Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Danang Prabowo
Abstrak :
Konfrontasi Indonesia-Malaysia merupakan peristiwa sejarah yang dimana disebabkan oleh pemerintahan Republik Indonesia di bawah Presiden Soekarno menolak pembentukan negara federasi Malaysia pada 31 Agustus 1963. Bagi Soekarno, hal tersebut membawa dampak terhadap cita cita revolusi Indonesia sebagaimana Federasi Malaysia merupakan bentukan Inggris dan hasil persekongkolan dengan paham neo-kolonialisme dan Imperialisme yang bung Karno sangat tentang. Oleh karena itu, Soekarno menyatakan perang dengan cara menyerukan slogan “Ganyang Malaysia” dan mengerahkan kekuatan militernya untuk mengempur Malaysia. Dari situ, salah satuan militer yang membuka rekrutmen adalah Korps Komando Angkatan Laut dan terdapat salah satu orang yang mendaftarkan diri bernama Harun Tohir dan Usman Janatin. Kelak, Usman and Harun akan melaksanakan operasi  bersifat klandestin yang akan membawa dampak besar terhadap Singapura. Penelitian sejarah ini akan mencakup informasi yang terdiri dari peran Usman dan Harun dalam operasi klandestin pada konfrontasi Indonesia-Malaysia (1963-1966) serta dampak dari Usman- Harun dalam konfrontasi Indonesia-Malaysia (1963-1966). Penelitian sejarah ini akan memakai metode sejarah yang terdiri dari empat tahapan yakni heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Untuk heuristik, sumber yang diperoleh merupakan sumber primer berupa dokumen dari Arsip Nasional Republik Indonesia dan Pusat Penerangan Marinir, sedangkan sumber sekunder akan diperoleh dari arsip, buku, jurnal dengan topik serupa, dan wawancara. Hasil penelitian menunjukan bahwa Usman dan Harun melakukan operasi klandestin dengan cara menyusup ke wilayah Singapura dan meledakkan gedung Macdonald house. Akibat insiden tersebut, mereka berdua digantung di Singapura. ......Indonesian-Malaysian confrontation was a historical event that caused by Republic of Indonesia’s government under President Soekarno rejecting the formation of Federal State of Malaysia on 31st of August 1963. For Soekarno, such thing brought effect towards Indonesian dream of revolution as the forming of Federation of Malaysia is made by British and a result of collusion with neo-colonialism and imperialism that Bung Karno against. Therefore, Soekarno declares war with exclaiming the slogan “Destroy Malaysia” and deployed its military power by opening a recruitment for volunteer’s candidate. From there, one of the military units that open recruitment is the Naval Commando Corps and there was one of the people that did self-enlistment name Usman Janatin dan Harun Tohir. Later, Usman and Harun will conduct a clandestine operation that will bring big effect towards Singapore. This history research will comprise information that consist of the role of Usman and Harun’s role in clandestine operation during Indonesia-Malaysia confrontation (1963-1966) in addition with the effect of Usman-Harun’s clandestine operation in Singapore during the Indonesia-Malaysia. This history research will use a history method that consist of heuristic, critic, interpretation and historiography. For heuristic, the sources that received will be a primary source from archive from Indonesian Marine Corps while secondary sources will be from book, journal with the same topic in addition with interview. The result of the research shows that Usman and Harun conduct a clandestine operation by intruding to Singaporean territory and exploding Macdonald House building. Because of that incident, both of them got hanged in Singapore.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Linda Sunarti
Abstrak :
Disertasi ini membahas hubungan Indonesia-Malaysia pada masa konfrontasi 1963-1966 dengan pokok kajian utama pada proses penyelesaian konfrontasi. Proses penyelesain konflik kedua negara dinilai penting dan menarik, karena konflik yang juga ikut melibatkan kekuatan-kekuatan pihak yang luar seperti Inggris dan Amerika Serikat, bisa diselesaikan dalam waktu singkat bukan melalui pertemuan-pertemuan formal, namun bisa diselesaikan secara kekeluargaan, dengan didahului oleh sejumlah pertemuan-pertemuan rahasia kedua belah pihak yang terlibat secara langsung, tanpa melalui mediator pihak ketiga. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode sejarah dan pendekatan strukturistik. Hasil penelitian menyimpulkan ada dua faktor yang menjadi pendorong penyelesaian konfrontasi yaitu peristiwa keluarnya Singapura dari Federasi Malaysia pada Agustus 1965 dan peristiwa gerakan 30 September 1965. Kedua peristiwa ini bisa dikatakan saling kait mengkait dan menjadi pendorong utama perubahan sikap kedua negara terkait konfrontasi. Selain itu, penyelesaian konflik bisa terjadi karena munculnya aktor-aktor dikedua negara yang memiliki persamaan pandangan untuk bisa mengubah keadaan yang dinilai telah menghambat dan mengganggu stabilitas kedua negara dan juga kawasan. Hal penting lainnya adalah, pertemuan-pertemuan rahasia yang terjalin pada awal proses penyelesaian konfrontasi adalah dengan memanfaatkan jaringan pertemanan dan persaudaraan. ...... The Focus of this study is to examine the relationship between Indonesia-Malaysia during confrontation era, 1963-1966. The main focus is the process of resolving the confrontation. The resolved of conflict between the two countries was interesting, because the conflict also involved forces outside such as Britain and the United States, can be resolved in a short time rather than through formal meetings, but can be resolved amicably, preceded by a number of secret meetings of both parties involved directly, without going through the mediator. This research is a qualitative study using historical methods and approaches strukturis. The results concluded that there are two factors that pushed the end of confrontation namely, Separation Singapore from the Federation of Malaysia in August 1965 and the 30 September 1965 movement. Both of these events can be said to be intertwined and become the main factor of change in the attitude of the two countries related confrontation. In addition, conflict resolution can occur due to the emergence of actors in both countries with a view to the equation could change things which have been inhibiting and destabilizing both countries and the region as well. Another important thing is, secret meetings were established early in the settlement process confrontation is by utilizing a network of friends and fraternity.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
D1481
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila Azhar Zhafira
Abstrak :
Konfrontasi adalah peristiwa konflik bersenjata yang melibatkan Indonesia dan Malaysia pada 1963-1966. Konflik antar negara (interstate conflict) adalah konflik antara dua negara atau lebih dengan adanya persengketaan bersenjata. Konfrontasi Indonesia-Malaysia merupakan salah satu bentuk konflik antar negara, yakni konflik antara Indonesia dan Malaysia. Konflik ini juga melibatkan beberapa negara lain, yakni Inggris, Amerika Serikat, Australia, Selandia Baru, Jepang, Uni Soviet, dan Tiongkok. Peristiwa Konfrontasi terjadi akibat rencana pembentukan Federasi Malaysia dengan menggabungkan Malaya, Singapura, Sabah, dan Sarawak yang kemudian mendapat penolakan dari Filipina dan Indonesia atas tuduhan usaha neo-kolonialisme oleh Inggris. Tulisan ini bertujuan untuk meninjau perkembangan literatur mengenai Konfrontasi Indonesia-Malaysia berdasarkan 23 literatur yang telah penulis kumpulkan. Terdapat tiga tema utama yang penulis temukan, yakni tinjauan historis Konfrontasi Indonesia Malaysia, keterlibatan aktor eksternal dalam Konfrontasi Indonesia Malaysia, dan penggunaan propaganda dalam Konfrontasi Indonesia Malaysia. Tinjauan kepustakaan ini bertujuan untuk memaparkan konsensus, perdebatan dan kesenjangan dalam litarut mengenai Konfrontasi Indonesia-Malaysia. Melalui tulisan ini, penulis menemukan adanya tren penyebaran literatur pada negara-negara yang terlibat dalam Konfrontasi, terutama Inggris dan Australia. Penulis juga menggarisbawahi kesenjangan minimnya penggunaan kerangka teori dalam literatur-literatur mengenai Konfrontasi Indonesia-Malaysia. ......Konfrontasi was an armed conflict involving Indonesia and Malaysia in 1963-1966. Interstate conflict is a conflict between two or more countries with armed disputes. Konfrontasi Indonesia-Malaysia is a form of conflict between countries, namely the conflict between Indonesia and Malaysia. This conflict also involved several other countries, namely England, the United States, Australia, New Zealand, Japan, the Soviet Union and China. Konfrontasi occurred as a result of plans to form a Malaysian Federation by combining Malaya, Singapore, Sabah and Sarawak which received rejection from the Philippines and Indonesia due to accusations of Britain’s neo-colonialism. This article aims to review the development of literature regarding the Indonesia-Malaysia Confrontation based on 23 pieces of literature that the author has collected. There are three main themes that the author found, namely a historical overview of the Indonesia-Malaysia Confrontation, the involvement of external actors in the Indonesia-Malaysia Confrontation, and the use of propaganda in the Indonesia-Malaysia Confrontation. This literature review aims to explain the consensus, debate and gaps in the literature regarding Konfrontasi Indonesia-Malaysia. Through this article, the author finds a trend in the distribution of literature in countries involved in the Konfrontasi, especially England and Australia. The author also highlights the gap in the minimal use of theoretical frameworks in the literature about Konfrontasi Indonesia-Malaysia.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Konfrontasi antara Indonesia dan Malaysia sering terjadi pada tahun 60-an cukup menarik perhatian dunia. Konflik yang terjacli karena panolakan Indoneaia terhadap berdirinya satu negara baru di kawasan Semenanjung Malaga dan Kali mantan Utara yang disebut dengan Malagaia, Alasan penolakan ini adalah adanya anggapan Indonesia hahwa negara baru ini didirikan hanya untuk melindungi kepentingan lnggris di Asia Tenggara. Dalam perkembangannya kemudian, telah ditempuh upaya Dengelesaian berupa perundingan-perundingan antara kedua lmeqara. Upagaini gaga] karena tidak adanga kesepakatan antara kedua belah pi hak dan konfrontasi makin meruncing dengan diproklamirkannga Malaysia pada bulan September 1963. Uasaha perdamaianf yang dilakukan setelah itu juga mengalami kegagalan. Dapat dikatakan bahwa setehah KTT Tokuop 1964,tidak ada lagi usaha menuju perdamaian secara resmi. ' Sementara itu dari dalam negari muncul pihak-pihak gang manginqinkan konfrontasi tetsp dilanjutkan. Dari pihak Indonesia, inisiatif diambil clan pibak'TI1II4AD. Mereka berhasil mengadakan kontak dengan kelompok tertentu di Malaysia yang juga tidak mengeinginkan konfrantasi tetap dilanjutkan. Tetapi kanfrantasi aaak aapardiaelesaikan' nangaiiengan umm- uaaha gang dilakukan TNI-AD. Pengeleaaian itu memhutuhkan aesuafq gaiigtlakanl membuatnga kelihatan ?iegal? di meta hukum internasional. Pada tahap inilah pihgk- departernen luar negeri (Deplu) di butuhkan. Deplu dan mililer bekerjasarna dengan konfrontasi dapat diselesaikan. Pihak militer mombutuhkan Deplu aebagai wakil reami parnerintah gang menangani urusan luar negeri dan sebaliknua Dcplu membutuhkan pihak militer karcna rnereka lebih rnengetahui situaai. '
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1995
LAPEN 04 Sya p
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Jabar Bin Mohamad Ridi
Abstrak :
Dalam hal hubungan antara RI dan Malaysia, telah terjadi kegoncangan yang terkenal dengan sebutan konfrontasi (1963-1966), yang berkaitan erat dengan pembentukan Federasi Malaysia. Konfrontasi tersebut bukan saja gencar di bidang politik, api bersangkutan pula dibidang ekonomi dan militer. Di bidang ekonomi, konfrontasi direalisasikan dalam 4 bentuk yang bersifat tegas, nyata dan didasarkan pada strategi dengan dimulai dari pengambilalihan beberapa perusahaan Inggris dan Malaysia oleh demonstran atau buruh-buruh yang terpengaruh PKI, kemudiannya diambilalih oleh pemerintah RI. Saat paling mengemuka terjadi setelah keluarnya Surat Perintah KOTOE tahun 1963, yang berisi pemutusan hubungan ekonomi/perdagangan dengan Malaysia.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1995
S12164
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Bayu Kusuma Yuda
Abstrak :
Skripsi ini membahas tentang keterlibatan militer Australia di dalam konflik bilateral yang terjadi antara Indonesia dan Malaysia, yang dikenal sebagai konfrontasi pada tahun 1963-1966. Keterlibatan Australia yang merupakan pihak luar dalam konflik dan negara tersebut menjadi sebuah persoalan yang ingin di bahas dalam skripsi ini. Kemudian bentuk keterlibatan Australia, khususnya dalam pemberian bantuan militer kepada Malaysia akan menjadi bahasan utama dalam skripsi ini.
Defence and security were the important issues for Australia. The background of Australia as a white land located in Asia area, forced Australia to put a concern on its defence and security threats. The involvement of Australian military becomes a main focus in this undergraduate thesis to describe how important issues were.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2010
S12233
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lapian, Bart
Abstrak :
ABSTRAK
Politik Pembendungan terhadap komunisme adalah politik luar negeri yang diterapkan secara global di dunia oleh Amerika Serikat mulai pada tahun 1947, yaitu pada masa pasca Perang Dunia II. Pertama-tama untuk membendung ekspansi komunisme di Eropa yang dimotori oleh Uni Soviet, kemudian pada tahun 1950-an untuk membendung komunisme di Asia baik yang diprakarsai Uni Soviet maupun Republik Rakyat Cina (RRC). Dikaitkan dengan kawasan Asia Tenggara, nama politik pembendungan ini berbenturan dengan politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif.

Memasuki tahun 1960-an, hubungan Amerika Serikat dan Indonesia menjadi renggang setelah Indonesia pada masa itu berhubungan erat dengan Uni Soviet dan juga RRC. Kedua negara raksasa komunis ini, terutasna RRC, adalah pendukung Indonesia pada waktu terjadi konfrontasi Indonesia-Malaysia yang berlangsung dari tahun 1963-1966. Dalam rangka membendung perluasan pengaruh komunisme di kawasan Asia Tenggara, Amerika Serikat mulai menerapkan kebijakan-kebijakan yang dianggap perlu agar kawasan ini tidak jatuh ke tangan komunis. Berbagai macam kebijakan, tindakan maupun sikap yang ditempuh oleh Amerika Serikat di Asia Tenggara pada umumnya, dan di Indonesia khususnya pada masa konfrontasi Indonesia-Malaysia, tetap dalam konteks pembendungan. Untuk meneliti langkah-langkah maupun sikap yang diambil Amerika terhapad Indonesia pada masa itu, dipakai sumber data dari berbagai buku, arsip, dokumen, artikel, masalah dan surat kabar, serta karya-karya leksikografis, yang sebagian besar bersudut-pandang Amerika dan masih ditambah dengan wawancara yang dilakukan terhadap seorang pelaku sejarah dari pihak Indonesia.

Setelah mempelajari dan menganalisa data-data yang didapat dari sumber-somber tersebut di atas, dapat dilihat bahwa Amerika semula berusaha untuk menjadi penengah dalam masalah konfrontasi itu tetapi merubah sikapnya menjadi mendukung Malaysia. Setelah dianalisa lebih lanjut serta dikaitkan dengan politik global Amerika untuk membendung komunis, dapat disimpulkan bahwa langkah yang ditempuh Amerika Serikat di Indonesia pada masa konfrontasi Indonesia-Malaysia kurang berhasil.
1995
S12236
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nik Anuar Nik Mahmud
Bangi : Unversitas Kebangsaan Malaysia, 2000
959.5 NIK k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library