Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 29 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Universitas Indonesia, 1987
S27239
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
S36021
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Rio, S. Reka
Jakarta: Pradnya Paramita, , 1997
621.3815 RIO f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Setia Nugroho
Abstrak :
Kesenjangan dalam pendudukan spektrum dapat diatasi jika terdapat fleksibilitas dalam penggunaan spektrum yakni pengguna frekuensi dalam spektrum yang jenuh dimungkinkan untuk berpindah atau menggunakan spektrum yang masih kosong. Fleksibilitas dalam pendudukan spektrum dapat dilakukan jika didukung oleh perangkat radio yang mempunyai kemampuan tersebut. Fleksibilitas sistem radio memerlukan fleksibilitas sistem antena yang dapat diwujudkan oleh antena konfigurasi ulang. Antena ini memiliki beberapa kelebihan bila dibandingkan dengan antena pita lebar karena bentuk yang kecil, mampu mengurangi pengaruh interferensi, dan potensinya untuk dikembangkan dan diintegrasikan dalam sistem yang adaptif. Kebanyakan penelitian antena konfigurasi ulang menggunakan analisis kualitatif yang dibantu dengan hasil simulasi dari perangkat lunak komersial, sehingga sangat sedikit pedoman atau teknik/teori dalam pembuatan antena konfigurasi ulang yang dapat digunakan kembali oleh perancang antena untuk membuat antena konfigurasi ulang yang lain. Disertasi ini bertujuan untuk mengembangkan desain dan pemodelan antena konfigurasi ulang, dimana model tersebut dapat digunakan sebagai model pendekatan dalam desain antena. Serangkaian penelitian yang saling terkait telah dilakukan untuk menyelesaikan disertasi ini. Pembuatan desain baru untuk antena konfigurasi ulang frekuensi telah dilakukan. Teknik konfigurasi ulang frekuensi yang diusulkan adalah melalui variasi posisi dan jumlah saklar yang menghubungkan antena dengan sebuah beban. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa dengan kombinasi saklar ideal yang terbatas, antena memperlihatkan karakteristik sebagai antena konfigurasi ulang dalam rentang 1,9 GHz hingga 2,62 GHz. Untuk membuat konfigurasi ulang frekuensi secara elektronik, saklar ideal harus diganti dengan saklar RF dioda PIN. Komponen dioda PIN, induktor, dan kapasitor kemudian dimodelkan dan diobservasi efeknya pada kinerja antena. Selanjutnya pengaruh penggunaan saluran catu DC dioda PIN pada kinerja antena diteliti dalam berbagai parameter. Hasilnya, peletakan saluran catu DC yang tegak lurus arah arus permukaan dan penggunaan induktor dengan induktansi yang tepat dan Self Resonance Frequency SRF yang jauh di atas frekuensi kerja mampu meminimalkan dampak negatif saluran catu DC sehingga saluran catu DC dapat dibuat pada posisi yang sembarang. Kemudian data ini digunakan dalam desain rangkaian pengatur konfigurasi frekuensi pada antena. Hasil simulasi diverifikasi dengan pengukuran memperlihatkan bahwa antena dapat dikonfigurasi ulang secara elektronik dalam rentang 1 GHz hingga 2,7 GHz. Selain itu, observasi juga dilakukan melalui simulasi dan pengukuran untuk efek pembebanan dan ketidaklinieran komponen lumped. Sebagai hasilnya, efek pembebanan pada kondisi OFF lebih signifikan daripada kondisi ON bila dibandingkan dengan kondisi saklar ideal.Dalam penelitian berikutnya, diusulkan sebuah analisis matematis dengan menggunakan model saluran transmisi merugi Lossy Transmission Line dan analisis gelombang mikro portal jamak. Model ini digunakan untuk merancang antena konfigurasi ulang dan memprediksi karakteristik input antena akibat perubahan kombinasi saklar. Karakteristik input yang dianalisis meliputi impedansi input, rugi balik, dan frekuensi resonan. Hasil perhitungan model telah diverifikasi dan menunjukkan kesesuaian yang tinggi dengan hasil dari simulator komersial dan pengukuran. Penerapan teknik konfigurasi ulang dan pemodelan yang diusulkan pada penelitian sebelumnya dilakukan pada desain antena konfigurasi ulang dengan teknik catuan kopling kapasitif. Model yang telah dikembangkan pada penelitian sebelumnya dapat digunakan dalam proses desain antena ini. Dengan sebuah saklar RF dan bahan yang mempunyai rugi tangen rendah, antena menunjukkan karakteristik sebagai antena konfigurasi ulang pita ganda 1,84GHz OFF dan 2,2GHz ON , dengan gain masing-masing adalah 0,8dBi dan 1,11dBi. Frekuensi yang dihasilkan pada kondisi ON dapat ditentukan dengan mengatur lokasi dan jumlah saklar serta dimensi beban pada antena. Verifikasi dilakukan melalui pabrikasi dan pengukuran.Dengan demikian keseluruhan disertasi ini menghasilkan sebuah teknik konfigurasi ulang yang menggunakan penambahan beban tetap yang hubungkan secara variabel pada antena cincin persegi. Selain itu, dihasilkan juga sebuah persamaan matematis menggunakan model LTL dan analisis gelombang mikro portal jamak yang dapat digunakan untuk merancang antena dan memprediksi karakteristik input antena konfigurasi ulang untuk berbagai bentuk geometris dari antena cincin mikrostrip dan berlaku untuk jumlah saklar sembarang.
Gap in spectrum occupancy can be overcome if there is flexibility in spectrum use where the users in saturated band are allowed to switch over or occupy the unsaturated band. The flexibility in spectrum occupation can be conducted if it is supported by a flexible radio device. A flexible radio system needs a flexible antenna system such as frequency reconfigurable antenna. Compared to wideband antenna, the reconfigurable antenna has several advantages in compactness, reducing interference and jamming co site, and its potential to be integrated with an adaptive system in the future. Most of reconfigurable antenna researches use several iterative simulations by means of commercial software, so there are few design guidelines and theories of operation for reconfigurable antennas that allow designers to create their own antennas using the same principles. To address this problem, this dissertation focuses on the development of design and modeling of reconfigurable antenna where the model can be used as an approximation in the design of the reconfigurable antenna. A series of inter related research has been conducted to resolve this dissertation. New design of frequency reconfigurable antenna has been introduced. The proposed reconfiguration technique is by using a variation of the number and position of the switches that connect the antenna with the load. The result shows that in a limited combination of ideal switches, the antenna exhibits a characteristic as a frequency recofigurable antenna in the range of 1.9GHz to 2.62GHz. To create an electronically reconfigurable antenna, the ideal switch must be replaced with a RF PIN diode switch. So, The PIN diodes and other lumped components include with metallic bias lines were modeled and investigated in various parameters. As a result, locating the metallic bias lines perpendicular to the antenna surface current together with a high SRF inductor could minimize the negative effects of metallic bias lines. Consequently, the metallic bias lines can be located arbitrarily as needed without affecting the antenna performance. This result is then used in the design of electronically reconfigurable antenna. Simulated and measured results show that the antenna can be reconfigured electronically within the range of 1 GHz to 2.7GHz. In addition, loading effects and nonlinearities of the lumped components were investigated using simulation and measurement. Noted that the loading effects on the OFF state is more significant the on the ON state when compared to the ideal switch.Next, a model of the frequency reconfigurable rectangular ring microstrip antenna was proposed using lossy transmission line model and multiport network analysis. The model can be used to design and analytically derive the input characteristic of the reconfigurable antenna with an arbitrary number of switches. The input characteristics include impedance input, return loss, and resonant frequencies. The model calculation has been verified and it agreed well with the simulated and measured results. The proposed reconfiguration technique and model was applied to design a frequency reconfigurable microstrip rectangular ring antenna with a capacitively coupled feed. The model can be used in the design process of the antenna. By a single RF switch and using low loss material, the antenna shows a characteristic of dual band reconfigurable antenna. The resonant frequency in OFF state and ON state is 1.84 GHz and 2.2GHz, respectively. The antenna gain is 0.8dBi in OFF state and 1.11 dBi in ON state. The frequency generated in ON state can be determined by carefully choose the location and the number of switches and the dimension of patch load. The antenna is verified through measurement. Therefore, this dissertation provides a frequency reconfiguration technique by adding a load which is variably connected to the antenna. Also this dissertation proposes a mathematical analysis using LTL models and analysis multiport network that can be used for designing the reconfigurable antenna and predicting the antenna input characteristics. The model can be applied for various geometrical shapes of ring microstrip antennas with arbitrary number of switches.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
D2034
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puput Lismawati
Abstrak :
Manusia cukup baik dalam mengenali wajah, betapapun miripnya wajah yang diberikan. Akan tetapi membangun model komputasional yang dapat menyamai kemampuan manusia dalam mengenali wajah merupakan pekerjaan yang sulit. Upaya pengenalan dan pengklasifikasian wajah dilakukan dengan mentransformasikan face images menjadi himpunan karakteristik dari image yang disebut vektor eigen. Pengenalan wajah dengan menggunakan vektor eigen metode Principal Component Analysis dilakukan dengan memproyeksikan test image ke ruang yang direntang dari vektor-vektor eigen, yaitu disebut face space. Kemudian mengklasifikasikannya sebagai individu yang ?dikenali? atau ?tidak dikenali? dengan membandingkan test image tersebut di face space dengan individu pada database.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
S27683
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sihombing, Rico J.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S36695
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardibian Krismanti
Abstrak :
Dari pemeriksaan MRI, diperoleh gambar jaringan otak, yang akan digunakan oleh proton MRS untuk menentukan konsentrasi metabolit otak pada jaringan yang didiagnosa astrocytoma, seperti metabolit NAA, choline, creatine, Lipid, Lactate, Myoinositol, dan Glutamine-glutamate. Dari hasil MRS ini, astrocytoma dapat diklasifikasi berdasarkan derajat keganasannya (grade), yaitu high grade dan low grade. Proses klasifikasi astrocytoma, biasa dilakukan secara manual oleh ahli patologi atau secara statistik. Dalam skripsi ini, akan dibahas proses klasifikasi astrocytoma menjadi tiga kelas derajat keganasan dengan menggunakan metode Principal Component Analysis (PCA) dan Spherical K-Means terhadap data MRS. Algoritma Spherical K-Means merupakan algoritma K- Means dengan cosine similarity. Sedangkan PCA merupakan teknik yang digunakan untuk mencari vektor-vektor basis subruang tiap kelas (grade). Vektor-vektor basis ini akan membangun Principal Component yang akan digunakan dalam pengidentifikasian grade suatu data MRS. Data yang digunakan dalam skripsi ini adalah data yang berasal dari laboratorium radiologi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta. Hasil penelitian yang dilakukan pada skripsi ini, diketahui bahwa PCA dapat mengklasifikasi astrocytoma dengan akurasi tertinggi, yaitu 85%. Selain itu, dari penelitian ini dihasilkan perangkat lunak yang dapat digunakan untuk membantu pengambilan keputusan yang terkait dengan klasifikasi astrocytoma menjadi high grade, low grade, dan normal. ......MRI gives information in form of brain tissue image, which will be used by MRS proton to determine the concentration of brain metabolites on the astrocytoma diagnosed tissue, such as NAA, choline (Cho), creatine (Cr), Lipid (Lip), Lactate (Lac), Myoinositol (MI), and Glutamine-glutamate (Glx). From that result, astrocytoma could be classified to high grade and low grade. This classifying could be processed manually by pathologist, or be processed statistically. On this essay, astrocytoma would be classified into three class of astrocytoma grades with the Principal Component Analysis (PCA) and Spherical K-Means of the MRS data. Spherical K-Means algorithm is a K-Means algorithm with cosine similarity. At the same time, PCA is a technique which used to find the basis vectors of each class (grade) subspace. These basis vectors would build Principal Component which would be used in identifying a grade of a MRS data. The data used in this essay is resourced from radiology laboratory of Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta. From this research, note that PCA can classify astrocytoma with the highest accuracy, ie 85%. In addition, this research produce software that can be used to assist decision making related to the classification of astrocytoma to high grade, low grade, and normal
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Zahra
Abstrak :
Penuaan adalah proses alami yang secara bertahap menurunkan kondisi fisik dan menyebabkan kemunculan berbagai penyakit, yang pada akhirnya dapat mengurangi rentang hidup makhluk hidup serta berujung pada kematian. Dalam konteks ini, usia biologis berperan sebagai indikator penting yang mampu mengevaluasi proses penuaan dan prediksi penyakit lebih efektif dibandingkan dengan usia kronologis. Hal ini dikarenakan usia biologis juga memperhatikan kondisi fisiologis individu, bukan hanya mengukur lamanya hidup seseorang sejak lahir. Penelitian ini berfokus pada proses penuaan alami yang tidak dipengaruhi oleh penyakit. Dengan demikian, model ini dapat dijadikan alat untuk mengidentifikasi individu yang jalur penuaannya menyimpang dari jalur penuaan yang sehat. Penelitian ini menggunakan metode Support Vector Regression dan Principal Component Analysis untuk memprediksi usia biologis berdasarkan biomarker klinis yang berkontribusi terhadap proses penuaan. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data medis yang berasal dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pada dataset, dilakukan data preprocessing yang meliputi pengubahan tipe data, penghapusan kolom yang tidak digunakan, penyaringan usia partisipan, pembentukan data sintetis, dan pemisahan dataset pria dan wanita. Selanjutnya, dilakukan feature selection, uji multikolinearitas, dan pembentukan model menggunakan metode Support Vector Regression dan Principal Component Analysis. Performa dari model yang dibentuk, dievaluasi menggunakan Root Mean Squared Error dan Coefficient of Determination. Untuk model yang menggunakan metode Support Vector Regression, didapatkan nilai RMSE = 5, 228 dan r2 = 0, 807 pada model pria, serta nilai RMSE = 1, 798 dan r2 = 0, 959 pada model wanita. Sementara itu, model yang menggunakan metode Principal Component Analysis didapatkan nilai RMSE = 6, 835 dan r2 = 0, 751 pada model pria dan nilai RMSE = 5, 35 dan r2 = 0, 874 pada model wanita. Berdasarkan analisis kinerja model yang dilakukan pada penelitian ini, model dengan metode Support Vector Regression lebih unggul dalam memprediksi usia biologis dibandingkan dengan metode Principal Component Analysis. ......Aging is a natural process that gradually deteriorates physical condition and leads to the emergence of various diseases, ultimately reducing the lifespan of living beings and leading to death. In this context, biological age acts as an important indicator capable of evaluating the aging process and predicting diseases more effectively than chronological age. This is because biological age also considers an individual's physiological condition, not just measuring the length of time of person's life since birth. This research focuses on the natural aging process that is not influenced by disease. Thus, this model can be used as a tool to identify individuals whose aging path deviates from a healthy aging trajectory. This study uses Support Vector Regression and Principal Component Analysis methods to predict biological age based on clinical biomarkers that contribute to the aging process. The data used in this study are medical data from the Ministry of Health of the Republic of Indonesia. In the dataset, data preprocessing is performed, which includes changing data types, removing unused columns, filtering participant ages, forming synthetic data, and separating datasets for men and women. Next, feature selection, tests of multicollinearity, and model formation using the Support Vector Regression and Principal Component Analysis methods are conducted. The model formed is evaluated using Root Mean Squared Error and Coefficient of Determination. For the model using the Support Vector Regression method, RMSE=5,228 and r^2=0,807 were obtained for the men model, while an RMSE=1,798 and r^2=0,959 were obtained for the women model. Conversely, for the model using the Principal Component Analysis method, an RMSE=6,835 and r^2=0,751 were obtained for the men model, and an RMSE=5,35 and r^2=0,874 for the women model. Based on the performance analysis conducted in this study, the model using the Support Vector Regression method outperforms the Principal Component Analysis method in predicting biological age.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dallas: Texas Measurements, 1985
621.381 953 STA
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>