Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rutter, Michael
Cambridge, UK: Cambridge University Press, 1998
364.36 RUT a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Washington, DC: American Psychology Association, 2005
155.4 CHI
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Terdapat kebutuhan yang mendesak unluk mengerti proses perkembangan scperti apa yang memberikan kontribusi timbulnya conduct disorder pada anak- anak. Conduci disorder sendiri adalah suatu sindrom yang dikenal pada bidang psikialri yang tetjadi pada masa anak-anak dan remaja, serta memiliki karakteristik adanya suatu bentuk perilaku yang tidak mengikuti aturan-aturan dan perilaku antisosial dalam jangka waklu tertentu (Searight, Ronnek, & Abby, 2001). Tcrdapat beberapa penjelasan leori mengenai agresifitas yang rnenjadi salah sam ciri dari anak conducz disorder. Menurut tend belajar, perilaku agresif yang tampil dipelajari anak melalui berbagai tindakan agresif yang mereka amati dari orang Iain, rnisalnya dari orang tua, saudaranya dan ternan-teman sepemmainan. Selain itu, perilaku agresif ini juga dipelajari saat anak diberi perhatian karena perilaku agresif yang dia lakukan, dimana hal itu menjadi caranya mendapalkan perhatian dari orang dewasa Keadaan sehari-hari yang Lidak mengunlungkan juga diyakini menimbulkan reaksi agzresif saat individu merasakan suatu kesulitan unluk rnendapatkan pemuasan kebutuhan atau mencapai tujuarmya (Schaefer & Millrnan, 1981). Baum (1989, dalam Wenar, 1994) melaporkan hahwa pada populasi yang mengalami conduct disorder sebanyak satu-perlima hingga satu-peniganya mengalarni masalah deprcsi. Conduct disorder sendiri dapat dipengaruhi baik oleh faktor genetik maupun Iingkungan. Resiko rnunculnya perilaku conduci disorder ini lebih besar texjadi pada anak yang orang tuanya atau saudara kandungnya mengalami anrisociai personality disorder clan conduct disorder. Conduci disorder ini juga sering muncul pada anak dengan oraug ma yang mengalami iccterganmngan alkohol, gangguan mood, schizophrenia, ADHD dan conductdisorder (DSM-IV- TR, 2000). Dari berbagi sumber, conduct disorder pada anak sering dikaitkan karcna adanya rnasalah-masalah yang limbul dalam keluarga, psikoparologi pada orang tua, dan kondisi yang tidak menglunungkan dalarn linglcungan (Schachar & Tannock, 1995, dalam Mash & Wolf, 1999). Hal ini lnenimbulkan keterrarikan untuk meneliti dinamika yang terjadi dalaln keluarga dari anak yang didiagnosis memiliki masalah atau kecenderungan conduct disorder melalui gambaran pola asuh yang diterapkan orang tua. Penclitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan data yang bersumber dari 5 orang anak sesuai dengan data kasus yang ada pada Klinik Anak F. Psikologi UI dari tahun 2000 - 2003. Beberapa kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah bahwa semua pasangan orangtua pada anak-anak dengan masalah atau memiliki kecendenmgan conduct disorder yang menjadi subjek dalam penclitian ini menerapkan pengasuhan yang tidak sama (inkonsisten), dimana antar orangtua sendiri ndak didapatkan kesepakatan mcngenai pola asuh yang diberikan kepada anak. Pola asuh yang diterapkan kepada anak pada umumnya adalah pola HSU11 otoriter, pemmisif dan rejecfing./bzogiecling, dan tidak ditemukan orangtua yang menggunakan pola asuh otoritatif. Pada dimensi kontrol, seluruh subjek mendapatkan hukuman sebagai benluk usaha orangtua untuk mendapatkan perilaku yang dihampkan, berupa bentakan-bentakan dan kata-kata kasar sampai dengan hukuman tisik mulai dari mengisolasi anak di ruangan, tidak mcmperbolehkan masuk rumah hingga pukulan di badan. Tunlutan-tuntutan yang diberikan pun tidak disertai dengan pengawasan yang terus-menerus (konsisten) oleh orangtua. Ditemukan bahwa anak-anak disorder yang menjadi subjek penelilian ini kurang mendapatkan pcmenuhan aftksi dari orangtuanya. Kurangnya pemberian afeksi kepada anak-anak oleh orangtua dikarenakan kcsibukan orangtua dengan pekerjaannya atau dikarenakan orangtua yang cenderung menutupi perasaannya sehingga iidak lancarnya interaksi dengan muatan cmosi antara oraugtua dan anal; Keterbatasan penelitian ini adalah penggunaan data sekunder, dimana wawancara klinis tidak dilakukan langsvmg oleh peneliti sehingga terdapat kemungkinan adanya data-data yang belum tergali. Selain itu, sampel yang digunakan terbatas hanya 5 subjek sehingga tidak dapat di generalisasi pada semua anak dengan masalah conduct disorder. Sehingga, untuk lebih mempemaya pengetahuan masalah conduct disorder ini, penelitian selanjutnya disarankan dilakukan secara kuantitatif sehingga dapat dilihat seperti apa kecenderungan pada populasi.
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
T37870
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Walker, Hill M.
Belmont: Wadsworth, 2004
371.5 WAL a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library