Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 87 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aris Tjahyanto
Abstrak :
ABSTRAK
Sistem hypertext mempunyai antarmuka komputer yang cocok untuk aplikasi sistem pengambilan informasi. Suatu sistem hypertext yang ideal memberi kemudahan penggunaan dan karakteristik panduan yang mudah dimengerti. Orang tidak perlu mempelajari instruksi pengambilan informasi karena cara pengoperasiannya sangat sederhana. Penyiapan suatu sistem hypertext umumnya memerlukan waktu yang lama, karena kita harus menyusun dan menentukan terlebih dahulu topik-topik mana yang dapat ditelusuri dan diberi penjelasan lebih lanjut atau dihubungkan dengan topik lainnya.

Keberadaan naskah acuan dalam hypertext akan membantu dan memudahkan pembaca naskah tersebut untuk mempelajari dan memahami topik-topik. tertentu di dalamnya dengan cepat. Salah satu naskah acuan yang banyak diminati orang adalah Al Qur'an dan Hadits Nabi. Namun kebanyakan perangkat lunak naskah tersebut belum dalam bentuk hypertext dan beberapa perangkat lunak tersebut memerlukan perangkat keras khusus dalam peragaannya. Dalam studi ini penulis membuat suatu prototipe perangkat lunak pembentuk naskah Al Qur'an dalam bentuk hypertext yang mudah dimodifikasi dan tidak memerlukan perangkat keras khusus pendukung tulisan Arab. Prototipe dibuat dengan memanfaatkan LEX dan YACC yang dikompilasi dalam lingkungan MS Windows.
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Popi Puspitasari
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S39084
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ageng Anugrah Wardoyo Putra
Abstrak :

Walaupun belum semaju dan sekomprehensif bahasa-bahasa lainnya, penelitian NLP bahasa Indonesia telah mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Penelitian NLP tersebut mencakup POS-Tagging, Named Entity Recognition, dependency parsing, coreference resolution, dan lain sebagainya. Dari penelitian-penelitian NLP bahasa Indonesia yang telah ada, perlu dilakukan validasi dan verifikasi apakah modul NLP pada penelitian tersebut masih relevan atau tidak. Hal tersebut perlu dilakukan karena mungkin saja terjadi kesalahan pada penelitian sebelumnya atau terdapat model yang lebih baik dari penelitian tersebut. Proses tersebut dapat dilakukan melalui evaluasi intrinsik maupun ekstrinsik. Evaluasi intrinsik dapat dilakukan dari reproduksi atau replikasi penelitian yang telah ada, sementara itu evaluasi ekstrinsik dilakukan dengan membangun sistem tanya jawab dari modul-modul NLP tersebut. Hasilnya, didapatkan beberapa modul seperti POS-Tagging dan NER masih cukup relevan dan memiliki dataset yang berkualitas. Namun, beberapa modul lain seperti coreference resolution, constituency parsing, dan dependency parsing masih perlu perkembangan lebih lanjut. Berdasarkan hasil evaluasi, sistem yang dibangun memiliki performa terbaik untuk metrik exact match dan F1 berturut-turut di angka 0,108 dan 0,151 untuk dataset SQuAD, 0,063 dan 0,191 untuk dataset TyDiQA, serta 0,127 dan 0,173 untuk dataset IDK-MRC. Dari evaluasi tersebut diketahui juga bahwa sistem tanya jawab yang dibangun menggunakan pipeline modul-modul NLP tidak sebaik model tanya jawab end-to-end menggunakan BERT yang telah di-finetuning. Meskipun begitu, dari hasil penelitian ini ditunjukkan bahwa kita dapat membangun suatu sistem tanya jawab berdasarkan modul-modul NLP bahasa Indonesia yang tersedia. ......Although not as advanced and comprehensive as in other languages, research in Indonesian NLP has experienced significant development. This NLP research encompasses POS-Tagging, Named Entity Recognition, dependency parsing, coreference resolution, and other related areas. From the existing NLP studies conducted in the Indonesian language, it is essential to validate and verify whether the NLP modules used in the research are still relevant. This is important because there might have been errors in previous research or there might be better models available. This process can be accomplished through both intrinsic and extrinsic evaluations. Intrinsic evaluation can be conducted by reproducing or replicating existing research, while extrinsic evaluation involves building a question answering system using these NLP modules. The results show that some modules, such as POS-Tagging and NER, are still quite relevant and have high-quality datasets. However, other modules like coreference resolution, constituency parsing, and dependency parsing still require further development. Based on the evaluation results, the constructed system performs best in terms of exact match and F1 metrics, with scores of 0.108 and 0.151 for the SQuAD dataset, 0.063 and 0.191 for the TyDiQA dataset, and 0.127 and 0.173 for the IDK-MRC dataset, respectively. The evaluation also reveals that the question-answering system built using a pipeline of NLP modules does not perform as well as the end-to-end question-answering model using fine-tuned BERT. Nevertheless, this research demonstrates the feasibility of building a question-answering system based on the available Indonesian NLP modules.

Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hays, David G.
New York: American Elsevier puvlishing, 1967
410.18 HAY i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Neijt, Anneke
Dordrecht: Foris Publications, 1990
BLD 439.318 NEI c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
London: Routledge, 1998
410.285 USI
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
New York: Oxford University Press, 2004
R 410.285 OXF
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Achmad Fatchuttamam Abka
Abstrak :
Natural Language Generation (NLG) merupakan salah satu topik dalam bidang Natural Language Processing (NLP) yang hingga sekarang penelitiannya masih banyak dilakukan. Tugas dari NLG adalah menghasilkan bahasa natural (manusia) dari data non-linguistik. Secara umum, sistem NLG melibatkan tahapan-tahapan utama yaitu document planning, microplanning, dan surface realisation. Penelitian yang dilakukan adalah mengembangkan sistem NLG yang menggunakan konsep inference dalam prosesnya menghasilkan dokumen. Selain itu sistem juga diharapkan mampu memanfaatkan informasi yang sifatnya historis dalam proses menghasilkan dokumen tersebut. Pengembangan terutama dilakukan pada subbagian perencanaan (document planning dan microplanning) dengan domain yang dipilih adalah sepak bola. Implementasi dilakukan dengan menggunakan prolog. Prolog dipilih karena sangat cocok digunakan untuk proses inference. Evaluasi sistem dilakukan dengan cara melakukan pengujian unit untuk setiap komponen, terutama komponen yang melakukan inference. Hasilnya menunjukkan bahwa sistem berjalan sebagaimana mestinya yaitu mengeluarkan output yang benar sesuai dengan permintaan pada input (query). Selain itu, dilakukan juga evaluasi oleh manusia dengan cara menyebarkan kuesioner penilaian terhadap laporan yang dihasilkan oleh sistem NLG dibandingkan dengan laporan hasil buatan manusia. Hasilnya menunjukkan bahwa laporan buatan manusia masih lebih baik, namun laporan hasil dari sistem juga memperoleh penilaian yang cukup baik. ......Natural Language Generation (NLG) is one of the topics in the field of Natural Language Processing (NLP), which until now is still a lot of research done. Task of NLG is to generate natural (human) language from non-linguistic data. In general, the NLG system involves main phases namely document planning, microplanning, and surface realisation. This research is to develop NLG system which uses the concept of inference in the process of generating document. Furthermore, the system also expected to use historical information in the process of producing the document. Development is mainly on planning phase (document planning and microplanning) with selected domain is football. Implementation is done by using prolog. Prolog selected because it is suitable for inference process. Evaluation of the system is done by doing a unit testing for each component, especially for component which perform inference. The result shows that the system is running as it should be that is gives correct output according to the request on the input (query). In addition, the evaluation was also conducted by distributing questionnaires to compare the reports generated by the NLG system with man-made reports. The results show that man-made report is still better, but the report generated by the NLG system also obtain a fairly good assessment.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadli Aulawi Al Ghiffari
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk membangun model dependency parser untuk bahasa Jawa menggunakan pendekatan cross-lingual transfer learning. Metode transfer learning dipilih untuk mengatasi kurangnya dataset yang tersedia untuk proses training model pada bahasa Jawa yang merupakan low-resource language. Model dibangun menggunakan arsitektur encoder-decoder, tepatnya menggunakan gabungan dari self-attention encoder dan deep biaffine decoder. Terdapat tiga skenario yang diuji yaitu model tanpa transfer learning, model dengan transfer learning, dan model dengan hierarchical transfer learning. Metode transfer learning menggunakan bahasa Indonesia, bahasa Korea, bahasa Kroasia, dan bahasa Inggris sebagai source language. Sementara metode hierarchical transfer learning menggunakan bahasa Prancis, bahasa Italia, dan bahasa Inggris sebagai source language tahap satu, serta bahasa Indonesia sebagai source language tahap dua (intermediary language). Penelitian ini juga mengujikan empat word embedding yaitu fastText, BERT Jawa, RoBERTa Jawa, dan multilingual BERT. Hasilnya metode transfer learning secara efektif mampu menaikkan performa model sebesar 10%, di mana model tanpa transfer learning yang memiliki performa awal unlabeled attachment score (UAS) sebesar 75.87% dan labeled attachment score (LAS) sebesar 69.04% mampu ditingkatkan performanya hingga mencapai 85.84% pada UAS dan 79.22% pada LAS. Skenario hierarchical transfer learning mendapatkan hasil yang lebih baik daripada transfer learning biasa, namun perbedaannya tidak cukup signifikan. ......This research aims to develop a Javanese dependency parser model using a cross-lingual transfer learning approach. The transfer learning method was chosen to overcome the lack of available datasets for the model training process in Javanese, a low-resource language. The model uses an encoder-decoder architecture, precisely combining a self-attention encoder and a deep biaffine decoder. Three scenarios are experimented with: a model without transfer learning, a model with transfer learning, and a model with hierarchical transfer learning. The transfer learning process uses Indonesian, Korean, Croatian, and English as source languages. In contrast, the hierarchical transfer learning process uses French, Italian, and English as the first-stage source languages and Indonesian as the second-stage source language (intermediary language). This research also experimented with four word embedding types: fastText, Javanese BERT, Javanese RoBERTa, and multilingual BERT. The results show that the transfer learning method effectively improves the model’s performance by 10%, where the model without transfer learning has an initial unlabeled attachment score (UAS) performance of 75.87% and labeled attachment score (LAS) of 69.04% can be increased to 85.84% in UAS and 79.22% in LAS. Hierarchical transfer learning has a slightly better result than standard transfer learning, but the difference is insignificant.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9   >>