Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 36 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Irma Laksmisari
Abstrak :
ABSTRAK
Konsumen banyak melihat iklan-iklan di media massa setiap harinya maka konsumen tersebut melindungi dirinya dari serangan begitu banyak iklan dengan lebih mendengarkan teman-temannya atau sumber-sumber lain yag mereka percayai. Oleh sebab itu, WOM merupakan alat promosi yang efektif karena seseorang hanya bisa mengingat 5 sampai 7 iklan saja perhari. WOM juga memiliki ani yang peming karena banyak konsumen yang tidak suka mengambil resiko membeli dan mengkonsumsi produk yang memiliki resiko besar.

Produk yang memiliki resiko besar karena langsung berhubungan dengan tubuh adalah produk pelangsing tubuh. Produk ini sangat mudah didapatkan di banyak retailer dengan harga yang relatif rnurah yaitu rata-rata Rp. 3000.- per kemasan sena banyaknya iklan di media massa. Para pengusaha industri kosmetika nasional pun banyak yang memproduksi produkproduk pelangsing untuk mendukung keinginan para wanita yang ingin tubuhnya langsing. Fenomena ini terjadi karena kini pandangan tcntang citra seorang wanita yang cantik diterjemahkan sebagai wanita yang memiliki bentuk tubuh langsing, rambut lurus panjang, dan kulit wajah putih mulus.

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai produk pelangsing tubuh menarik karena produk ini memiliki resiko yang cukup besar karena penggunaannya langsung mempengaruhi sistem tubuh sedangkan iklan produk-produk ini banyak dilihat di berbagai media dengan frekuensi yang cukup sering. Permasalahan yang akan diteliti oleh penulis antara lain, pertama apa sajakah faktor-faktor stimuli yang menyebabkan WOM terjadi dan bagaimna proses WOM itu sendiri. Permasalahan kedua adalah mengetahui keterkaitan antara WOM Communication dan iklan dengan keputusan konsumen untuk membeli produk pelangsing tubuh yaitu apakah konsumen dalam mengambil keputusan tersebut lebih dipengaruhi oleh iklan, WOM atau kedua-duanya serta bagaimana proses terjadinya (alur-alur yang dilewati setiap responden). Perrnasalahan selanjutnya adalah mengidentifikasi jenis-jenis inforrnasi apa sajakah (merek, harga, kemasan, efek samping, dan lain-lain) yang membedakan perilaku konsumen terhadap pemilihan kedua sumber inforrnasi (WOM atau lklan). Selain itu, ingin juga diketahui apakah terdapat perbedaan antara variabeldemografi (jenis pekerjaan, pendidikan dan pengeluaran) terhadap jenis inforrnasi atas merek, harga, kemasan, bahan baku, kemampuan produk maupun efek samping pada dua sumber informasi yaitu iklan dan word-of-mouth.

Subjek penelitian ini adalah 150 wanita yang yang pernah mengkonsumsi suatu produk pelangsing tubuh, berusia 18 tahun atau lebih. Produk pelangsing tubuh yang dimaksud disini adalah semua merek produk pelangsing tubuh yang pemah beriklan di media seperti Slimming Tea, Diyet, Merit, Teh Hijau Cap Kepala Hijau dan lain sebagainya.

Pengolahan data yang didapat melalui survey kepada 150 wanita ini menggunakan software SPSS (Statistical Product and Service Solution) ver.1 0.0 sebagai alat bantunya. Landasan Statistical tools yang dipakai adalah : Deskriptive Statistics, Analysis of Variance (ANOVA), Discriminant Analysis dan Crosstab.

Hasil analisis telah memberikan jawaban yang memuaskan terhadap perrnasalahan penelitian yang diangkat oleh penulis. Hasil tersebut diantaranya adalah faktor-faktor stimuli terjadinya WOM untuk produk pelangsing tubuh. Faktor-faktor tersebut adalah adanya pertanyaan orang lain terhadap dirinya, adanya komentar orang lain tentang suatu merek produk pelangsing tubuh, karena setelah melihat iklan sebuah merek produk pelangsing tubuh tertentu. Sedangkan proses terjadinya WOM dimulai saat responden bertanya kepada sumber rekomendasi. Sebagian besar dari responden yang pemah mengkonsumsi produk pelangsing tubuh ini lebih dipengaruhi oleh iklan dalam mengambil keputusan untuk membeli suatu merek, akan tetapi kemudian mereka akan mencari informasi lebih lanjut dari seseorang. Akan tetapi, terdapat penemuan yang menarik dimana jumlah responden yang setelah melihat iklan langsung melakukan keputusan membeli tanpa bertanya pad a orang lain terlebih dahulu tidak terlalu berbeda jauh dengan jumlah responden yang setelah melihat iklan kemudian melakukan WOM. Tidak terdapat perbedaan preferensi konsumen terhadap jenis informasi (merek, harga, kemasan, kemampuan, bahan baku serta efek samping) baik yang didapatkan dari WOM communication maupun iklan. Meski tidak ada perbedaan akan tetapi informasi atas kemasan merupakan jenis informasi yang paling membedakan atas pemilihan sumber informasi yang dipilih. Selain itu, tidak terdapat perbedaan antara variaber demografi jenis pekerjaan, pendidikan dan pengeluaran) terhadap jenis informasi yang ada pada dua sumber informasi yaitu iklan dan word-of-mouth.

Saran yang bisa direkomendasikan oleh penulis adalah bahwa produsen sebaiknya menstimulasi WOM dengan menyebarkan informasi mengenai kemampuan produk dalam melangsingkan tubuh serta efek sampingnya, mempcrhatikan pesan (message) yang dikomunikasikan didalam iklan-iklannya, menambah frekuensi kemunculan iklan agar dapat menstimuli terjadinya WOM dan mempercepat keputusan membeli konsumen, selalu mengawasi kualitas produknya agar tetap dapat memuaskan konsumennya agar konsumen merasa puas dan kemudian melakukan WOM communication, menggunakan iklan dan WOM secara terpadu dan menunjang satu sama lain sesuai dengan konsep Integrated Marketing Communication, produsen tidak perlu membeda-bedakan jenis informasi yang ingin disampaikan dikedua sumber informasi (iklan atau WOM) sesuai dengan variabel demografi konsumen dalam mengkomunikasikan produk pelangsing tubuhnya.
2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maya Vianti Fibriani
Abstrak :
ABSTRAK
Krìsis moneter yang melanda Indonesia sejak Juli 1997, membawa dampak yang buruk bagi perekonomian bangsa Indonesia. Baik dan buruknya perekonomian nasional membawa dampak yang luas pada permintaan produk properti. Meningkatnya depresiasi rupiah terhadap dolar, menyebabkan turunnya daya beli masyarakat. Pukulan diterima para pengembang ketika bunga KPR dan kredit kontruksi melambung bahkan KPR menghilang dari kalangan bank swasta. Hal ini merupakan pukulan bagi pengembang karena sekitar 95 % pembelian melalui KPR, hanya 5% pembelian saja yang tunai, dan itulah pasar yang harus diperebutkan pada masa property crash. Keadaan ini dimulai ketika krisis moneter mulai menimpa Indonesia dan puncaknya adalah setelah bulan Mei 1998 dimana kerusuhan yang terjadi dan ketidak pastian politik di Indonesia menyebabkan keadaan perekonomian semakin buruk.OIeh karena ¡tu pemasaran merupakan salah satu ujung tombak dalam mempertahankan perusahaan dengan memperebutkan pasar yang semakin kecil.

Penelitian mi dilakukan dengan dugaan bahwa masyarakat yang menjadi target dari perumahan menengah keatas yang tidak sensitif terhadap harga, menga!ami perubahan perilaku terhadap pembelian rumah pada masa property crash. Penelitian menggunakan metode wawancara baik terhadap 60 responden yang dipilih secara acak. Kuesioner yang diajukan kepada responden berupa pertanyaan terbuka dan pertanyaan tertutup. Penelitian ini diinaksudkan untuk melihat seberapa besar perubahan perilaku yang terjadi terhadap konsumen rumah menengah keatas. Analisa menggunakan tehnik distribusi frekuensi, Chi Square dan t-test untuk mengetahui perubahan dan perbedaan yang terjadi pada masa krisis.

Studi ini menemukan telah terjadi beberapa perubahan dalam pembelian rumah, seperti (1)tujuan pembelian rumah pada masa sebelum property crash dan dalam masa property crash, (2)preferensi investasi yang dilakukan oleh konsumen, dan (3)perubahan sumber informasi yang diandalkan dalam pembelian rumah. Penelitian ini juga didapat atribut-atribut yang diperhatikan oleh konsumen kelas menengah keatas dalam memutuskan pembelian rumah. Strategi penurunan harga bukanlah strategi yang tepat karena konsumen tidak sensitif terhadap harga.
Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2000
T1913
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mico Dharmesywara
Abstrak :
ABSTRAK
Majalah memiliki dua jenis konsumen yang berbeda karakternya dalam penggunaan majalah sebagal media informasi. Konsumen industri menggunakan jasa media berita sebagai media penyampaian iklan. Konsumen langsung mengkonsumsi informasi yang dimuat oleh majalah berita.

Konsumen langsung memiliki kebutuhan informasi dan cara evaluasi suatu obyek berbeda-beda. Perbedaan ini akan menyebabkan terjadinya segmen-segmen pembaca dengan beragam kebutuhan. Untuk mendapatkan preferensi segmen pembaca sasaran, masing-masing majalah berita berusaha memposisikan dirinya melalui differensiasi pada atribut-atribut majalah.

Konsumen industri memiliki kebutuhan untuk menggunakan majalah sebagai media iklan yang ditujukan pada konsumen langsung majalah. Pemilihan merek majalah yang akan digunakan sangat tergantung dengan profil, kualitas dan kuantitas konsumen langsungnya

Intensitas kompetisi rnajalah berita meningkat, baik kompetisi terhadap media substitusi (misal: radio, televisi, tabloid atau koran) ataupun untuk media sejenisnya.

Majalah Ummat berdiri pada bulan Februari 1995 dan memposisikan diri sebagai majalah berita bagi kalangan Islam kota. Strategi posisi dilakukan dengan menggunakan personalitas pembacanya sebagai dasar. Pertimbangan yang mendasarinya adaiah Islam merupakan agama mayoritas bagi penduduk Indonesia dan timbulnya fenomena kesadaran beragama yang meningkat.

Salah satu kunci keberhasilan strategi posisi adalah kemampuan perusahaan memperkirakan preferensi konsumen terhadap atribut produk, kebutuhan konsumen yang ingin dilayani dan posisi relatif produk terhadap kompetitor.

Riset pemasaran membantu perusahaan untuk memperkirakan hal di atas. Analisa pada karya akhir ini disusun berdasarkan data-data responden yang didapat dari riset pemasaran. Untuk membantu mendeskripsikan preferensi konsumen, digunakan analisa skala multi dimensi (Multi Dimensional Scaling) untuk mengetahui persepsi responden terhadap majalah berita, posisi majalah berita pada atribut-atnbut produk, posisi majalah berita ideal dalarn kaitannya dengan preferensi dan tingkat prioritas atribut dalam proses evaluasi majalah berita oleh responden. Penggambaran persepsi dilakukan dengan menggunakan peta persepsi (perceptual map).

Peta persepsi yang didapat tanpa menggunakan atribut menunjukkan cara responden memandang masing-masing majalah berita relatif berbeda. Penggunaan vektor-vektor yang mewakili atribut membantu menginterpretasikan hasil analisa awal. Superposisi vektor atribut dengan peta persepsi menghasilkan posisi majalah berita untuk setiap atribut dan peringkat prioritas atribut menurut persepsi konsumen. Posisi majaiah berita ideal diperoleh dengan mengkombinasikan peta persepi dengan preferensi konsumen.

Hasil analisa menyimpulkan Gatra menduduki peringkat pertama dalam hal preferensi responden, diikuti: dengan Forum Keadilan, Ummat, Sinar dan Tiras. Masih terdapat gap antara majalah berita ideal dan seluruh majalah berita.

Responden menempatkan kulit muka sebagai atribut utama majalah berita, diikuti dengan: gaya penulisan, kelengkapan berita, bergengsi, tata letak, akurasi, harga, komposisi, aktualitas, populer, jenis kertas dan bentuk huruf. Secara umum susunan peringkat intensitas masing-masing majalah berita tidak berbeda dengan urutan preferensi konsumen. Sebagai pengecualian Ummat memiliki posisi-relatif yang sangat baik pada atribut kelengkapan berita dan gaya penulisan.

peringkat atribut yang didapat dari hasil survey menunjukkan responden tidak menempatkan komposisi berita sebagai prioritas utama. Strategi posisi Ummat di awal pertumbuban membawa resiko kesulitan untuk mengembangkan pangsa pasamya ke segmen pembaca yang tidak menganggap perbedaan komposisi berita dengan penekanan informasi agama sebagai atribut utama. Penulis merekomendasikan strategi reposisi Ummat dengan menggunakan atribut kelengkapan berita dan gaya penulisan sebagai basis dan melakukan perbaikan pada atribut Iainnya secara bertahap.
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mahmud Syaltout
Abstrak :
ABSTRAK
Kebijakan "Limited Open Sky" yang diberlakukan oleh pemerintah memberi dampak pada peningkatan persaingan dalam bisnis jasa angkutan udara baik domestik maupun intemasional. Hal ini menjadi ancaman serius bagi maskapai penerbangan nasional jika tidak profesional dalam bidangnya. Hal ini telah dibuktikan sejalan dengan beriringan waktu, bermunculan beberapa maskapai penerbangan bam dan dengan semakin ketatnya persaingan dalam industri penerbangan, ada maskapai penerbangan yang dapat bertahan tetapi tidak sedikit maskapai yang pada akhimya menghentikan kegiatan operasionalnya.

Untuk dapat bersaing didalam bisnis penerbangan, bisnis yang mengutamakan keselamatan dan kenyamanan penumpang, perusahaan dapat memberikan pelayanan kepada penumpangnya baik pelayanan sebelum keberangkatan (pre-flight), pelayanan selama penerbangan (in-flight) dan pelayanan setelah tiba di tujuan (post-flight).

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentiftkasi perilaku konsumen melalui faktorfaktor yang mempengaruhi konsumen didalam memilih maskapai penerbangan pada jalur Jakarta-Palembang, mengetahui segmentasi konsumen penerbangan jalur Jakarta-Palembang dan mengidentifikasi atribut-atribut apa saja yang mempengaruhi tiap-tiap segmen konsumen dalam memilih maskapai penerbangan, dan mengetahui perceptual map maskapai penerbangan yang melayani jalur Jakarta-Palembang.

Studi karya akhir ini menggunakan dua pendekatan yaitu penelitian eksploratori dan penelitian deskriptif. Penelitian eksploratori dilakukan untuk mengetahui atribut-atribut yang menjadi pertimbangan konsumen berkaitan dengan pemilihan maskapai penerbangan, sedangkan penelitian deskriptif dilakukan dalam bentuk penyebaran kuesioner terhadap 200 responden yang bertujuan untuk mendapatkan informasi data pnmer mengenai perilaku konsumen penerbangan jalur Jakarta-Palembang. Sampel dalam penelitian ini adalah konsumen yang menggunakan penerbangan jalur Jakarta-Palembang dalam satu tahun terakhir (dari bulan Agustus 2002 hingga bulan Agustus 2003).

Analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan analisis cluster. Hasil analisis yang berkaitan dengan proses pengambilan keputusan pemilihan maskapai penerbangan menunjukkan bahwa top of mind maskapai penerbangan merupakan penerbangan yang paling banyak digunakan oleh responden didalam melakukan perjalanan Jakarta-Palembang.

Sumber informasi responden didalam memilih maskapai penerbangan adalah ternan dan sebagian lagi mengetahui dari iklan. Iklan mengenai maskapai penerbangan diketahui responden melalui surat kabar. Pengaruh terkuat bagi responden didalam memutuskan maskapai penerbangan mana yang akan dipilihnya berasal dari keluarga dan sebagiannya lagi memutuskannya sendiri.

Responden melakukan perjalanan secara terencana atau mendadak juga berpengaruh didalam pengambilan keputusan maskapai apa yang akan menjadi pilihan responden. Jika responden melakukan perjalanan dengan perencanaan terlebih dahulu, maka faktor kualitas dan reputasi penerbangan menjadi pertimbangan utama responden, sedangkan jika perjalanan dilakukan secara mendadak, maka jadwal penerbangan menjadi pertimbangan utama resoponden.

Sebagian besar responden memiliki tingkat loyalitas yang rendah terhadap suatu maskapai penerbangan. Alasan responden tidak menggunakan maskapai penerbangan yang sama adalah faktor tarif penerbangan, sedangkan responden yang loyal dikarenakan maskapai penerbangan yang sekarang telah cukup memadai.

Konsumen penerbangan dapat dikelompokkan menjadi empat cluster berdasarkan tingkat kepentingannya terhadap atribut-atribut yang mempengaruhi pemilihan suatu maskapai penerbangan. Cluster pertama adalah kelompok responden yang memilih penerbangan berdasarkan pertimbangan tarif penerbangan. Cluster kedua adalah kelompok responden yang memilih penerbangan berdasarkan kombinasi antara waktu dan harga. Cluster ketiga adalah kelompok responden yang memilih penerbangan berdasarkan pertimbangan waktu dan pelayanan yang diberikan oleh maskapai penerbangan. Cluster keempat adalah kelompok responden yang memilih penerbangan berdasarkan kualitas pelayanan yang diberikan oleh maskapai penerbangan.

Beberapa maskapai penerbangan yang melayani jalur Jakarta-Palembang memiliki persepsi yang berdekatan di mata responden. Misalnya Lion Air, Bali Air dan Batavia Air dipersepsikan sama oleh responden sebagai maskapai penerbangan yang menawarkan tariff penerbangan murah.

Usaha pemasaran yang dilakukan oleh suatu maskapai penerbangan tidak akan memenuhi seluruh lapisan konsumen. Hal ini disebabkan karena tiap-tiap konsumen pengguna jasa penerbangan memiliki tingkat keunikan dan kebutuhan yang berbeda-beda. Keefektifan pemanfaatan perbedaan ini tergantung dari kemampuan perusahaan penerbangan untuk mensegmentasikan permintaan, kemudian dipilih segmen pasar mana yang akan dilayani oleh maskapai penerbangan. Setelah dipilih target pasar yang akan dilayani oleh maskapai penerbangan, maka dikembangkan program pemasaran berdasarkan atribut-atribut yang menjadi pertimbangan konsumen didalam memilih penerbangan.
2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Selmy Patrica Wibawa
Abstrak :
ABSTRAK
Pasar media olahraga khususnya Tabloid Olahraga semakin marak dengan hadirnya pemain-peman baru dalam bisnis ini. Hal ini didorong pula oleh banyaknya tayangan olahraga di berbagai stasiun televisi yang menyajikan program-program siaran yang semakin menarik. Kehadiran Tabloid-Tabloid Olahraga baru ini tentu saja dengan mengusung berbagai atribut-atribut dan inovasi penerbitan yang semakin menarik. Untuk itu merupakan sebuah tantangan bagi pemain lama seperti Tabloid BOLA untuk dapat mempertahankan loyalitas konsumennya ditengah persaingan dengan pemain-pemain baru tersebut.

Keputusan untuk membeli sebuah Tabloid Olahraga akan berubah dengan cepatnya sejalan dengan cepat berubahnya kebutuhan informasi mereka akan dunia olahraga. Oleh karena itu perlu diketahui atribut-atribut apa saja yang menjadi pertimbangan konsumen dalam memilih sebuah Tabloid Olahraga dan pada akhirnya akan membentuk persepsi konsumen terhadap Tabloid Olahraga tersebut. Untuk itu penelitian ini memiliki tujuan yaitu : (1) mengetahui atribut-atribut apa yang menjadi pertimbangan konsumen dalam membeli suatu produk media olahraga, dan (2) Mengetahui persepsi konsumen terhadap Tabloid BOLA didasarkan pada atribut-atribut yang terdapat dalam produk Tabloid olahraga tersebut.

Digunakan 2 metode penelitian yaitu metode penelitian eksploratory dan metode penelitian deskriptif Untuk metode penelitian eksploratory dilakukan dengan menggunakan metode FGD (focus Group Discussion) yang dilakukan bersama 10 orang responden dan bertujuan untuk mengetahui atribut-atribut yang menjadi pertimbangan mereka dalam memilih sebuah Tabloid Olahraga. Untuk metode deskriptif digunakan beberapa metode analisis data yaitu : analisis frekuensi, analisis tabulasi silang/asosiatif dan analisis diskriminan.

Dari hasil penelitian eksploratory diperoleh 10 atribut yang menjadi pertimbangan responden dalam memilih Tabloid Olahraga. Atribut-atribut tersebut yaitu: cover/halaman depan, tata letak dan pengaturan isi tabloid, jumlah halaman, mutu kertas yang digunakan, variasi cabang olahraga yang dita1npilkan, harga, intensitas penerbitan dan isi berita/rubric yang ditampilkan. Dari analisis terhadap nilai mean dari tingkat kepentingan atribut, maka atribut isi berita/rubrik yang ditampilkan merupakan atribut yang paling dianggap penting oleh responden.

Dari penelitian mengenai persepsi konsumen terhadap atribut-atribut dalam Tabloid BOLA diperoleh keterangan bahwa persepsi responden terhadap Tabloid BOLA adalah baik dan bahkan terdapat atribut-atribut yang memiliki persepsi yang sangat baik. Untuk analisis tabulasi silang diperoleh hubungan antara variabel demografi dengan variabel persepsi terhadap atribut dan variabel perilaku dengan variabel persepsi terhadap atribut. Selain itu dilakukan pula analisis tabulasi silang untuk beberapa variabel yang diasumsikan memiliki hubungan akan tetapi setelah dilakukan analisis tabulasi silang ternyata variabel-variabel tersebut tidak memiliki hubungan yang signifikan. Sedangkan dari analisis diskriminan diperoleh keterangan bahwa konsumen dengan tingkat pengeluaran yarig berbeda dapat dibedakan persepsinya oleh atribut harga yang teijangkau.

Untuk memenuhi keinginan konsumen yang selalu setia menanti kehadiran Tabloid BOLA, terdapat beberapa hal yang harus dilakukan diantaranya Tabloid BOLA secara temporer diupayakan untuk dapat menyajikan beberapa cabang olahraga (diluar sepakbola) guna memenuhi kebutuhan informasi olahraga konsumen usia muda yang biasanya menggemari beberapa cabang olahraga yang lebih beragam. Hal lain yang harus dipertimbangkan adalah mengenai penetapan harga yang harus mengakomodasi kepentingan konsumen dengan tingkat pengeluaran dibawah Rp 800.000,- yang merupakan konsumen terbesar Tabloid BOLA selama ini.
2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Kusumawati
Abstrak :
Perkembangan tehnologi dan globalisasi yang semakin pesat, berdampak pada semakin tingginya persaingan memperebutkan pangsa pasar pada dunia usaha saat ini. Perusahaan yang ingin berhasil dalam persaingan pasar pada era millenium, harus memiliki pemahaman mengenai perilaku konsumen. Kasali (1999:9) mengemukakan bahwa pengusaha yang baik adalah yang memahami betul siapa konsumennya dan bagaimana mereka berperilaku. Pemahaman mengenai siapa konsumennya akan menuntun para pengusaha kepada keberhasilan memenangkan persaingan dunia usaha yang telah melampaui batas negara. Agar dapat berhasil dalam persaingan memperebutkan pasar yang semakin ketat, marketer juga beriklan dalam memasarkan produknya. Periklanan sebagai bagian dari promosi pemasaran, telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat di dunia. Masyarakat sebagai konsumen potensial dan berbagai jenis produk diterpa iklan setiap harinya. Walaupun dunia usaha saat ini sudah melampaui batas negara, pemasaran produk dilakukan dengan melihat karakteristik unik masing-masing konsumen potensial yang berbeda-beda di setiap negara. Salah satunya dengan melihat gaya hidup konsumen potensial dimana produk akan dipasarkan. Untuk mengamati hubungan terpaan iklan telepon genggam Nokia terhadap perilaku mahasiswa Universitas Sahid, digunakan metode asosiatif dan korelasional dengan regresi sederhana, korelasi sederhana dan berganda. Penulis melakukan penelitian survei dengan mengambil sampel sejumlah 320 responden dari populasi mahasiswa Universitas Sahid yang berjumlah 3000 orang yang aktif. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode aksidental nonrandom sampling dengan dasar pertimbangan segi kepraktisan dan kendala waktu yang ada dan dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang utama. Dalam penelitian ini terpaan iklan dioperasionalisasikan pada variabel variabel message dan variabel frekuensi pesan, dimana variabel-variabel message terdiri dan yaitu content, strucrure,format dan source. Dengan menggunakan analisis korelasi hubungan antara masing-masing variabel terpaan iklan dengan perilaku konsumen ke-320 mahasiswa Universitas Sahid dapat diketahui. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa secara asosiatif terpaan iklan telepon genggam Nokia memiliki hubungan yang erat dengan perilaku mahasiswa Universitas Sahid dalam hal message content dan message format. Hasil pengujian dan variabel-variabel tersebut memperlihatkan adanya hubungan yang signifikan secara statistik. Pengujian juga menunjukkan bahwa frekuensi pengamatan pesan ternyata tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan perilaku konsumen. Hasil tersebut menunjukkan kepada para marketer maupun advertising agency agar tidak meremehkan desain pesan iklan terutama dalam hal content dan format.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T3839
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tambok Parulian S.; Lyliana
Abstrak :
ABSTRAK
Era globalisasi mempengaruhi kehidupan masyarakat suatu negara, termasuk Indonesia. Pola hidup sehat juga melanda penduduk dunia yang semakin menyadari bahwa banyak masalah yang dapat mengakibatkan penurunan tingkat harapan hidup. Oleh karena itu mereka terus menekan pola hidup yang dapat mendukung hidup sehat.

Salah satu produk yang ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan tersebut adalah minuman kesehatan. Minuman kesehatan adalah minuman yang menawarkan khasiat menunjang kesehatan tubuh manusia. Produk ini dikemas dengan trendi, praktis dan dalam bentuk siap minum.

Persaingan dalam industri minuman, khususnya minuman kesehatan semakin tajam dengan makin banyaknya pemain baru dalam industri. Setiap pemain berusaha untuk memperkenalkan produk baru bagi masyarakat Indonesia melalui iklan yang gencar, terutama pada media cetak dan elektronik yang dikonsumsi masyarakat menengah-atas.

Pada mulanya pasar yang dituju adalah kelompok menengah-atas yang tidak mengalami kesulitan finansial untuk membeli produk ini. Peluang ¡ni didukung dengari proyeksi penduduk dan Lembaga Demografi UI yang menyatakan bahwa pada lima belas tahun mendatang, kelompok baby boomer Indonesia atau kelompok 20-39 tahun merupakan kelompok dengan daya beli terkuat. Tetapi kemudian terjadi perluasan pembeli, dimana ternyata ada kelompok menengah bawah yang merupakan pembeli potensial. Akhirnya beberapa perusahaan mulai melakukan diferensiasi produk sesuai dengan target pasarnya.

Masalah utama yang dihadapi oleh produsen adalah kesulitan menanamkan kepercayaan kepada masyarakat bahwa produk ini memang benar-benar menyehatkan dan tidak mengandung bahan yang membahayakan manusia. Fenomena ini umum terjadi pada produk yang masih baru, tetapi dengan semakin terbukanya sistem informasi maka hambatan ini akan diatasi.

Industri minuman kesehatan Indonesia masih dalam tahap pergerakan dan pengenalan produk (introduction) menuju pertumbuhan (growth), sehingga industri ini sangat menarik untuk diikuti lebih lanjut. Di masa depan, industri minuman kesehatan akan semakin kompetitif dan berkembang.
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Gita Nurul
Abstrak :
ABSTRAK
Dalam beberapa tahun terakhir ini, beberapa perubahan terjadi di retail market serta konsumen, yang diperkirakan mempengaruhi kebiasaan konsumen dalam berbelanja. Untuk itu dibutuhkan pengetahuan yang lebih banyak mengenai bagaimana (sikap dan kebiasaan) konsumen berbelanja (di gerai swalayan), sehingga dapat ditentukan strategi penjualan yang lebih tepat.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk : (1) mengetahui sikap dan kebiasaan konsumen ketika berbelanja di gerai swalayan, (2) mengetahui keefektifan dan In store promotions, serta untuk (3). mengetahui evaluasi dan konsumen terhadap gerai-gerai swalayan yang ada.

Metode penelitian yang digunakan adalah descriptive research, yang dilaksanakan di empat outlet swalayan. Setelah diperoleh data melalui wawancara langsung dengan 466 responden, maka dilakukan descriptive analysis untuk mengukur perilaku konsumen berbelanja ketika berbelanja swalayan.

Dari hasil penelitian diperoleh informasi sebagai berikut:

Warung, pasar tradisional serta pedagang keliling tetap merupakan pilihan utama untuk berbelanja. Terlihat indikasi bahwa konsumen mengunjungi outlet yang berbeda untuk rnembeli suatu produk tertentu.

Siklus pembelian shampo adalah satu bulan sekali. Lebih dari setengah pembeli membeli shampo untuk diri sendiri. Tetapi, bagi pembeli yang membeli shampo untuk orang lain, membuat keputusan merek mana yang akan dibeli adalah tetap menjadi wewenang mereka (buyer).

Loyalitas terhadap merek shampo cukup tinggi, dimana 80% konsumen mengatakan akan setia pada merek yang biasa mereka pakai.

Kemasan dan nama merek memainkan peranan yang sangat penting dalam hal brand identification dan akhirnya pembelian.

Faktor-faktor yang paling menjadi pertimbangan konsumen ketika memilih swalayan mana yang akan dikunjungi adalah : Kebersihan dan kerapian toko, Antrian yang cepat di kasir, Kualitas sayur, buah, daging, serta ikan segar.

Awareness mengenai kegiatan promosi (in-store promotions) sangat rendah.
2001
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Prasetyo Chandra
Abstrak :
ABSTRAK
Ciputra Hospital adalah sebuah rumah sakit swasta yang baru berdiri. Berdasarkan laporan kunjungan pasien tahun 2016, jumlah kunjungan pasien belum sesuai target yang ditetapkan. Hal ini dipengaruhi oleh perilaku konsumen dalam memilih rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara faktor stimuli eksternal, yaitu faktor bauran pemasaran dan faktor sosial budaya terhadap keputusan konsumen dalam memilih Ciputra Hospital. Hasil penelitian menujukkan faktor bauran produk, harga, tempat, proses, orang, dan bukti fisik berhubungan dengan keputusan memilih Ciputra Hospital. Sedangkan faktor yang paling dominan terhadap keputusan memilih Ciputra Hospital adalah faktor produk.
ABSTRACT
Ciputra Hospital is a new private hospital. Hospital report on 2016 shows that number of patients is below target. This is related to consumer behavior in selecting hospital. This study aimed to determine external stimuli factors associated with consumer decision in choosing Ciputra Hospital. The external stimuli factors are marketing mix and sociocultural factor. This study shows that product, price, place, process, people and physical evidence are related to the decision to choose Ciputra Hospital. While the most dominant factor on the decision to choose Ciputra Hospital is the product factor.
2017
T47600
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Ihsan Palaloi
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menungkap faktor-faktor dominan bauran pemasaran pembeli produk murabahah emas pegadaian syariah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei, Sampel yang digunakan sebanyak 93 orang diambil dengan teknik accidental sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan data dianalisis analisis faktor. Hasil penclitian ini memmjukkan bahwa faktor-faktor yang paling dorninan mernpengaruhi pembeli produk murabahah emas adalahproduk yang menjanjikan imbal hasil (return) lebih menarik, produk tidak memerlukan syarat yang rumit, lokasi mudah dijangkau, lokasi mudah ditemukan di berbagai tempat, pegadaian terletak di tempat-tempat yang strategis, produk memillki cakupan pasar yang Iuas, sarana trnnsportasi menuju kantor pegadaian mudah ditemukan, dan kantor pegadaian kondlsinya memadai. Berdasarkan hasil penelitian ini maka dtsarankan perlu adanya transparansl dari petugas pegadaian dalam memberikan informasi kondisi emas yang dijual, perlu ada memberikan potongan harga, menambah kantor cubang di tempat-tempat yang strategis, membuat program promosi lebih gencar baik melalui media cetak maupun elektronik scrta mengintensifkan promosi melaiui penjualan langsung
Abstract
This research aimed to explore the dominant factors analysis of promotion mix of the gold murabahah product buyer at Pegadaian Syariah. This research using quantitative approach with survey method. The sample involved amount to 93 peoples taken through accidental sampling technique, Data gathering using questionnaire and data analyzed by factor analysis. The result of this research indicated the dominant factors influenced the buyer of Pegadaian Syariah gold murabahah product are the product that promise attractive yield, the product not require the complicated application, accessible location, the location easy to found in any place, strategic locations, the product have broad market1 transportation easy to found, and office in good condition. Based on this research, then suggested need to more transparence for pawnshop officer in giving information about the product, need to giving price discount. increase the branch office in strategic location. make more promotions program both through print or electronic media and intensively the promotion through direct seiling.
2011
T33721
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>