Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
Lisa Azizah Subagiyo
"Setiap perusahaan pasti memiliki budaya perusahaan masing-masing, tidak terkecuali perusahaan Korea. Dalam hal ini Korea memiki budaya perusahaan yang khusus. Hal ini dipengaruhi oleh ajaran Konfusianisme yang berkembang di kalangan masyarakat di Korea. Pada kasus budaya perusahaan LG Indonesia hal tersebut masih dilaksanakan namun tidak sepenuhnya menganut budaya Konfusian. Misalnya dalam kasus feminisme, di budaya perusahaan LG Indonesia sendiri sudah membaur dengan budaya perusahaan yang ada di Indonesia. Tidak seperti di negara asalnya, tenaga kerja wanita di Indonesia lebih terjamin kehidupannya. Contoh dalam kasus ini adalah pemberian uang tunjangan hari raya, cuti hamil, tunjangan hamil dan bonus. Dalam segi jenjang karir pu pekerja wanita sudah tidak dipersulit dengan masalah gender dan dapat berkembang sama seperti para pekerja pria. Hal ini dikarenakan pihak LG Indonesia sendiri sudah berbaur dengan budaya Indonesia, khususnya budaya perusahaan Korea.
Every company must have a culture of their respective companies, not least in the Korean corporate culture. In this case thinking about a Korean company specialized culture. It is influenced by the teachings of Confucianism that developed among the general population in Korea. In the case of a corporate culture LG Indonesia it is still implemented but not fully embracing Confucian culture. For example, in feminism case, in its own corporate culture LG Indonesia have been already integrated with existing corporate culture in Indonesia. Unlike in his home country, women workers in Indonesia more secure life. The example in this case is giving money holiday allowance, maternity leave, maternity benefits and bonuses. In terms of women career path, all women workers are not compounded with gender issues and can develop as male workers. This is because the LG Indonesia itself has mingled with Indonesian culture, especially Korean corporate culture."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Nosiani Oktavia N.
"Karya ilmiah ini membahas mengenai Samgang sebagai salah satu ajaran dalam Konfusianisme yang membahas hubungan antarmanusia dalam kaitannya dengan rumah tradisional Korea, Hanok. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan analisis deskriptif dan mengacu pada pendapat ahli dalam penelitian terdahulu mengenai struktur bangunan Hanok. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan hubungan dan pengaruh ajaran Konfusianisme dalam bangunan Hanok. Dari hasil analisis diperoleh kesimpulan bahwa Hanok dipengaruhi kuat oleh nilai Samgang yaitu dilihat dari adanya pemisahan gender pada struktur ruang bangunan.
This paper explains the Samgang as one of the practical ethics of Confucianism which discusses the interhuman relations in relevance to the Korean traditional house, Hanok. The methods of research is qualitative with descriptive analysis and using the experts opinion of previous research as reference in the Hanok’s building structure. This paper attemps to find the relation and influence of Confucianism in a Hanok building. The research found that the Hanok is strongly affected by Samgang value that can be seen from the gender segregation matters on building space structure."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Hestiara Prasasti
"Penelitian ini membahas tentang sebuah sijo karya seorang gisaeng. Sijo ini berjudul dongjitdal Ginagin Bameul – malam bulan November yang panjang. Metodologi yang digunakan adalah analisis sosiologis. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan unsur-unsur yang mempengaruhi terbentuknya sijo ini. Melalui analisis sosiologis, dapat disimpulkan bahwa sijo karya Hwang Jin Yi menentang ajaran Neo-Konfusianisme, dan sijo ini dipengaruhi oleh latar belakang, ideologi dan status sosial Hwang Jin Yi sebagai seorang gisaeng sekaligus penganut agama Budha. Puisi ini bertemakan cinta yang seharusnya tidak boleh digunakan sebagai tema untuk penulisan sijo.
This study examines about sijo created by a gisaeng. This sijo is called Dongjitdal Ginagin Bameul – a very long long November night. The method use is sociolgy analysis. This study attemps to find which element that make contribution to this sijo. Using this method, it can be concluded that sijo by Hwang Jin Yi is against Neo-Confucianism, and this sijo is influenced by her social background, ideology, and her social status as a gisaeng and an adherent of a teaching of budhism. The theme of this sijo is love, which is restrictid theme to write a sijo."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library