antara lain digunakan sebagai pengolah limbah, sebagai pemutih bahan baku kertas ataupun digunakan untuk penseterilan karena ozon dapat membunuh beberapa macam bakteri, bahkan juga memungkinkan untuk digunakan sebagai terapi.

Karena hal ini, maka dari peristiwa terjadinya ozon ini dapat dibuat suatu alat yang dapat digunakan umuk menghasilkan ozon, dimana ozon yang dihasilkan ini nantinya bisa digunakan untuk berbagai keperluan. Pada alat ini nantinya akan ditenlukan tegangan dan dimensi yang optimum untuk menghasilkan korona sehingga nantinya akan dihasilkan ozon sesuai dengan kebutuhan.
2001
S39855
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Satrio Dwi Nugroho
Abstrak :
Semakin tingginya penggunaan dan pemakaian listrik di Indonesia menyebabkan potensi besarnya rugi-rugi pada sistem transmisi dan distribusi. Hal ini menyebabkan banyaknya masalah yang di timbulkan salah satunya adanya korona pada sistem transmisi dan distribusi. Pemetaan korona hanya dapat di deteksi melalui beberapa cara yaitu suara, cahaya dan bau khas. Dalam tesis ini bertujuan mendeteksi korona dengan karakteristik dari indra penciuman yang khas, kemudian hasil dari deteksi di badingkan dengan rugi-rugi korona perhitungan. Bau yang khas ini adalah bau ozon yang di hasilkan dari ionisiasi di tegangan tinggi dengan udara sekitar yaitu oksigen membentuk molekul ozon yang tidak permanen. Metode yang digunakan adalah mendeteksi terjadinya gejala korona dengan sensor ozon dengan jarak dari titik terjadinya korona pada logam elektroda sejauh 10 cm dengan model kubikel. Logam elektroda yang akan diujikan berupa logam tembaga, logam besi dan logam alumunium. Tegangan yang diujikan pada saat pengujian dari 6,7 KV sampai dengan 21 KV. Hasil maksimal pada logam tembaga adalah 1386 ppb dengan waktu 984 detik di 21,3 KV, sedangkan pada logam besi adalah 798 ppb di 19,2 KV dengan waktu 862 detik dan yang terakhir diujikan adalah logam alumunium sebesar 1530 ppb di tegangan 19,3 KV dengan waktu 652 detik. Logam alumunium merupakan logam yang tinggi konsentrasi ozonnya dibandingkan logam lain yang diujikan dengan jarak yang sama antara kedua elektroda. Semakin besar tegangan akan semakin besar rugi-rugi korona yang di hasilkan dan semakin besar medan listrik di sekitar ujung elektroda. Grafik rugi-rugi korona yang terjadi dengan grafik ozon yang di hasilkan mendekati serupa. Maka dapat di tarik kesimpulan bahwa ionisasi akibat korona yang terjadi bisa menggambarkan rugi-rugi korona. ......The increasing use and use of electricity in Indonesia causes the potential for large losses in the transmission and distribution system. This causes many problems that arise, one of which is the corona in the transmission and distribution system. Corona mapping can only be detected through several ways, namely sound, light and distinctive smell. In this thesis, the aim is to detect the corona with the characteristics of a distinctive sense of smell, then the results of the detection are compared with the calculated corona losses. This distinctive odor is the smell of ozone which is produced from ionization at high voltage with the surrounding air, namely oxygen to form ozone molecules that are not permanent. The method used is to detect the occurrence of corona symptoms with an ozone sensor with a distance from the point of occurrence of the corona on the metal electrode as far as 10 cm with the cubic model. The electrode metals to be tested are copper metal, iron metal and aluminum metal. Voltage tested at the time of testing from 6.7 KV to 21 KV. The maximum yield for copper metal was 1386 ppb with a time of 984 seconds at 21.3 KV, while for ferrous metal it was 798 ppb at 19.2 KV with a time of 862 seconds and the last test was aluminum metal of 1530 ppb at a voltage of 19.3 KV. with a time of 652 seconds. Aluminum metal is a metal that has a high concentration of ozone compared to other metals tested with the same distance between the two electrodes. The greater the voltage, the greater the corona losses generated and the greater the electric field around the tip of the electrode. The graph of corona losses that occur with the resulting graph of ozone is almost similar. So it can be concluded that the ionization due to the corona that occurs can describe the corona losses.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Devano Farisazaka Bimata
Abstrak :
ABSTRAK
Kegagalan merupakan permasalahan yang umum terjadi pada peralatan listrik, baik kegagalan termal maupun kegagalan elektris. Kegagalan termal dan kegagalan elektris berupa rugi-rugi penyaluran, merusak bahan isolasi serta gejala tegangan tinggi. Persoalan yang diakibatkan oleh penggunaan tegangan tinggi ini akan timbul seiring dengan keuntungan yang didapat dari penggunaan tegangan tinggi. Persoalan-persoalan yang timbul antara lain adalah adanya gejala korona yang ditandai dengan warna violet, suara-suara mendesis, dan berbau ozon pada permukaan konduktor. Gejala-gejala korona sangat merugikan bagi peralatan-peralatan tenaga listrik salah satunya dapat menimbulkan korosi pada peralatan tegangan tinggi, Oleh karena itu korona perlu diukur. Pengukuran korona juga dimaksudkan untuk mengetahui sifat alami korona, pengaruhnya pada material dan kinerja peralatan listrik. Salah satu metode sederhana untuk mendeteksi aktivitas korona adalah dengan cara menganalisis cahaya yaitu dengan mengukur besarnya cahaya yang dipancarkan korona dengan menggunakan alat Ofill Superb Daycor seri II. Korona diukur dengan besaran counter rate per menit. Dalam skripsi ini akan ditunjukkan data-data hasil pengukuran korona pada saat ditemukan permasalahan pada klem di beberapa tower SUTT 70kV dan 150kV. Hasil yang didapat berupa suhu udara, kelembaban udara, usia klem serta tegangan SUTT berpengaruh terhadap banyaknya korona serta tingginya nilai korona yang muncul di mana nilai maksimum korona dari beberapa pengukuran yang muncul bernilai 4555 counter rate/min saat kelembaban udara mencapai 90%, suhu udara , serta usia klem 34 tahun pada daerah Cawang-Depok 150kV dan nilai korona minimum yang muncul besarnya 1267 counter rate/min saat kelembaban udara mencapai 85%, suhu udara dan usia klem 41 tahun pada daerah Cibinong-Gandaria 70kV.
ABSTRACT
Failure is a common problem that occurs in electrical equipment, either thermal or electrical failure failure. Failure of thermal and electrical failure in the form of loss distribution, damaging insulation materials as well as the symptoms of high voltage. The problems caused by the use of high voltage will arise along with the benefits of the use of high voltage. Issues that arise include the presence of symptoms of corona which is marked by the color violet, hissing sounds, and smells of ozone on the surface of the conductor. The symptoms of corona are very harmful for the equipment power one of which can cause corrosion on high voltage equipment, therefore the corona need to be measured. Measurement of the corona is also intended to determine the nature of the corona, its influence on the material and the performance of electrical equipment. One simple method to detect corona activity is by analyzing the light that is by measuring the amount of light emitted by the corona using the tool Ofill Superb Daycor series II. Corona measured by the amount of counter rate per minute. In this paper will show the results of measurement data corona at the time found some problems on the clamps in the tower SUTT 70kV and 150kV. The results obtained in the form of air temperature, humidity, and voltage clamp SUTT age affect the amount of the corona and the high value of the corona that appears where the maximum value of several measurements corona appears worth 4555 counter rate/min when the humidity reaches 90%, the air temperature , as well as 34 years of age clamps on Cawang-Depok 150kV and minimum values that appear corona magnitude 1267 counter rate/min when the humidity reaches 85%, the air temperature and clamp 41 years of age at Cibinong-Gandaria 70kV.
2015
S59259
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library