Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 21 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Alma`arif
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini menganalisis praktek pengelolaan irigasi, pendidikan dan perdagangan bebas dihubungkan dengan konsep desentralisasi fungsional dalam kerangka kebijakan desentralisasi di Indonesia. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan konstruktivis yang biasa juga disebut pendekatan kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa faktor yang menyebabkan tidak diadopsinya desentralisasi fungsional dalam kebijakan desentralisasi di Indonesia pada urusan pengairan, pendidikan, dan perdagangan bebas. Tidak diakomodasinya lembaga politik, independensi petani, integrasi sungai dan jaringan irigasi, dan konstitusi negara merupakan faktor-faktor dari urusan irigasi. Adapun faktor-faktor yang menyebabkan desentralisasi fungsional tidak diadopsi pada urusan pendidikan adalah eksistensi dewan pendidikan, independensi sekolah, devolusi pengelolaan pendidikan, dan konstitusi negara. Sementara untuk urusan perdagangan bebas, faktor kelembagaan pemerintahan Batam, struktur keanggotaan dewan kawasan, ketidakjelasan BP. Batam dalam sistem ketatanegaraan, serta konstitusi negara menjadi faktor tidak diakomodasinya desentralisasi fungsional pada urusan perdagangan bebas. Pada umumnya, pengaturan oleh konstitusi merupakan penyebab umum tidak diadopsinya desentralisasi fungsional. Konstruksi tata kelola desentralisasi dalam kebijakan desentralisasi di Indonesia kedepan khususnya pada sektor irigasi, pendidikan, dan perdagangan bebas dapat dilakukan secara bertahap dimulai dari kerjasama antar daerah, kolaborasi pusat dan daerah dalam bentuk dewan hingga menuju pembentukan lembaga berbasis desentralisasi fungsional.
ABSTRACT
This research analyze the practice of irrigation, education, and free trade governance linked with functional decentralization concept in Indonesia decentralization policy frame. This research use constructivist approach and qualitative descriptive method. Research result find several factors that cause functional decentralization in Indonesia decentralization policy for irrigation, education, and free trade is not adopted. Political institution is not adopted, independence of the farmers, integration of river and irrigation web, and state constitution, are the factors from irrigation side. Several factors in education are the existence of educational boards, the independence of school, devolution in education governance, and state constitution. For free trade, the institution of Batam governance, members structure in Batam boards, the uncertainty of BP. Batam in Indonesia administration structure, and state constitution, which make functional decentralization is not adopted. Generally, state constitution is major factor of functional decentralization is not adopted.The Construction of Decentralization in the Future of Indonesia Decentralization Policy especially in irrigation, education, and free trade can be done gradually begin from inter local government cooperation, state local collaboration in boards until establishing the functional decentralization organization.
[;;;, ]: 2017
T48777
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anastasya Leony
Abstrak :
Penggunaan Fabric Formwork dalam dunia konstruksi telah dilakukan sejak tahun 1950-an. Pada saat itu fabric formwork atau yang biasa disebut dengan bekisting kain digunakan untuk membuat sebuah bangunan terkenal yaitu Felix Candela dengan desain dan konstruksi cangkang beton bertulang. Bekisting kain (fabric formwork) merupakan teknologi yang menggunakan kain tekstil untuk membuat cetakan yang digunakan untuk pengecoran beton. Bila dibandingkan dengan cetakan konvensional yang menggunakan kayu, kayu lapis dan baja, bekisting kain lebih fleksibel, mudah digunakan, ringan, permeabel dan menggunakan biaya yang lebih murah. Dengan penelitian-penelitian yang telah dilakukan pada fabric formwork dalam dunia konstruksi, semua peneliti tersebut menyebutkan bahwa penggunaan fabric formwork sangat berpengaruh dalam hal biaya. Oleh karena itu, penulis melakukan penelitian ini guna membuktikan hal tersebut dan juga untuk meninjau deformasi dari fabric formwork berbahan dasar woven polyethylene dengan berbagai variasi bentang. Penulis membuktikan nilai deformasi yang paling efektif dari variasi panjang bentang dan juga tinggi bekisting. Penulis juga melakukan variasi pada pembebanan, yaitu pembebanan dengan menggunakan metode hidrostatik umum dan pembebanan dengan menggunakan metode DIN. Selain itu, penulis melakukan metode data error analysis untuk membuktikan pengaruh beban terhadap deformasi. ......The use of Fabric Formwork in the construction world has been carried out since the 1950s. At that time, fabric formwork or commonly called fabric formwork was used to make a famous building, Felix Candela, with the design and construction of reinforced concrete shells. Fabric formwork is a technology that uses textile fabrics to make molds used for concrete casting. When compared with conventional molds that use wood, plywood and steel, fabric formwork is more flexible, easy to use, lightweight, permeable and uses lower costs. With studies that have been carried out on formwork fabric in the construction world, all the researchers mentioned that the use of formwork fabric is very influential in terms of cost. Therefore, the authors conducted this study to prove this and also to review the deformation of woven polyethylene fabric formwork with a variety of span. The author proves that the greatest deformation occurs in the longest span. Thus the author can show the most efficient span both in terms of the magnitude of the deformation and the costs used in making formwork. The author also makes variations on loading, namely loading using the general hydrostatic method and loading using the DIN method. In addition, the authors conducted a data error analysis method to prove the effect of the burden on deformation.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Goldberg, Adele E.
New York: Oxford Univertity Press, 2006
624 GOL c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Romijn, D.G.
Jakarta: H.Stam, 1952
624.17 Rom b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Gusniarti
Abstrak :
Kegiatan usaha penyaluran dana pada bank syariah dilakukan dalam bentuk pembiayaan. Salah satu instrumen pembiayaan yang ada pada bank syariah adalah musyarakah atau penyertaan modal (equity participation) yang diperluas lagi menjadi Musyarakah Mutanaqisah atau decreasing participation yaitu perkongsian yang kepemilikan bersama, dimana semula kepemilikan bank lebih besar dari nasabah lama kelamaan pemilikan bank akan berkurang dan nasabah akan bertambah atau disebut juga perkongsian yang mengecil. Pembiayaan musyarakah mutanaqisah, oleh kalangan perbankan lebih banyak digunakan untuk produk konsumtif. Tapi bagaimana pada pembiayaan investasi untuk pembangunan pelabuhan, serta dikaitkan dengan keperluan jaminan dalam pembiayaan tersebut. Maka perlu dikaji pembiayaan ini yaitu dalam hal, bagaimana bentuk pembiayaannya, mengapa pada pembiayaan tersebut diperlukan jaminan, serta bagaimanakah pelaksanaan pembiayaannya pada investasi pembangunan pelabuhan tersebut. Untuk mengkajinya, dilakukan metodelogi penelitian berupa deskriptif analitis yaitu menggambarkan secara tepat sifat kegiatan yang telah dilaksanakan dalam hal ini pembiayaan musyarakah mutanaqisah pada investasi pembangunan pelabuhan. Bentuk pembiayaan musyarakah mutanaqisah adalah bentuk akad syirkatul al 'inan. Pada prinsipnya, dalam pembiayaan musyarakah mutanaqisah tidak ada jaminan, namun untuk menghindari terjadinya penyimpangan, bank dapat meminta jaminan. Pelaksanaan pembiayaan musyarakah mutanaqisah dimulai dengan bank memasukkan modal penyertaan untuk pengadaan suatu barang/asset dengan nasabah, sehingga asset menjadi milik bersama, asset dikelola, hasil dari pengelolaan akan dibagi-hasilkan antara bank dengan nasabah sesuai dengan porsi penyertaan modal. Selanjutnya hak bagi hasil nasabah diberikan seluruhnya kepada bank untuk meningkatkan porsi kepemilikan nasabah sehingga pada akhir masa syirkah, asset dimiliki sepenuhnya oleh nasabah. Diharapkan Dewan Syariah Nasional dan Bank Indonesia lebih cepat tanggap dengan perkembangan produk dan jasa yang dibutuhkan pasar perbankan.
Fund distribution activity in Syariah bank is carried out in the form of funding. One of funding instruments in syariah bank is equity participation, which is extended more to decreasing participation, which is a together ownership consortium where originally the ownership of the bank is bigger than customer's, then the bank's ownership will decrease and the customer's will increase or could be called as decreasing consortium. Banking subjects will use it more for consumptive product. But now about investment funding for port construction, as we as it, is connected to guarantee necessity in thas funding. So, there are some matters that should be studied such as how the form of the funding, why this funding needs the guarantee, as well as how the implementation of this funding in this Port Construction Investment. To Study this thing, an observation methodology is done in form of descriptive analytical that depicts exactly the characteristics of the activity, In this case, decreasing participation funding in Port Construction Investment. The form of Decreasing Participation funding us is syirkatul al'inan form. In Principle, there is no guarantee in decreasing participation funding, but in order to avoid the occurrence of a deviation, the bank can ask a guarantee. The implementation of decreasing participation of a thing/asset with the customer, so the assets become a together ownership, the assets are managed, results of the management will be divided proportionally between bank and customer according to capital participation ratio. Then, customer's profit-sharing right will be fully given to bank in order to in crease customer's participation ratio, so in the end of participation period, the assets will be the customer's ownership. National Syariah Council and Indonesian Bank hopefully could be more perceptive in product development and service that banking market needs.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2007
T19507
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rayhan Mustofa Kartiyasa
Abstrak :
Dalam beberapa dekade terakhir, permintaan akan transportasi menjadi tantangan bagi para insinyur untuk meningkat. Jakarta adalah salah satu kota yang dikenal dengan permintaan lalu lintas yang padat dan kemacetan. Persimpangan merupakan salah satu tempat yang paling sering terjadi kemacetan karena volume kendaraan yang sangat besar dimana persimpangan menjadi titik pertemuan kendaraan dari jalan yang berbeda. Salah satu simpang di kota Jakarta adalah simpang Jalan Ampera Raya yang merupakan titik pertemuan kendaraan dari Cilandak, Kemang dan Pejaten. Untuk memperbaiki situasi ini, perbaikan dapat dilakukan pada aspek geometris simpang. Peningkatan geometrik menuju persimpangan dapat dianggap sebagai biaya rendah tetapi akan menciptakan peningkatan besar dalam kapasitas persimpangan dan menguntungkan. ......In recent decades, the demand for transportation has become a challenge for engineers to increase. Jakarta is one of the cities known for its heavy traffic demand and congestion. Intersections are one of the most common places where congestion may occur due to the very large volume of vehicles where intersections become the meeting point of vehicles from different roads. One of the intersections in the city of Jakarta is the Jalan Ampera Raya intersection which is the meeting point for vehicles from Cilandak, Kemang and Pejaten. To improve this situation, improvements can be made to the geometrical aspect of the intersection. The geometric increase towards the junction can be considered low cost but will create a large increase in junction capacity and is profitable.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Gramedia, 2003
R 658.924 BUK
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Yusuf Sawaki
Abstrak :
Reciprocality, also known as reciprocal situation or reciprocal constructions, constitutes an expression which describes both the forms and meaning of an activity embodying a mutual relation. Papuan Malay, a pidginized lingua franca in Western New Guinea, has three types of constructions expressing reciprocality: lexical reciprocals, prototypical syntactic reciprocals with the baku construction, and syntactic reciprocals with the discontinuous satu...satu construction. Some additional constructions are considered to be reciprocal-like. These reciprocal constructions vary in their argument structure and valence operations. In argument structure, most constructions allow two kinds of argument structure: Type 1, which takes only a subject argument, and Type 2, which takes both a subject and object, and follows the basic SVO word order. However, the object in the Type 2 construction becomes oblique-like, indicating reduced transitivity in order to accommodate the concept of mutual relation. In valence operations, reciprocals can undergo both valence decreasing and valence increasing operations. In addition, some reciprocal constructions require subject and object to be syntactically retained, even though semantically they represent the same agent-patient/goal mutual relation.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
909 UI-WACANA 22:2 (2021)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Tomlinson, Michael John
London: Cement and Concrete Association, 1977
721 TOM p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3   >>