Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 34 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ety Farida
Abstrak :
Organisasi masa depan akan di bentuk di sekeliling manusia. Akan lebih sedikit penekanan pada tugas-tugas sebagai satuan-satuan untuk membangun organisasi. Hal ini berarti, perhatian akan lebih dipusatkan pada kompetensi manusia. Jika kita menggunakan manusia sebagai satuan pembangun organisasi, maka apa yang akan di bawa ke pekerjaan, yaitu kompetensi akan menjadi sangat penting. Kompetensi merupakan faktor kunci penentu bagi seseorang dalam menghasilkan kinerja yang sangat baik. Dalam situasi kolektif, kompetensi merupakan faktor kunci penentu keberhasilan sebuah organisasi. Kompetensi merupakan hal baru bagi PT Mincom Indoservices (PTMI). Hal ini yang melatarbelakangi penulis untuk melakukan penelitian di PTMI. Dengan menggunakan metode penelitian evaluasi, penulis mencoba menganalisis model kompetensi konsultan di PTMI beserta penilaian dan penerapannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model kompetensi di PTMI dibuat berdasarkan kebutuhan organisasi yaitu untuk menetapkan standar kemampuan konsultan (skill set) guna penempatan dan penugasan konsultan (project assignment). Terdapat beberapa permasalahan dalam penilaian dan penerapan kompetensi di PTMI. Permasalahan dapat diminimalkan dengan menerapkan beberapa saran seperti memperbaiki instrumen penilaian, membuat sistem dan prosedur baku, dijelaskan maksud dan tujuan pen ilaian, penilai diberikan pelatihan, kedua belah pihak harus meningkatkan kualitas hubungan dan kualitas komunikasi, adanya komitmen dari project manager untuk menerapkan kompetensi, adanya dukungan dari manajemen puncak, adanya monitoring terhadap pelaksanaan program dan adanya evaluasi setelah implementasi pertama.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12438
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zulifma Nathalia
Abstrak :
Pendidikan dalam perspektif antropologi adalah sebuah transmisi kebudayaan. Memandang pendidikan (di sekolah) sebagai kebudayaan berarti melihat pendidikan sebagai proses transmisi pengetahuan secara formal dan berkesinambungan, yang terjadi di antara pihak-pihak yang terlibat (dalam konteks sekolah, antara guru dengan guru, murid dengan murid dan administratur) menurut perangkat-perangkat aturan yang baku. Pengetahuan yang diperoleh akan digunakan dalam mewujudkan perilaku untuk menghadapi lingkungan (Saifuddin, 2001: 9). Di dalam proses pendidikan, kurikulum memegang peranan penting sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Saat ini, kurikulum yang berjalan adalah kurikulum berbasis kompetensi (KBK). Tesis ini mencoba mendeskripsikan bagaimana pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi di sekolah dasar. Pelaksanaan KBK dilihat dalam kerangka pemikiran yaitu bagaimana nilai-nilai atau prinsip-prinsip demokrasi yang terdapat dalam KBK diterapkan dalam proses pembelajaran. Bagaimana prinsip kebebasan dalam berpikir dan mengeluarkan pendapat, bertindak dan menghargai perbedaan hadir di dalam proses pembelajaran yang tercermin dalam interaksi antara guru dengan murid, serta faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pelaksanaan KB tersebut. Pendekatan yang digunakan dalam tesis ini adalah pendekatan kualitatif melalui etnografi di dalam ruang kelas, yaitu studi mengenai proses pendidikan yang terfokus pada interaksi antara guru dan murid di ruang kelas (Hammersley, 1994). Karena interaksi menjadi fokus maka peneliti menjadikan teori interaksionisme simbolik sebagai guide untuk menjelaskan masalah yang ada. Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pengamatan terlibat, wawancara dengan pedoman dan studi kepustakaan. Penelitian ini memperlihatkan bahwa pelaksanaan kurikulum baru telah memberi dampak pada cara guru mengajar dalam proses pembelajaran. Guru kini lebih menghargai pendapat siswa dalam proses belajar. Ada upaya dari guru untuk memberikan pelajaran kepada murid yang membuat murid mengalami sendiri apa yang dipelajarinya, yaitu dengan cara memberikan tugas praktik. Selain itu guru juga berupaya membangun suasana belajar yang dialogis. Yang diuntungkan dengan adanya KBK. bukan hanya murid tetapi juga guru. KBK memberikan kebebasan kepada guru untuk merancang materi pelajaran sesuai dengan kebutuhan anak dididiknya. Sudah ada guru yang menerapkan hal ini di tempat penelitian ini dilakukan. Guru tersebut tidak terpaku pada buku ajar, ia mengembangkan sendiri materi pelajaran yang menurutnya sesuai dengan kebutuhan anak didiknya. Adapun pelaksanaan kurikulum berbasis kornpetensi ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni peran guru, ketersediaan sarana dan prasarana penunjang pelaksanaan KBK serta konsistensi kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan. Pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi berimpliksi pada dibangunnya proses pendidikan yang demokratis, di mana kebebasan berpikir dan mengeluarkan berpendapat ada di dalamnya. Membangun pendidikan yang demokratis berarti menerapkan nilai-nilai demokrasi di dalam proses pembelajaran.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T21966
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dita Setyo Rini
Abstrak :
[Salah satu tenaga terampil bidang jasa konstruksi yang memegang peranan signifikan terhadap kesuksesan sebuah proyek adalah pelaksana lapangan pekerjaan gedung (Building Construction Engineer). Oleh karena itu risiko Building Construction Engineer dalam melaksanakan tugasnya perlu diperhitungkan. Metode yang dipakai dalam penelitian adalah metode penelitian berbasis risiko yang dapat menggambarkan kuantifikasi efek potensial dan hubungan sebab akibat dari faktor risiko dominan yang ada secara tepat dan akurat. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, kuisioner dan studi literatur. Analisa risiko yang digunakan adalah Analyctic Hierarchy Process (AHP) dengan standar Risk Management Guidelines untuk menentukan tingkat level risiko. Output dari penelitian ini didapatkan kompetensi berupa elemen kompetensi dan kriteria unjuk kerja Building Construction Engineer berbasis risiko;One skilled labor in construction services which has a significant role for the success of a project is the executor of building engineer (building construction engineer). Therefore the building construction engineer’s risk needs to be analyzed. The method used in the study is a research method based on the risks of quantification that can appropriately and accurately describe the potential effect and the causality of the existing dominant risk factors appropriately and accurately, so that can improve the performance of the construction project. This study uses quantitative methods. Data collected such as interviews, questionnaires and literature study. Risk analysis used Analyctic Hierarchy Process (AHP) with standards of Risk Management Guidelines for determining the level of risk. The output of this research is an element of competency and performance criteria for risk-based building construction engineer., One skilled labor in construction services which has a significant role for the success of a project is the executor of building engineer (building construction engineer). Therefore the building construction engineer’s risk needs to be analyzed. The method used in the study is a research method based on the risks of quantification that can appropriately and accurately describe the potential effect and the causality of the existing dominant risk factors appropriately and accurately, so that can improve the performance of the construction project. This study uses quantitative methods. Data collected such as interviews, questionnaires and literature study. Risk analysis used Analyctic Hierarchy Process (AHP) with standards of Risk Management Guidelines for determining the level of risk. The output of this research is an element of competency and performance criteria for risk-based building construction engineer.]
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T44724
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Suryawati Endaningsih
Abstrak :
Dalam Undang Undang Nomor 29 Tahun 2004 pasal 29 menyatakan bahwa setiap dokter dan dokter gigi yang melakukan praktik kedokteran di Indonesia wajib memiliki STR sesuai sertifikat kompetensi yang dimiliki. STR berlaku lima (5) tahun. Jika sampai masa berlaku STR habis dokter atau dokter gigi tidak melakukan registrasi ulang, akan kehilangan kewenangan untuk melakukan praktik kedokteran. Sanksi bagi yang menjalankan praktik dengan sengaja tanpa STR dan surat ijin adalah denda maksimal Rp 100 juta ( pasal 75). Hasil pencapaian registrasi ulang belum 100%. Penelitian ini ditujukan untuk melakukan analisis terhadap kebijakan dan analisis untuk menyusun rekomendasi (analysis of policy dan analysis for policy) registrasi ulang dokter dan dokter gigi di Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan untuk analisis data digunakan model content analisis diolah dengan pendekatan model Patton Savicky dengan kriteria boulton disajikan berdasarkan analysis of policy dan analisis for policy sebagai rekomendasi. Hasil penelitian menemukan bahwa dokter dan dokter gigi kurang bersedia melakukan registrasi ulang karena : alur sertifikasi kompetensi untuk persyaratan registrasi ulang terlalu panjang, pemenuhan persyaratan terlalu sulit, pengisian borang borang terlalu banyak, pengumpulan SKP untuk memperoleh sertifikat kompetensi bagi registrasi ulang kurang menilai kompetensi (skill) lebih untuk menilai administrasi, pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan oleh organisasi profesi membutuhkan biaya dan hanya untuk peningkatan pengetahuan (knowledge) bukan untuk meningkatkan keterampilan (skill), proses penerbitan sertifikat kompetensi dan STR ulang menjadi terlalu lama.Kesimpulannya, implementasi kebijakan registrasi ulang dokter dan dokter gigi kurang efektif pelaksanaannya karena dipengaruhi oleh peraturan itu sendiri, upaya dokter atau dokter gigi, institusi yang melaksanakan kebijakan serta kondisi lingkungan. Peneliti menyarankan agar mengembangkan sistem registrasi, meningkatkan komitmen, meningkatkan otoritas KKI, meningkatkan resources, meningkatkan pemahaman dan kesepakatan terhadap tujuan dan stakeholder agar meningkatkan pembinaan dan pengawasan. ...... According to the Law Number 29 in 2004 article 29 States that every doctors and dentists who conduct medical practices in Indonesia must have a certificate of competence in accordance STR owned .STR is expired after five (5) years. If until the expiration date of STR, doctor and dentist do not apply for the re-registration, so doctors or dentists will loss their authority to conduct medical practices. The consequence for doctors and dentists who running practice without STR and licence intentionally is a fine of up to Rp 100 million (article 75). The achievements of re-registration have not been 100% yet. This study aimed to analysis the policy and analysis to make recomendations for reregistration policy of doctors and dentists in Indonesia. This study used qualitative approach and for data analysis using the content analysis model, prepared by "Patton Savicky model approach with Boulton criteria based on the analysis of policy and analysis for policy as a recommendation. The study has found that doctors and dentists are less willingness to be registered as the competencies certification flow for the reregistration are too long, too difficult STR making requirements, too many forms must be fulfilled, the SKP activity colllecting to have competence certificate for the reregistration is not to assess the competencies (skills) but to assess the administration, education and training organized by professional organizations to expensive and only for knowledge increase, not for the skills the,and the waiting time for STR publishing is too long. To sum up, the implementation of the re-registration policies of doctors and dentists have not performed well because it was influenced by the re-registration policy and efforts of the doctors and dentists and institutions in implementing the policy and environmental circumstance. Researchers suggests to develop a registration system, to increase the commitment, to improve KKI authority, increase resources, to increase the understanding and agreement on goals and stakeholders in order to improve the guidance and supervision
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silitonga, Yuliana Bernadetta
Abstrak :
Perawat diharapkan untuk selalu mampu mengatasi segala masalah yang dihadapi dan sebagai bagian dari tim pelayanan professional perawat dituntut untuk selalu meningkatkan profesionalismenya. Pengembangan kompetensi perawat dapat dilakukan dengan peningkatan kualitas Pendidikan berkelanjutan atau yang biasa disebut dengan Continuing Professionalism Development (CPD). Pandemi mendorong para praktisi untuk merangkul kemajuan teknologi untuk mempertahankan kompetensi melalui webinar untuk tetap menjaga prinsip menjaga jarak. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi kompetensi perawat setelah mengikuti CPD dan proses pelaksanaan CPD. Desain penelitian menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Jumlah sampel sebanyak 457 perawat klinis yang berasal dari perawat seluruh Indonesia. Sampel diambil dengan Teknik simple random sampling. Data diambil melalui g-form menggunakan kuisioner yang diadaptasi dari A Framework for Synchronous Web-Based Professional Development: Measuring the Impact of Webinar Instruction dan The Development of Nursing Competencies in Student Nurses in Turkey. Data dianalisis dengan menggunakan uji Spearman Rho/Kendall tau c dan regresi logistik . Hasil analisis menunjukan ada hubungan signifikan antara Continuing Professionalism Development (CPD) melalui webinar dan kompetensi perawat (p= 0.000). Hasil penelitian dapat dijadikan bahan acuan untuk pemangku kepentingan dan penyelenggara webinar karena dari penelitian ini didapatkan bahwa dari kataristik perawat hanya tingkat pendidikan yang memiliki pengaruh terhadap kegiatan untuk mengikuti CPD melalui webinar p value < 0.05 sedangkan kataristik perawat lainnya tidak memiliki pengaruh. Dan dari kateristik perawat dan kegiatan pelaksanaan CPD mempengaruhi kompetensi didapatkan hanya sebesar 46.4% dan selebihnya dipengaruhi faktor diluar kataristik perawat. ......Nurses are expected to always be able to overcome all the problems faced and as part of the professional service team, nurses are required to always improve their professionalism. The development of nurse competence can be done by improving the quality of continuing education or what is commonly referred to as Continuing Professionalism Development (CPD). The pandemic encourages practitioners to embrace technological advances to maintain competence through webinars to maintain the principle of social distancing. The purpose of this study was to identify the competence of nurses after participating in CPD and the process of implementing CPD. The research design used a quantitative descriptive method with a cross-sectional approach. The number of samples was 457 clinical nurses who came from nurses throughout Indonesia. Samples were taken by simple random sampling technique. Data was collected through a g-form using a questionnaire adapted from A Framework for Synchronous Web-Based Professional Development: Measuring the Impact of Webinar Instruction and The Development of Nursing Competencies in Student Nurses in Turkey. Data were analyzed using Spearman Rho/Kendall tau c test and logistic regression. The results of the analysis showed that there was a significant relationship between Continuing Professionalism Development (CPD) through webinars and nurse competence (p= 0.000). The results of the study can be used as reference material for stakeholders and webinar organizers because from this study it was found that from the nurse's characteristics only education level had an influence on activities to take part in CPD through webinar p value < 0.05 while other nurses' characteristics had no effect. And from the characteristics of nurses and CPD implementation activities that affect competence, it was found that only 46.4% and the rest were influenced by factors outside of nurses' characteristics.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Soni Drestiana
Abstrak :
Kompetensi adalah sekelompok perilaku yang terdiri dari pengetahuan, keterampilan teknis dan motivasi yang menentukan kesuksesan seseorang dalam pekerjaannya. Kompetensi individu yang didukung oleh lingkungan pekerjaan dan tuntutan peran yang tepat akan menghasilkan kinerja yang efektif. Kinerja efektif seorang manajer dapat dilihat dari nilai kompetensi yang dimiliki. Pada penelitian ini digunakan Profilor Wheel untuk menggolongkan dan mengnkur kompetensi manajer. Tujuan dari penelitian ini melihat nilai kompetensi tertinggi yang dimiliki manajer beberapa industri di Indonesia berdasarkan nilai hasil assessment center tahun 2008 - 2010. Penelitian menunjukkan bahwa tigakompetensi yang memiliki nilai tertinggi adalah Motivation Factor, Self Management Factor dan Communication Factor.
Competence is a group of behaviors consisting of knowledge, technical skills and motivations that determine a person's success in its work. Individual competencies are supported by the work environment and demands of the role will result in effective perfonnance. Effective performance of a manager can be seen from the value of their competence. In this study Profilor Wheel used to categorize and measure the competence of managers. The purpose of this study to find the the highest competence managers have in industries in Indonesia based on the results of assessment-center in 2008 to 2010, Research shows that the-three competencies that have the highest value is the Motivation Factor, Self Management and Communication Factor.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2011
T33655
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sulhan Fathoni
Abstrak :
Penelitian ini mengungkapkan analisis kesenjangan pengetahuan pemeriksa paten berdasarkan jenjang kepangkatannya juga kesenjangan kompetensi berdasarkan hard competency dan soft competency, pengidentifikasian kebutuhan pelatihan dilakukan dengan melihat kesenjangan yang ada kamudian dikelompokan berdasarkan perilakunya apakah hard rompetency atau sol\ competency. Analisis kompetensi dilakukan pada pemeriksa paten sesuai dengan jenjang kepangkatannya) madya, muda dan penarnn dengan penelitian sensus. Instrumen penelitian yang digunakan terdiriri dari uji/tes pengetahuann dan self appraisal yang berarti responden dirninta untuk menitai sendiri derajat profisiensi dalam melakukan :matu pekerjaan seperti dinyatakan daiam item pemyataan pada kuisioner yaitu tingkat peniingnya, kemampuan aktual dan kemampuan idealnya Bentuk pemyataan yang dtminta jawabanya kepada responden berupa pemyataan verbal dengan nilai yang disediakan menggunakan skala liken. Penelitian lapangan untuk menganalisa sumher daya manusia menggunakan teknik kuantitatif berupa distribusi frekwensi dan untuk memtakafl kompetensi digunakan tabel. Hasil pelneitian menunjukan pada pemeriksa paten madya berdasarkan hlU'd competency , maka kompetensi Memahami bahasa-bahasa asing lain dangan baik membutuhkan pelatihan. ......This research describes gap analyzing patent examiners, examine knowledge, based on ievel of structure also to gap competency based on soft competency and hard competency. Indentification of the competence is conduct by assessing the gap between the examiner s actual and ideal abilities and then groups on based on behavioral what is hard competency or soft competency Analysis competency carry on patent examiner suitable on level of structure, madya muda and pertama with eeoc-us research The use of research instrument is test of examine knowledge and self appraisal, statement from which asked to the respondence in the form of verbal statement and the answer provided is the answer scalle using is Iikert scale. Fields research of analyzing data of human resources using quantitative techniques and from gap of competence using table. The result also that examiner paten level on madya structure based on hard competency is understanding another language foregn is need training .
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2010
T33532
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dely Ismaya
Abstrak :
Penelitian ini membahas tentang kompetensi pustakawan layanan rujukan serta bagaimana kompetensi tersebut mendukung fungsi yang dilakukan oleh pustakawan layanan rujukan di Pustaka Bogor. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kompetensi apa saja yang dimiliki oleh pustakawan layanan rujukan serta mengidentifikasi fungsi yang telah dilakukan pustakawan dalam pengelolaan layanan rujukan di Pustaka. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pustakawan layanan rujukan di Pustaka memiliki kompetensi yang sesuai berdasarkan kompetensi pustakawan rujukan dari RUSA. Kompetensi yang dimiliki tersebut mendukung terlaksananya fungsi pustakawan layanan rujukan di Pustaka.
This research discusses the competence of reference librarians as well as how those competencies support the functions performed by reference librarians in Pustaka Bogor. This study aims to describe the competencies of all reference librarians and identify the functions that librarians have done in the management of reference services in Pustaka. This research is a qualitative research with descriptive method. The result of this study indicates that the reference librarians in Pustaka have appropriate competencies based on the competence of reference librarians from RUSA. The competence owned support the implementation of reference librarians function in Pustaka.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Supriatnoko
Abstrak :
ABSTRAK
Apakah pendekatan komunikatif efektif digunakan pada pengajaran bahasa Inggris di Politeknik Universitas Indonesia, merupakan inti permasalahan pada penelitian ini. Adapun tujuan pokok penelitian dengan fokus permasalahan tersebut adalah untuk mengetahui efektifitas pendekatan komunikatif pada pengajaran bahasa Inggris terhadap peningkatan kemampuan mahasiswa Politeknik Universitas Indonesia dalam berbahasa Inggris produktif.

Yang menjadi obyek penelitian ini adalah mahasiswa semester enam Politeknik Universitas Indonesia tahun akademik 1989/1990.

Metode deskriptif yang menekankan kepada studi korelasi adalah metode yang digunakan pada penelitian ini. Sampel penelitian ini adalah seluruh mahasiswa semester enam jurusan Tata Niaga yang berjumlah 5 kelas. Untuk menjaring data, dipergunakan instrumen berupa tes kemampuan berbahasa Inggris produktif; keterampilan berbicara dan keterampilan menulis. Selanjutnya data dianalisis dengan metode "Kendali Rank Korelasi."

Penelitian ini menetapkan taraf signifikansi 5% dengan nilai kritis pada oC = t Z~aG = ± 20,025 = ± 1,96.

Hasil perhitungan analisis data ZH diperoleh 8,62, yang berarti bahwa perolehan 2H-perhitungan lebih besar dari pada nilai kritisnya. Oleh karena itu, hipotesis nol (Ho) ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa antara keterampilan berbicara dan keterampilan menulis memiliki korelasi yang cukup berarti sehingga pendekatan komunikatif pada pengajaran bahasa Inggris di Politeknik Universitas Indonesia efektif digunakan khususnya dalam meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam berbahasa Inggris produktif.
Politeknik Universitas Indonesia, 1990
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Risna Menda Lovinta
Abstrak :
Peran pemerintah dalam pemberian sertifikasi kompetensi terhadap pekerja sangat dibutuhkan oleh pekerja dikarenakan pentingnya sertifikasi kompetensi kerja sebagai sarana meningkatkan daya saing tenaga kerja di Indonesia. Sistem sertifikasi kompetensi dapat digunakan sebagai sarana untuk meningkatkan daya saing tenaga kerja Indonesia sehingga dapat bersaing dengan tenaga kerja asing sekaligus dapat digunakan sebagai sarana untuk meningkatkan penghargaan industri pada tenaga kerja dengan kualifikasi kompetensi tertentu. Tesis ini menjelaskan dan menganalisis berkaitan dengan pengaturan sertifikasi kompetensi, pelaksaanan sertifikasi kompetensi dalam rangka peningkatan professionalitas pekerja dan pelaksaanaan pengaturan sertifikasi kompetensi berkaitan dengan professionalitas pekerja. Metode penelitian yang digunakan didalam tesis ini adalah metode penelitian normatif yang mengacu pada kaidah hukum dan peraturan perundang-undangan. Hasil dari penilitian ini menunjukkan bahwa beragamnya pengaturan berkaitan dengan sertifikasi kompetensi kemudian mengakibatkan ketidakpaduannya pelaksanaan sertifikasi kompetensi di tataran implementasi. Salah satu masalah yang muncul adalah besarnya biaya sertifikasi kompetensi bahwa sertifikasi kompetensi bukan sebatas formalitas melainkan bertujuan untuk meningkatkan kompetensi bisnis. Dengan adanya sertifikasi kompetensi pekerja memahami standar melakukan pekerjaan yang baik sesuai bidangnya. Dikarenakan sebelum mendapatkan sertifikat kompetensi kerja pekerja tersebut harus mengikuti pelatihan bekerja dengan baik dan professional sehingga melalui sertifikasi kompetensi dapat meningkatkan profesionalitas pekerja dan dapat mencapai tujuan yang ditetapkan oleh perusahaan. Pelaksanaan sertifikasi kompetensi seharusnya diwajibkan kepada pekerja serta wajib didukung oleh pemerintah melalui Badan Nasional Sertifikasi Profesi dan Lembaga Sertifikasi Profesi dikarenakan dalam menghadapi persaingan global sertifikasi kompetensi sangat dibutuhkan oleh pekerja. ......The role of the government in providing competency certification to workers is needed by workers because of the importance of work competency certification as a means of increasing the competitiveness of the workforce in Indonesia. The competency certification system can be used as a means to improve the competitiveness of Indonesian workers so that they can compete with foreign workers as well as can be used as a means to increase industry appreciation for workers with certain competency qualifications. This thesis explains and analyzes related to competency certification arrangements, the implementation of competency certification in order to improve worker professionalism and the implementation of competency certification arrangements related to worker professionalism. The research method used in this thesis is a normative research method that refers to legal rules and regulations. The results of this thesis show that various arrangements related to competency certification then result in incompetency certification implementation at the implementation level. One of the problems that arises is the high cost of competency certification that competency certification is not just a formality but aims to improve business competence. With the certification of competence, workers understand the standards of doing a good job according to their fields. Because before getting a work competency certificate, these workers must attend training to work well and professionally so that through competency certification they can improve the professionalism of workers and can achieve the goals set by the company. The implementation of competency certification should be mandatory for workers and must be supported by the government through the National Professional Certification Agency and Professional Certification Bodies because in the face of global competition, competency certification is needed by workers.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>