Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 161 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rebecca Grace Agustina
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh durasi penyinaran terhadap kekuatan tarik diametral resin komposit bulk-fill. Enam puluh spesimen Tetric N-Ceram Bulk-Fill ketebalan 3 mm dan diameter 6 mm; warna IVA dan IVW dibagi ke dalam 3 kelompok berdasarkan durasi penyinaran 10 detik, 15 detik, dan 20 detik untuk setiap warna. Spesimen dipolimerisasi dengan LED curing unit Bluephase Style, 1.280 mW/cm2 dan diuji kekuatan tarik diametralnya menggunakan uji statistik Universal Testing Machine. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan One-Way ANOVA dan Post-Hoc Tukey HSD. Hasil menunjukkan adanya perbedaan bermakna. ......This study was conducted to evaluate the influence of different exposure time and bulk fill composite shade on its diametral tensile strength. Sixty disc shaped specimens of Tetric N Ceram Bulk Fill 3 mm of thickness x 6 mm of diameter shade IVA and IVW were divided into 3 subgroups for each shade according to exposure times 10 s, 15 s, and 20 s . All specimens were polymerized using LED curing unit Bluephase Style, 1.280 mW cm2 and tested using Universal Testing Machine to determine its diametral tensile strength. Data were statistically analyzed using One Way ANOVA dan Post Hoc Tukey test. The result showed a significant differences in all groups.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cindy Retno Putri
Abstrak :
Rem adalah komponen vital dalam kendaraan yang berfungsi mengurangi kecepatan dan menghentikan kendaraan. Brake shoe yang diperoleh oleh industri umum saat ini terbuat dari besi cor, yang memiliki densitas dan gesekan tinggi yang menyebabkan terjadinya percikan selama pengereman. Dalam penelitian ini dipelajari mengenai sifat mekanik dan mikrostruktur ADC12 dengan komposit SiC mikro untuk menggantikan besi cor dalam pembuatan sepatu rem untuk kereta. Komposit dibuat dengan metode pengecoran aduk dan ditambahkan kandungan Ti 0.04, 0.06, 0.15, 0.3 dan 0.5 wt. TiB bertindak sebagai penghalus butir yang meningkatkan sifat mekanik secara signifikan karena butir menjadi lebih halus dan seragam. Sepuluh persen berat Magnesium ditambahkan untuk meningkatkan kemampubasahan dari komposit tersebut. Beberapa pengujian yang dilakukan untuk mengkarakterisasi material komposit adalah: OES, XRD, OM, SEM, dan pengujian merusak seperti tarik, kekerasan, keausan, danimpak. Hasilnya, komposisi optimum ditemukan pada komposit ADC 12/SiC dengan menambahkan 0.15 wt TiB yang menghasilkan UTS sebesar 136 MPa, kekerasan sebesar 53 HRB, laju aus sebesar 0.99 mm3/s, dan harga impak sebesar 0.097 J/mm2. ......Brake is a vital component in a vehicle that works on reducing speed and stopping the vehicle. Brake shoe obtained by common industries is currently made of a cast iron, which has a high density and a high friction that caused sparks during braking. The mechanical properties and microstructure of the ADC12 with micro SiC composites to replace cast iron in the making of brake shoe for train have been studied in this work. The composites were made with stir casting method and were added Ti content of 0.04, 0.06, 0.15, 0.3 and 0.5 wt. TiB act as grain refiners that improve the mechanical properties significantly because the grain becomes finer and more uniform and 10 wt Magnesium was added to improve the wettability of the composites. Several test were conducted to characterize the material OES, XRD, OM, SEM, and destructive test such as tensile, hardness, wear, and impact. As the result, the optimum composition was found by adding 0.15 wt of TiB which results 136 MPa in Ultimate Tensile Strength UTS , 53 HRB in hardness, 0.99 mm3 s in wear rate, and 0.097 J mm2 on impact testing.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muharam Kemal Adam
Abstrak :
Karakterisasi Komposit AC4B/Nano TiC Dengan Variasi Fraksi Volume Nano TiC Reinforce oleh Stir Casting Process telah diselidiki. Penulis digunakan paduan aluminium seri tiga, AC4B, yang mengandung silikon dan tembaga sebagai paduan utamanya. Selanjutnya, penambahan Nano TiC ke dalam komposit AC4B dapat meningkatkan daya tarik kekuatan, daktilitas, dan ketangguhan komposit AC4B dengan menyempurnakan struktur dendrit dari fase α-Al dan membentuk fase padat super jenuh, θ (Al2Cu). Dalam studi ini, Komposit AC4B / Nano TiC dibuat melalui stir casting dengan beberapa variabel parameter Nano TiC memperkuat komposisi 0,25%, 0,3%, 0,35%, 0,4%, dan 0,5% fraksi volume untuk menentukan nilai optimal dari sifat mekanik AC4B/komposit Nano TiC. Proses casting stir dipilih karena memiliki beberapa kelebihannya, seperti mudah digunakan, fleksibel, dan dapat digunakan untuk menghasilkan sejumlah besar produk. Diketahui bahwa komposit AC4B/Nano TiC memiliki nilai optimum sifat mekanik ketika komposisi Nano TiC adalah fraksi volume 0,3% dengan kekuatan tarik utama 132,31 MPa dan kekerasan 55,18 HRB. ......Characterization of AC4B/Nano TiC Composites with Variations in Reinforce Nano TiC Volume Fractions by the Stir Casting Process has been investigated. The author used three series aluminum alloy, AC4B, which contained silicon and copper as its main alloy. Furthermore, the addition of Nano TiC to the AC4B composite can increase the tensile strength, ductility, and toughness of the AC4B composite by perfecting the dendrite structure of the α-Al phase and forming a super saturated solid phase, θ (Al2Cu). In this study, AC4B/Nano TiC composites made by stir casting with several variable parameters Nano TiC strengthens the composition of 0.25%, 0.3%, 0.35%, 0.4%, and 0.5% volume fraction to determine the optimal value of the properties mechanical AC4B/Nano TiC composites. The casting casting process was chosen because it has several its advantages, such as easy to use, flexible, and can be used to produce a large number of products. It is known that the AC4B/Nano TiC composite has optimum mechanical properties when the composition of Nano TiC is a volume fraction of 0.3% with a main tensile strength of 132.31 MPa and a hardness of 55.18 HRB.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia , 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Janson, Uilf krueger
Munich: teamwork media, 2010
702.81 JAN c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sigit Pranowo Hadiwardoyo
Abstrak :
ABSTRAK
Lapis asbuton agregat (lasbutag) sering digunakan sebagai permukaan jalan, namun masih belum memberikan hasil yang memuaskan karena sering terjadi kerusakan sebelum umur rencana, untuk mengatasi hal tersebut maka lasbutag memerlukan suatu campuran bahan tambah agar dapat meningkatkan mutu perkerasan jalan. Penggunaan Perma-bond sehagai bahan peremaja diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut.

Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap modifikasi asbulon dengan bahan peremaja Perma-bond dengan komposisi 40% bahan peremaja Perma-bond dan 60% kadar bitumen asbulon merupakan perbandingan campuran yang terbaik untuk mendapatkan jenis aspal penetrasi 60/70,

Pada campuran panas (Hot-mix) dari hasil uji marshall didapat nilai kadar bitumen optimum 8,75 %. Dan pada campuran dingin (Cold-m;x) didapat pada pemeraman 3 hari dengan kadar bitumen 8,1 %.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Fajar Nugroho
Abstrak :
ABSTRAK
Natural fiber reinforced polymer composites are widely developed because of their relative low price and eco-friendly. One of natural fiber sourches is pandanus tectorius leaf. This study aimed to determine the effect of variations in fiber volume fraction on tensile strength, impact strength, bending strength and morphological on sea pandanus fibers- polypropylene composites.Tensile test spesimen refer to ASTMD 638, impact test spesimen refes to ASTMD 5942-96, bending test spesimen refer to ASTMD 790 -02. The increasing of the volume fraction increased the tensile strength and impact strength. The tensile test results showed the highest tensile strength results for composites with a volume fraction of 35% was 25.82 MPa. The impact test results showed that the highest impact strength was obtained in the 35 % volume fraction of 0.0062 Joule/mm2. The bending test results showed that the highest bending strength was obtained in the 20% volume fraction of 24.96 MPa. Based on SEM test results, there were voids, cracks, fibers pull out on the composite.
Yogyakarta: Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat (P3M) STTA, 2020
620 JIA XII:1 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Burnt Mill, Harlow, Essex: Longman Scientific & Technical, 1994
R 620.192 HAN
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Harjo Seputro
Abstrak :
Komposit Matrik Logam (Metal Matrix Composite/ MMCs) sebagai salah satu material yang terus menerus dikembangkan dan disempurnakan sifat-sifatnya merupakan bahan alternatif pengganti logam yang potensial. Alasan utama untuk mengembangkan MMCs adalah karena kemampuannya untuk memberikan serangkaian sifat yang bisa disesuaikan untuk aplikasi tertentu. Substitusi komponen yang ada dengan material komposit, memiliki potensi besar untuk menghemat berat. Karakteristik MMCs dipengaruhi oleh temperatur infiltrasi dan ukuran partikel penguat. Oleh karena itu penelitian ini menekankan pada pengaruh temperatur infiltrasi dan ukuran partikel penguat terhadap karakteristik MMCs. Material yang digunakan adalah Al 6063 sebagai matrik dan serbuk ZrO2 sebagai penguat. Pada penelitian ini, temperatur infiltrasi yang digunakan adalah 725°C, 750°C, 775°C, dan 800°C dengan ukuran partikel 100 mesh, 325 mesh dan 100 + 325. Proses pembuatan MMCs pada sebuah wadah/talam (tray) dengan metode Infiltrasi Spontan Tanpa Tekanan. Terhadap hasil fabrikasi diamati pengaruh temperatur infiltrasi dan ukuran partikel penguat terhadap densitas, porositas, kekerasan, ekspansi termal, dan jumlah reaksi produk yang terbentuk. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan nilai densitas, kekerasan dan jumlah (berat) reaksi produk yang terbentuk pada partikel penguat yang lebih halus dan temperatur infiltrasi yang makin meningkat. Sebaliknya terjadi penurunan laju keausan, dan porositas pada partikel penguat yang lebih halus dan temperatur infiltrasi yang makin meningkat.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T8975
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Masyhuri Rahman
Abstrak :
Komposit Matrik Logam (Metal Matrix Composite, MMCs) adalah kombinasi dari dua material atau lebih dengan matrik adalah logam yang dikembangkan untuk memperbaiki sifat logam; kekuatan pada temperatur tinggi, kekerasan, tahanan listrik, kestabilan pada temperatur tinggi. Aluminum sebagai matrik komposit dikembangkan karena ringan, murah, dan mudah difabrikasi. Infiltrasi spontan tanpa tekanan adalah salah satu proses fabrikasi komposit matrik logam dalam kondisi cair yang sedang dikembangkan karena lebih ekonomis, tidak memerlukan peralatan yang rumit. Karakteristik komposit matrik logam dapat dipengaruhi oleh temperatur infiltrasi, kandungan dopant (Magnesium), % Vr penguat dan waktu tahan saat infiltrasi. Pada penelitian ini, dilakukan pengaruh temperatur infiltrasi, dan kandungan Magnesium saat infiltrasi dari komposit matrik logam dengan Al sebagai matrik, dan Al2O3 sebagai penguat terhadap karakterisasi dari komposit tersebut meliputi ekspansi thermal, kekerasan (BHN), metalografi, laju keausan, densitas dan porositas. Temperatur infiltrasi yang digunakan adalah 800°C, 900°C, 1000°C, 1100°C, 1200°C dengan volume Al2O3 50% dan dengan waktu tahan saat infiltrasi 10 jam, sedangkan kandungan Magnesium yang dipakai adalah 4, 8, 10, 12 % berat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi temperatur dan kandungan Mg semakin banyak molten Al infiltrasi ke dalam preform A12O3. Dari penelitian ini didapatkan bahwa temperatur 1100°C diperoleh karakterisasi komposit yang optimum.
Metal Matrix Composite (MMCS) is combination from two material or more with metal as matrix developed to improve the nature of metal; strength at high temperature, hardness, electric resistance, stability at high temperature. Aluminum as a composite matrix developed because is light, cheap, and easy to fabrication. Pressure less infiltration is one of the fabrication process of metal matrix composite in a melt condition which is developing because more economic, no need complicated equipments. Characteristic of metal matrix composite can be influenced by infiltration temperature, dopant content (Magnesium), % Vf reinforcement and time hold up infiltrate. This research aim is to study the effect of temperature infiltration, as well as magnesium content on characterization of AVA1203 metal matrix composite i.e.; thermal expansion, hardness, wear resistance, porosity and density as well as metallography. The infiltration temperature used various from 800 to 1200°C and A1203 particle reinforcement was 50%Vf. The magnesium content was also various from 4% to 12% wt and holding time was 10 hours. The results show that higher magnesium content produced more Al molten infiltrated into Al203 preform. It is found that the optimum performance of composite produced at 1100°C.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
T14791
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Danang Raditya
Abstrak :
Perkembangan Komposit berpenguat serat menjadi material yang populer dalam aplikasinya didunia kelautan disebabkan sifatnya yang menguntungkan yaitu ringan, pembuatan bentuk yang tidak terbatas, harga bahan baku yang rendah serta kemudahan dalam memperolehnya. Dalam berbagai aplikasi Komposit berpenguat serat alam telah banyak digunakan sebagai material alternatif untuk menggantikan serat sintetis. Dalam Penelitian ini dievaluasi penggunaan Komposit berpenguat serat Abaca dengan arah Orientasi Anyaman tipe Plain dengan matriks Epoksi Resin yang digunakan sebagai material alternatif untuk lambung kano. Untuk mengetahui karakteristik Komposit berpenguat Serat Abaca ini maka dilakukan pembuatan sample uji dengan menggunakan beberapa variasi antara lain Fraksi Volume ( 0,3 : 0,4 : 0.5 : 0.55) dan variasi anyaman (WR 74 dan WR 426) yang kemudian dilakukan pengujian terhadap Komposit yaitu pengujian Tarik dan Bending. Dari Hasil pengujian terhadap Komposit didapatkan bahwa Komposit Abaca WR 426 memiliki Nilai yang mendekati dengan Standar yang dikeluarkan oleh BKI, dari hasil pengujian Tarik, Komposit Abaca WR 426 memiliki nilai tertinggi yaitu Tensile Strength 81,5 NImm2 dan Modulus of Tensile sebesar 24430,42 NImm2 dan pada pengujian Bending Komposit Abaca WR 426 memiliki Nilai Terlinggi yaitu 116,39 N/mm2 dan Modulus of Bending sebesar 1643,7 N/mm2 pada Fraksi Volume 0,5. Komposit berpenguat serat Abaca WR 426 akan mengalami penurunan nilai kekuatan Tarik dan Kekuatan Bending setelah Fraksi Volume dinaikkan melebihi 0,5, dari hasil Foto Makro terlihat bahwa Matriks tidak dapat berfunsi lagi sebagai pengikal Serat sehingga Serat tidak dapat menahan beban yang dialaminya.
The Development of Fibers Reinforced Composite material become popular in the marine application because of its characteristic such as light, the unlimited of the composite making creature, the raw material is quite cheap and easy to get. In many application, Composite reinforced Natural Fibers its already used as an alternative material substitutes Glass Fibers. These Research evaluate the application of Composite Reinforced Abaca fibers which have Plain Woven orientation use as an alternative material for hull canoe. The Specimen were prepared and created with the variation of Volume Fraction ( 0,3 : 0.4 : 0,5 : 0,55 ) and wave Ratio ( WR 74 and WR 426 ) and tested in the laboratory for its Tensile Strength, Modulus of Tensile Strength, Bending Strength and Modulus of Bending Strength to identify and understand the characteristic of this Composite. From Testing in the laboratory, Composite Abaca WR 426 have the nearest Value with the value from BKI, from Tension Test, tensile Strength of Abaca WR 426 is 81,5 N1mm2and Modulus of Tensile is 24430,42 N1mm2, from Three Point Bending Test, the Bending Strength of Composite Abaca WR 426 is 116,39 NImm2 and Modulus of Bending is 1643,7 N/mm2 when the Volume Fraction is 0,5. The Value of Tensile Strength, Modulus of Tensile, Bending Strength and Modulus of Bending of Composite Reinforced Abaca fibers will decrease when the Volume Fraction is above 0,5. From the MacroPhoto its seen that the matrix cannot ruction as used to be, it makes fibers can reinforce composite.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T14642
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>