Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ginting, Siti Kusyiah
Abstrak :
Tesis ini membahas tentang beberapa faktor yang mempengaruhi pemakaian IUD di Indonesia yang memungkinkan kita untuk mengetahui siapa pemakai IUD itu, Jika kita mengetahuinya dengan jelas tentu kita dapat menentukan segmentasi sasaran untuk: peningkatan pemakaian IUD pada masa yang akan datang. Metode Analisis yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dati analisis deskriptif dan inferensial dengan model regresi logistik biner. Data yang dignnakan adalab data SDKI 2007, dengan unit analisis wanita kawin usia 15-49 tahun yang memakai seluruh alat/cara kontrnsepsi. Dari basil penelitian inl kita dapat mengenali, temyata pemakai IUD di Indonesia adalah : 1. W.anita yang tamat SLTA keatas kecenderungannya memakai IUD 2,89 kali wanita yang berpendidikan SLTP. 2. Wanita kelompok umur 35-49 kecenderungannya memakai IUD 2,69 kali wanita umur 25-34 tahun. 3. Wanita yang punya anak masih hidup I orang kecenderungannya memakai IUD 0,49 kali wanita yang punya anak masih bidup z,J orang. 4. Wan.ita yang tidak ingin menambah anak Jagi kecenderungannya memakai IUD 2,72 kali wanita yang ingin punya anak lagi, 5. Wanita yang tinggal di pekotaan kecenderungannya memekala IUD 2,26 kali wanita yang tinggal di pedesaan 6. Wanita yang bekerja kecenderungannya memakai IUD 1,72 kali wanita yang tidak bekerja 7. Wanita yang bekerja sebagai tenaga profesional kecenderungannya memakai IUD 3.0& kali wanita yang tidak bekerja dan yang beketja sebagai tenaga sales kecenderungannya 1, 74 kali wanita yang tidak bekerja. Dan hal yang tidak kalah pentingaya untuk diketahui bahwa pengaruh jumlah anak masih hidup terbadap peluang pemakaian IUD, tidak tergantung tingkat pendldikan dan peluang pemakaian IUD pada wanita yang bekerja sebagai tenaga usaha pertanian bempir sama peluangnya dengan wanita yang tidak bekerja.
This thesis discusses factors influencing the use of IUD in Indonesia in order to determine the segmentation target of WD users in order to increase the number of iUD users in the future. The method of analysis is descriptive analysis and inferential statistics of Logistic Binary Regressions. The data used is the 2007 Indonesia Demographic and Health Survey on the sample of 15-49 yearn old of married women who currently use contraceptives. From the results of this study we can identify that 1. Women with SLTA and higher education are more likely {2,89 times) to use IUD than women with SLTP education. 2. Women aged 35-49 years are more likely {2,69 times) to use IUD than women aged 25-34 years. 3. Women with I child still alive are less likely (0,49 times) to use IUD lower than women with 2-3 children still alive. 4. Women who desire more children are more likely (2,72 times) to use IUD than women who do not desire more children. 5. Women who live in urban areas are more likely (2.26 times) to use IUD than women who live in rural areas. 6. Women who work are more likely (1.72 times) to use IUD than women who do not work 7. Women who work as professionals are more likely (3.08 times) to use IUD than women who do not work; women who work as sales workers tend to use IUD, 1. 74 times more likely than women who do not work. Two interesting findings from this study are: the influence of the number of children still alive on using IUD does not depend on education level the tendency of women who work in agriculture sector to use IUD are the same with the women who do not work.
Depok: Universitas Indonesia, 2011
T31635
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Eva Azzara
Abstrak :
Salah satu permasalahan pembangunan yang dihadapi oleh Indonesia ialah jumlah penduduk Indonesia yang semakin meningkat dan salah satu upaya pemerintah dalam menangani hal tersebut ialah dengan melaksanakan program Keluarga Berencana (KB). Hasil SDKI 1991-2012 menunjukkan pola penggunaan kontrasepsi di Indonesia masih didominasi oleh kontrasepsi hormonal dan bersifat jangka pendek, sedangkan tren pemakaian MKJP (Metode Kontrasepsi Jangka Panjang) cenderung menurun. Meskipun demikian, Provinsi Bali senantiasa menempati posisi pertama sebagai provinsi dengan tingkat penggunaan MKJP tertinggi di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan penggunaan MKJP pada pasangan usia subur di Provinsi Bali tahun 2012. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dengan analisis data sekunder Survei Demografi Kesehatan Indonesia 2012. Populasi pada penelitian ini ialah semua Wanita Usia Subur (WUS) (15-49 tahun), sementara sampel penelitian ini ialah wanita kawin usia 15-49 tahun dan memiliki data lengkap. Analisis statistik bivariat menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan prevalensi pengguna MKJP ialah 27,6%. Hasil analisis bivariat menunjukkan ada hubungan antara umur (PR: 6,63, 95%CI: 1,01-43,41), pendidikan (PR: 1,53, 95%CI: 1,04-2,25), pengetahuan (PR: 1,41, 95%CI: 1,19-1,68), pekerjaan (PR: 1,67, 95%CI:1,29-2,16 dan PR: 1,78, 95%CI: 1,32-2,4), indeks kekayaan (PR: 1,34, 95%CI: 1,09-1,65), keterpaparan informasi dari media massa (PR: 1,49, 95%CI: 1,1-2,02), sumber pelayanan KB (PR: 2,83, 95%CI: 1,3-6,16) dengan penggunaan MKJP. Oleh karena itu, disarankan untuk melakukan promosi, edukasi, dan konseling untuk menggugah kesadaran masyarakat untuk menggunakan alat kontrasepsi jangka panjang. ......One of the problems faced by Indonesian development is the increased of Indonesia's population and one of the government's efforts in dealing with this is by implementing the Family Planning (FP) program. IDHS 1991-2012 shows the pattern of contraceptive use in Indonesia is still dominated by hormonal and short-acting contraceptive method, while the trend of the LACM (Long Acting Contraceptive Method) use tends to decrease. Even so, Province of Bali always occupies the first position as the province with the highest rate of LACM use in Indonesia. This study aims to determine what factors are associated with the use of LACM among couples of reproductive age in province of Bali in 2012. This research use cross sectional study design with secondary data analysis of 2012 Indonesian Demographic Health Survey. Population in this study is all women of reproductive age (15-49 years old), while the sample is married women aged 15-49 years old and have complete data. Bivariate statistical analysis using chi-square test. The results showed prevalence of LACM use is 27.6%. The result of bivariate analysis showed a significant relationship between age (PR: 6,63, 95%CI: 1,01-43,41), educational level (PR: 1,53, 95%CI: 1,04-2,25), FP knowledge (PR: 1,41, 95%CI: 1,19-1,68), occupation (PR: 1,67, 95%CI:1,29-2,16 and PR: 1,78, 95%CI: 1,32-2,4), wealth index (PR: 1,34, 95%CI: 1,09-1,65), exposed to FP information from mass media (PR: 1,49, 95%CI: 1,1-2,02), source of FP (PR: 2,83, 95%CI: 1,3-6,16) with LACM use. Therefore, it is advisible to give promotion, education, and counseling to arouse public awareness to use long acting contraceptive method.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55557
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shifa Nur Annisa Yasim
Abstrak :
KB merupakan program yang diandalkan pemerintah dalam mengatasi permasalahan laju penduduk sekaligus upaya untuk menekan AKI dan AKB. Meskipun pemerintah telah melaksanakan program KB yang berorientasi pada kesetaraan dan keadilan gender, namun partisipasi pria dalam pelaksanaan program KB dan kesehatan reproduksi masih sangat rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan partisipasi pria dalam menggunakan kontrasepsi di Indonesia Tahun 2017. Penelitian ini menggunakan data SDKI 2017 dengan rancangan studi cross-sectional. Sampel penelitian ini yaitu pria kawin usia 15-54 tahun yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi berjumlah 9.139 pria. Data dianalisis secara univariat dan bivariat. Presentase pria yang berpartisipasi dalam menggunakan kontrasepsi sebesar 7,8%. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan signifikan antara pendidikan, pekerjaan, pengetahuan, persepsi, akses media informasi, kepemilikan jaminan kesehatan, dan komunikasi dengan pasangan dengan partisipasi pria dalam menggunakan kontrasepsi. ......Family planning is a program that The Government implements to manage population growth problem as well as an effort to suppress MMR and IMR. The Government has implemented family planning program with gender equality and justice-oriented yet men's participation in the implementation of family planning and reproductive health program is still low. This study aims to determine the factors associated with male participation in Indonesia to use contraceptive on 2017. This study uses the 2017 Indonesian Demographic and Health Survey data with a cross-sectional study design. The sample of this study is 9,139 men, currently married and aged between 15-54 years old who met the inclusion and exclusion criteria of study. The data is analyzed in univariate and bivariate. The percentage of men who participated in using contraceptive is 7.8%. The results shows that there is a significant relationship between education, occupation, knowledge, perception, access to information, ownership of health insurance, communication with partners toward men's participation in using contraception.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library