Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 20 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abstrak :
Pada embedded system terdapat dua bagian penting yaitu komponen komputasi (register) dan komponen komunikasi. Komponen komunikasi menjadi perhatian penting pada mekanisme pemodelan level transaksi (Transaction Level Modeling, TLM). Kanal komunikasi adalah komponen untuk transaksi antar register. Fokus pembahasan TLM adalah perancangan kanal yang dapat mengakomodasi untuk peningkatan level transaksi. Kanal (channel) adalah implementasi bus untuk komunikasi antar komponen pada embedded system. Hal ini adalah kunci penting untuk mencapai impelementasi TLM untuk meningkatkan efisiensi pemodelan. Pada paper ini diusulkan beberapa definisi rancangan kanal sebagai implementasi TLM untuk perancangan embedded system. Hasilnya menunjukan bahwa rancangan kanal dapat berjalan sebagai bus untuk transaksi pada TLM. Paper ini menggunakan SystemC sebagai bahasa pemodelan.

On embedded systems, there are two important parts: computational components (registers) and communication components. Communication component becomes an important attention on the mechanism of transaction level modeling (TLM). Communication channel is a component for transactions between registers. The focus of TLM is the design of the channel that could accommodate for the increased level of transactions. Channel is the implementation of the bus for communication between components in embedded systems. This is an important key to achieve the implementation of TLM to improve the efficiency of modeling. This paper proposed a definition of the channel design as the implementation of TLM for embedded systems design. The result shows that the design of the channel can run as a bus for transactions on the TLM. This paper uses SystemC as modeling language.
IT Telkom, Fakultas Informatika, 2010
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Haryanto
Abstrak :
Karena semua kanal komunikasi menggunakan pita frekuensi yang sama, jika jumlah pengguna yang aktif bertambah performansi sistem akan menurun, hal ini akan langsung mengakibatkan penurunan kapasitas. Dalam terminologi CDMA suatu Mobile Station (MS) menganggap MS yang lain sebagai sumber interferensi yang mengganggu sinyal yang dikirimkannya. Interferensi dari pengguna lain yang berasal dari sel lain yang berdekatan dapat dikurangi dengan membagi sebuah sel menjadi beberapa sektor yang disebut dengan sektorisasi, namun pembagian sektor tidak dapat sempurna sekali karena sifat radiasi antena tidak dapat membentuk sudut secara lurus serta adanya sidelobe gelombang radio. Dari hasil analisa menunjukkan, ketidak sempurnaan sektorisasi sel yang ditunjukkan dengan adanya sudut overlap antar sektormengakibatkan penurunan kapasitas sistem karena menimbulkan tambahan interferensi pada sektor yang dioverlap. Dengan mengetahui pengaruh sektorisasi yang tidak sempurna, pada perancangan sistem diharapkan dapat menjaga agar antena per sektor tidak memiliki sudut overlap yang besar serta dapat memperkirakan kerugian pada kapasitas sel yang disebabkan oleh interferensi tersebut.
In this research analyzes the connection Wideband Code Division Multiple Access (W-CDMA) for uplink and downlink with imperfect sectorization. Because all channels are on the same frequency, so when the active user increases, the performance of system will decrease. In other words, it causes the capacity of system will decrease. In CDMA terminology, the other frequency of Mobile Station (MS) will get effect to the active MS. The co-channel interference can be decrease with splitting the cell into several sectors. It called the sectorization. But the sectorization can work well because the antenna radiation can't make the perfect angle and also there is existence of side lobe of radio frequency. The results show, the imperfect sectoration has overlap angle between each sector decrease the capacity system cause more interference to overlapping sector. Now we know the cause of imperfect sectorization effect, so in system model, we have to make each antenna in each sector doesn't have the large overlap angle and we can make the prediction the loss in cell capacity that caused of interference.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T14647
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Idris Satria
Abstrak :
ABSTRAK
Seiring dengan perkembangan informasi pada awal lahun millenium baru, pengguna layanan telekomunikasi data dan multimedia berharap bahwa kedua pelayanan tersebut akan dapat digunakan tents-menerus dimanapun dan kapan pun. Sistem seluler generasi kedua yang tclah ada tidaklah mencukupi, oleh karcna itu guna mewujudkan pelayanan tersebut diperlukan suatu teknologi bernama universal mobile telecommuirication systems (UMTS).

Dengan munculnya sislem baru ini maka harus juga dipersiapkan sarana dan prasarana yang mendukung dan kompatibel dengan sislem tersebut termasuk dart sarana hose iranxceiver station (t3TS). Untuk mendapatkan suatu kinerja yang baik dart suatu BTS maka Iangkah yang pertama sekali harus ditakukan adalah nienentukan lokasi penempatan I3TS tersebut yang paling sesuai dengan kapasitas pelanggan pada suatu daerah tertentu serta menghitung besarnya daerah yang mampu dilayani oleh BTS itu. Dengan demikian perlu dibuat suatu sistem percncanaan dalam bentuk simulasi terlebih daliulu guna mendukung Iangkah tersebut diatas. Sebab dengan menganalisa terlebih dahulu melalui simulasi maka diharapkan dalam praktek pengerjaannya tidak akan incngalami kesulitan yang bcrarli terutama dalam menentukan posisi penempatan BTS.
2000
S39160
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Martantri Permata Sari
Abstrak :
ABSTRAK
Analisa unjuk kerja modulasi lcode trellis S phase-shw' keying (TC-SPSK) telah dilalcukan dengan teknik diversitas wang maxima/ ratio combining (MRC) dan telcnik diversitas Selection combining (SC) tanpa adanya interferensi. Pada skripsi ini akan dianlisa unjuk kerja 4 state TC-SPSK dan 8 state TC-SPSK dengan teknik cliversitas ruang hybrid selection maxima! roiio combining (HSIMRC) pada kanal dengan fading flat Rayleigh. Analisa unjuk kerja 4 store TC-SPSK dan 8 state TC-SPSK dengan teknik diversitas HSil\/[RC akan dilalcukan dengan mengunakan bahasa pemrograman Matlab yang alcan ditunjukkan sebagai gratik hubungan bii error rare (BER) terhadap signal ro noise roiio (SNR), dirnana unjuk kerja teknik diversitas HS/`l\/[RC akan dibandingkan terhadap teknilc diversitas MRC. Dari hasil analisa gratik dapat dilihat bahwa untuk penggunaan jumlah cabang yang sama yaitu L buah cabang, tekrtilc diversitas I-ISIMRC memberikan unjuk kerja yang lebih baik dari pada teknik diversitas MRC. Dengan Cara ini maka penyederhanaan alat dapat dilalcukan dan clengan daya yang sama akan dapat diperoleh unjuk kerja yang lebih baik
2001
S39863
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S39489
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Danny Agus Triawan
Abstrak :
ABSTRAK
Pertumbuhan jumlah pengguna jasa telekomunikasi selular GSM (Global Se/u/ar For Mobile Telecommunication) yang terus meningkat disatu sisi akan sangat menggembirakan. Tetapi apabila pertumbuhan tersebut tidak terantisipasi dengan balk maka akan berdampak buruk pada kapasitas dan kualitas pelayanan dari jaringan GSM.

Salah satu upaya dalam mengantisipasi pertumbuhan pengguna jasa telepon bergerak selular GSM adalah dengan memelihara unjuk kerja jaringan BSS (Base Station Sub-system) agar tetap optima!. Unjuk kerja BSS dapat diketahui melalui pengukuran parameter-parameter unjuk kerja BSS seperti Drop Call Ratio, Handover Failure Ratio, TCH Success Ratio, SDCCH Success Ratio, TCH Blocking Ratio, SDCCH Blocking Ratio, SDCCH Congestion, TCH Congestion, SDCCH Traffic, TCH Traffic dan Total Call melalui OMC (Operation Maintenance Centre).

Pada penulisan tugas akhir ini penulis mencoba melakukan pengukuran unjuk kerja BSS terhadap salah satu jaringan BSS PT Telkomsel selama 24 jam setiap hari dalam jangka waktu 10 hari dan menganalisis parameter-parameter unjuk kerja BSS yang terukur. Penurunan kualitas pelayanan dan kelemahan-kelemahan yang timbul pada jaringan BSS GSM dapat diketahui secara dini melalui hasil analisa pengukuran unjuk kerja BSS sehingga jaringan BSS dapat dioptimasi agar unjuk kerjanya tetap terpelihara baik. Hasil pengukuran unjuk kerja BSS itu selanjutnya digunakan sebagai masukkan bagi operator GSM unjuk mengantisipasi pertumbuhan pelanggan GSM dan menentukan kebijakan-kebijakan dalam operasional, perencanaan, dan peningkatkan kualitas pelayanan, khususnya Iayanan yang diberikan oleh jaringan BSS GSM.
2000
S39841
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
IEEE 802.15.4 is a new standard to addres the need of low rate,loe power and low cost network. This standadr defines MAC and physical layer specifications for low rate wireless personel area networks (LR-WPANs) which stimulates the deployment of wireless sonsor networks (WSN)....
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
WIMAX IEEE 802.16e is one of the candidate technologies to acommodate BWA (Broadband wireless access) services. The IEEE 802.16e mobile wimax, is one of the standard set, that is used in NLOS condition with higher user mobility up to 120 kmph...
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Pangkerego, Meity Junia
Abstrak :
Salah satu permasalahan yang timbul dalam sistem komunikasi bergerak seluler adalah timbulnya lonjakan traiik yang diakibatkan oleh semakin meningkatnya jumlah pengguna jasa seluler_ Hal ini harus cepat ditanggulangi untulc menghindali teljadinya kegagalan pembicaraan karena tidak tersedianya kanal iekuensi dalam proses berhubungan.

Strategi Alokasi Kanal Dinamis (DCA) mempakan altematif pemecahan dalam mengalokasikan kanal frekuensi untuk pembicaraan Dengan mengoptimalkan penggunaan kanal frekuensi bebas di tiap sel, yaitu dengan cara meminjamkan kanal frekuensi bebas tersebut pada sel yang membutuhkannya, maka kegagalan panggilan akan dapat dikurangi.

Skripsi ini akan menganalisa model pengalokasian kanal dinamis yang akan dibandingkan terhadap pengalokasian kanal tetap (FCA) dengan mengamati pengaruh nerubahan intensitas trafik serta jumlah kanal pembicaraan terhadap probabilitas bloking yang terjadi melalui program simulasi yang dibua; dengan bahasa pemrograman Microsoft Visual Basic 3.0.

Hasil akhir yang diperoleh dalam simulasi memperlihatkan bahwa untuk parameter masukan sistem yang bervariasi maka penerapan DCA akan memberikan nilai bloking yang lebih baik dibanding FCA.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S38956
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Carr, Houston H.
Boston : McGraw-Hill, 2003
384.068 CAR m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>