Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 14 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Harbron, John D.
New York: FRederick A. Praeger, 1963
387.2 HAR c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Catur Hadianto
"Krisis di selat Taiwan merupakan peristiwa yang dapat membawa hubungan antara dua negara besar di kawasan Asia Pasifik mengarah ke dalam konflik. Kedua negara tersebut yakni Amerika Serikat -- yang merupakan satu-satunya kekuatan global dan negara adi daya yang masih tersisa pasca perang dingin -- dan RRC -- yang merupakan kekuatan regional yang mulai tumbuh menjadi negara yang mempunyai potensi menjadi negara adi daya. Karena itu, isu Taiwan merupakan salah satu isu yang dapat mempengaruhi hubungan kedua negara besar tersebut, selain masalah-masalah lainnya seperti, hak-hak asasi manusia, proliferasi senjata nuklir dan senjata pemusnah massal lainnya, perdagangan dan sebagainya.
Taiwan secara de facto merupakan negara berdaulat tetapi secara de jure bukanlah negara yang merdeka, karena Taiwan tidak mendapat pengakuan intemasional sebagai negara yang merdeka dan berdaulat, terutama dari PBB. Ditambah lagi, Amerika Serikat telah memutuskan hubungan diplomatik dengan Taiwan dan pindah ke RRC, walaupun tetap mempertahankan hubungan informalnya dengan Taiwan melalui Taiwan Relations Act.
Sebagai negara adi daya, Amerika Serikat mempunyai peranan dalam menentukan masa depan Taiwan. Tetapi politik domestik Amerika Serikat yang mempunyai banyak kelompok kepentingan yang selalu berusaha mempengarnhi proses pengambilan kebijakan luar negeri Amerika Serikat sehingga turut menentukan apa yang akan terjadi di lintas selat Taiwan.
Di lain pihak, RRC juga ikut menentukan masa depan Taiwan dengan menyatakan bahwa Taiwan merupakan "bagian" dari wilayah RRC dan untuk mempertahankannya bila perlu dengan menggunakan kekuatan militer,
Krisis di selat Taiwan pada tahun 1995/1996 dan tahun 1999/2000 mendapat reaksi yang berbeda dari pemerintah Amerika Serikat. Dalam krisis pertama, pemerintah Amerika Serikat menempatkan dua kapal induknya ke lokasi krisis sehingga dapat memicu perang terbuka, sedangkan pada krisis yang kedua pemerintah Amerika Serikat hanya menyampaikan keprihatinannya saja kepada RRC. Dalam dua krisis tersebut, pemerintah Amerika Serikat mengarnbil tindakan yang bertolak belakang, di mana pada krisis pertama tindakannya menyampaikan pesan lebih tegas kepadaRRC sedangkan yang kedua lebih lunak.
Pengaruh dari dalam negeri Amerika Serikat seperti Kongres, Media Massa, Civil Society, Lobby Taiwan dan kepentingan kelompok lainnya yang tentunya mempengaruhi perbedaan tersebut. Selain itu, kondisi domestik RRC sendiri turut pula mempengaruhi kebijakan yang diambil pemerintah Amerika Serikat terhadap RRC dalam menghadapi dua krisis yang terjadi di selat Taiwan tersebut
Penulis menerapkan kerangka pemikiran dari Kegley dan Wittkopf mengenai proses pengambilan kebijakan luar negeri Amerika Serikat. Menurut Kegley dan Wittkopf, proses pengambilan kebijakan luar negeri Amerika Serikat dipengaruhi faktor-faktor internal (domestik) dan faktor-faktor ekstemal. Kedua sumber tersebut merupakan input yang masuk ke dalam Decision Making Process politik luar negeri Amerika Serikat. Kemudian, dari input tersebut akan keluar output berupa kebijakan Amerika Serikat terhadap RRC.
Dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor internal (domestik) seperti KCongres, Media Massa, Civil Society, Lobby Taiwan, kepentingan kelompok lainnya dan sebagainya, ditambah faktor-faktor eksternal yakni perubahan yang terjadi di RRC telah merubah sikap pemerintah Amerika Serikat pada krisis yang terjadi di selat Taiwan 1999-2000. Karena pada krisis tahun 1995/1996, pemerintah Amerika Serikat berani berisiko terjadi konflik dengan RRC."
2000
T2330
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Spulber, Nicolas
Bloomington: Indiana University Press, 1971
330.917 SPU s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Walston, Lord
Pennsylvania: Dufour editions, 1962
338.1 WAL a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Nadia Radinka
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji bagaimanakah Integrated Marketing Communication (IMC) yang terdiri dari advertising, personal selling, sales promotion, public relations & publicity, direct marketing, serta interactive marketing dapat mendorong terjadinya keputusan pembelian konsumen produk elektronik rumah tangga. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer yang didapat dari kuesioner, sedangkan data sekunder diperoleh dari buku teks, internet dan jurnal.
Dari hasil analisis yang diuji didapat public relations dan direct marketing berpengaruh positif dan paling mempengaruhi terhadap keputusan pembelian produk elektronik. Sedangkan advertising, personal selling, sales promotion serta interactive marketing juga berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian produk elektronik rumah tangga tetapi tidak setinggi dua bauran komunikasi lainnya. Hal ini berarti keputusan pembelian produk elektronik rumah tangga lebih dipengaruhi oleh public relations dan direct marketing.

This study aims to examine how the effect of Integrated Marketing Communication (IMC) which consisting of advertising, personal selling, sales promotion, public relations and publicity, direct marketing, and also interactive marketing can be pushed the occurrence of the decision of purchase for consumer electronics products. The data which has been used in this study is the primary data obtained from questionnaires, while secondary data obtained from textbooks, internet and journals.
From the results of analysis which has been tested in the end we obtained findings public relations and direct marketing, have most positive influence on purchasing decisions of electronic products. While advertising, personal selling, promotion and interactive marketing are also a positive influence on purchase decisions electronic products but not as high as two other communications mix. This that an electronic product purchasing decisions are more influenced by public relations and direct marketing."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
T30401
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Haniv Damarjati
"Saat ini, Aktivitas pemasaran yang sudah begitu kreatif di era globalisasi saat ini, sudah berkembang sangat pesat. Dapat dilihat salah satu alat pemasaran yang kita kenal sebagai strategi komunikasi pemasaran. Strategi komunikasi pemasaran dalam penerapannya menggunakan suatu tools yang discbut komunikasi pcmasaran terpadu atau integrated marketing communication (IMC). Dalam LMC, pemasar tidak terbatas hanya menggunakan satu elemen tertenlu, tetapi juga dapat menggunakan beberapa elemen sekaligus untuk hasil yang lebih optimal. Dunia pemasaran dewasa ini sudah dapat menerima bahwa komunikasi pemasaran dapat membentuk brand awareness dan brand image untuk membangun dan memperkuat brand equily.

Now, Marketing Activities become creative and providing rapidly and. We have seen for either tool that we know as marketing communication strategy, that called integrated marketing Communication or IMC. In IMC there are no limited using, but also the marketer could implement a few strategy to achieve optimum result. Marketing world can have accepted fact, that marketing communication can inform brand awareness and brand image in developing and strengthen brand equity."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2011
T33411
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
New York: Holmes & Meier, 1979
320.9 POL
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Pratomo,author
"Skripsi ini membahas perkembangan Partai Komunis Malaya pada kurun 1930- 1948. Penelitian ini memaparkan sejarah awal terbentuknya Partai Komunis Malaya yang diawali dengan kedatangan orang-orang Cina ke wilayah Tanah Melayu. Selain itu juga terdapat penjelasan tentang bentuk perjuangan Partai Komunis Malaya menentang pemerintahan kolonial pada kurun 1930-1948. Skripsi ini juga memaparkan reaksi pemerintahan kolonial Inggris atas pemberontakan Partai Komunis Malaya tahun 1948. Reaksi itu berupa diterapkannya Undang-Undang Darurat sebagai peraturan yang isinya melarang seluruh kegiatan Partai Komunis Malaya.

This Thesis describes the development of Malayan Communist Party in the period 1930-1948. The research tells us the early history of the Malayan Communist Party which is started by the arrival of the Chinese people to Malaya. There are also explanations about the Malayan Communist Party's revolt against colonial during the period 1930-1948. This Thesis also describes the reaction of the British colonial towards the Malayan Communist Party's movement in 1948. British colonial applies an Emergency Act as a rule which can ban all activities of the Malayan Communist Party."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S1217
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Moscow: Progress Publisher, 1977
338.91171 MUL
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>