Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
Tharissa Amallia Azzahra
"Industri konstruksi merupakan sektor industri yang paling berbahaya dengan tingkat kecelakaan yang meningkat tiap tahunnya. Penggunaan teknologi BIM (Building Information Modeling) dalam perencanaan keselamatan konstruksi merupakan cara efektif dalam penyelesaian permasalahan ini dan berpotensi meningkatkan kinerja keselamatan konstruksi. Meskipun diketahui manfaatnya, penggunaan BIM masih tergolong rendah, terutama untuk proyek konstruksi jembatan beton precast di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi paket pekerjaan dan aktivitas, potensi bahaya dan risiko, penilaian risiko, pengendalian risiko, sasaran dan program keselamatan konstruksi, serta menganalisis pengaruh perencanaan keselamatan konstruksi berbasis BIM terhadap kinerja keselamatan konstruksi pada pekerjaan persiapan, tanah, dan struktur bawah jembatan beton precast. Penelitian ini merupakan penelitian survei dengan responden para ahli dalam bidang keselamatan konstruksi dan BIM. Hasil dari penelitian ini menyatakan adanya 198 potensi bahaya dengan 249 potensi risiko pada pekerjaan persiapan, tanah, dan struktur bawah jembatan beton precast. Potensi bahaya dengan risiko besar terdiri atas bahaya tersengat listrik, terjatuh dan tertimbun ke dalam galian, tertimpa tiang pancang, tertabrak atau terkena crane, dan jatuh dari ketinggian. Perencanaan keselamatan konstruksi berbasis BIM yang dihasilkan adalah pemodelan safety plan berupa integrasi dokumen perencanaan K2 dan safety visual berupa visualisasi APK. Diharapkan perencanaan tersebut memberikan manfaat positif terhadap peningkatan kinerja keselamatan konstruksi pada pekerjaan persiapan, tanah, dan struktur bawah proyek konstruksi jembatan beton precast.
The construction industry is the most dangerous industrial sector, with accident rates increasing every year. The use of BIM (Building Information Modeling) technology in construction safety planning is an effective way to adress this problem and has the potential to improve construction safety performance. Even though its benefits are known, the use of BIM is still relatively low, especially for precast concrete bridge construction projects in Indonesia. This research aims to identify work packages and activities, potential hazards and risks, risk assessment, risk control, construction safety targets and programs, as well as analyze the influence of BIM-based construction safety planning on construction safety performance in preparatory, soil and substructure work of precast concrete bridge construction projects. This research is a survey with respondents who are experts in the fields of construction safety and BIM. The results of this research indicate that there are 198 potential hazards with 249 potential risks in the preparatory, soil and substructure work of precast concrete bridge construction projects. Potential hazards with high risks include electric shock, falling and being buried in excavations, being hit by piles, being hit by cranes, and falling from heights. The developed BIM-based construction safety planning includes safety plan modeling in the form of integration of K2 planning documents and safety visuals in the form of APK visualization. It is expected that this BIM-based construction planning will provide positive benefits in improving construction safety performance in preparatory, soil, and substructure work of precast concrete bridge construction projects."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Tiara Permata Herbani
"Salah satu Proyek Strategis Nasional yang sedang menjadi fokus perhatian di Indonesia adalah pembangunan pemindahan Ibu Kota Negara. Undang-undang (UU) Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara (IKN) disahkan DPR pada 18 Januari 2022 dan kemudian Presiden Joko Widodo telah resmi menandatangan pada 15 Februari 2022. Aspek yang perlu diperhatikan dalam proyek konstruksi pemindahan IKN adalah tingkat risiko yang tinggi khususnya dalam aspek K3. Namun, dikutip dari data BPJS, kecelakaan kerja di konstruksi meningkat dari 114.000 di tahun 2019 menjadi 177.000 jumlah kasus di tahun 2020. Hampir setiap tahunnya sektor konstruksi menyumbang 32% dari total kasus kecelakaan kerja di Indonesia. Salah satu upaya meningkatkan keselamatan konstruksi adalah dengan memberbaiki perilaku dan kondisi yang tidak selamat (unsafe behavior and unsafe condition) para pekerja. Perilaku ini dapat diperbaiki dengan meningkatkan iklim keselamatan (safety climate) yang diyakini sebagai indikator kuat menilai kinerja keselamatan. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui indikator apa saja yang dapat digunakan untuk mengukur iklim keselamatan serta pengaruhnya untuk meningkatkan kinerja keselamatan pada proyek konstruksi pembangunan Ibu Kota Negara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah validasi pakar, survei kuesioner, dan pengolahan data menggunakan analisa deskriptif dan korelasi spearman menggunakanStatistical Product for Service Solution (SPSS). Secara keseluruhan, iklim keselamatan konstruksi pada existing proyek pembangunan IKN memiliki nilai sangat baik, dan miliki hubungan korelasi cukup kuat dengan kinerja keselamatan. Dari hasil tersebut, penulis merumuskan rekomendasi untuk meningkatkan iklim keselamatan dan kinerja keselamatan pada proyek pembangunan IKN di Indonesia.
One of the National Strategic Projects that is currently the focus of attention in Indonesia is the development of the relocation of the National Capital City. Undang-Undang (UU) Nomor 3 Tahun 2022 concerning the National Capital City (IKN) was passed by the DPR on January 18, 2022 and then President Joko Widodo has officially signed on February 15, 2022. An aspect that needs to be considered in the IKN relocation construction project is the high level of risk, especially in the K3 aspect. However, quoted from BPJS data, work accidents in construction increased from 114,000 in 2019 to 177,000 total cases in 2020. Almost every year the construction sector accounts for 32% of the total cases of work accidents in Indonesia. One of the efforts to improve construction safety is to improve the unsafe behavior and unsafe conditions of workers. This behavior can be improved by improving the safety climate, which is believed to be a strong indicator of safety performance. Therefore, this research aims to find out what indicators can be used to measure the safety climate and its effect on improving safety performance in the construction project for the construction of the National Capital City. The methods used in this research are expert validation, questionnaire survey, and data processing using descriptive analysis and spearman correlation using Statistical Product for Service Solution (SPSS). Overall, the construction safety climate in the existing IKN development project has a very good value, and has a fairly strong correlation relationship with safety performance. From these results, the author formulates recommendations to improve the safety climate and safety performance on the IKN construction project in Indonesia."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Kheysan Farrandie
"Di Indonesia, sektor konstruksi menempati urutan pertama dengan angka kecelakaan kerja yang tinggi. Konstruksi dan manufaktur menjadi sektor dengan tingkat kecelakaan tertinggi, yakni 32 persen. Pemerintah Republik Indonesia telah memutuskan untuk memindahkan Ibu Kota Negara Republik Indonesia dari Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta) ke Ibu Kota Nusantara (IKN) di wilayah Kalimantan Timur tepatnya di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara. Akan ada banyak konstruksi yang terjadi di IKN. Di Indonesia, semua proyek konstruksi harus merencanakan keselamatan konstruksinya yang sesuai dengan Peraturan Menteri PUPR Nomor 10 Tahun 2021 dan Surat Edaran Menteri PUPR Nomor 10 Tahun 2022 dan salah satunya adalah pembuatan Rencana Manajemen Lalu Lintas Pekerjaan atau RMLLP sebagai bagian dari Dokumen Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK). Ada tiga tujuan dalam penelitian ini yaitu: (1) Mengidentifikasi sub variabel dan indikator yang dapat mempengaruhi pembuatan Rencana Manajemen Lalu Lintas Pekerjaan (RMLLP); (2) Mengidentifikasi hambatan dan strategi yang digunakan untuk menyempurnakan Rencana Manajemen Lalu Lintas Pekerjaan (RMLLP) berdasarkan ketidaksesuaian Rencana Manajemen Lalu Lintas Pekerjaan (RMLLP) dengan Permen PUPR No.10 Tahun 2021 dan Surat Edaran Menteri No.10 Tahun 2022, dan (3) Mengidentifikasi indikator dari Rencana Manajemen Lalu Lintas Pekerjaan (RMLLP) yang mempunyai pengaruh besar terhadap performa keselamatan konstruksi. Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa terdapat 8 subvariabel sebagai komponen penyusun dokumen RMLLP yaitu Informasi Proyek, Analisis Arus Lalu Lintas, Pelaksanaan Manajemen Lalu Lintas Kerja, Laporan Kegiatan, Kendaraan ODOL, Hambatan Samping Jalan, Kompetensi Pengemudi Kendaraan Angkutan, dan Kepemilikan Sertifikasi Laik Fungsi Peralatan. Strategi juga disusun dalam penelitian ini didasarkan pada ketidakpatuhannya terhadap indikator perbaikan dokumen RMLLP. Indikator terpenting dalam pembuatan dokumen RMLP untuk meningkatkan performa keselamatan konstruksi menggunakan metode Relative Importance Index atau RII dengan urutan sebagai berikut: (1) Petugas Bendera, (2) Rencana Koordinasi dengan Instansi Terkait, (3) Rambu Lalu Lintas dan Alat Persinyalan Lalu Lintas, (4) Analisis Arus Lalu Lintas, dan (5) Material dan Peralatan.
In Indonesia, the construction sector ranks first with a high number of work accidents. Construction and manufacturing are the sectors with the highest accident rate, which is 32 percent. The Government of the Republic of Indonesia has decided to move the Capital of the Republic of Indonesia from the Special Capital Region of Jakarta (DKI Jakarta) to Ibu Kota Nusantara (IKN) in the East Kalimantan region specifically at North Penajam Paser Regency and Kutai Kartanegara Regency. There will be a lot of construction going on in the IKN. In Indonesia, all the construction project must plan their construction safety that comply with the Permen PUPR Nomor 10 Tahun 2021 and Surat Edaran Menteri PUPR Nomor 10 tahun 2022 and one of them is the creation of the Rencana Manajemen Lalu Lintas or RMLLP as part of the Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK) document. There are three objectives in this research which are: (1) To identify the sub-variables and indicators that could influence the creation of Rencana Manajemen Lalu Lintas Pekerjaan (RMLLP); (2) To identify barriers and strategies used to improve Rencana Manajemen Lalu Lintas Pekerjaan (RMLLP) based on the non-compliance of the Rencana Manajemen Lalu Lintas Pekerjaan (RMLLP) with the Permen PUPR No. 10 tahun 2021 and Surat Edaran Menteri No.10 of 2022, and (3) To identify the indicators from Rencana Manajemen Lalu Lintas Pekerjaan (RMLLP) that could have major influence on the construction safety performance. The results of this research are found that there are 8 sub-variables as the components in composing RMLLP document which are Project Introduction, Traffic Flow Analysis, Implementation of Work Traffic Management, Activity Report, ODOL Vehicle, Side Road Barriers, Transport Vehicle Driver Competency, and Possession of Equipment’s Function Eligible Certification. The strategies also composed in this research based on its non- compliance of the indicators to improve the RMLLP document. The most important indicators in creating the RMLLP document to improve the construction safety performance using Relative Importance Index or RII method in the following order: (1) Flagmen, (2) Coordination Plan with Relevant Institutions, (3) Traffic Signs and Traffic Signaling Devices, (4) Traffic Flow Analysis, and (5) Materials and Equipment."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Kevin Wisnumurthi Adhi Nugroho
"Salah satu masalah paling fatal yang menghinggapi sektor konstruksi adalah kecelakaan kerja. Tercatat, sektor konstruksi menyumbang 30-40% kematian akibat kecelakaan kerja global. Di Indonesia sendiri, sektor konstruksi menyumbang 32% dari total kasus kecelakaan kerja. Studi-studi yang telah dilakukan menunjukkan bahwa pemilik proyek memiliki peranan krusial dalam memengaruhi tingkat kecelakaan kerja di proyek konstruksi. Salah satu peran krusial yang dimiliki pemilik kerja adalah membuat Kerangka Acuan Kerja (KAK) atau owner’s project requirements (OPR) sebagai acuan kontraktor atau penyedia jasa dalam melakukan pekerjaannya. Pada penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan studi literatur dan kebijakan serta validasi pakar dengan kuesioner sebagai instrument yang dipakai. Metode analisis yang digunakan adalah metode Deplhi dan analisis deskriptif untuk menguatkan hasil validasi pakar. Berdasarkan hasil penelitian, pengembangan KAK dapat meminimalkan kecelakaan pada proyek konstruksi bangunan gedung.
One of the most fatal problems affecting the construction sector is work accidents. It is recorded that the construction sector contributes 30-40% of deaths due to global work accidents. In Indonesia alone, the construction sector accounts for 32% of the total work accident cases. Studies that have been conducted show that the project owner has a crucial role in influencing the level of work accidents in construction projects. One of the crucial roles that work owners have is to create Terms of Reference (KAK) or owner's project requirements (OPR) as a reference for contractors or service providers in carrying out their work. In this research, data collection was carried out using literature and policy studies as well as expert validation using a questionnaire as the instrument used. The analytical method used is the Dephi method and descriptive analysis to strengthen the results of expert validation. Based on research results, the development of KAK can minimize accidents on building construction projects."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Sitinjak, Batara Yusup Fidel
"Sebagai negara berkembang, Indonesia memiliki potensi investasi infrastruktur yang masih besar, seperti pembangunan rumah susun. Namun industri konstruksi merupakan salah satu sektor industri yang tingkat risiko kecelakaannya lebih besar dari pekerjaan di sektor lain. Kecelakaan kerja tentu menimbulkan banyak kerugian. Bukan hanya pihak perusahaan yang mengalami kerugian, melainkan para pekerja pun dapat mengalami kerugian. Angka pertumbuhan kecelakaan kerja harus menjadi perhatian khusus karena dapat memberi dampak yang signifikan terhadap keselamatan dan kesehatan pekerja, produktivitas perusahaan, dan perekonomian. Sedikit sekali pembahasan mengenai keselamatan konstruksi pada rumah susun. Proses manajemen risiko memiliki peran penting selama masa konstruksi berlangsung untuk mengurangi terjadinya kecelakaan konstruksi. Permen PUPR No.10 Tahun 2021 mencantumkan metode penilaian risiko dengan menunjukan nilai parameter berdasarkan tingkat kekerapan dan keparahannya. Dengan adanya penyusunan perencanaan keselamatan konstruksi tersebut, diharapkan dapat mengurangi angka kecelakaan kerja konstruksi di Indonesia khususnya pada proyek rumah susun. Penilaian risiko tersebut nantinya menjadi dasar dalam pembuatan pengendalian risiko sehingga bahaya dari aktivitas pekerjaan khususnya pada struktur bawah proyek rumah susun dapat diminimalisir. Pengendalian risiko dibuat berdasarkan hirarki penilaian risiko. Setelah itu pengendalian risiko diuraikan dalam bentuk sasaran dan program keselamatan konstruksi. Dalam penelitian ini, dibuat perencanaan keselamatan konstruksi pada pekerjaan struktur bawah proyek rumah susun dengan metode analisis penelitian yang digunakan adalah validasi pakar melalui survei kuesioner dan pengolahan data berupa analisis deskriptif. Paket pekerjaan pada struktur bawah proyek rumah susun meliputi pekerjaan fondasi, pile cap, dan tie beam. Terdapat 17 aktivitas pekerjaan yang berpotensi menimbulkan bahaya pada pekerjaan struktur bawah proyek rumah susun. Identifikasi bahaya yang berpotensi timbul dikelompokan berdasarkan 4 tipe, yaitu pekerja, peralatan, material, dan lingkungan. Pada paket pekerjaan fondasi terdapat 25 identifikasi bahaya dan risiko yang terjadi. Pada paket pekerjaan pile cap terdapat 34 identififkasi bahaya dan risiko yang terjadi. Pada paket pekerjaan tie beam terdapat 18 identifikasi bahaya dan risiko yang terjadi. Terdapat 29 faktor bahaya dengan tingkat risiko kecil, 44 faktor bahaya dengan tingkat risiko sedang, dan 4 faktor bahaya dengan tingkat risiko besar untuk penilaian risiko awal Melalui penerapan metode tersebut dalam tahap penilaiain risiko dapat membuat pengendalian risiko yang lebih baik, efektif, dan hemat biaya sehingga mamp meningkatkan kinerja keselamatan konstruksi.
Indonesia, as a developing country, possesses significant potential for infrastructure investment, including the construction of high-rise apartments. However, the construction industry is one of the most hazardous sectors, with higher accident rates compared to other industries. Work-related accidents undoubtedly result in substantial losses, affecting not only companies but also workers. The rising number of construction accidents warrants special attention due to its detrimental impact on workers' safety and health, company productivity, and the overall economy. Construction safety in high-rise apartments remains an underexplored topic. Risk management processes play a pivotal role during construction to mitigate construction accidents. Permen PUPR No.10 Tahun 2021 outlines a risk assessment method, assigning parameter values based on frequency and severity levels. By implementing construction safety planning, Indonesia, particularly in high-rise apartment projects, can reduce construction accident rates. Risk assessments form the foundation for developing risk controls, minimizing hazards associated with work activities, especially in high-rise apartment substructure projects. Risk controls are established based on the risk assessment hierarchy and subsequently elaborated into construction safety goals and programs. This research employs a structured approach to construction safety planning in high-rise apartment substructure projects. The research methodology involves expert validation through questionnaire surveys and data processing using descriptive analysis. The substructure work packages in high-rise apartment projects include foundation, pile cap, and tie beam works. Seventeen work activities within these packages pose potential hazards. Hazard identification is categorized into four types: workers, equipment, materials, and the environment. Foundation work packages identified 25 potential hazards and risks, while pile cap work packages identified 34, and tie beam work packages identified 18. The initial risk assessment revealed 29 low-risk hazards, 44 medium-risk hazards, and 4 high-risk hazards. Implementing this method during the risk assessment stage enables the development of more effective, efficient, and cost-saving risk controls, consequently enhancing construction safety performance."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Dhiya Hanifah Ahyar
"Pembangunan infrastruktur yang pesat di Jakarta untuk mendorong pertumbuhan ekonomi menghadapi tantangan besar berupa kemacetan lalu lintas yang diperkirakan menimbulkan kerugian 65 triliun rupiah per tahun. Sebagai solusi, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membangun Mass Rapid Transit (MRT), namun pekerjaan galian bawah tanah MRT menghadirkan risiko tinggi terhadap keselamatan pekerja. Di Indonesia, kecelakaan konstruksi, termasuk pekerjaan galian, menyumbang sekitar 30% dari total kecelakaan kerja pada 2019. Tantangan lain adalah keterbatasan pelaporan kecelakaan dan hukuman ringan bagi perusahaan yang lalai melaporkan, menghambat pemantauan jumlah kecelakaan yang sebenarnya. Penelitian ini menyoroti pentingnya identifikasi dan manajemen risiko kecelakaan kerja dalam konstruksi bawah tanah dengan menggunakan Building Information Modeling (BIM) untuk perencanaan keselamatan, yang penerapannya masih terbatas pada proyek MRT Jakarta. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi risiko kecelakaan kerja pada pekerjaan galian MRT Jakarta dan menerapkan BIM untuk meningkatkan perencanaan keselamatan konstruksi.
The rapid infrastructure development in Jakarta to boost economic growth faces significant challenges such as traffic congestion, which is estimated to cause losses of 65 trillion rupiahs per year. As a solution, the Provincial Government of DKI Jakarta is building the Mass Rapid Transit (MRT), but the underground excavation work for the MRT poses high risks to worker safety. In Indonesia, construction accidents, including excavation work, accounted for approximately 30% of the total work accidents in 2019. Another challenge is the limited reporting of accidents and the light penalties for companies that fail to report, hindering the monitoring of the actual number of accidents. This research highlights the importance of identifying and managing work accident risks in underground construction using Building Information Modeling (BIM) for safety planning, which is still limited in application to the MRT Jakarta project. The aim of this study is to identify work accident risks in MRT Jakarta excavation work and to apply BIM to enhance construction safety planning."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Naufal Firmansyah
"Frekuensi kejadian kecelakaan kerja di lokasi konstruksi merupakan salah satu yang tertinggi dibandingkan dengan industri lainnya. Perilaku tidak aman (Unsafe behaviors) yang dilakukan para pekerja merupakan salah satu penyebab utama yang berkontribusi terhadap terjadinya kecelakaan kerja. Dalam penelitian ini sebanyak 4134 kasus perilaku tidak aman dianalisa lebih lanjut dengan menggunakan metode association rule mining untuk mendapatkan penjelasan lebih dari pola hubungan yang terbentuk di antara variabel, sebagai hasilnya didapatkan 5 aturan asosiasi yang terbagi menjadi 2 kelompok aturan. Pekerja tidak menggunakaan body harness saat bekerja di ketinggian, pekerja tidak mengikatkan tali pengaman di tempat yang disediakan, pekerja tidak membuat atau menggunakan platform kerja yang aman, rnehapekerja meletakkan alat dan material di tempat sembarangan, dan pekerja memindahkan alat kerja dan material dengan cara yang tidak sesuai dengan prosedur. Perilaku-perilaku tidak aman ini berhubungan dengan jenis kecelakaan jatuh dan terkena atau terpotong oleh benda, serta pelanggaran Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi 01/1980, dan Peraturan Menteri Tenaga Kerja 09/2016. Temuan dalam penelitian ini dapat digunakan sebagai pedoman dalam perencanaan manajemen keselamatan dengan menerapkan prioritas berdasarkan tingkat probabilitas kejadian perilaku tidak aman sehingga implementasi program keselamatan dapat berjalan secara efisien dalam meningkatkan kinerja keselamatan.
The frequency of work accidents at construction sites is one of the highest compared to other industries. Unsafe behavior by workers is one of the main causes that contribute to work accidents. In this study, a total of 4134 cases of unsafe behaviors were further analyzed using the association rule mining method to gain further insights into the patterns of relationships formed among the variables. As a result, five association rules were obtained, which can be divided into two groups. The workers do not use body harnesses when working at heights, workers do not fasten safety ropes in the space provided, workers do not make or use safe work platforms, workers place tools and materials in random places, and workers move work tools and materials in ways that are not in accordance with the procedure identified as unsafe behaviors. These unsafe behaviors are associated with accidents such as falls, being struck or cut by objects, as well as violations of the Minister of Manpower and Transmigration Regulation 01/1980 and Minister of Manpower Regulation 09/2016. The findings of this research can be used as guidelines in safety management planning by prioritizing based on the probability levels of unsafe behavior occurrences, thereby enabling the efficient implementation of safety programs to enhance safety performance."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Yusuf Latief
"Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3) adalah sistem perlindungan bagi pekerja dan jasa konstruksi yang meminimalkan dan menghindari kerugian moral dan material, kehilangan waktu kerja dan keselamatan orang dan lingkungan, yang kemudian dapat didukung secara lebih efektif dan efisien. Petunjuk pengenalan SMK3 di Indonesia diatur dengan nomor urut Permen PUPR No. 10 Tahun 2021. Penelitian ini memberikan sasaran dan program keselamatan konstruksi terkhusus pada pekerjaan struktur atas bangunan Gedung bertingkat tinggi di Kawasan UI Depok.Analisis data dilakukan dengan menyusun dan mendiskusikan hasil wawancara dengan para pakar K3. Kemudian, hasil observasi di lokasi proyek atau observasi langsung dan hasil evaluasi SMK3. Data dan studi literatur yang tersedia sebagai bahan pendukung. Berdasarkan penelitian ini, disimpulkan bahwa sasaran dan program keselamatan konstruksi perlu dilakukan dan dirancang sejak masa pra konstruksi agar dapat mengidentfikasi bahaya dan risiko untuk setiap aktivitas pekerjaan. Pelaksanaan sasaran dan program keselamatan konstruksi telah memberikan dampak positif yang berkelanjutan berdasarkan penelitian terdahulu, sehingga diperlukan adanya sasaran dan program keselamatan konstruksi yang diterapkan pada Kawasan UI Depok.
The Occupational Health and Safety Management System (OHSMS) is a protection system for construction workers and services that minimizes and avoids moral and material losses, lost work time, and the safety of people and the environment, which can then be supported more effectively and efficiently. Instructions for introducing OHSMS in Indonesia are regulated by the serial number of PUPR Ministerial Decree No. 10 of 2021. This research provides targets and construction safety programs specifically for installing superstructures on the UI Depok area high-rise buildings. Data analysis was carried out by compiling and discussing the results of interviews with OHS experts. Then, the results of observations at the project site or direct observation. Furthermore, OHSMS evaluation results -Data and literature studies are available as supporting materials. Based on this research, it was concluded that construction safety goals and programs need to be carried out and designed from pre-construction to identify hazards and risks for each work activity. The implementation of construction safety goals and programs has had a sustainable positive impact based on previous research, so it is necessary to have construction safety goals and programs implemented in the UI Depok area."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Michael Kirana Sutiono
"Proyek Pembangunan Gedung Rumah Ibadah (Vihara / Wihara) di Gang Macan, yang dilaksakan oleh MJ.Group dan PT. Cakra Mantap Mandiri, merupakan bagian dari proyek sosial keagamaan yang dilaksanakan guna menunjang kegiatan peribadahan disana. Dengan bantuan biaya dari Yayasan secara mandiri juga dibantu oleh Kementerian Agama Republik Indonesia melalui anggaran dari Dirjen Bimas Buddha. Adapun dalam proses konstruksi terdapat beberapa hal yang menjadi perhatian dan pengamatan penulis yang sering kali persoalan tersebut dihadapi saat proses konstruksi seperti Metode Konstruksi, Manajemen waktu, serta penerapan K3L (Keselamatan, Kesehatan, Keamanan, dan Lingkungan) di dalam proses keinsinyuran. Pembangunan ini telah berjalan sesuai rencana dengan hasil yang memuaskan dan secara optimal MJ Group.co dan Tim berhasil menjaga “Zero Accident” serta akan terus berkarya optimal dalam memberikan pelayanan dibidang konstruksi dan praktek keinsinyuran.
The Construction Project for a Temple (Vihara / Wihara) in Gang Macan, which was carried out by MJ.Group and PT. Cakra Mantap Mandiri, is part of a socio-religious project implemented to support worship activities there. With financial assistance from the Foundation independently, it is also assisted by the Ministry of Religion of the Republic of Indonesia through a budget from the Director General of Buddhist Community Guidance. As for the construction process, there are a few things that come to the attention and observation of the author, which often these problems are encountered during the construction process, such as Construction Methods, Time Management, and the application of K3L (Safety, Health, Security and Environment) in the engineering process. This development has been going according to plan with satisfactory results and optimally MJ Group.co and the Team have managed to maintain "Zero Accident" and will continue to work optimally in providing services in the field of construction and engineering practice."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library