Ditemukan 18 dokumen yang sesuai dengan query
Muhammad Arrif
Abstrak :
Peti kemas merupakan instrumen utama dalam industri perdagangan internasional. Dewasa ini peti kemas banyak dimanfaatkan sebagai komponen arsitektur di berbagai negara maju dan berkembang. Dengan memodifikasi peti kemas sesuai dengan kebutuhan maka peti kemas dapat dimanfaatkan menjadi berbagai macam jenis properti. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan apakah penggunaan peti kemas sebagai bangunan, khususnya hunian sewa, layak untuk dipertimbangkan dalam bisnis real estate. Pada penelitian ini akan dibandingkan kelayakan dari bangunan menggunakan peti kemas dengan bangunan konvensional menggunakan metoda pengembangan real estate. Pengembangan dilakukan di atas tanah sewa dalam jangka waktu 20 tahun menggunakan peti kemas jenis 40’HC.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan dengan bangunan peti kemas lebih layak dibandingkan pengembangan dengan bangunan konvensional di atas tanah sewa dengan jenis properti hunian sewa. Hal ini disebabkan keunggulan peti kemas dibandingkan dengan bangunan konvensional yaitu biaya konstruksi yang lebih rendah, waktu pengerjaan konstruksi yang lebih cepat dan jangka waktu operasional yang lebih panjang serta salvage value dari besi tua peti kemas yang dapat dijual kembali pada akhir masa sewa tanah.
......Shipping Containers are the major instrument in international trading. Currently, shipping containers emerged as one of architecture alternative component worldwide. By customizing container unit into several purposes showed that shipping containers are able to be developed to numerous type of properties. This study intended to compare feasibility between real estate development by shipping container building and conventional building using real estate development method. The development is running on leasing land over 20 years of leasing agreement to a third party which type of property is rental house using 40’HC shipping containers unit.
The results showed that real estate development at leasing land by rental house as a property product using shipping container building is more feasible than using conventional building. This is due to the numerous benefits of shipping container building such as lower construction cost, shorter construction period, longer operational period, and also salvage value from ex-shipping containers that can be monetized at the end of lease agreement time.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T46075
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Dwi Laras Pristiwati
Abstrak :
Peti kemas (container) telah menjadi salah satu pilihan utama dalam pengiriman kargo perdagangan dunia. Data statistik menunjukkan bahwa lebih dari 90% kargo internasional diangkut melalui moda transportasi laut. Indonesia sebagai negara yang dua per tiga bagian wilayahnya, tentu saja memanfaatkan transportasi laut dengan berbagai kelebihan yang dimilikinya. Salah satu usaha pemanfaatannya adalah dengan menyediakan terminal peti kemas untuk membantu kelancaran kegiatan perdagangan di wilayah Indonesia. Pemberlakuan zona perdagangan bebas sudah membuat jumlah export dan import di Indonesia meningkat. Hal tersebut berakibat kepada pertumbuhan arus barang yang memiliki korelasi positif dengan pertumbuhan penggunaan peti kemas. Tentu saja diperlukan antisipasi terhadap terminal peti kemas pada umumnya dan area lapangan penumpukan (container yard) pada khususnya. Oleh karena itu, perlu ditentukan kebutuhan jumlah fasilitas bongkar muat di area lapangan penumpukan yaitu transtainer dan truck serta kebutuhan area lapangan penumpukan (container yard) yang tepat untuk dapat mengimbangi peningkatan arus peti kemas.
......Container has become one of the main choice in the world trade cargo. Statistic shows that more than 90% of international cargo transported by sea transportation. Indonesia, as a maritime country, exactly use that transportation with many advantages it has. One of Indonesia's utilization by providing container terminals to make a simplicity of trade activities in Indonesia.Further, the implementation of the free trade area has made a number of export and import in Indonesia increased. This resulted in the growth of the flow of goods has a positive correlation with the growth in the use of containers. So, an anticipation from container terminals in general and container yard in particular, is needed. Therefore, it is necessary to determine the required number of loading and unloading facilities at the container yard, which are transtainer and truck, and the required number for a proper container yard to offset the increase of current container.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S43927
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Leandro Thiery
Abstrak :
Pada skripsi ini dilakukan analisis terhadap beberapa platform container orchestrator. Container orchestrator berperan dalam mengendalikan, mengatur, dan memonitor pembuatan hingga penghapusan container yang digunakan untuk menyediakan sebuah layanan aplikasi terdistribusi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis performa dari beberapa container orchestrator seperti Docker Swarm dab Kubernetes ketika menjalankan task spesifik dan ketika menyediakan sebuah service baik dengan satu atau lebih node. Penelitian akan dengan membuat sebuah infrastruktur dengan konfigurasi batasan sumber daya untuk environment yang serupa. Benchmark dilakukan untuk mengukur performa container dan dilakukan tes beban dengan mengimplementasi monitoring untuk mencatat data penggunaan sumber daya selama pengujian. Hasil yang didapatkan menunjukkan terjadi penurunan performa jika menggunakan Kubernetes dibandingkan Docker Swarm terutama pada performa komputasi hingga 3.32% dan penyimpanan sebesar 7.5%. Didapatkan pula berdasarkan hasil penelitian bahwa penggunaan sumber daya Kubernetes akan lebih baik jika menggunakan dua node dibandingkan dengan Docker Swarm.
......In this thesis, an analysis is carried out on several container orchestrator platforms. Container orchestrator plays a role in controlling, managing, and monitoring the creation to deletion of containers used to provide a distributed application service. The aim of this study is to analyze the performance of some container orchestrators such as Docker Swarm and Kubernetes when running a specific task and when providing a service with either one or more nodes. The research will be to create an infrastructure with a similar resource constraint configuration for the environment. Benchmark is performed to measure the performance of the container, and a load test is performed with the implementation of a monitoring system to record resource usage data during the test. The results obtained indicate a decrease in performance when using Kubernetes compared to Docker Swarm, especially in computing performance of up to 3.32% and storage by 7.5%. It was also found based on the results of the research that the use of Kubernetes resources would be better if using two nodes compared to Docker Swarm.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Basril Nofaris
Abstrak :
Kawasan Asia Psifik merupakan tujuan utama pemasaran komoditi ekspor negaranegara di dunia dan mempunyai potensi pertumbuhan ekonomi yang sangat cepat oleh karena itu diprediksi abad 21 mendatang merupakan Abad Asia Pasifik. Indonesia merupakan negara yang teletak diantara dua benua dan dua samudera yang merupakan salah sate pusat pertumbuhan ekonomi dan perdagangan di Asia Pasifik. Posisi tersebut memungkinkan Indonesia memiliki potensi besar dalam percaturan perdagangan di dunia internasional, sehingga kontribusi indonesia bagi perkembangan perdagangan dan ekonomi di kawasan ini akan semakin meningkat.
Arus perdagangan yang makin pesat ini sangat berpengaruh pada sistim angkutan muatan dari segala sisi, balk darat, laut, maupun udara. Terutama pada arus angkutan laut sebagai modes terbesar dalam transportasi barang akan memegang peranan penting pada proses perkembangan mendatang. Untuk menunjang dan memperlancar distribusi barang pada transportasi laut maka diperlukan suatu sarana angkutan dan sistim angkutan yang memenuhi segi-segi keamanan, kecepatan, kemudahan, kelancaran, keteraturan, murah dan nyaman. Penggunaan ped kemas dalam pengangkutan barang merupakan salah sate alternatif yang tepat untuk tujuan tersebut dan diperkirakan penggunaan ped kemas akan berkembang pesat pada waktu mendatang.
Pelabuhan sebagai salah sate mata rantai dalam tranportasi laut memiliki peranan penting dalam menunjang kelancaran arcs distribusi peti kemas, maka hams selalu diperhatikan masalah kualitas dan efisiensi pelayanan pada sisi ini. Peralatan yang baik dengan kapasitas besar bukan berard memberikan hasil yang maksimal dalam penanganan muatan di pelabuhan. Salah satu masalah yang sering timbul adalah seringnya terjadi stagnasi di lapangan penumpukan bukan akibat kekurangan jumlah atau kapasitas slat bongkar muat, melainkan karena sistim yang digunakan belum optimal.
Tugas akhir ini akan menganalisa pengg un an sistim dan kapasitas alat yang tepat pada suatu lapangan penumpukan ped kemas dengan menggunakan program linear dengan tujuan mendapatkan sistim yang optimal dan efisien bagi sebuah lapangan penumpukkan pada umumnya, JICT pada khususnya.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S35628
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Usman Hermanto
Abstrak :
ABSTRAK
Arus petikemas di berbagai pelabuhan di Indonesia, termasuk Pelabuhan Tanjung Emas Semarang menunjukkan kecenderungan yang makin meningkat dari tahun ke tahun. Sehingga perlu kiranya dilakukan langkah-langkah antisipasi untuk penanganan lalu lintas petikemas ini, agar tetap terjaga kelancaran arus barang baik antar daerah di Indonesia maupun arus barang ekspor impor. Ada dua cara antisipasi, yaitu dengan perluasan lahan pelabuhan petikemas atau dengan mengoptimalkan proses bongkar muat petikemas. Optimasi merupakan pilihan awal sebelum dilakukan perluasan atau pembangunan pelabuhan petikemas. Hal ini karena perluasan atau pembangunan pelabuhan petikemas membutuhkan biaya yang sangat besar.
Optimasi dilakukan dengan menghitung kecepatan bongkar muat petikemas per jam, dengan variasi komposisi peralatan yang digunakan dengan batasan tingkat Berth Occupancy Ratio (BOR). Kecepatan bongkat muat optimal merupakan kecepatan bongkar muat yang dihasilkan oleh suatu komposisi alat dengan pembiayaan operasional minimum dan tingkat BOR masih memadai.
Hasil analisa menunjukkan biaya operasional minimum diperoleh pada skenario jumlah alat yang banyak. Hal ini disebabkan penambahan jumlah alat mampu meningkatkan kecepatan bongkar muat dan mengurangi waktu tunggu sehingga biaya tunggu menjadi kecil. Minimalisasi biaya tunggu ini lebih signifikan dibandingkan dengan penambahan biaya alat.
2001
S34964
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S50412
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Damario
Abstrak :
PT. Bogasari Indofood Sukses Makmur ingin meningkatkan produktifitas armada kapal yang dimiliki antara lain merubah fungsi tongkang curah menjadi kapal kontainer dengan kapasitas 145 TEUS. Berkaitan dengan perubahan tersebut. maka kapal harus memenuhi beberapa kelentuan keselamalan kapal yang diakui secara internasional. yaitu ketentuan SOLAS dan Klasifikasi (rules and regulation), dimana dengan adanya perubahan konstruksi pada tongkang curah menjadi kapal kontainer. kapal harus dianalisa masih mempunyai batas keamanan konstruksi. Selain daripada keamanan pada kekuatan konstruksi, kapal juga diwajibkan untuk mempunyai sistim pemadam dan perlengkapan keselamatan kebakaran. Untuk itu karena saat ini kondisi kapal tidak memiliki sistim pemadam kebakaran dan perlengkapan keselamatan, maka diperlukan perancangan sistim pemadam dan perlengkapan keselamatan pada kebakaran yang sesuai dengan ketentuan SOLAS dan Klasifikasi, dalam hal ini Bureau Veritas. Rules and Regulation. Dalam perancangan ini diawali dengan pembuatan gambar rancangan umum untuk menentukan metode penerapan sistem pemadam kebakaran dan perlengkapan keselamatan. Tujuan utama dalam perancangan ini adalah menciptakan sistem pemadam dan perlengkapan keselamatan kebakaran yang dituangkan dalam bagan alat keselamatan dan sistem pemadam kebakaran (safety and fire controlplan). Perancangan sistem pemadam dan perlengkapan keselamatan kebakaran yang menghasilkan safely and fire control plan mutlak harus diterapkan pada kapal yang telah dimodifikasi guna memenuhi ketentuan SOLAS maupun Rules and Regulation dari Klasifikasi.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S38080
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Siregar, Johannes Pardamean
Abstrak :
Penanganan petikemas merupkan kunci utama dalam keberhasilan pelayanan jasa terminal petikemas. Peningkatan efisiensi penanganan petikemas terus dikembangkan sesuai dengan kondisi dan karakteristik terminal petikemas. Terminal petikemas Koja adalah salah satu terminal petikemas tersibuk di Indonesia.Tingginya aktifitas bongkar muat harus didukung dengan penanganan yang efisien dari peralatan di terminal petikemas sehingga mampu meningkatkan pelayanan penanganan petikemas. Rubber Tyred Gantry Crane adalah peralatan yang digunakan di terminal petikemas untuk melayani penanganan petikemas di lapangan penumpukan. Metode dan data yang digunakan dalam berupa identifikasi dan data operasional lapangan penanganan petikemas di lapangan penumpukan oleh rubber tyred gantry crane.Hasil yang ingin dicapai adalah identifikasi permaslahan penanganan petikemas di lapangan penumpukan dengan Rubber tyred gantry crane (RTGc) dan upaya peningkatan efisiensi penanganan petikemas dengan mengunakan RTGc di lapangan penumpukan.
Container handling is the key for container terminal services. Improved efficiency of container handling continues to be developed in accordance with the conditions and characteristics of the container terminal. Koja container terminal is one of the busiest container terminal in Indonesia.the high unloading activities should be supported by the efficient handling of equipment at container terminals so as to increase the container handling services. Rubber Tyred Gantry Crane is the equipment used in the container terminal to serve the handling of containers in the yard. Methods and data used in the form of operational data field identification and handling of containers in the container yard by a rubber tyred gantry crane. Result to be achieved is the identification problem of container yard handling with the Rubber tyred gantry crane (RTGC) and efforts to increase the efficiency of container handling RTGC use in yard.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S47063
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Sembiring, Handika Anggi Kelana
Abstrak :
Pemborosan yang terdapat pada proses penanganan petikemas ekspor di TPK Koja dapat menyebabkan performa tidak efisien. Pemborosan tersebut dapat dieliminasi dengan perpaduan konsep DMAIC, konsep Lean dan Konsep diagram Fishbone. Konsep DMAIC digunakan sebagai panduan urutan untuk memudahkan pengolahan dan analisis data yang terdiri dari lima tahap yaitu : (1) Define, mendefinisikan masalah menggunakan konsep Lean untuk membuat Current Value Stream Mapping dan mengidentifikasi pemborosan yang ada di dalamnya; (2) Measure, penentuan pemborosan yang dapat dieliminasi yaitu pemborosan tipe excessive transportation yang diterjemahkan sebagai aktivitas pengangsuran petikemas; (3) Analyze, proses penyelesaian masalah dengan konsep diagram Fishbone untuk mengetahui akar permasalahan aktivitas pengangsuran petikemas; (4) Improvement, perbaikan yang dilakukan untuk menyelesaikan akar permasalahan aktivitas pengangsuran petikemas dan (5) Control, hasil akhir setelah dilakukan perbaikan dalam bentuk Future Value Stream Mapping yang menunjukkan adanya peningkatan efisiensi proses penanganan petikemas ekspor dalam bentuk penghematan waktu sebesar 105 detik.
Waste that founded in export container handling process at TPK Koja can causing an inefficient performance. The waste can be eliminated with a fusion concept of DMAIC concept, Lean concept and Fishbone Diagram concept. The DMAIC concept used as a guide to facilitate the processing and analysis data that composed of five stages which is : (1) Define, defining problems by using the Lean concept to make the Current Value Stream Mapping and identifying waste in it; (2) Measure, the waste determination process to find which waste that can be eliminated and the result of waste type that can be eliminated is excessive transportation that known as container shuffling activity; (3) Analyze, the problem solved process by using the Fishbone diagram concept to know root problem that cause the container shuffling activity; (4) Improvement, ideas that used to solve the root problems that cause the container shuffling activity and (5) Control, the final result after the improvement applied that showed the Future Value Stream Mapping and indicates there is an increasing of efficiency in export containers handling process at TPK Koja by saving 105 seconds.
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S55306
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Fenti Suryadi
Abstrak :
Arus kapal dan arus barang di Indonesia mengalami peningkatan yang cukup baik dalam 5 tahun terakhir dan membuat pelabuhan di Terminal Operasi II Area 107-113, IPC bersiap untuk meningkatkan kinerja operasional bongkar muat khususnya peti kemas yang diprediksi pada tahun 2020 akan mencapai mencapai diatas 10 juta TEU's. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja di dalam terminal peti kemas dengan menurunkan jumlah idle time di dalam proses bongkar-muat peti kemas.
Idle time adalah waktu yang tidak efektif yang terdapat dalam waktu operasional yang disebabkan oleh beberapa faktor, dengan menekan idle time maka akan menaikan kinerja terminal. Solusi untuk memecahkan permasalahan yang ada dalam penelitian ini adalah dengan menganalisis permasalahan yang ada kemudian dirangkum dalam fishbone diagram dan akan dipecahkan satu per satu permasalahan yang ada dalam penelitian ini..
......In the last 5 years, container shipment traffic in Indonesia has been increasing significantly. It is predicted that in 2020 container loading operational activities at Tanjung Priok Port will reach more than 10 million TEUs. In this study, we are trying to improve the operational performance of the existing container terminal as a complementary to the one being built, by reducting the amount of idle time in container loading unloading operation.
Idle time is ineffective time included in the daily operation caused by several factors, such as poor weather condition, broken machines, etc. By suppressing the idle time, operational performance of terminal will be higher thus creating a better, more efficient, and faster traffic of container loading unloading entering or exiting the terminal.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67161
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library