Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Widya Murtiyanto
"Salah satu fungsi dari Network Management System (NMS) adalah monitoring jaringan. Pentingnya pengawasan jaringan selular berbanding lurus dengan kualitas dari jaringan selular itu sendiri. Dengan semakin cepat mengetahui alarm yang terjadi pada jaringan, dapat secepatnya pula dilakukan penanganan masalah, sehingga kualitas jaringan selular dapat terjaga.
Umumnya sifat monitoring jaringan selular ini adalah pasif, karena sistem hanya menampilkan alarm yang terjadi. Ericsson, salah satu vendor NMS mengembangkan Fault Management Expert, dengan FMX ini monitoring jaringan dapat lebih bersifat aktif, karena sebelum menampilkan alarm, dibelakang layer sistem telah melakukan serangkaian proses penanganan alarm tersebut, sesuai dengan aturan yang telah kita rancang sebelumnya, sehingga selain memperingan pekerjaan operator, gangguan yang terjadi pada jaringan dapat seminimal mungkin muncul.
Pada skripsi ini dirancang beberapa aturan/rule penanganan alarm yang dianggap perlu pada jaringan selular, dengan sebelumnya mengolah data sample log alarm dari jaringan selular tersebut. Dari implementasi, terlihat rule yang dirancang tepat sasaran dan berjalan cukup baik sesuai dengan yang diinginkan. Dengan prosentasi keberhasilan FMX mengeksekusi perintah diatas 90%.

Network Monitoring is another function of Network Management System. Network Monitoring very important because it tells the quality of a cellular network. As soon as we know there is an alarm at network, as soon as we do the trouble shooting, so the quality of network would be maintain very well.
Network Monitoring system is passive; the system only shows alarm from cellular network. Ericsson, one of NMS vendor develops Fault Management Expert. With this FMX module, Network Monitoring can be active handling alarm. If there's an alarm at the system, on a background system will do an action to handling that alarms, following the rule that we have create before. That's make the alarm effect can be minimum.
At this final had been developed some of rule to handling alarm that is necessary at cellular network, with before extracting some information from log alarm sample at cellular network. Implementation of the rule shows run pretty well as same as the writer expectation. With percentage of FMX succeed command executing is above 90%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S40515
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
""Monitoring suatu sistem merupakan suatu kegiatan yang sangat penting dalam menjaga kinerja dari suatu jaringan komunikasi. Sedemikian pentingnya monitoring ini, sehingga kegiatan ini dilakukan selama 24 jam secara terus menerus. Hal itu didasarkan atas kenyataan yang terjadi, dimana telah disadari oleh semua orang bahwa berkomunikasi merupakan sarana yang vital, apalagi di era yang global seperti sekarang ini. Network Monitoring System (?"") merupakan suatu software/tools yang dibuat guna membantu proses monitoring dalam sistem komunikasi satelit. Diharapkan dengan adanya tools ini, engineer/operator dapat lebih terbantu dalam melakukan pekerjaannya. Tugas akhir ini bertujuan untuk membuat simulasi dari tools NMS pada sistem komunikasi satelit point to point dengan Visual Basic 6 dengan tampilan peta lokasi letak stasiun bumi. Untuk mendapatkan data yang diclah oleh tools NMS, dibuat simulasi dari modem setiap lokasi yang datanya tersimpan ke dalam Remote PC. Parameter Eb/No yang dibuat secara random dari setiap lokasi ini oleh tools NMS ditampilkan kedalam bentuk warns, graft, nilai dan log alarm . Untuk tujuan anal isa suatu link, juga terdapat log-log yang tersimpan dalam suatu basis data yang dapat ditampiikan dalarn suatu informasi graft ataiipun teks.""
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S40123
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Theodorus Lucas
"Penelitian ini melakukan implementasi dan perbandingan performa antara tools Suricata dan Zeek sebagai IDS yang diintegrasikan dengan SIEM dashboard menggunakan ELK stack. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk menunjukkan implementasi dari kedua tools ini untuk mendukung kegiatan network monitoring, dan juga mengukur performa dari masing-masing tools sebagai IDS dalam menghadapi serangan siber berupa denial-of-service (DoS). Penelitian ini dilakukan di dalam sebuah jaringan internal, dengan menggunakan server Linux untuk IDS maupun ELK stack. Pengujian yang dilakukan berupa pengujian tiga buah skenario, yang masing-masing mensimulasikan jenis serangan DoS yang berbeda. Terdapat dua aspek penilaian performa, yaitu performa angka persentase deteksi dan juga angka persentase penggunaan sumber daya CPU dan memori. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa sebagai IDS, Suricata lebih diunggulkan dibandingkan Zeek karena dashboard yang lebih beragam dan memiliki  fitur alerting; memiliki persentase deteksi yang lebih besar untuk dua dari tiga skenario yang diujikan, yaitu sebesar 86,14% untuk skenario 1 dan 79,41% untuk skenario 3; dan juga memiliki penggunaan sumber daya yang lebih efisien dari seluruh skenario yang diujikan, yaitu penggunaan CPU dan memori masing-masing sebesar 24,32%  dan 3,88% untuk skenario 1, 29,12% dan 4,56% untuk skenario 2, serta 16,96% dan 4,66% untuk skenario 3.

This research conducts the implementation and performance comparison between Suricata and Zeek tools as an IDS integrated with a SIEM dashboard using the ELK stack. The aim of this study is to demonstrate the implementation of both tools to support network monitoring activities and measure the performance of each tool as an IDS in facing denial-of-service (DoS) cyber attacks. The research was conducted within an internal network, utilizing Linux servers for both IDS and the ELK stack. The testing involved three scenarios, each simulating different types of DoS attacks. There are two performance evaluation aspects: detection rate (DR) performance and CPU and memory resource utilization rate. The results indicate that Suricata is favored over Zeek as an IDS due to its more enhanced dashboard and better alerting features; a better DR for two of the three scenarios tested, with DR values of 86,14% for scenario 1 and 79,41% for scenario 2; and also more efficient resource usage for all three scenarios tested, which  for CPU and memory usage respectively is 24,32% and 3,88% for scenario 1, 29,12% and 4,56% for scenario 2, and 16,96% and 4,66% for scenario 3."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bhuyan, Monowar H.
Cham, Switzerland: Springer, 2017
005.83 BHU n
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library