Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 498 dokumen yang sesuai dengan query
cover
R. Zulfikar
Abstrak :
ABSTRAK
Pengembangan Sistem Aplikasi Komputer (SAK) merupakan bentuk tanggapan atas kebutuhan informasi yang bersifat dinamis, untuk mendukung kelancaran operasi perusahaan.

Pengembangan SAK yang selama ini berjalan di PERTAMINA, belum bersifat integrated, masih berorientasi pada proses bisnis dalam skala sempit. Meskipun dalam tahapan pengembangan SAK di PERTAMINA UPPDN VII mengacu pada tahapan-tahapan baku yang banyak digunakan secara umum, tetapi dalam pelaksanaannya, terlihat masih bersifat individual (tergantung pada analyst-programmer), dan belum berdasarkan pada suatu konsep dasar pengembangan Sistem Informasi. Hal ini bisa dibuktikan dengan adanya duplikasi fungsi SAK, seringnya penyesuaian program SAK dalam memenuhi kebutuhan perubahan kebijakan Perusahaan. Dengan kata lain pengembangan SAK belum berorientasi pada kepuasan pelanggan (user).

Quality Function Deployment (QFD) adalah suatu metode untuk menganalisis kebutuhan pelanggan, baik yang terungkap dan tidak terungkap dan menerjemahkannya ke dalam tahapan proses pemenuhan kebutuhan pelanggan, sehingga bisa dihasilkan produk yang mendekati harapan dan kebutuhan pelanggan.

Dalam tesis ini, QFD digunakan sebagai metode untuk merumuskan kebutuhan pelanggan, memformulasikannya ke dalam kebutuhan teknis dan selanjutnya melakukan analisis keterhubungan antara tahapan pengembangan SAK dengan paramater ukuran kinerja SAK, serta menganalisis adanya integrasi metode QFD dengan tahapan pengembangan SAK. Analisis tersebut dilakukan dengan mengembangkan House of Quality (HOQ).

Dari kajian terhadap penerapan QFD pada pengembangan SAK, diperoleh suatu kesimpulan bahwa metode QFD bisa diintegrasikan dengan metode tradisional pengembangan SAK, serta dengan metode QFD bisa diperoleh suatu ukuran kinerja layanan Sistem Informasi.


ABSTRACT
The development of computer's application system reflects the response of the dynamic information system requirement in order to support the company's business process.

Development of such application in PERTAMINA has never been toward a fully integrated system. In PERTAMINA Unit PPDN VII, for example, although the development has been in accordance with the standard approach, they are actually dependant to the officer involved, e.g. system analyst, programmer, etc. Furthermore, the Master Plan, on which the development should be based on, has not been established. In other sense, the applications were not developed to satisfy the user requirements, for duplication of a function cannot be avoided and adjustment to meet the dynamic corporate policy is frequent.

Quality Function Deployment (QFD) is a tool, which can be used to analyse the user requirements and translate it into process steps in accomplishing them. The tool will be beneficial in developing a product, which satisfies the user's expectation.

QFD is being used throughout this study to understand the user requirement and translate them into a technical specification. Eventually, QFD can be used to analyse the relationship between application development process and the performance indicator, and how it is being integrated with the overall process. The analysis involves the development of House of Quality (H0Q).

The study concludes that QFD can be integrated with the traditional development method, and it is useful as a means to measure the Information System performance indicator.
2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anwar Sukito Ardjo
Abstrak :
ABSTRAK
Sistem pakar sebagai salah satu cabang dari kecerdasan buatan merupakan kajian yang menarik dan banyak diminati. Hal ini karena sistem pakar merupakan akumulasi keahlian manusia yang direpresentasikan dengan komputer, sehingga diharapkan dapat mengurangi ketergantungan terhadap manusia. Sistem pakar akan semakin lengkap bila dalam proses pengambilan keputusan juga mendekati cara kerja otak manusia, oleh karena itu ide jaringan syaraf diadopsi untuk sistem pakar dalam tesis ini.

N-XSIMP (Neural network based - expert System for Injection Molding Process) disajikan untuk domain masalah yang berkaitan dengan proses injeksi plastik (termoplastik). Di dalamnya tercakup 24 diagnosis (10 masalah mesin injeksi dan 14 masalah pada produk. Saran aksi akan muncul dalam 4 aksi (dinaikan, diturunkan, perbaikan, dan variasi) dimana sistem menyediakan 6 lainnya. Dengan demikian saran keseluruhan mencapai 240 buah saran. Sedangkan langkah penanggulangan terdiri dari 24 perubahan pada komponen (13 perubahan setelan pada mesin, 5 perubahan pada cetakan, dan 6 perubahan lainnya ).

Implementasi mesin inferensi menggunakan algoritme winner take-all groups, algoritme ini memiliki karakteristik bahwa pada saat yang sama hanya ada satu masalah yang muncul. Pembelajaran perseptron diimplementasikan sebagai pengenalan atau pelatihan data oleh jaringan syaraf. Karakteristik ini selain cocok untuk mendiagnosis masalah yang muncul pada saat proses injeksi plastik juga sangat cocok untuk kasus pengenalan pola.

Dari hasil evaluasi sejumlah responder pada tiga buah perusahaan produsen plastik besar dan dua lembaga pendidikan tinggi yang memiliki topik bahasan cetakan plastik dalam kurikulumnya, ternyata belum ada yang menggunakan sistem pakar. Tanggapan terhadap N-XSIMP sangat positif, dan menyarankan untuk dikembangkan lebih lanjut agar sistem benar-benar dapat beraksi selayaknya pakar. Saran dad pemakai juga mengusulkan agar sistem dikembangkan kemampuannya agar tidak hanya mampu berinteraksi antara manusia-mesin, namun juga antara mesin-mesin (on chip). Penambahan basis pengetahuan berdasarkan fakta di lapangan akan meningkatkan kinerja sistem agar saran yang muncul benar-benar realistis.

Pustaka: 28 (1979-1994)
1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Winarno
Abstrak :
Perangkat lunak PVM (Parallel Virtual Machines) yang mampu mengubah jaringan komputer menjadi sistem komputer paralel multicomputer merupakan alternatif yang menarik untuk memenuhi kebutuhan komputasi paralel. Apalagi pada saat sebagian besar perkantoran pada umumnya telah memiliki jaringan komputer. Melalui PVM kita dapat membuat komputer paralel dengan 1000 prosesor lebih, dengan memanfaatkan jaringan komputer yang ada. Untuk mengetahui kinerja PVM pada jaringan PC ini maka dilakukan penelitian terhadap kinerja komunikasi data dan kinerja komputasinya. Aspek-aspek kinerja komunikasi data yang dievaluasi adalah komunikasi tanpa beban, yang meliputi bandwidth komunikasi, latensi dan komunikasi multi cast; serta kinerja komunikasi dengan beban, meliputi komunikasi saling-silang antara dua PC serta kinerja komunikasi simultan antara dua pasang PC. Sedangkan aspek-aspek kinerja komputasi paralel yang dievaluasi adalah waktu eksekusi program paralel, speedup, dan rasio waktu komunikasi terhadap komputasi (CIC ratio), yang dibandingkan dengan eksekusi program sekuensialnya. Dalam evaluasi kinerja komputasi paralel ini digunakan program perkalian matriks, yang menggunakan matriks berukuran 12x12, 40x40, 80x80, 120x120, 200x200, 240x240 dan 360x360. Penelitian dilakukan dengan menggunakan empat buah PC Intel DX4 100MHz yang terhubung melalui jaringan Ethernet dengan sistem operasi LINUX. Dari hasil pengukuran ternyata bahwa PVM hanya mampu memanfaatkan bandwidth jaringan Ethernet sampai 720KB per detik atau 58% dari bandwidth yang tersedia pada Ethernet (10Mbps). Waktu latensi mencapai 1923 mikrodetik; kecepatan transfer data multicast mencapai 227.575 byte per detik; kecepatan transfer data pada komunikasi saling-silang mencapai 155.253 byte per detik; kecepatan transfer data pada komunikasi simultan mencapai 10.095 byte per detik. Sedangkan pada pengujian komputasi paralel dengan perkalian matriks, ternyata hanya pada matriks berukuran 200 x 200 lebih, PVM mulai menunjukkan speedup; dan mencapai speedup terbaik sebesar 3,55 kali pada 4 PC dengan matriks berukuran 360 x 360. Speedup tersebut adalah 88,9 persen dibanding speedup ideal (4 kali). Hal ini karena sebagian waktu terpakai untuk komunikasi antar PC. Demikian pula C/C ratio semakin kecil (baik) untuk matriks berukuran 200x200 ke atas.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heri Purnomo
Abstrak :
Pengelolaan citra sebagai basis data spacial penting dalam penggambilan keputusan strategis. Segmentasi dengan teknik wilayah tumbuh membentuk wilayah-wilayah yang seragam. Sehingga citra bukan lagi kumpulan dari piksel melainkan kumpulan dari wilayah-wilayah. Pendekatan dengan struktur hirarki memungkinkan ekstraksi citra diberbagai tingkat resolusi dari penelusuran atas bawah. Pencarian dapat dilakukan dengan sekuensial, penelusuran atas bawah, dan perangkaian wilayah yang seragam. Pendekatan pertama membutuhkan waktu komputasi O(N), sedang yang kedua melibatkan pencarian kedelapan tetangga dari suatu wilayah atau piksel. Untuk pencarian bujursangkar terbesar yang memiliki kedekatan tertinggi dengan nilai yang diinginkan dan pencarian tetangga-tetangganya dibutuhkan waktu komputasi O(9log4N) . Pendekatan ketiga berhasil memunculkan semua wilayah yang memiliki nilai yangdikehendaki dengan waktu komputasi 0(1). Tergantung dari data non-spacial atau atribut dari citra, maka proses query. dapat meliputi kesesuaian lahan, harga suatu wilayah, atau posisi dari suatu wilayah. Hal-hal tersebut dapat dihitung berdasarkan posisi titik, serta posisi dan luas suatu wilayah.
Depok: Universitas Indonesia, 1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Opim Salim
Abstrak :
ABSTRAK
Pengetahuan seorang pakar sangat dinamis terhadap waktu. Pengetahuannya akan bertambah atau lebih sempurna bila pakar sering menggunakannya. Pengetahuan sistem pakar sangat statik, tidak bertambah. Metoda belajar kesamaan ("similarity-based learning") dari teori Mesin Pembelajar ("Machine Learning") dapat digunakan dalam menambah pengetahuan sistem pakar. Dalam studi ini akan dipelajari cara penambahan pengetahuan sistem pakar dengan menggunakan metode belajar dari contoh ("learning from examples") dari kasus-kasus penderita penyakit TB--Paru yang dijadikan sebagai contoh-contoh latihan.

Implementasi program yang dibangun terbatas pada penambahan pengetahuan berdasarkan contoh-contoh latihan khusus untuk penderita penyakit TB-Paru dengan menganggap bahwa contoh-contoh latihan tersebut telah diklasifikasikan dengan metode pohon keputusan.

Program disusun dalam bahasa pemrograman Turbo C Versa. 2.0 dari Borland dan dijalankan dengan sistem operasi MS-DOS versi 4.01. Mesin yang digunakan adalah IBM PC-XT Compatible dengan memory 640 KB.

1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sonny Taufan
Abstrak :
ABSTRAK
Tesis ini membahas pengaturan hukum pada industri program komputer di Indonesia. Pembelanjaan negara terhadap pembayaran lisensi program komputer oleh pemerintah memakan anggaran yang cukup besar. Pengaturan hukum yang berkaitan dengan program komputer sebelum dan setelah Reformasi telah ada beberapa UU yang terkait; UU Hak Cipta, UU ITE, UU Perindustrian dan UU Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Tidak Sehat. Namun adanya kebijakan tersebut tidak membuat industri program komputer berkembang secara signifikan. Pemerintah Indonesia harus mempersiapkan industri produk dan jasa program komputer untuk meningkatkan kapabilitas dan daya saing dengan membuat kebijakan guna meningkatkan menumbuhkembangkan industri program komputer di Indonesia serta mempersiapkan memasuki Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada akhir 2015 mendatang. Dari uraian latar belakang Tesis ini ditarik permasalahan bagaimanakah ketentuan hukum Pasal 12 ayat (1) huruf a dalam Undang-Undang No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta memberikan perlindungan terhadap pengembang aplikasi perangkat lunak program komputer dan bagaimanakah aturan dan kebijakan sesuai Pasal 16 dan Pasal 49 Undang- Undang No. 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian dapat mendorong tumbuhnya industri kreatif produk dan jasa program komputer. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa berbagai perangkat peraturan belum dapat memfasilitasi kaidah kepastian, keberpihakan, keadilan, dan pertanggungjawaban hukum, khususnya terhadap produk perangkat lunak. Pengaturan yang terkait industri seperti standar pengembangan program komputer, rencana jangka menengah dan jangka panjang pengembangan program komputer, pengaturan terkait dengan sistem promosi yang efektif, serta sistem insentif yang menarik. Diperlukan Peraturan Pemerintah pelaksana UU Perindustrian agar bisa mengakomodir hal sebelumnya sehingga diharapkan akan dapat menumbuhkembangkan industri program komputer di Indonesia.
ABSTRACT
This thesis discusses the legal regulation on computer program industrial industry in Indonesia. State expenditure on payment of a license by a computer program takes a government big enough budget. Legal arrangements relating to computer programs before and after the Reformation there has been some related laws; Copyright Law, UU ITE, Industry Act and Prohibition of Monopolistic Practices Act and Unfair Competition. However, this policy does not make computer programs industry expanded significantly. The Indonesian government must prepare the industrial products and services of a computer program to increase the capabilities and competitiveness by making industry to develop policies to improve computer programs in Indonesia and preparing to enter the ASEAN Economic Community (AEC) by the end of 2015. From the description of the background of this thesis concerns how law drawn Article 12 paragraph (1) letter a in Act No. 19 of 2002 on Copyright provides protection against software application developers and computer program how the rules and policies in accordance with Article 16 and Article 49 of Law No. 3 In 2014 on Industry to encourage the growth of creative industries products and services of computer programs. From the results of the study found that the various sets of rules have not been able to facilitate the rule of certainty, partiality, justice, and legal accountability, particularly to software products. Related settings such as industry standard computer program development, medium-term plans and long-term development of computer programs, system settings associated with effective promotion, and incentive systems of interest. Necessary Government Regulation of Industry Act implementing in order to accommodate it before so hopefully will be able to develop a computer program industry in Indonesia.
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2014
T41996
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurcahyo Adhi K.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S34784
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kefas Satrio Bangkit Solideantyo
Abstrak :
Penyelenggaraan pertandingan gateball saat ini masih bersifat tradisional dan menggunakan sistem pengelolaan secara manual. Getoboru adalah perangkat digital yang dirancang untuk dapat membantu penyelenggaraan proses bisnis pertandingan. Perancangan sistem Getoboru dimulai dengan menganalisis requirements, pembuatan persona, perancangan desain, serta perancangan usability testing dan pengujian berdasarkan hasil survey terhadap pemain, pelatih, juri, dan pengurus PERGATSI (Persatuan Gateball Seluruh Indonesia) di lapangan. Hasil dari desain dan analisis requirements menjadi dasar dalam perancangan arsitektur sistem Getoboru dan ERD (Entity Relationship Diagram) yang memuat struktur penyimpanan data-data yang diperlukan sistem Getoboru, dan rancangan API yang diperlukan oleh frontend dalam sistem untuk bekerja. Perancangan desain mempengaruhi dalam perancangan struktur aplikasi web dan mobile yang didasari oleh abstraksi untuk membantu dalam implementasi aplikasi web dan optimisasi dalam implementasi aplikasi mobile. Hasil dari desain dan implementasi sistem ini pada akhirnya dievaluasi dan diuji dengan cara mewawancarai beberapa narasumber di lapangan. Setelah dievaluasi dan diuji di lapangan nyata bersama ahli-ahli gateball, sistem Getoboru dapat dinyatakan bermanfaat dalam penyelenggaraan pertandingan gateball. ......The current implementation of gateball matches is still traditional and uses a manual system. Getoboru is a digital device designed to assist in organizing gateball matches. The design process of the Getoboru system begins with analyzing requirements, creating personas, designing user interfaces, and designing usability testing based on the surveys of players, coaches, judges, and PERGATSI (Persatuan Gateball Seluruh Indonesia) administrators in the field. The result of design and requirement analysis becomes the base of Getoboru system architecture design, ERD design (Entity Relationship Diagram) that contains data structure that Getoboru system needs, and API design that frontend needs for the system to work. The design plan influences the structure design of web and mobile applications based on abstraction that helps in the implementation of web application and the optimization of mobile application. The results of the design and implementation of this system were evaluated and tested by interviewing several interviewees in the field. After being evaluated and tested on the field with gateball experts, the Getoboru system can be declared useful in organizing gateball matches.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bruce, Betsy
Indiana : SAMS Publishing, 2003
005.3 BRU s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Callahan, Mike
California: McGraw-Hill, 1990
005.3 CAL d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>