Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 166 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Asminingsih
Abstrak :
ABSTRAK
Kajian dalam tesis ini bermaksud mengevaluasi sejauh mana pelestarian bahan-bahan pustaka deposit di Perpusda-DIY telah dikerjakan dengan mengikuti pedoman yang diberikan oleh Perpusnas-RI, baik dalam hal pelaksanaan teknisnya maupun dalam hal perencanaan dan manajemennya. Kajian dilakukan dengan mengamati di tempat dengan menggunakan Survey Form Cunha yang telah dimodifikasi, dan petunjuk Suchman dalam soal evaluasi proses manajemen.

Kajian menyimpulkan bahwa dalam hal teknis pelestarian bahan-bahan pustaka Perpusda-DIY telah banyak melakukan usaha pelestarian dengan benar, sekalipun -- karena beberapa faktor -- hasilnya belum dapat dinilai optimal menurut tolok baku yang telah diberlakukan oleh Perpusnas. Faktor kendala itu tidak hanya bersifat teknis, akan tetapi juga bermula dari persoalan manajemen, khususnya belum terwujudnya value formation yang meyakini tugas pelestarian bahan-bahan pustaka sebagai tugas pelestarian informasi. Belum terwujudnya value formation juga menyebabkan tidak tertegaskannya tujuan akhir (goal) kegiatan pelestarian, dan pada gilirannya juga menyebabkan tiadanya perencanaan program-program pelestarian yang komprehensif.
ABSTRACT
The study reported here is to evaluate the performance of Perpusda-DIY in the efforts to preserve its material collections. in a accordance with the guidelines consigned by Perpusnas. The evaluation is dealing with the technical as well as the managerial aspects of the preservation. The study has been carried out by making thorough observations on the spot, using Cunha's Survey Forms and also Suchman's suggested Evaluation Scheme at the analysis.

The study conclude that -- judged from the technical point of view - Perpusda-DIY has accomplished a large part of its preservation efforts in proper manners. although due to some circumstantial factors the result has failed to reach the optimum level. to meet the standard of preservation performance commended by the Perpusnas. The constraining factor have been identified not solely technical in character, but also managerial at the very onset. No value formation on the real purpose of preservation -- i.e. to preserve valuable information and not merely to preserve materials -- could be observed up to the present time among the personnels of the Perpusda. Consequently, no definite goal has been clearly set, and no comprehensive preservation programs has been planned, so as to make all the preservation efforts look more purposeful and meaningful.
1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Widya Ningrum
Abstrak :
Skripsi ini membahas tentang pemanfaatan arsip Pura Pakualaman sebagai sumber daya pengetahuan bagi masyarakat melalui memori kolektif yang terdapat dalam arsip. Objek Penelitian ini adalah pengelolaan dan pemanfaatan arsip di pusat arsip Pura Pakualaman. Penelitian berfokus pada pemanfaatan arsip tersebut sehingga dapat dimanfaatkan sebagai sumber daya pengetahuan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pusat arsip Pura Pakualaman telah mengupayakan pendekatan kepada masyarakat melalui kegiatan sosialisasi arsip yang dilakukan seperti penerbitan naskah sumber arsip, pameran, dan seminar pendidikan. Namun, masyarakat masih jarang memanfaatkan arsip sebagai sumber daya pengetahuan mereka. Hal ini dikarenakan publikasi arsip masih jarang dilakukan; minimnya informasi mengenai pusat arsip; dan arsip belum diolah seluruhnya. ......This thesis describes about utilization of archives Pura Pakulaman as knowledge resources for the society through the collective memory which is found in the archives. The object of this research is management and utilization of archives in Central Archives Pura Pakualaman. The research focuses on the utilization of archive so that it can be utilized as a resource of knowledge. This research using a qualitative approach with case study research methods. The result showed that the central archives Pura Pakualaman had made an approach to the society through the socialization of archives activities such as public publication source archives, exhibition, and educational seminars. However, the society still rarely make use of the archive as a resource of knowledge. This is because the publication archives still rarely done; the lack of information regarding the central archives; and the archives have not been processed completely.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S45722
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Riyadi
Abstrak :
Perpustakaan sebagai fasilitas yang menyimpan koleksi bahan pustaka dengan manajemen pengelolaan yang sistematis sehingga sebagai sumber informasi dapat digunakan oleh pemakainya. Sumber informasi berupa karya catak maupun rekam dapat dimanfaatkan apabila dalam kondisi yang layak. Akibat kondisi lingkungan penyimpanan yang tidak konstan dan intensitas pemakaian tinggi membuat koleksi menjadi rusak semakin cepat, untuk itu diperlukan perawatan dan perbaikan bahan pustaka. Sebelum dilakukan kegiatan tersebut sangat penting dilakukan pemetaan kondisi bahan pustaka sebagai bahan evaluasi pengelolaan perpustakaan saat ini dan menjadi acuan perbaikan masa yang akan datang sehingga sumber informasi tersebut akan selalu terawat dan dapat diamnfaatkan semaksimal mungkin. Pemetaan dilakukan dengan metode survey secara random terhadap koleksi yang rusak akibat faktor internal dan eksternal. Metodologi penilaian dilakukan dengan melihat tabel standar yang sebelumnya telah dilakukan study terlebih dahulu. Dengan metode ini diharapkan akan membuka dan meninjau ulang sejauh mana perpustakaan dapat menjaga koleksi bahan pustaka.
Jakarta: Pusat jasa Perpustakaan dan Informasi ( Perpustakaan Nasional RI), 2014
020 VIS 16:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Higginbotham, Barbra Buckner
Abstrak :
Placing the responsibilities of preservation on every staff member in each department, Higginbotham and Wild assert that by decentralizing preservation activities and integrating them into ongoing library functions, you will preserve materials effectively, efficiently, and with buy-in from staff.
Chicago: [American Library association, American Library association], 2001
e20436352
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Ashri Prawesthi Dhamaraty
Abstrak :
Dalam tesis ini telah saya tunjukkan adanya perubahan makna pada bangunan-bangunan bersejarah bagi masyarakat Cina di kelurahan Roa Malaka Jakarta dengan bukti-bukti pada lima bangunan yang berfungsi sebagai rumah tinggal (1 bangunan), hunian dan usaha (2 bangunan) serta tempat usaha/jasa saja (2 bangunan). Perubahan makna tersebut ditunjukkan oleh: hilangnya ruang khusus yang menjadi inti pada bangunan Cina yaitu ruang pemujaan leluhur atau penggabungan ruang pemujaan tersebut dengan ruang yang lain yaitu ruang keluarga atau ruang tidur. Tidak adanya ruang khusus untuk pemujaan leluhur ini karena ruang dalam hunian mereka lebih didominasi dengan ruang untuk usaha. Dalam tesis ini juga saya tunjukkan kurangnya upaya-upaya pelestarian dari masyarakat Cina kelurahan Roa Malaka dalam hal merawat bangunan-bangunan bersejarahnya. Tiga dari bangunan yang diteliti telah berubah menjadi bangunan modern, sementara dua bangunan lainnya masih dalam bentuk asli tetapi dalam kondisi yang tidak terawat. Perubahan-perubahan yang terjadi pada bangunan-bangunan bersejarah tersebut adalah karena pola pikir masyarakat Cina di kelurahan Roa Malaka yang berubah karena pengaruh faktor pendidikan, faktor politik keagamaan, perkembangan kota Jakarta serta motivasi ekonomi dalam mengantisipasi perkembangan kota tersebut. Apa yang akan dijawab dalam tesis ini didasarkan pada pertanyaan apa makna bangunan bersejarah bagi masyarakat Cina di kelurahan Roa Malaka Jakarta dan bagaimana upaya pelestarian masyarakat Cina di kelurahan Roa Malaka terhadap bangunan-bangunan bersejarahnya tersebut.
Chinese Community in Roa Malaka Jakarta and Conservation Effort for Their Historical BuildingsRoa Malaka is one of the Chinese historical districts that play a role in the growth of Jakarta City. As an area that has many traditional Chinese buildings, the local Government through department of conservation tries to conserve the buildings in order to vitalize tourism. In this thesis, I have shown the changes of meaning of historical buildings to Chinese society in Roa Malaka Jakarta through five buildings that built around 1895 until 1945. The change of the meaning in that buildings shown by: loss of special room which become the core of Chinese building that is for ancestor worship or join it with family room or bedroom. The inexistence of special Room for the ancestor worship is because of the most rooms in their dwelling are used predominately for trading. In this thesis, I also show the lack of efforts of Chinese society in Roa Malaka in the case of taking care of their historical buildings. Three of the buildings have turned into modem building, whereas two other buildings still in the genuine form but in a poor condition (not maintained well). The changes that happened in those historical buildings are because of the mindset of Chinese people in Roa Malaka have changed. The change of their mindsets influenced by education factor, religious political factor, and the growth of Jakarta that cause destruction of the original buildings. This thesis attempts to answer two questions: 1) what is the meaning of historical building to Chinese society in Roa Malaka Jakarta and 2) how is their effort conserve their historical buildings.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2004
T 11391
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dina Isyanti
Abstrak :
ABSTRAK Film merupakan bagian dari karya rekam, sehingga pelaksanaan pelestarian film nasional harus dilandaskan pada UU Nomor 4 Tahun 1990 tentang Karya Cetak dan Karya Rekam. Pada kenyataannya, sampai dengan awal tahun 1998, penerapan undang-undang tersebut dalam hal film belum dilaksanakan. Kenyata.an tersebut melahirkan asumsi bahwa terdapat masalah dalam pemberlakuan UU Nomor 4 Tahun,. 1990 dan bahwa belum ada upaya untuk menyusun peraturan pemerintah pendukung undang-undang tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan upaya pelestarian film nasional, khususnya upaya pemberlakuan UU Nomor 4 Tahun 1990 dalam hal film berikut alternatif pemecahan bagi masalah yang ada. Data penelitian ini dikumpulkan melalui pengamatan dokumen dan wawancara dengan para informan, yang mewakili lembaga-lembaga yang terlibat dalam penetapan dan pelaksanaan kebijakan pelestarian film nasional, lembaga pendidikan, dan pengamat perfilman. Melalui wawancara tersebut didapat informasi tentang praktik pelestarian film yang ada, masalah yang dihadapi, serta saran dan usulan untuk pemecahan masalahnya. Asumsi pertama bahwa terdapat masalah dalam pemberlakuan UU Nomor 4 Tahun 1990 terbukti benar, akan tetapi asumsi kedua, yaitu bahwa belum ada upaya untuk menyusun peraturan pemerintah pendukung undang-undang tersebut dalam hal film ternyata salah. Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Serah Simpan dan Pengelolaan Karya Rekam dalam Hai Film (RPP-FCAFD) ternyata telah selesai disusun. Masalahnya, RPP tersebut belum dapat disahkan sehubungan dengan masih adanya perbedaan-perbedaan pendapat di antara pare pengambil keputusan mengenai substansinya. Hal ini mengungkap adanya masalah yang lebih besar lagi, yaitu terdapatnya kesalahan persepsi yang mendasar dalam kebijakan pelestarian film nasional yang ada. Hasil analisis menunjukkan bahwa seluruh permasalahan yang ada berakar pada dua hal, yaitu: bahwa konsep pelestarian film sangatlah kompleks dan bahwa proses penetapan kebijakan pelestarian film nasional tidak dilaksanakan secara partisipatif dan koordinatif. Kesimpulannya, perlu dilakukan penyempurnaan terhadap kebijakan pelestarian film nasional yang ada dan proses penyempurnaannya hares dilakukan secara partisipatif dan koordinatif.
ABSTRACT Since film is a part of audio visual materials, efforts on the national film preservation has to be in accordance with the UU Nomor 4 Tahun 1990 tentang Karya Cetak dan Karya Rekam (the deposit act for printed and audio visual materials). As a matter of fact, until early of 1998, enforcement of the act in the field of film had not been able to implement. Such a fact gave in assumptions that there must be problem in the enforcement effort, while no effort has been made to set up any required supporting regulation. Based on the above assumptions, an effort made through the research to identify the problems and to find out the possible solutions of the problem. The data used was collected by means of document observation and interview methods. The informants consist of the representatives of the institutions involved in the decision making and the implementation of the national film preservation policy, a lecturer at the institute of arts in Jakarta, and a film observer. The data shows the condition of the film preservation taking place in Indonesia, the problem faced in the effort and the problem solving expected by the informants to do. The first assumption, that there is trouble in the implementation of the act, proved right, but the second one proved wrong, The concept of the regulation supporting the implementation of the act in the field of film has been made. The matter is that the concept has not been able to ratify due to the existing disagreement among the decision makers upon the substance of the regulation. This phenomenon reveals the bigger problems, since the disagreements show misperception of some principal matters related to the film preservation. Based on the analysis it is found that the whole problem is rooted to two facts, namely: the fact that the concept of film preservation is very complex and that there is lack of co-ordination among institutions involved and participation of the competent individuals and the institutions in the process of policy making. The conclusion is that the national film preservation policy need some improvement, and in the improving process, participation and co-ordination of the related persons and institutions is a must.
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wira Sakinatun Najahah
Abstrak :
Koordinasi merupakan proses penting dalam pembinaan kearsipan yang dilakukan oleh lembaga pemerintah untuk menyelaraskan kebijakan dan kegiatan guna mencapai tujuan bersama. Penelitian ini menganalisa proses koordinasi terkait aspek, tipe dan strategi dalam pembinaan kearsipan yang dilakukan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur. Analisa penelitian ini menggunakan teori koordinasi yang mensyaratkan adanya dua atau lebih aktor, adanya tugas yang dikerjakan serta dilakukan untuk mencapai suatu tujuan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Hasil penelitian ini menunjukkan koordinasi dalam pembinaan kearsipan di Jawa Timur dipengaruhi oleh desain organisasi, perencanaan dan penjadwalan serta perkembangan teknologi. Tipe koordinasi yang paling dominan ditemui ialah tipe vertikal eksternal dan horisontal internal. Strategi koordinasi yang digunakan bersifat subordinate. Temuan ini memungkinkan bidang pembinaan dan pengawasan melakukan kegiatan dengan jumlah yang besar untuk menjangkau seluruh sasaran pembinaan. Penelitian ini menyarankan adanya intervensi kebijakan dan pendanaan secara merata yang dilakukan dari pusat hingga daerah dalam pembinaan kearsipan. Selain itu optimalisasi koordinasi internal secara informal perlu dibangun untuk meningkatkan efektivitas komunikasi formal yang telah dilakukan. Diharapkan melalui optimalisasi sistem koordinasi dapat mendorong gerakan tertib pengelolaan arsip di semua lembaga pemerintahan di Jawa Timur. ......Coordination is a significant process in archival coaching to harmonize policies and activities to achieve common goals. This research analyzed the coordination process (aspects, types, and strategies) in archival coaching by the Library and Archives Regional Agencies of East Java Province. This research used the theory of coordination which requires the existence of two or more actors, the existence of tasks and to achieve a goal. This research used qualitative method and a case study approach. The results of this study indicate that coordination in archival coaching in East Java is influenced by organizational design, planning, and scheduling as well as technological developments. The most dominant types of coordination encountered are external vertical and internal horizontal types. The coordination strategy used is subordinate. This is indicated by low interaction between teams that are formal and intensive, low levels of inter-team dependency, and clear division of tasks and authorities. The implementation of this strategy supports the field of coaching to carry out activities in large numbers to reach all targets. This study suggests that there should be an equitable distribution of policy and funding interventions from the center to the regions in archival coaching.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammadin Razak
Abstrak :
Tujuan penelitian ini adalah: (1) Untuk mendapatkan data tentang jumlah koleksi manuskrip terjilid yang dimiliki oleh Perpustakaan Nasional RI, bagaimana kondisi fisik manuskrip dan bentuk mikronya serta kondisi lingkungan tempat penyimpanan manuskrip tersebut; (2) Mendapatkan data tentang pelaksanaan pelestarian manuskrip, baik konservasi preventif, konservasi pasif maupun konservasi aktif; (3) Mengkaji kebijakan pelestarian clan negara-negara yang sudah maju dari berbagai sumber untuk menyusun kebijakan pelestarian manuskrip yang akan direkomendasikan kepada Perpustakaan Nasional RI. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei, yaitu: (1) survei kuantitatif untuk mengetahui jumlah koleksi manuskrip berdasarkan tingkat kerusakan fisik manuskrip, tingkat keasaman kertas manuskrip, pengaruh tinta iron gall pads kertas manuskrip, adanya indikasi serangan serangga dan jamur serta tingkat kerusakan mikrofilm positif; (2) survei kualitatif untuk mengetahui kondisi lingkungan tempat penyimpanan manuskrip dan bentuk mikronya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Kondisi fisik manuskrip yang masih baik sebesar 23,8 %, kondisi sedang 29,9 %, sedangkan yang kondisinya rusak 46,3 %; kertas manuskrip bersifat asam sebesar 71,8 % dan sangat asam 20,3 % dan 7,9 % bersifat netral; berlubang karena dimakan serangga sebesar 30,8 % dan ditumbuhi jamur sebesar 113 %. Data hash survei menunjukkan bahwa dari 17 % koleksi yang rusak berdasarkan basil survei The IRT for Conservation & Preservation pada tahun 1989 menjadi 46,3 % berdasarkan basil penelitian ini; (2) Kerusakan mikrofilm positif didominasi oleh faktor lingkungan tempat penyimpanan, diikuti oleh salah penanganan dan kurang telitinya dalam kontrol kualitas, termasuk di dalamnya tidak diterapkannya methylene blue test untuk mengetahui adanya residu do sulfat; (3) Kondisi lingkungan tempat penyimpanan manuskrip dan bentuk mikronya kurang optimal karena suhu dan kelembaban udara tidak terkontrol serta tidak adanya usaha-usaha pengendalian pencemar udara dan kerusakan oleh pencahayahaan. Untuk melestarikan koleksi manuskrip Nusantara diperlukan perencanaan yang sistematis, baik tentang perencanaan konservasi preventif yang di dalamnya mencakup penyusunan kebijakan pelestarian, konservasi pasif maupun konservasi aktif dan restorasi. Implementasi dari perencanaan dan kebijakan pelestarian tersebut di atas dapat mewujudkan pelestarian manuskrip Nusantara yang menyeluruh di Perpustakaan Nasional RI, baik pelestarian fisik maupun informasi yang terkandung di dalamnya.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2004
T39165
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Apriansyah Saputra
Abstrak :
ABSTRAK
Peremajaan bangunan, wilayah maupun kota sering menjadi solusi dalam masalah penataan kota agar memiliki kualitas yang lebih baik. Kegiatan peremajaan, dalam pengertian yang lebih umum, merupakan kegiatan yang menyangkut upaya untuk menata ulang struktur dan morfologi lahan secara menyeluruh. Jakarta, sebagai pusat pemerintahan, perdagangan, bisnis, industri, menjadi tujuan utama para pendatang untuk mencari pekerjaan. Hal itu menyebabkan pesatnya peningkatan jumlah penduduk Jakarta dari tahun ke tahun dan ruang kota yang tersedia berbanding terbalik dengan kebutuhan akan perumahan. Keterbatasan ruang kota tersebut ditambah nilai lahan yang tinggi tidak memungkinkan pembangunan perumahan baru di pusat kota. Hal itu menyebabkan masyarakat tidak mempunyai kemampuan untuk memiliki hunian di tengah kota sehingga harus tersingkir ke pinggiraan dan menimbulkan masalah baru seperti kebutuhan biaya transportasi dan waktu yang lama untuk mereka sampai ke lokasi kerja, kemacetan dan polusi udara. Solusi dari permasalah tersebut adalah peremajaan bangunan dengan pemanfaatan bangunan yang sudah ada. Dalam hal ini, penulis mengangkat kasus peremajaan rumah susun Kebon Kacang XI yang sudah hampir memasuki batas umur bangunan dan terlihat kumuh menyebabkan kesenjangan visibilitas antara rusun dengan bangunan lainnya dan dapat mengakibatkan rusun terkena dampak gentrifikasi. Selain itu, rumah susun Kebon Kacang XI terletak di pusat kota Jakarta dan mengalami peningkatan koefisien luas bangunan KLB yang tinggi sehingga bisa memaksimalkan kapasitas unit yang bisa dibangun demi memenuhi kebutuhan penyediaan tempat tinggal yang terjangkau di pusat kota. Tujuan dari paper ini adalah untuk mencari tahu dan membandingkan tiga bentuk peremajaan yang tepat sebagai solusi dari penyediaan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah di pusat kota melalui pendekatan revitalisasi, rehabilitasi dan redevelopment.
ABSTRACT
Rejuvenation of buildings, land, and cities are usually being the solution to the problem of arranging the city to have a better quality. Rejuvenation activities, in a more general sense, are activities involving efforts to rearrange the structure and morphology of the land as a whole. Jakarta, as the center of government, commerce, business, industry, became the main destination of migrants to find employment. That caused the rapid increase in the population of Jakarta from year to year and the availability of city space is inversely proportional to the need for housing. The limitation of the city space plus the high value of land does not allow the construction of new housing in the center of city. It causes people have no ability to live in the middle of the city so that it should be pushed out to the outskirts and cause new problems such as the need for transportation costs and a long time for them to get to their workplace, causes traffic jam, and air pollution. This problem can be cured by rejuvenation of buildings with the utilization of existing buildings. In this case, the authors raised the case of rejuvenation Kebon Kacang XI flats that have almost entered the age limit of the building and becoming slum cause the visibility gap between the flats with other buildings in the neighborhood and can lead it to be gentrified. In addition, the Kebon Kacang XI flats are located in downtown Jakarta and have increased the high coefficient of a building so that it can maximize the capacity of units that can be built in order to meet the needs of affordable housing in the city center. The purpose of this paper is to find out and compare three appropriate forms of rejuvenation as a solution of housing procurement for low income communities in the city center through revitalization, rehabilitation, and redevelopment of Kebon Kacang XI flats.
2018
T50859
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bachrul Ilmi
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk meninjau implementasi persyaratan fungsional Electronic Records Management System (ERMS) dari perspektif arsiparis dan pengembang sistem. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus pada tiga Lembaga Kearsipan Perguruan Tinggi (LKPT) berprestasi di Indonesia. Temuan menunjukkan bahwa ERMS yang dikembangkan belum memenuhi persyaratan fungsional; terdapat kecenderungan ketidaksiapan unit kerja dalam menerapkan ERMS yang diberikan oleh ANRI. Di sisi lain, ada kesadaran arsiparis dan pengembang ERMS terhadap pentingnya persyaratan fungsional yang harus diterapkan pada ERMS, dengan ketentuan dapat menyesuaikan proses bisnis organisasi dan dikembangkan dengan berorientasi pengguna. Ditemukan pula bahwa terdapat ekspektasi arsiparis dan pengembang ERMS dalam mewujudkan manajemen kearsipan yang baik. Salah satunya adalah dengan meninjau peraturan yang dasar manajemen arsip. Penelitian ini merupakan refleksi dari penerapan persyaratan fungsional ERMS di LKPT Indonesia. Oleh karena itu, penelitian ini dapat menjadi rujukan bagi peneliti dengan subjek yang sama dalam melakukan penelitian selanjutnya.
This research aims to review the implementation of functional requirements Electronic Records Management System (ERMS) from archivists and system developers perspective. The study was conducted by using qualitative research with case study methods on the best three of Academic Archive Institutions (LKPT) in Indonesia. The findings show that the ERMS developed are not meet the functional requirements yet; there is a tendency of record centers unpreparedness in applying ERMS given by ANRI. On the other side, there is awareness of archivists and ERMS developers toward the importance of functional requirements must be embedded to the ERMS, with condition could adjust organizations business and developed by user-oriented. It is also found that there are expectations by archivists and ERMS developers in realizing the good records management. One of them is reviewing the regulations underlying the records management. This research is reflection of ERMS functional requirements implementation on Academic Archives Institutions in Indonesia. Therefore, this research can be used as a representation for next researchers with similar subject in conducting the further research.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
T54713
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>