Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 14 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Parsudi Suparlan, 1938-2007
Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 1995
307.720 959 PAR o
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Daniel Fernandez
"Tentang orang Baduy sudah banyak ditulis oleh banyak pihak baik dari kalangan antropolog maupun pemerintah terutama pemerintah Hindia Belanda.
Di antaranya tulisan Ende (1889), Van Trick (1929), Geise (1992), Garna (1987), Ekadjati (1995), dan sebagainya. TuIisan-tulisan itu berupa laporan ataupun etnografi umum.
TuIisan yang lebih spesifik misalnya dari Johan Iskandar (1992) tentang sistem perladangan. Tulisan studi kasus belum banyak yang dipublikasikan.
Dari semua tulisan itu ditemukan bahwa masyarakat Baduy menolak ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga mereka tidak terlibat dalam aktivitas modernisasi. Sementara itu, masyarakat di sekitar Baduy sudah terlibat dalam pembangunan dan modernisasi.
Masyarakat Baduy sengaja menghambat modernisasi di komunitasnya dengan Cara mempertahankan tradisi sistem pewarisan budaya mereka. Masalah yang diteliti adalah bagaimana peranan transmisi pengetahuan di keluarga Baduy terhadap upaya mempertahankan tradisi nenek moyang mereka.
Tujuan penelitian adalah, memahami proses pewarisan budaya atau transmisi pengetahuan melalui studi pola pengasuhan anak di Gajeboh, salah satu dusun di Baduy Luar.
Temuan penelitian antara lain, orang Baduy tidak mengenal sekolah dan media massa sebagai agen sosialisasi. Transmisi pengetahuan terjadi di keluarga dan masyarakat sekitarnya. Hampir semua wujud pengetahuan diperoleh melalui orang tua dengan peranan ibu yang dominan dibandingkan ayah atau kerabat dekat lainnya. Ketika menjelang remaja transmisi pengetahuan dilakukan oleh teman bermain atau masyarakat di sekitarnya.
Transmisi pengetahuan dari luar Baduy mengalami hambatan oleh adat istiadat yang berlaku, meskipun demikian pelanggaran adat sering terjadi. Sanksi terhadap pelanggaran tidak tegas bahkan ada yang tidak diberi sanksi selain pergunjingan. Peluang untuk perubahan tetap ada karena hagi masyarakat Gajeboh, apa yang dianggap baik boleh ditiru, meskipun kemudian dibambat pula oleh adat Sunda Wiwitan.
Orang Baduy yang mendapat transmisi pengetahuan dari keluarga dan masyarakat komunitasnya, memang masih mepertahankan adat istiadat terutama larangan menerima ilmu pengetahuan dan teknologi, bersawah, beternak kecuali ayam, memelihara ikan dan sebagainya. Bagi mereka yang ingin melakukan perubahan tradisi diperbolehkan meninggalkan Baduy dan tidak diakui sebagai orang Baduy lagi secara adat."
2000
T1770
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R.M. Koentjaraningrat, 1923-1999
Djakarta: Jajasan Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, [1964?]
301 KOE m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Prosiding ini berisi kegiatan workshop tentang penanganan isu perubahan iklim, di mana Kementerian Kehutanan mengundang stakeholder untuk mengelola peran kehutanan dalam target pengurangan emisi 26%."
Jakarta: Pusat Standarisai dan Lingkungan, Kementerian Kehutanan, 2011
634.92 PRO
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Yenny Cheriani Aulia Rachmah
"Desentralisasi tata kelola kehutanan dalam paradigma awal di wilayah Asia-Pasifik diartikan sebagai mekanisme prosedural dan aturan dalam mengambil keputusan yang mencakup pada transfer kewenangan pemerintah pusat kepada pemerintah daerah melalui tata kelola yang baik. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu; 1) Bagaimana tata kelola kehutanan yang baik di Provinsi Jambi dan, 2) Bagaimana proses membangun peran stakeholder dalam tata kelola kehutanan yang baik di Provinsi Jambi sejak berlakunya Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tata kelola kehutanan yang baik dan proses membangun peran stakeholder setelah berlakunya Undang-Undang No. 23/2014 tentang Pemerintahan Daerah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan post positivisme dan metode kualitatif. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam (indepth interview) serta wawancara terstruktur. Hasil penelitian diperoleh bahwa sejak berlakunya Undang-Undang 23/2014 yakni; Pertama, berdasarkan enam prinsip tata kelola kehutanan yang baik di Provinsi Jambi masih banyak terdapat kelemahan. Hal ini ditunjukkan dari kurangnya partisipasi masyarakat dalam keikutsertaannya pada setiap kebijakan sektor kehutanan yang ditetapkan pemerintah. Kurangnya penyuluhan dan informasi terkait kebijakan tata kelola kehutanan dari pemerintah menjadi salah satu faktor munculnya konflik tenurial yang terjadi antara masyarakat dengan pihak swasta atau masyarakat dengan pemerintah. Kedua, dari analisis proses membangun peran dan kepentingan masing-masing stakeholder pada kebijakan tata kelola kehutanan di Provinsi Jambi, pihak swasta lebih mendominasi perizinan dan pengelolaan hasil hutan daripada masyarakat daerah yang tinggal di sekitar dan di dalam hutan. Hal ini terjadi karena sumbangsi pihak swasta pada pemerintah di sektor ekonomi, seperti pada penyerapan dana pendapatan daerah yang sangat tinggi. Dampaknya masyarakat yang tinggal di sekitar dan di dalam hutan menjadi pihak yang paling dirugikan oleh kebijakan tata kelola kehutanan itu sendiri. Oleh sebab itu, rekomendasi yang dapat diberikan adalah peningkatan pada rencana pengelolaan hutan, sosialisasi yang tepat sasaran, dan membangun komunikasi pada masyarakat di sekitar hutan dan SAD. Pentingnya peran masyarakat dan SAD yang harus diikutsertakan karena mereka mengetahui persis kondisi hutan, masalah, dan solusi yang tepat dalam penanganannya.

Decentralization of backwoods administration in the underlying worldview in the Asia- Pacific district is characterized as a component for methods and decides for settling on choices that incorporate the exchange of focal position to nearby legislatures through great administration. The problem formulations of this study are, 1) How are good foresty governance in Jambi Province, and 2) How are the process of building stakeholder roles in good foresty govenance in Jambi Province since the the authorization of Law 23/2014 about regional government. This study expects to break down great ranger service administration and the method involved with building partner jobs after the order of Law no. 23/2014 concerning Regional Government. The strategy utilized in this exploration is post positivism approach and subjective technique. Information were gathered through top to bottom meetings and organized interviews. The consequences of the review showed that since the authorization of Law 23/2014, to be specific; First, in view of the six standards of good administration in Jambi Province, there are as yet numerous shortcomings. This is shown by the absence of local area cooperation in partaking in each ranger service area strategy set by the public authority. The absence of directing and data connected with ranger service administration arrangements from the public authority is one of the elements for the development of residency clashes that happen between the local area and the confidential area or the local area and the public authority. From the examination of the most common way of fostering the jobs and interests of every partner in woods administration arrangements in Jambi Province, the confidential area overwhelms both permitting and backwoods item the executives than nearby networks living around and in the timberland. This is because of the help of the confidential area to the public authority in the financial area, for example, the extremely high retention of provincial income reserves. individuals living around and in the woods are the most impeded by the timberland administration strategy itself. Consequently, proposals that can be given are improvement of timberland the executives plans, designated socialization, and correspondence to networks around woods and SAD. The significance of the job of the local area and SAD that should be incorporated on the grounds that they know the state of the timberland, the issues, and the right arrangements in taking care of them.

 

"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suryana
Bandung: Mandar Maju, 1995
307.72 SUR p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Gonore (GO) merupakan penyakit infeksi yang disebabkan bakteri Neisseria gonorrhoeae. GO pada pria menyebabkan uretrits akut dengan keluhan subjektif gatal, panas di bagian uretra, keluar nanah kadang disertai darah. Gonore merupakan faktor yang memperberat HIV/AIDS. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor risiko GO pada komunitas gay di kota Tasikmalaya. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah komunitas gay kota Tasikmalaya yang terdaftar di MCR (Mitra Citra Remaja) sebanyak 500 orang, jumlah sampel sebanyak 84 orang. Hasil penelitian lebih dari separuh komunitas gay yang terpilih sebagai sempel positif menderita GO. Hampir semua responden aktif berhubungan seksual selama menjadi gay pada frekuensi 2-3 kali seminggu. Kurang dari separuhnya responden memakai kondom dalam melakukan hubungan seksual. Sebanyak 47,6% responden sering berganti-ganti pasangan. Oral seks lebih besar (90,5%) dibandingkan dengan anal seks. Kesimpulan penelitian, variabel yang berhubungan dengan kejadian GO adalah perilaku seksual responden sedangkan variabel lain tidak berhubungan. Disarankan melakukan screening tiap tiga bulan sekali agar komunitas gay mau memeriksakan kesehatan reproduksinya di klinik secara rutin. "
JUKEKOI 7 : 2 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Indah Mulyani
"Studi ini merupakan kajian dan penelitian terhadap kedua organisasi wanita Islam terbesar dan terkemuka di Indonesia dengan segala bentuk perjuangannya dalam menyhadapi masa Pemerintahan Kolonial Belanda, Jepang dan Gerakan 30 S' PKI-1965. Aisyiyah terbentuk pada tahun 1917, yang sebelumnya bernama Sopo Tresno (1914), berdiri di bawah naungan Muhammadiyyah. 'Aisyiyah sebagaimana halnya Muhammadiyyah tidak bergerak dalam bidang politik, melainkan di bidang pendidikan, sosial dan agama. Sedangkan muslimat berdiri di bawah naungan Nahdlatul Ulama (NU), bergerak dalam bidang politik secara aktif, terutama sejak tahun 1952, di mana di tahun itu NU keluar dari Masyumi dan dengan jelas dan terbuka menyatakan dirinya sebagai partai politik yang berdiri sendiri. Kemudian pada tahun 1964 dan 1965 para anggota Muslimat secara aktif menentang gerakan komunis di Indonesia, dengan membentuk Barisan Sukarela. Meskipun kedua organisasi wanita Islam ini sama-sama berlandaskan agama Islam, namun mereka juga memiliki perbedaan-perbedaan, baik dalam pemikiran/pandangan maupun perjuangan untuk memajukan organisasi. Penulisan ini menggunakan metode penulisan prosesual dengan melihat faktor-faktor terbentuknya kedua organisasi wanita islam ini sesuai latar belakangnya. Pengumpulan data yang dilakukan selain melalui buku-buku atau majalah maupun arsip-arsip, penulis mengadakan wawancara dengan beberapa tokoh dari kedua belah pihak sebagai bahan pelengkap. Diadakan pula penelitian ke Yogyakarta sebagai wilayah Pusat 'Aisyiyah dan Muhammadiyyah. Persamaan dan perbedaan yang ada pada kedua organisasi wanita Islam ini, menimbulkan beberapa kelemahan dan kelebihan bagi 'Aisyiyah dan muslimat, yang merupakan cermin organi_sasi induk masing-masing. Meskipun demikian tidak dapat dipungkiri bahwa 'Aisyiyah dan Muslimat NU merupakan organisasi wanita Islam yang terbesar dan terkenuka di Indonesia, yang hingga kini masih terorganisir dengan baik dan memiliki penganut atau pengikut serta simpatisan terbanyak di Indonesia."
1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marbun, Benedictus Nahot
Jakarta: Erlangga, 1972
382 MAR p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>