Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Ikhsan Setiawan
Abstrak :
The Role of Construction Personnel in the Phase of Conceptual Planning in Increasing Construction Project Cost Performance in IndonesiaModern construction has been characterized as a complex and fragmented process. These conditions have been known to lower the quality and cost efficiency of projects. It has been proven that this problem can be partially overcome by implementing constructability, which is based on the integration of construction knowledge into the early stages of planning and design process. Prior research has found a lack of application of constructability by participants in the construction industry, especially general contractors. Because builders can play an important role in implementing constructability, this thesis has addressed constructability as practiced by the general contractors in Indonesia Constructability since 1986 has been defined as the optimum use of construction knowledge and experience in planning, design, procurement, and field operations to achieve overall project objectives. The effective integration of design and construction offers important benefits and opportunities to achieve project objectives. In order to create maximum benefits, the construction input or constructability, has to be introduced at the earliest stages of the project. This investigation describes the constructability improvement related to three key issues derived from literature study; developing the project plan, laying out the site, and selecting major construction methods. Project data for analysis were obtained by distributing questionnaires to corporations in the Jabotabek areas and in project locations in Indonesia which were acting as contractors. The sample questionnaires were also directed to a population of contractors categorized by the characteristics of the organization, the type of work performed, and the type of contractual arrangement. The variables in the questionnaires that were related to constructability and cost performance were assigned scores by the contractor population in the research. The data was then processed for carrying-out correlation and multiple regression modeling analysis. The research proceeded to establish through regressions analysis a non-linear model relating cost performance to two significant constructability variables. Firstly the improvement of construction personnel knowledge and experience for the scheduling preparation, cost estimations and budget. Secondly the improvement of construction personnel knowledge and experience for pre-construction planning as a basic input in the design phase. These findings then provided the basis for deriving conclusions and various recommendations on practical applications to improve constructability during the conceptual planning phase for increasing the cost performance of a project.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T8982
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Panjaitan, Melva Rebekka
Abstrak :
Pelaksanaan proyek sesuai anggaran, jadwal dan kualitas yang direncanakan, memerlukan proses pengendalian mencakup: pengukuran, evaluasi dan tindakan koreksi. Pengendalian biaya terdiri atas enam komponen yaitu: material, tenaga kerja, alat, subkontraktor, overhead dan kondisi umum yang sangat kompleks dan masing-masing mempunyai kemungkinan terjadi cost overrun yang mengakibatkan penurunan kinerja biaya kontraktor. Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan suatu sistem yang dapat mendukung pengambilan keputusan berupa tindakan koreksi yang dapat dilakukan berdasarkan identifikasi penyebab penyimpangan yang terjadi. Sistem ini diperoleh dari pengalaman para pakar dan dikembangkan menjadi suatu program komputer. Penelitian ini menggunakan pendekatan pattern recognition driven Hybrid Statistik-Artificial Neural Network untuk menyusun sistem pengendalian biaya subkontraktor dengan urutan indikator-dampak-penyebab-tindakan koreksi. Program yang dihasilkan pada penelitian ini merupakan pengembangan program DSS dengan penambahan fasilitas neural mode, dimana didalamnya digunakan proses Artificial Neural Network (ANN) dampak-penyebab dan proses model regresi dan probabilitas keberhasilan tindakan koreksi yang ditampilkan secara grafik. Hasil penelitian ini yaitu: pertama, pattern recognition membentuk knowledge base pengendalian biaya subkontraktor; kedua, proses ANN memiliki kemampuan analisis nonlinear dampak-penyebab penyimpangan biaya dengan lebih akurat; ketiga, 94 model tindakan koreksi dapat meningkatkan kinerja kembali normal dengan peluang keberhasilan 53.90-85.13% dengan usaha 3.49-7.09%; keempat, hasil validasi program dengan fasilitas Neural Mode menunjukkan hasil baik, tampilan grafik memperjelas tindakan koreksi dan analisis pattern membentuk pemahaman lebih baik.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
T14810
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizaldy Mahapatra
Abstrak :
Memasuki era perdagangan bebas yang semakin dekat, persaingan di industri konstruksi akan semakin ketat. Untuk itu perusahaan yang bergerak di industri jasa konstruksi hendaknya mempersiapkan diri. Untuk dapat bersaing, perlu dilakukan efisiensi di segala sektor kegiatan proyek, dengan jalan meningkatkan kemampuan dan penguasaan terhadap teknologi, manajemen dan informasi. Sehingga resiko-resiko seperti terjadinya keterlambatan (time overrun) dan penyimpangan biaya (cost overrun) dapat dihindari. Untuk menghindari terjadinya cost overrun, diperlukan adanya suatu proses pengendalian. Hal ini penting sebab pengendalian bertujuan untuk memonitor secara teratur hasil kerja dari pelaksanaan dan dibandingkan dengan standar perencanaan yang telah dibuat, sehingga dapat memperkecil penyimpangan yang terjadi. Pengendalian dapat dilakukan pada tiga hal yaitu pengendalian biaya, pengendalian mutu dan pengendalian waktu. Pada pengendalian biaya, ada beberapa aspek yang perlu dikendalikan antara lain biaya alat, material, terraga kerja, sub kontraktor dan biaya overhead. Dalam pengelolaan overhead lapangan, banyak sekali faktor-faktor yang rnenjadi penyebab penyimpangan biaya serta dampaknya terhadap kinerja biaya proyek. Masing-masing dampak mempunyai pengaruh yang berbeda-beda terhadap biaya proyek, ada yang besar pengaruhnya dan ada pula yang kecil pengaruhnya. Untuk itu perlu dicari pola hubungan antara dampak penyimpangan biaya dengan kinerja biaya proyek Hal ini bertujuan untuk mengetahui dampak yang signifikan paling berpengaruh terhadap kinerja biaya proyek yang dapat menimbulkan cost overrun, sehingga kita dapat mengambil tindakan untuk mengantisipasinya (corrective action). Dalam pengendalian biaya overhead tidak hanya memantau biaya yang dianggarkan tetapi juga meliputi upaya: 1) Meletakkan struktur overhead pada tempatnya sehingga menguntungkan organisasi dengan mengoptimalkan proses yang rnenambah nilai produk atau jasa. 2) Mengidentifikasikan kegiatan-kegiatan yang dilakukan, mengukur nilai serta biaya dan menghubungkan kegiatan-kegiatan tersebut dengan output organisasi. 3) Melakukan tindakan untuk mendapatkan perbaikan-perbaikan (tindakan koreksi) sebagai proses berkesinambungan yang tergantung pada kondisi yang ada.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T4773
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahuja, Hira N.
New York: John Wiley & Sons, 1980
624.068 1 AHU s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Raina, V.K.
New Delhi : Tata McGraw-Hill , 1993
624.2 RAI c (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Doni Afila
Abstrak :
Proyek konstruksi mempunyai siklus perkembangan yang terdiri dari tahap konseptual, definisi, produksi (implementasi), operasional, dan penyelesaian. Pada tahap konseptual, oleh manajemen konstruksi dilakukan beberapa kegiatan, yaitu identifikasi peluang investasi, analisis proyek pendahuluan, studi kelayakan (feasibility study), dan pengambilan keputusan. Kegiatan utama dari tahap konseptual ini adalah studi kelayakan aspek finansial, yang mengkaji layak tidaknya suatu gagasan untuk direalisasi. Suatu studi kelayakan proyek bertujuan untuk melakukan serangkaian analisis perhitungan investasi modal dengan membandingkan aliran biaya (cost) dengan manfaat (benefit) yang menggunakan berbagai kriteria penilaian investasi. Seluruh aspek studi kelayakan harus dipertimbangkan dan dianalisis secara mendalam, sehingga dapat dilakukan pengambilan keputusan (decision making) yang tepat. Semakin kompleks suatu proyek yang direncanakan dan semakin sulit kondisi yang ada, akan menjadi semakin rumit proses analisis kelayakan proyek. Oleh karena itu, diperlukan suatu sistem analisa yang komprehensif dan adaptif, yang dapat melakukan analisis untuk penilaian investasi secara tepat, cepat, dan akurat. Maka penilaian kelayakan investasi proyek dapat dilakukan oleh suatu sistem informasi yang menggunakan komputer sebagai tool (alat bantu). Sistem tersebut tidak hanya dapat menganalisis kriteria penilaian investasi secara akurat dan komprehensif, tetapi juga harus bisa mengakomodasi perubahan-perubahan situasi secara cepat. Hal ini dapat direalisasikan dengan melakukan perancangan program analisis kelayakan investasi proyek. Perancangan program tersebut diharapkan dapat mengoptimalkan pengendalian biaya pada tahap konseptual dari suatu proyek, sehingga dapat direalisasikan suatu proyek yang feasible (layak) dan profitable (menguntungkan).
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S34781
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Potts, Keith
New York: Taylor &Fransic, 2008
624.068 1 POT c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rusydi Yazid
Abstrak :
[ABSTRAK
Sudetan Kali Ciliwung - KBT berbentuk terowongan bawah tanah (Shortcut Tunnel) direncanakan sebagai pengendali banjir kali Ciliwung, dimana Sudetan bisa mengurangi daerah rawan genangan khususnya di wilayah Jakarta Timur dan umumnya daerah hilir yang dilewati oleh Kali Ciliwung. Sudetan direncanakan mampu mengalirkan debit sebesar 60 m3/dt sepanjang ± 1200 m dengan 2 buah diameter pipa beton 3,5 m berat 100 ton berdasarkan kontrak sebesar Rp. 492 Milyar. Risiko yang telah diketahui (known risks) adalah yang telah diidentifikasi dan dianalisa, dengan menggunakan tool berupa matriks probabilitas dan dampak (Probabilistic Impact and Matrix) didapatkan pengklasifikasian risiko menjadi risiko rendah/sedang/tinggi, dari setiap kategori risiko dicari yang tertinggi (High Risk) di tiap kategori untuk direncanakan respon terhadap risiko yaitu berupa perencanaan tindahan pencegahan (preventif) dan perbaikan (corrective) terhadap risiko yang telah teridentifikasi.
ABSTRACT
Ciliwung River to East Flood Canals shortcut is an Tunnel that is planned as a Ciliwung River flood control to reduce flooding, especially in East Jakarta and downstream regions generally bypassed by the Ciliwung River. This Tunnel shortcut is planned discharge flow of 60 m3/sec along ± 1200 m with 2 pieces of 3.5 m diameter concrete pipe weighing 100 tonnes under the contract of Rp. 492 billion. Risk is already known (known risks) is that it has identified and analyzed, using tools such as probability and impact matrix obtained the classification of risk into low risk / medium / high, from each sought the highest risk category (high risk) in each category for a planned response to the risk in the form of planning preventive action and repair (corrective) action to the risks that have been identified.;Sudetan Kali Ciliwung – KBT berbentuk terowongan bawah tanah (Shortcut Tunnel) direncanakan sebagai pengendali banjir kali Ciliwung, dimana Sudetan bisa mengurangi daerah rawan genangan khususnya di wilayah Jakarta Timur dan umumnya daerah hilir yang dilewati oleh Kali Ciliwung. Sudetan direncanakan mampu mengalirkan debit sebesar 60 m3/dt sepanjang ± 1200 m dengan 2 buah diameter pipa beton 3,5 m berat 100 ton berdasarkan kontrak sebesar Rp. 492 Milyar. Risiko yang telah diketahui (known risks) adalah yang telah diidentifikasi dan dianalisa, dengan menggunakan tool berupa matriks probabilitas dan dampak (Probabilistic Impact and Matrix) didapatkan pengklasifikasian risiko menjadi risiko rendah/sedang/tinggi, dari setiap kategori risiko dicari yang tertinggi (High Risk) di tiap kategori untuk direncanakan respon terhadap risiko yaitu berupa perencanaan tindahan pencegahan (preventif) dan perbaikan (corrective) terhadap risiko yang telah teridentifikasi, Sudetan Kali Ciliwung – KBT berbentuk terowongan bawah tanah (Shortcut Tunnel) direncanakan sebagai pengendali banjir kali Ciliwung, dimana Sudetan bisa mengurangi daerah rawan genangan khususnya di wilayah Jakarta Timur dan umumnya daerah hilir yang dilewati oleh Kali Ciliwung. Sudetan direncanakan mampu mengalirkan debit sebesar 60 m3/dt sepanjang ± 1200 m dengan 2 buah diameter pipa beton 3,5 m berat 100 ton berdasarkan kontrak sebesar Rp. 492 Milyar. Risiko yang telah diketahui (known risks) adalah yang telah diidentifikasi dan dianalisa, dengan menggunakan tool berupa matriks probabilitas dan dampak (Probabilistic Impact and Matrix) didapatkan pengklasifikasian risiko menjadi risiko rendah/sedang/tinggi, dari setiap kategori risiko dicari yang tertinggi (High Risk) di tiap kategori untuk direncanakan respon terhadap risiko yaitu berupa perencanaan tindahan pencegahan (preventif) dan perbaikan (corrective) terhadap risiko yang telah teridentifikasi]
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T43487
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Di dalam pelaksanaan sebuah proyek, mutu, biaya dan waktu adalah 3 unsur pembatas yang saling berkaitan satu dengan yang lain, dimana ketidakmampuan pihak kontraktor sebagai pelaksana proyek untuk mengatasi ketiga hambatan di atas akan mengurangi kepuasan dari pihap pemberi proyek. Kontraktor pada sisi yang lain juga mempunyai kepentingannya sendiri yaitu mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya. Berdasarkan keinginan tersebut dan dengan tidak melupakan faktor mutu, pihak pelaksana proyek pada pelaksanaannya akan sering mengkaji ulang jadwal pekerjaan proyek agar didapatkan waktu kerja yang lebih sesuai dan pada akhirnya akan berdampak pada biaya yang dikeluarkan. Untuk mengkaji ulang jadwal tersebut, pihak kontraktor biasanya menggunakan metode biaya terendah atau sering disebut metode least cost. Pada umumnya, pekerjaan perhitungan biaya dan waktu kerja banyak dilakukan secara manual terutama untuk proyek konstruksi tingkat kecil dan menengah. Namun seiring dengan semakin banyaknya komponen-komponen pemograman yang ada sekarang ini maka dirasakan perlu untuk membuat suatu perangkat lunak pemograman yang nantinya akan berfungsi untuk membantu tugas kontraktor. Komponen pemrograman yang digunakan antara lain Microsoft Visual Basic 6, Microsoft Access 2000 dan Crystal Reports v7.00. Perangkat lunak yang dihasilkan berfungsi untuk membantu pengguna dalam menghitung data-data kegiatan proyek seperti early start, late start, float, slope, menentukan tingkat kekritisan dari suatu kegiatan juga melakukan perhitungan ulang data-data kegiatan di atas bila pengguna melakukan crashing. Hasil perhitungan akan ditampilkan dalam laporan baik perincian biaya per kegiatan maupun laporan rangkuman dari kegiatan crashing yang sudah dilakukan. Dengan penggunaan program yang dihasilkan diharapkan pihak pengguna akan dapat mengurangi kesalahan yang mungkin timbul dalam perhitungan biaya dan waktu secara manual.
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S34768
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Howard Utomo
Abstrak :
Change Orders adalah perintah dari Owner atau wakilnya dan lazimnya berasal dari negosiasi dengan pihak kontraktor. untuk mengubah persyaralan dan kondisi kentrak, misalnya menambah pekerjaan, pembatalan pekerjaan, mengubah standar pekerjaan dan sebagainya. Selain berasal dari pemilik, change orders juga disebabkan oleh kontraktor, atau hal-hal lainnya. Change Orders merupakan sualu hal yang tidak dapat dihindari pada proyek konstruksi. Penelitian ini berusaha untuk mencari variabel-variabel dalam pengaruh penyebab Change Orders yang secara signifikan mempengaruhi kinerja waktu pekerjaan konstruksi. Data-data proyek gedung bertingkat untuk bahan penelitian dikumpulkan dari hasil kuesioner dan wawancara langsung pada Project Manager, Site Manager dan atau Staff pada perusahaan kontraktor. Analisa korelasi dibuat untuk mendapatkan variabel-variabel penentu yang dipakai sebagai model regresi yang menjelaskan pengaruh dari variabel-variabel penyebab Change Orders terhadap kinerja waktu proyek. Analisa slatistik termasuk uji validasi dilakukan untuk menguji valid tidaknya model yang telah dibuat.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T9578
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>