Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 14 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Riky Marizal
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh langsung dan tidak langsung faktor karakteristik wanita, faktor suami/pasangan dan faktor program terhadap pilihan metode kontrasepsi pil/suntik, melalui keinginan wanita punya anak lagi berdasarkan data hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2012. Hasil analisis jalur menunjukan terdapat pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung, melalui keinginan wanita punya anak lagi antara faktor karakteristik wanita, faktor suami/pasangan dan faktor program terhadap pilihan metode kontrasepsi pil/suntik. Pendidikan wanita tidak sekolah atau tidak tamat SD mempunyai pengaruh total tertinggi, diikuti oleh pengambilan keputusan untuk ber-KB dan umur wanita 25-34 tahun. ......The objective of this research is to study direct and indirect effect of women characteristic factors, husband factors, and program factors to the preference on contraceptive injection or pill through women desire for more children based on Indonesia Demographic and Health Survey 2012 data. Pathway analysis show that women characteristic factors, husband and program factors have direct and indirect effect to the preference on contraceptive injection or pill. Women who have no education have the highest total effect, followed by women decide to family planning and women age between 25-34 years old.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anis Tyas Hayanti
Abstrak :
Pemilihan kontrasepsi dapat berpengaruh ketika usia wanita lebih muda dari pasangannya, karena perbedaan usia antara pasangan dapat menyebabkan kesenjangan dalam rumah tangga yang mungkin akan menghambat wanita dalam mencapai tujuan fertilitas. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh perbedaan usia antara pasangan terhadap pemilihan alat kontrasepsi dengan memperhitungkan faktor evaluasi, kompetensi, akses, dan tujuan kontrasepsi. Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa perbedaan usia antara pasangan signifikan mempengaruhi seseorang dalam pemilihan alat kontrasepsi. Selain itu, umur ibu, keinginan memiliki anak, jumlah anak lahir hidup, pendidikan, status pekerjaan, indeks kekayaan, informasi KB dan petugas KB juga signifikan mempengaruhi seseorang dalam pemilihan suatu alat kontrasepsi.
The choice of contraception may affect when a woman's age younger than her partner, because of the age difference between couple may cause gaps in the household which might inhibiting women in achieving its objectives in fertility. This study aimed to study the influence of age differences between couples towards contraceptive choice by taking into account evaluation factors, competence, access, and the purpose of contraception. Result of multivariate analysis showed that the age difference between couples significantly influence a person in contraceptive choice. Moreover, age of mother, desire to have children, the number of children born alive, education, employment status, wealth index, information family planning and family planning field worker also significantly influence someone in selecting a contraceptive.
Depok: Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Theresia Rhabina Noviandari
Abstrak :
Metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) efektif dalam mengendalikan fertilitas tetapi angka penggunaannya cukup rendah jika dibandingkan metode lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara persepsi terhadap karakteristik MKJP dengan penggunaan MKJP di Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Penelitian menggunakan desain studi cross sectional. Penelitian menggunakan data Pemantauan dan Evaluasi Penggunaan Kontrasepsi di Provinsi Jawa Timur dan Nusa Tenggara Barat Tahun 2013 yang dilakukan oleh Pusat Penelitian Kesehatan Universitas Indonesia (PPK UI) dengan besar sampel 1.370 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi terhadap karakteristik MKJP memiliki hubungan dengan pengambilan MKJP pada WUS di Kabupaten Tuban (p= <0,005 POR= 4,64 CI 95%= 2,74-7,86). Uji regresi logistik menunjukkan bahwa persepsi terhadap karakteristik MKJP berhubungan dengan penggunaan MKJP setelah dikontrol dengan pengambilan keputusan dan interaksi antara pengambilan keputusan dengan persepsi terhadap karakteristik MKJP. ...... Long term contraceptive method effective in controlling fertility but the usage is lower than other methods. This study aims to determine the relationship between perception of the characteristic of long term contraceptive method and using of long term contraceptive method in Tuban, East Java. This research used the data of Operational Research on Family Planning to Improve Contraceptive Method Mix in East Java and West Nusa Tenggara Province held by Center for Health Research University of Indonesia, with sample size of 1.370 subjects. Statistical test used was multiple logistic regressions. The subject is women of childbearing age who used contraception method. Perception of long term contraceptive method associated with using of long term contraceptive method among women of childbearing age in Tuban (p= <0,005 POR= 4,64 CI 95%= 2,74-7,86). Logistic regression analysis showed that perception associated with the use of long term contraceptive method after controlled by decision-making and interaction between decision making and perception of long term contraceptive method.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
New York: United Nations, 1984
613.94 UNI r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Finch, B. E.
Springfield: Charles C. Thomas, 1963
613.94 FIN c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fastabiqul Khairat
Abstrak :
Permasalahan terkait kependudukan masih terjadi di Indonesia, salah satu diantaranya peningkatan jumlah penduduk yang tinggi tetapi tidak disertai dengan peningkatan kualitas hidup. Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan penduduk Indonesia pada tahun 2025 berjumlah sekitar 273,65 juta jiwa. Menurut hasil SDKI (2017) pengguna kontrasepsi terbanyak yaitu pengguna metode kontrasepsi non-MKJP yaitu kontrasepsi suntik (29%), pil (12%) dibandingkan dengan pengguna MKJP yaitu implant/AKBK (5%), IUD (5%), serta MOW (4%). Sedangkan angka putus pakai kontrasepsi yaitu mencapai 34% dan yang tertinggi merupakan pengguna pil (46%), suntik (28%), dan kondom (27%). Puskesmas Pekayon Jaya, didapatkan masih banyak pengguna KB menggunakan non-MKJP, yang didominasi oleh penggunaan suntik dengan 564 Wanita Usia Subur (WUS) dan penggunaan pil dengan 196 WUS. Untuk MKJP yakni IUD dengan 149 WUS, dan implant 49 WUS. Tujuan umum penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi akseptor dalam memilih Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) di Wilayah Kerja Puskesmas Pekayon Jaya Kota Bekasi. Desain penelitian menggunakan cross sectional. Pengambilan sampel dilakukan secara acak atau simple random sampling. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 90 akseptor KB. Uji statistic menggunakan chi square test. Hasil penelitian didapatkan ada hubungan antara pengetahuan (p value = 0,003 dan 1,176) dan aksesbilitas pelayanan KB (p value = 0,012 dan PR 1,785) dengan penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang di wilayah kerja Puskesmas Pekayon Jaya. ......The issue related to population persists in Indonesia, one of which is the high population growth without a corresponding increase in the quality of life. The Central Statistics Agency (BPS) estimates Indonesia's population in 2025 to be around 273.65 million people. According to the results of the 2017 Indonesia Demographic and Health Survey (SDKI), the most widely used contraceptive method is non-permanent methods (MKJP), specifically injectables (29%) and pills (12%), compared to permanent methods (MKJP), such as implants/IUDs (5%) and female sterilization (MOW - 4%). Meanwhile, the discontinuation rate of contraception reaches 34%, with the highest being among pill users (46%), injectables (28%), and condoms (27%). At Pekayon Jaya Community Health Center, it was found that there are still many family planning (KB) users utilizing non-permanent methods, predominantly injectables with 564 Women of Reproductive Age (WRA) and pills with 196 WRA. For the permanent methods, there are 149 WRA using IUDs and 49 WRA using implants. The general objective of this research is to understand the factors influencing acceptors in choosing Long-Acting Reversible Contraceptive Methods (MKJP) in the working area of Pekayon Jaya Community Health Center in Bekasi City. The research design used a cross-sectional approach. Sampling was done randomly or using simple random sampling. The total sample size in this study was 90 family planning acceptors. Statistical tests employed the chi-square test. The research results showed a relationship between knowledge (p-value = 0.003 and PR 1.176) and accessibility of family planning services (p-value = 0.012 and PR 1.785) with the usage of long-acting contraceptive methods in the working area of Pekayon Jaya Community Health Center.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fastabiqul Khairat
Abstrak :
Permasalahan terkait kependudukan masih terjadi di Indonesia, salah satu diantaranya peningkatan jumlah penduduk yang tinggi tetapi tidak disertai dengan peningkatan kualitas hidup. Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan penduduk Indonesia pada tahun 2025 berjumlah sekitar 273,65 juta jiwa. Menurut hasil SDKI (2017) pengguna kontrasepsi terbanyak yaitu pengguna metode kontrasepsi non-MKJP yaitu kontrasepsi suntik (29%), pil (12%) dibandingkan dengan pengguna MKJP yaitu implant/AKBK (5%), IUD (5%), serta MOW (4%). Sedangkan angka putus pakai kontrasepsi yaitu mencapai 34% dan yang tertinggi merupakan pengguna pil (46%), suntik (28%), dan kondom (27%). Puskesmas Pekayon Jaya, didapatkan masih banyak pengguna KB menggunakan non-MKJP, yang didominasi oleh penggunaan suntik dengan 564 Wanita Usia Subur (WUS) dan penggunaan pil dengan 196 WUS. Untuk MKJP yakni IUD dengan 149 WUS, dan implant 49 WUS. Tujuan umum penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi akseptor dalam memilih Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) di Wilayah Kerja Puskesmas Pekayon Jaya Kota Bekasi. Desain penelitian menggunakan cross sectional. Pengambilan sampel dilakukan secara acak atau simple random sampling. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 90 akseptor KB. Uji statistic menggunakan chi square test. Hasil penelitian didapatkan ada hubungan antara pengetahuan (p value = 0,003 dan 1,176) dan aksesbilitas pelayanan KB (p value = 0,012 dan PR 1,785) dengan penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang di wilayah kerja Puskesmas Pekayon Jaya. ......The issue related to population persists in Indonesia, one of which is the high population growth without a corresponding increase in the quality of life. The Central Statistics Agency (BPS) estimates Indonesia's population in 2025 to be around 273.65 million people. According to the results of the 2017 Indonesia Demographic and Health Survey (SDKI), the most widely used contraceptive method is non-permanent methods (MKJP), specifically injectables (29%) and pills (12%), compared to permanent methods (MKJP), such as implants/IUDs (5%) and female sterilization (MOW - 4%). Meanwhile, the discontinuation rate of contraception reaches 34%, with the highest being among pill users (46%), injectables (28%), and condoms (27%). At Pekayon Jaya Community Health Center, it was found that there are still many family planning (KB) users utilizing non-permanent methods, predominantly injectables with 564 Women of Reproductive Age (WRA) and pills with 196 WRA. For the permanent methods, there are 149 WRA using IUDs and 49 WRA using implants. The general objective of this research is to understand the factors influencing acceptors in choosing Long-Acting Reversible Contraceptive Methods (MKJP) in the working area of Pekayon Jaya Community Health Center in Bekasi City. The research design used a cross-sectional approach. Sampling was done randomly or using simple random sampling. The total sample size in this study was 90 family planning acceptors. Statistical tests employed the chi-square test. The research results showed a relationship between knowledge (p-value = 0.003 and PR 1.176) and accessibility of family planning services (p-value = 0.012 and PR 1.785) with the usage of long-acting contraceptive methods in the working area of Pekayon Jaya Community Health Center.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tien Ihsani
Abstrak :
ABSTRAK
Nama : Tien IhsaniProgram Studi : Ilmu Kesehatan MasyarakatJudul : Peran Pengambil Keputusan Terhadap Penggunaan MKJP diIndonesia Analisisis Data Sekunder SRPJMN 2017 Pembimbing : Dra. Caroline Endah Wuryaningsih, M.KesMetode Kontrasepsi Jangka Panjang merupakan jenis kontrasepsi yang efektif dari segibiaya dan untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan, namun peningkatanpenggunaan MKJP di Indonesia dalam beberapa tahun belakangan sangat lambat.Pengambil keputusan ber-KB merupakan target dalam sasaran program komunikasi KB.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana peran pengambil keputusanterhadap penggunaan MKJP. Desain penelitian adalah cross sectional. Sampelpenelitian ini adalah akseptor kontrasepsi modern yang diambil data sekunder hasilSurvei Indikator Kinerja Program KKBPK RPJMN tahun 2017 sejumlah 20.109 orang.Data dianalisis dengan regresi logistik ganda. Pengambilan keputusan yang dilakukansecara bersama oleh akseptor bersama pasangan atau bersama penyedia layanan secarasubstansi mempunyai peluang yang lebih besar terhadap penggunaan MKJP. Hubunganpengambil keputusan dengan penggunaan MKJP berbeda menurut sumber layanansetelah dikontrol variabel umur, pendidikan, tempat tinggal, jumlah anak, rencana punyaanak, sumber layanan dan konseling KB. Pada sumber layanan pemerintah peluangpenggunaan MKJP menjadi kecil pada pengambilan keputusan yang dilakukan bersamadaripada pengambilan keputusan yang dilakukan oleh akseptor sendiri. Disarankanuntuk dapat meningkatkan peran pasangan odan penyedia layanan untuk mendiskusikanpemilihan alat kontrasepsi dengan akseptor.Kata kunci: Pengambil keputusan, sumber layanan, MKJP.
ABSTRACT
Name Tien IhsaniStudy Program Public Health ScienceTitle The Role of Decision Makers Against MKJP Use inIndonesia Advanced Data Analysis of SRPJMN 2017 Counsellor Dra. Caroline Endah Wuryaningsih, M.Sc Dr.Martya Rahmaniati, S.Si, M.SiLong Acting and Permanent Method Contraceptives are a cost effective type ofcontraception and to prevent unwanted pregnancies, but increased use of MKJP inIndonesia in recent years has been very slow. Decision makers of family planning arethe targets in the target family planning communication program. The purpose of thisstudy is to know how the role of decision makers against the use of MKJP. The studydesign was cross sectional. The sample of this research is acceptors of moderncontraception taken secondary data result of Performance Indicator Survey KKBPKRPJMN program in 2017 number 20109 people. Data were analyzed by multiplelogistic regression. Decision making jointly by acceptor with partner or with serviceprovider has substantially greater chance to use LAPM. Decision making relationshipswith the use of MKJP differ by service source after controlling by age, education,shelter, number of children, desire for more children, source of FP services and FPcounseling. At government service sources, the opportunities for MKJP use to be smallon joint decision making rather than decisions made by the acceptor themselves. It issuggested to increase the role of spouses and service providers to discuss the selectionof contraceptives with acceptors.Keywords Decision maker, FP service source, LAPM
2018
T51379
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arietta Pusponegoro
Abstrak :
Salah satu pilar Safe Motherhood adalah keluarga berencana (KB). Program KB bertujuan untuk menghindari kehamilan atau kelahiran yang tidak diinginkan yaitu dengan menggunakan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP). Namun, penggunaan MKJP di Indonesia pada tahun 2017 jauh dari target yaitu sebesar 14% dari target 21,7%. Persentase tersebut dipengaruhi oleh faktor komunikasi informasi edukasi (KIE) tenaga kesehatan kurang baik, konseling belum sesuai prosedur dan pengetahuan ibu rendah. Bila melihat waktu yang disediakan untuk keterampilan konseling pada pelatihan AKDR-PP dan CTU, hanya 90 menit atau 6,2% dari waktu keseluruhan (24 jam pelatihan) pada pelatihan AKDR-PP dan hanya 90 menit atau 4,7% dari waktu keseluruhan (32 jam pelatihan) pada pelatihan CTU. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan teknik pelatihan konseling baru yang akan membuat kompetensi keterampilan konseling pada tenaga kesehatan lebih tinggi dibandingkan kompetensi keterampilan konseling tenaga kesehatan pada pelatihan yang telah ada sehingga diharapkan akan memberikan luaran penerimaan (pengetahuan dan sikap) yang lebih baik pada calon akseptor. Pada tahap satu dilakukan pendekatan kualitatif dengan melakukan focus group discussion (FGD) dan wawancara mendalam (WM) kepada bidan dan calon akseptor sebagai dasar pembuatan modul konseling intensif KB MKJP. Dilanjutkan dengan memberikan pelatihan konseling intensif. Selanjutnya tahap dua dilakukan pendekatan kuantitatif pada subjek tenaga kesehatan menggunakan uji analisis kelompok t-berpasangan. Pendekatan tahap tiga pada subjek calon akseptor mengunakan uji analisis kelompok t-tidak berpasangan. Hasil pada tahap kualitatif menunjukkan bahwa model pelatihan konseling intensif KB MKJP yang tepat adalah mencakup dua hari dengan durasi delapan jam setiap harinya dengan titik tekan materi teknik komunikasi saat konseling dan MKJP. Berdasarkan analisis kuantitatif yang dilakukan, terdapat perbedaan bermakna skor kompetensi keterampilan konseling intensif KB MKJP pada tenaga kesehatan antara sebelum pelatihan dan setelah pelatihan (p < 0,001). Konseling yang didapatkan oleh calon akseptor (intensif atau CTU/AKDR-PP) dengan skor minat KB MKJP juga menunjukkan perbedaan bermakna (p < 0,001). Modul pelatihan konseling intensif KB MKJP memengaruhi kompetensi keterampilan konseling intensif KB MKJP dalam meningkatkan kesertaan calon akseptor KB MKJP. ......One of the pillars of Safe Motherhood is family planning.This program aims to avoid unwanted pregnancies by using LARCs. However, percentages of using LARCs in Indonesia 2017 was far from the target. It was influenced by Information Education and Communication (IEC) of health practicioners, mechanism of counseling, and mother’s knowledge. The time allocation provided for counseling skills in Post placental IUD and CTU training is still low. This study aims to find new counseling training techniques that will make the competency of counseling skills in health workers higher than existing ones and its expected to provide a better outcome (knowledge and attitude) on client. In phase one, a qualitative approach by conducting focus group discussion and in-depth interviews to midwifes and client as the basis for making intensive counseling modules for LARCs. Then, implemented LARCs intensive counseling training. Then in phase two, quantitative approach on the subject of health workers using paired t test. The subject client in phase three using unpaired t-test. The qualitative stage shows the appropriate intensive counseling method covers two days (8 hours / day) by emphasizing communication techniques during counseling and LARCs. There was a significant difference in the competency score of the LARCs intensive counseling skills on health workers between before training and after training and. Counseling obtained by prospective acceptors (intensive or CTU/AKDR-PP) with LARCs family planning interest scores also showed significant differences (p< 0.001). The LARCs intensive counseling training module affects the competency of LARCs intensive counseling skills and increases the participation of client towards LARCs.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitaria Sari
Abstrak :
Kontrasepsi IUD pasca plasenta merupakan salah satu metode dalam menurunkan unmeet need KB untuk mengendalikan kejadian kehamilan tidak diinginkan serta kematian ibu dan bayi. Di Puskesmas Kecamatan Jatinegara, capaian penggunaan kontrasepsi pasca plasenta belum mencapai target dan mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan penggunaan kontrasepsi pasca plasenta pada ibu bersalin di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Jatinegara Tahun 2017. Dilaksanakan pada bulan Mei-Juni 2017 menggunakan design potong lintang. Populasi adalah seluruh ibu bersalin usia 15-49 tahun yang sudah kawin dan melahirkan pada bulan November 2016 sampai April 2017 serta berdomisili di wilayah Kecamatan Jatinegara sebanyak 333 orang, jumlah sampel 122 orang yang diambil secara simple random sampling. Data dikumpulkan melalui wawancara terstruktur dengan pedoman kuesioner, analisis bivariat dengan uji Kai kuadrat. Hasil penelitian diperoleh 36,9 responden menggunakan kontrasepsi pasca plasenta. Faktor predisposisi yang berhubungan signifikan adalah pengetahuan nilai p < 0,005, sikap nilai p < 0,005, jumlah anak nilai p 0,018. Faktor penguat yang berhubungan signifikan adalah konseling nilai p = 0,005. Saran untuk Puskesmas adalah meningkatkan upaya promosi kesehatan KB, melakukan penyuluhan dalam kegiatan masyarakat, meningkatkan pemberdayaan dan kolaborasi dengan masyarakat, melengkapi informasi konseling KB, membuat Klinik khusus konseling KB dan KIA. ......Intra Uterine Device of post placenta contraceptive is one method in lowering unmeet need contraceptive to control the incidence of unwanted pregnancy and the death of the mother and the baby. In Jatinegara Subdistrict health centers the achievement of placental contraceptive has not yet reached the target and decreased from the previous year. This research aims to know the factors that relate to the use of post placental contraception on maternal maternity clinics in the region of subdistrict Jatinegara in 2017. Implemented in May June 2017 using cross sectional design. The population was the entire birthing mothers ages 15 49 years already married and gave birth in November 2016 until April 2017 also domiciled in subdistrict Jatinegara as much as 333 people, the number of samples of 122 people taken in simple random sampling. Data collected through structured interviews with the guidelines of the questionnaire, the bivariat analysis using chi square test. Research results gained 36.9 of respondents using contraception post placental. Predisposing factors are significant related knowledge p value 0.005, attitude p value 0.005, number of children p value 0.018. Reinforcing factor is significant related counseling p value 0.005. Advice to Clinics is improve health promotion of Family Planning, do health education in the community activities, increasing the empowerment and collaboration with the community, complete the counseling information of Family Planning, making special counseling Clinic of Family Planning and Maternal Neonatal care.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S68511
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>