Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Salwa Sharfina
Abstrak :
Mahasiswa merupakan generasi kritis yang memiliki ide-ide maju. Hal ini membuat membuat banyak dari mereka yang memiliki ketertarikan untuk berkarir sebagai wirausaha. Namun, menurut berbagai sumber data, belum banyak bisnis mahasiswa yang mampu memiliki keunggulan bersaing dari para kompetitor. Maka, tujuan dari penulisan ini adalah untuk melihat pengaruh market orientation terhadap competitive advantage pada bisnis yang dijalankan oleh mahasiswa Universitas Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik purposive sampling. Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner melalui Google Form kepada responden, yaitu mahasiswa Universitas Indonesia program sarjana yang memiliki bisnis minimal satu tahun berjalan. Penelitian ini mendapatkan total 128 responden yang berkontribusi. Analisis data kemudian dilakukan dengan menggunakan SPSS dengan analisis regresi. Dari hasil pengumpulan data, disimpulkan bahwa mahasiswa Universitas Indonesia sebagian besar telah menerapkan market orientasi pasar dalam menjalankan bisnisnya, sehingga mampu membangun keunggulan bersaing bisnis. Berdasarkan hasil analisis data, market orientation melalui kedua dimensinya, berpengaruh terhadap competitive advantage. ......Students are a critical generation who have advanced ideas. This makes many of them interested in pursuing a career as an entrepreneur. However, according to various data sources, not many student businesses are able to have a competitive advantage over their competitors. So, the purpose of this writing is to see the influence of market orientation on competitive advantage in businesses run by University of Indonesia students. This research uses quantitative methods with purposive sampling techniques. This research was conducted by distributing questionnaires via Google Form to respondents, namely University of Indonesia undergraduate students who have had a business running for at least one year. This research received a total of 128 respondents who contributed. Data analysis was then carried out using SPSS with regression analysis. From the results of data collection, it was concluded that most of the University of Indonesia students had implemented a market orientation in running their business, so they were able to build a competitive business advantage. Based on the results of data analysis, market orientation, through its two dimensions, influences competitive advantage.
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Natasha Putri Soraya
Abstrak :
Industri kuliner merupakan salah satu sektor industri yang cukup potensial di DKI Jakarta. Oleh karena itu, potensinya perlu dikembangkan secara optimal dengan terus berinovasi. Meskipun demikian, melakukan inovasi saja tidaklah cukup. Inovasi tersebut perlu diikuti dengan laju yang semakin singkat dan didukung oleh penciptaan creative destruction sehingga industri kuliner mampu memiliki daya saing yang semakin unggul. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi innovation speed pada Usaha Kecil Menengah (UKM) Kuliner di DKI Jakarta untuk melihat pengaruhnya terhadap competitiveness melalui mediasi creative destruction. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis eksplanatif melalui penyebaran kuesioner kepada 100 pemilik UKM Kuliner di DKI Jakarta sebagai responden penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa innovation speed berpengaruh signifikan terhadap competitiveness UKM kuliner di DKI Jakarta dengan dukungan creative destruction sebagai mediasi, baik melalui peningkatan kompetensi maupun mempertahankan inovasi yang telah dilakukan. Penelitian ini menghasilkan bahwa UKM kuliner di DKI Jakarta mampu mendapatkan ide inovasi produk dengan lebih cepat, memiliki resep khusus untuk menjaga kualitas produknya, dan membangun hubungan yang lebih kuat dengan pemasok sehingga memiliki hasil penjualan yang meningkat dan menawarkan produk berkualitas sesuai dengan harapan pelanggan dalam tiga tahun terakhir (2018-2020). Oleh karena itu, pelaksanaan innovation speed yang didukung oleh creative destruction pada UKM kuliner di DKI Jakarta mendorong terciptanya competitiveness pada UKM. ......The Culinary Industry is one of the potential industrial sectors in Special Capital Region of Jakarta. Therefore, its potential needs to be developed optimally by continuing to innovate. However, innovating is not enough. Innovations need to be followed at a faster pace and supported by creative destruction so its competitiveness can increase. This study aims to analyze the implementation of Innovation Speed in Culinary Small and Medium Enterprises (SMEs) in Special Capital Region of Jakarta to see its effect on competitiveness mediated by creative destruction. This study uses a quantitative approach with an explanatory type by distributing questionnaires to 100 Culinary SMEs Owners in Special Capital Region of Jakarta as research respondents. The results of this study indicates that there is an influence between innovation speed on competitiveness through creative destruction in Culinary SMEs. The result of this study shows that innovation speed has a significant effect on competitiveness of Culinary SMEs in Special Capital Region of Jakarta with the support of creative destruction as a mediation, through increase competence and maintain innovations that have been achieved. This research shows that culinary SMEs in Special Capital Region of Jakarta can get product innovation ideas more quickly, have special recipes to maintain product quality, and build stronger relationships with suppliers so that they have increased sales results and offer quality products in accordance with customer expectations within the last three years (2018-2020). Therefore, the implementation of innovation speed supported by creative destruction of culinary SMEs in Special Capital Region of Jakarta encourages the creation of competitiveness in SMEs.
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maisaratuz Zikro
Abstrak :
Skripsi ini mengkaji bagaimana strategi adaptasi yang dilakukan pemilik konveksi pakaian anak asal Betawi dalam menghadapi persaingan bisnis agar usahanya dapat tetap bertahan dan berkembang. Persoalan yang dihadapi para pemilik konveksi asal Betawi terkait banyak munculnya kompetitor dari etnis lain. Hal ini membuat para pemilik konveksi yang masih bertahan melakukan berbagai strategi adaptasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik wawancara mendalam dan partisipasi observasi. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa strategi adaptasi yang dilakukan yakni meningkatkan kualitas SDM, penghimpunan modal yang kuat, meningkatkan mutu produk, target dan motivasi, menjalin hubungan yang baik dan memanfaatkan media sosial. Selain strategi adaptasi yang dilakukan, adapula proses pengelolaan dan nilai-nilai yang diterapkan para pemilik konveksi agar tercipta hubungan baik kepada pelanggan, pekerja dan lingkungan sosial. Kata kunci: Betawi, industri konveksi, nilai budaya, strategi adaptasi. ......This thesis is discuss about the owner of children clothing production rsquo s, from Betawi ethnic, adaptation strategies to face the business competition in order to maintain and develop their convection. The problem that is faced by the Betawi rsquo s convections are related to new competitor appearance by other ethnic. The owner of convection still maintain doing some adaptation strategy. This research use qualitative method with indeepth interview and observatory participation. The result from this research show that adaptation strategies done by the convection are increasing the quality of human resource, collecting strong capital, increasing the product quality, targeting and motivation, building good relation and utilizing social media. Beside doing adaptation strategies, there are managing process and values which is applied by the owner of the convection in order to create good relation with the customers, workers and social environment. Key words Adaptation strategy, betawi, convection industry, cultural value.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S66458
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ligia Emila
Abstrak :
Untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja di Jepang dan surplus tenaga kerja di Indonesia, 30 tahun lalu kedua negara mengembangkan program magang "Ginou Jisshu". Selama magang, peserta yang memiliki karakteristik individu berbasis budaya Indonesia terpapar dengan budaya kerja Jepang. Oleh karenanya dalam pelaksanaan program Ginou Jisshu diberikan Technical Internship Technical Program (TITP) yang mengajarkan bahasa dan budaya Jepang. Penelitian dilakukan untuk memahami bagaimana TITP meningkatkan kompetensi dan daya saing pesertanya. Tiga variabel eksternal digunakan, yakni karakteristik individu, budaya kerja Jepang dan pendidikan-pelatihan untuk dipahami pengaruhnya terhadap dua variabel internal, yakni kompetensi dan keunggulan bersaing individu. Peneliti juga menambahkan variabel moderasi self-efficacy. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab bagaimana pendidikan pelatihan TITP menciptakan kompetensi dan daya saing individu dalam rangka mendukung visi Indonesia Emas 2045. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan kuesioner Google Form yang dijawab oleh 400 alumni Ginou Jisshu di 38 provinsi di Indonesia. Data dianalisis menggunakan PLS-SEM. Dari 14 hipotesis parsial yang diajukan, lima hipotesis efek langsung diterima, dan dua hipotesis moderasi diterima, sementara dua hipotesis efek langsung ditolak, dan lima hipotesis moderasi ditolak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik individu tidak signifikan mempengaruhi kompetensi dan keunggulan kompetitif individu, dengan pengaruh negatif pada kompetensi dan positif pada keunggulan kompetitif. Budaya kerja Jepang berpengaruh positif signifikan terhadap kompetensi dan keunggulan kompetitif individu. Sementara pendidikan dan pelatihan berpengaruh positif signifikan pada kompetensi, namun negatif tidak signifikan pada keunggulan kompetitif. Kompetensi berpengaruh positif tapi tidak signifikan pada keunggulan kompetitif. Efikasi diri memoderasi karakteristik individu dan budaya kerja Jepang terhadap kompetensi, dan tidak mampu memoderasi pengaruh lainnya, namun semua moderasi yang ditemukan tidak signifikan. Solusi yang diberikan oleh penelitian untuk pengembangan TITP adalah rekomendasi penambahan materi kewirausahaan dan karakteristik individu dalam kurikulum TITP dalam jangka pendek dan jangka menengah, sedangkan untuk materi hard skill yang sesuai dengan sektor magang memang harus diberikan namun tentunya dengan bantuan dari pihak Jepang. ......To overcome the labor shortage in Japan and the labor surplus in Indonesia, 30 years ago the two countries developed the "Ginou Jisshu" apprenticeship program. During the internship, participants who have individual characteristics based on Indonesian culture are exposed to Japanese work culture. Therefore, in implementing the Ginou Jisshu program, a Technical Internship Technical Program (TITP) is provided which teaches Japanese language and culture. Research was conducted to understand how TITP increases the competency and competitiveness of its participants. Three external variables are used, namely individual characteristics, Japanese work culture and education-training to understand their influence on two internal variables, namely competence and individual competitive advantage. Researchers also added the moderating variable self-efficacy. This research aims to answer how TITP training education creates individual competency and competitiveness in order to support the vision of a Golden Indonesia 2045. This research used a quantitative approach with a Google Form questionnaire which was answered by 400 Ginou Jisshu alumni in 38 provinces in Indonesia. Data were analyzed using PLS-SEM. Of the 14 partial hypotheses proposed, five direct effect hypotheses were accepted, and two moderation hypotheses were accepted, while two direct effect hypotheses were rejected, and five moderation hypotheses were rejected. The research results show that individual characteristics do not significantly influence individual competency and competitive advantage, with a negative influence on competency and a positive influence on competitive advantage. Japanese work culture has a significant positive effect on individual competency and competitive advantage. While education and training have a significant positive effect on competence, they have an insignificant negative effect on competitive advantage. Competence has a positive but not significant effect on competitive advantage. Self-efficacy moderates individual characteristics and Japanese work culture on competence, and is unable to moderate other influences, but all moderation found is not significant. The solution provided by research for the development of TITP is a recommendation to add entrepreneurship material and individual characteristics to the TITP curriculum in the short and medium term, while hard skills material that is appropriate to the internship sector must be provided, but of course with assistance from Japan.
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik Global Universitas Indonesia, 2024
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Callista Putri Mayari
Abstrak :
Kartel dalam pengaturan Undang-Undang No. 5 tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat dinyatakan sebagai salah satu kegiatan yang dilarang. Larangan tersebut berkaitan dengan penetapan harga melalui kartel yang dapat mengakibatkan kerugian kepada konsumen atau masyarakat. Terdapat empat (4) perusahaan importir yang Komisi Pengawas Persaingan Usaha telah duga melakukan penetapan harga melalui kartel, mengganggu stabilitas persaingan usaha yang sehat, yakni PT. Cargill Indonesia, Teluk Intan, Liong Seng, dan Gunung Sewu. Penelitian hukum ini adalah penelitian hukum yuridis normatif yang dilakukan secara deskriptif analitis melalui bahan-bahan kepustakaan dan analisis terhadap kasus. Hasil menunjukkan adanya kegiatan penetapan harga melalui kartel yang dilakukan oleh PT. Cargill Indonesia, Teluk Intan, Liong Seng dan Gunung Sewu, juga menunjukkan bahwa kebijakan-kebijakan yang pemerintah tetapkan justru mendistorsi pasar dan menjadi sarana persaingan usaha tidak sehat.
Cartels in the regulation of Law No. 5 of 1999 concerning The Prohibition of Monopolistic Practices and Unfair Business Competition declared as one of the prohibited activities. Such prohibition regarding price fixing through cartels can result in losses to consumers or the public. There are four (4) importers that the Commission for the Supervision of Business Competition has been suspected price fixing through cartels, disrupt the stability of fair competition, namely PT. Cargill Indonesia, Teluk Intan, Liong Seng, and Mount Sewu. This research is normative juridical legal research which conducted by descriptive analysis through literature and an analysis of the case. Results indicate that there are price fixing through cartel activities conducted by PT. Cargill Indonesia, Teluk Intan, Liong Seng and Mount Sewu, also the result showed that the government policies actually could distort markets and set it into a tool of unfair competition.
2016
S62577
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library