Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 14 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wiwin Purbaningrum
"Tesis ini membahas hubungan antara penggunaan strategi komunikasi dengan tingkat pengalaman menggunakan bahasa Inggris oleh pemelajar ESL. Data penelitian diambil dengan cara merekam tugas wicara di depan umum sebanyak dua kali. Subjek penelitian yang berjumlah dua puluh mahasiswa merupakan mahasiswa program studi bahasa Inggris semester V. Penelitian ini bersifat kualitatif analitik dengan beberapa penghitungan sederhana yang menunjukkan frekuensi penggunaan strategi komunikasi. Teori yang digunakan dalam menganalisis data penelitian adalah taksonomi yang dibuat oleh Dornyei dan peneliti proyek Nijmegen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga jenis strategi komunikasi yang digunakan oleh pemelajar, yaitu strategi pencapaian, strategi pemanfaatan waktu untuk berpikir, dan strategi penghindaran. Selain itu, penelitian ini juga menemukan bahwa terdapat kecenderungan bahwa pemelajar dengan pengalaman menggunakan bahasa Inggris lebih tinggi menggunakan strategi komunikasi lebih sedikit dan sebaliknya. Tujuan penggunaan strategi alih kode oleh pemelajar juga bervariasi. Pemelajar dengan tingkat pengalaman berbahasa Inggris lebih tinggi menggunakan strategi komunikasi ini dengan tujuan tertentu, misalnya untuk memberikan efek humor dan meningkatkan kejelasan pesan yang disampaikan. Penelitian dengan jumlah subjek lebih besar perlu dilakukan agar hasil penelitiannya dapat digeneralisasikan.

This thesis discusses the relationship between the use of communication strategies and students? English language experience as their second language. Research data (both audio and visual) were collected by recording the speeches by students during public speaking classes which were conducted twice. The twenty research subjects were English department students in the fifth semester. This research used qualitative and analytical approach combined with quantitative analysis to count the frequency of communication strategies employed by the students. The latest taxonomy of communication strategies designed by DŐrnyei and Nijmegen projects were used to analyze the data. The result showed that students used three types of communication strategies, namely achievement strategies, stalling or time-gaining strategies, and topic avoidance strategies. The analysis also uncovered that students with higher experience in using English used fewer communication strategies compared to those with lower level of experience. Surprisingly, although there was no difference in the choice of communication strategies, there was a clear difference in the purpose of using code switching strategies by these two types of students. Students with higher English language experience tended to use this strategy for particular purposes, such as to create humoristic effect and to make the message much clearer to the interlocutors. Given the limited number of subjects, this research could be the basis for further studies involving more subjects to ensure the generalizability of the results."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
T29223
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Arvi Istanto
"ABSTRAK
Organisasi harus membangunkepercayaan secara aktif menggandeng publik baik internal maupun eksternal demi suksesnya pencapaian tujuan organisasi. Apabila fungsi komunikasi dengan publik organisasi dapat berjalan dengan baik, maka proses pencapaian tujuan organisasi akan mudah terlaksana. TNI Angkatan Darat sebagai organisasi dalam menjalankan tugasnya juga tidak luput dari pelanggaran yang dilakukan anggotanya, salah satunya peristiwa cebongan dan menjadi berita di media, sehingga opini publik terbentuk dan organisasi harus melakukan berbagai upaya agar citra organisasi tetap terjaga dengan melakukan serangkain komunikasi eksternal.
Berdasarkan kerangka pikir tersebut, penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui strategi komunikasi eksternal yang dilakukan oleh TNI Angkatan Darat dalam menghadapi opini publik dengan studi kasus pemberitaan media tentang peristiwa cebongan; dan hubungan TNI Angkatan Darat dengan masyarakat.
Penelitian ini menggunakan metodologi deskriptif kualitatif dan menghasilkan beberapa temuan. Pertama, strategi komunikasi eksternal yang dilakukan oleh TNI AD bertipologi reactive dengan pendekatan pada rectifying behaviour strategies berupa investigation. Strategi komunikasi tersebut masih memiliki beberapa kekurangan ditinjau dari, tidak adanya evaluasi secara khusus terhadap efektivitas kegiatan komunikasi yang telahmereka lakukan dan kurang fokusnya dalam menangani pencitraan. Kedua, peristiwa cebongan merupakan pelanggaran dan banyak di beritakan media tetapi opini publik tidak sepenuhnya negatif hal ini karena korban yang kebetulan preman dianggap meresahkan di masyarakat. Penelitian ini memberikan saran kepada TNI Angkatan darat untuk mempertahankan dan lebih membangun hubungan yang baik dengan masyarakat, karena sebagai lembaga pemerintahan TNI Angkatan Darat bekerja sepenuhnya untuk masyarakat, sehingga perlu adanya kejujuran kepada masyarakat agar kepercayaan masyarakat lebih baik.

ABSTRAK
Organizations must actively build trust by cooperating with their internal and
external publics for the successful achievement of organizational goals. When
communication functions with the public organization going well, then the process of
achieving organizational goals, it will be easily accomplished. TNI Angkatan Darat
as an Organization, in the duties also violated by its members. One of them was
Cebongan Incident and this case reported by media. So, the public opinion was
formed and organization should perform the way that the image of the organization is
maintained with external communication.
Based on such framework of notion, this research has several objectives, i.e.
to understand the external communication strategy undertaken by TNI Angkatan
Darat to face public opinion related on media coverage of cebongan incident, and
know the relationship of TNI Angkatan Darat and the external public.
This research uses a qualitative descriptive method and yields on several important
findings. First, the external communication strategy undertaken by TNI Angkatan
Darat has a reactive typology by rectifying behavior strategies via investigation. The
communication strategy is not yet able to meet the criteria of a good communication
strategy, which is reviewed from: first, there is no evaluation specifically about this
communication strategy and lack of focus in dealing with imaging. Second, cebongan
incident is violation and reported by the media, but public opinion is not entirely
negative, because the victims were considered the troublemakers. This research
suggests TNI Angkatan Darat to maintain and build good relationship with public,
because as a government institution, TNI Angkatan Darat work completely to the
publc, so need honesty to the public in order to better public confidence."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 2014
T41642
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tobing, Uria Regina I L
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi komunikasi yang digunakan oleh produk-produk kontroversial agar dapat memasarkan produknya secara positif di masyarakat, karena dalam pemasaran dan distribusinya, produkproduk kontroversial tersebut dibatasi oleh regulasi-regulasi dari pemerintah serta batasan-batasan dari masyarakat karena Indonesia. Dari hasil wawancara dan observasi, dapat dilihat bahwa regulasi-regulasi yang membatasi produk-produk kontroversial ini juga turut membatasi sarana-sarana strategi komunikasi produkproduk tersebut. Strategi iklan dan pemasaran langsung kepada konsumen tidak dapat digunakan. Sehingga, sarana-sarana yang paling difokuskan oleh produsen dalam memasarkan produknya adalah Interactive atau Internet Marketing, Sales Promotion, dan Publicity atau Public Relations. Disamping itu, karena keterbatasan ruang geraknya, tampak tidak ada diferensiasi strategi komunikasi yang dilakukan oleh PT. X dengan yang dilakukan oleh produsen-produsen bir lainnya.

ABSTRAK
This study aims to determine the communication strategies used for products with negative views in the society to promote their products positively.
Based on interviews and observations result, it can be seen that the regulations limiting these products has also limited their communication strategy tools. It is not possible to use direct marketing and advertising srategies. The manufacturer focused in promoting their products through Internet or Interactive Marketing, Sales Promotion, and Publicity or Public Relations. Furthermore, because of the limitations of space, it appears that there is no differentiation between the communication strategies that is used by PT. X with other beer manufactures"
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T42501
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ferinnadya Annisa Putri
"ABSTRACT
Penelitian ini bertujuan untuk menjabaran strategi komunikasi komunitas dalam meningkatkan partisipasi masyarakat membangun pariwisata lokal yang berfokus pada Kelompok Sadar Wisata Nglanggeran, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya pelibatan masyarakat dalam menciptakan iklim pariwisata yang berkelanjutan di Indonesia. Namun, kondisi di lapangan memperlihatkan bahwa partisipasi masyarakat di beberapa wilayah di Indonesia masih rendah dalam kegiatan pariwisata, lebih khususnya dalam kelompok penggerak pariwisata. Pertanyaan dalam penelitian ini adalah bagaimana proses perumusan dan implementasi strategi komunikasi kelompok dalam meningkatkan partisipasi masyarakat membangun pariwisata lokal dan bagaimana strategi komunikasi tersebut berkontribusi dalam meningkatkan partisipasi masyarakat dalam membangun pariwisata lokal. Penelitian ini menerapkan konsep strategi komunikasi, konsep komunikasi dalam pengangunan berkelanjutan, model komunikasi untuk perubahan sosial, dan konsep pariwisata berbasis masyarakat Community Based Tourism . Paradigma pada penelitian ini adalah post-positivistik dan menggunakan pendekatan kualitatif, serta strategi penelitian studi kasus. Penelitian ini menjelaskan bahwa dalam meningkatkan partisipasi masyarakat, komunitas telah menjalankan elemen-elemen dalam perumusan strategi komunikasi. Namun komunitas tersebut belum menyadari bahwa proses yang mereka jalankan merupakan bagian dari konsep strategi komunikasi. Sehingga program yang mereka jalankan sebagai strategi komunikasi belum teratur dan terukur dengan tepat.

ABSTRACT
This study is aimed for describing the communication strategy on Group in improving community participation on developing local tourism which focused on Kelompok Sadar Wisata Nglanggeran, Patuk District, Gunung Kidul Regency, Special Region of Yogyakarta This study is motivated by the importance of community involvement in creating sustainable tourism atmosphere in Indonesia. Since, the real condition on the field shows that the involvement of community in tourism activities at some region in Indonesia are still very inferior, especially in tourism driving group. The question of this study are how communication strategy formulation process performed by the group in improving community participation on developing local tourism and how the communication strategy contribute in improving community participation in developing local tourism. This study applied communication strategy concept, communication in sustainable development concept, communication model for social change and community based tourism. This study used post postivist paradigm and qualitative approached, also used case study strategy. This study illustrate that in improving community participation, the group performed some elements in communication strategy formulation. However, the group is still unaware that the process they performed is a part of the communication strategy concept. Therefore the program they performed as communication strategy is still not well ordered and measured."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Natasya Hanska Susanti
"Karya Akhir ini mengeksplorasi strategi komunikasi yang efektif untuk mempengaruhi pertimbangan konsumen terhadap New Honda Brio 2023 di segmen Low-Cost Green Car yang kompetitif di Indonesia. Studi ini menilai posisi pasar dan kesadaran konsumen Honda, mengevaluasi upaya pemasaran yang ada dan mengeksplorasi pengaruh strategi pesaing terhadap perilaku konsumen. Studi ini bertujuan untuk memberikan rekomendasi pemasaran yang inovatif kepada Honda untuk meningkatkan posisi merek dan penjualan, dengan fokus pada peningkatan pertimbangan konsumen dan niat pembelian di pasar otomotif yang dinamis.

This Final Project explores effective communication strategies to influence consumer consideration of the New Honda Brio 2023 in Indonesia's competitive Low-Cost Green Car segment. It assesses Honda's market position and consumer awareness, evaluating existing marketing efforts and exploring the influence of competitor strategies on consumer behavior. The study aims to provide Honda with innovative marketing recommendations to improve brand positioning and sales, focusing on enhancing consumer consideration and purchase intentions in the dynamic automotive market."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Clarissa Avelia Widarma
"Peningkatan persaingan dalam industri kosmetik di Indonesia membuat brand perlu memiliki daya tarik tersendiri dibanding kompetitor lainnya. Beberapa merek terdorong untuk mengangkat konsep ramah lingkungan sebagai nilai yang diusung dalam produknya atau dapat disebut sebagai green product, salah satunya adalah innisfree. Menjuluki brand-nya sebagai eco conscious beauty brand, innisfree berfokus menyediakan kecantikan alami dari hidup berdampingan dengan alam sambil mempertahankan keasriannya yang terdapat pada green product-nya. Namun, kelebihan green product masih belum dikenal secara luas karena kurang dikomunikasikan secara efektif. Maka dari itu, diperlukan strategi komunikasi yang baik dalam pesan yang dikomunikasikan brand untuk meningkatkan minat beli konsumen terhadap green product. Makalah ini disusun untuk mengidentifikasi strategi komunikasi dalam menyampaikan pesan yang efektif untuk meningkatkan minat beli terhadap green product serta mengetahui penerapannya pada merek innisfree. Teori dan konsep yang digunakan dalam makalah ini meliputi green product, consumer behavior, communication strategies, brand messages, dan purchase intention yang didukung oleh penggunaan metode pengumpulan data berupa data sekunder serta analisis masalah menggunakan metode analisis konten. Hasil analisis menemukan bahwa terdapat beberapa pesan yang harus dikomunikasikan brand sebagai strategi untuk meningkatkan minat beli terhadap green product dan innisfree telah menerapkan sebagian besar strategi pesan tersebut.

Increased competition in the cosmetic industry in Indonesia makes brands need to have their own charm compared to other competitors. Some brands are encouraged to promote the concept of being environmentally friendly as a value that is carried in their products or what can be called green products, one of which is innisfree. Calling its brand an eco conscious beauty brand, innisfree focuses on providing natural beauty from living side by side with nature while maintaining the beauty found in its green products. However, the advantages of green products are still not widely known because they are not communicated ef ectively. Therefore, a good communication strategy is needed in the messages communicated by the brand to increase consumer buying interest in green products. This paper is structured to identify a communication strategy in conveying an ef ective message to increase buying interest in green products and to find out its application to the innisfree brand. The theories and concepts used in this paper include green products, consumer behavior, communication strategies, brand messages, and purchase intention which are supported by the use of data collection methods in the form of secondary data and problem analysis using content analysis methods. The results of the analysis found that there are several messages that must be communicated by the brand as a strategy to increase buying interest in green products and innisfree has implemented most of these message strategies."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Hadesy Praneta
"Penelitian yang dilakukan oleh World Health Organization (WHO) di Indonesia pada tahun 2009 menyatakan bahwa 30 sampai 65 persen anak-anak Indonesia berusia antara 6 sampai 12 tahun kekurangan asupan gizi seimbang yang data mempengaruhi perkembangan tubuh dan mental anak tersebut. Padahal anak usia sekolah, yaitu antara 6 sampai 12 tahun, anak membutuhkan asupan gizi lebih banyak dibandingkan dengan usia pertumbuhan lainnya karena pada usia tersebut, anak-anak mengalami pertumbuhan fisik dan mental yang lebih pesat dibandingkan dengan kelompok usia lain seperti usia balita (0-5 tahun). Anak usia sekolah juga mengalami perkembangan emosi yang lebih kompleks karena interaksinya dengan lingkungan sosialnya. Di samping itu, perhatian masyarakat terhadap masalah gizi dan kesehatan pun cenderung masih sangat minim. Kebanyakan dari mereka masih mengabaikan peranan susu sebagai penyempurna asupan gizi.
Melihat situasi ini, kami, selaku divisi strategi media komunikasi untuk Frisian Flag atau lebih dikenal dengan sebutan Susu Bendera oleh masyarakat Indonesia, ingin memberikan perhatian lebih terhadap perbaikan gizi anak-anak Indonesia. Frisian Flag sendiri merupakan sebuah perusahaan multinasional yang bergerak di bidang produksi dan distribusi produk-produk bergizi berbasis susu. Untuk permulaan, kami akan fokus untuk membantu perbaikan gizi di beberapa daerah kabupaten di Pulau Jawa dengan mengusung sebuah program CSR (Corporate Social Responsibility )melalui program yang disebut dengan I Am The Super Kid. Adapun tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia mengenai pentingnya gizi bagi pertumbuhan anak. Program ini dikemas dalam berbagai macam kegiatan sosialisasi bagi orang tua dan anaknya tentang pentingnya gizi seimbang bagi anak usia sekolah dan mendorong anak-anak untuk mau minum susu secara rutin. Aktivasi utama dari program I Am The Super Kid sendiri adalah Gerakan Minum Susu yang akan dicanangkan sebagai gerakan peduli gizi dan kesehatan terbesar di Indonesia.

Research conducted by the World Health Organization (WHO) in Indonesia said that in 2009, 30 to 65 percent of Indonesian children aged between 6 to12 years old lack of balanced nutrition intake, which has an impacted to the development of the child's body and mental. While, a child between the age of 6 to 12 years old need more nutrition, because at this age the child experienced rapid physical and mental growth compared to other age groups, such as toddlers (0-5 years). School-aged children also developed more complex emotions due to its interaction with the social environment. In addition, public awareness to nutrition and health issues also very low. Most of them are still ignoring the role of milk as a dietary complement.
Based on the case stated above, the Division of Communication Media Strategy of Frisian Flag or better known as Susu Bendera by Indonesian people, want to pay more attention to improved nutrition intake for Indonesian children. Frisian Flag itself is a multinational company engaged in the production and distribution of nutritious dairy based products. As a starter, we will focus on assisting nutritional improvements in some areas in Java as part of CSR (Corporate Social Responsibility) program calledn I Am The Super Kid. This program aims to raise public awareness about the importance of nutrition for Indonesian children's growth. The program is packed with various kinds of activities to socialized the importance of nutritional balanced for a school-age child; also to get the kids to want to drink milk regularly. The main activation of I Am The Super Kid are Gerakan Minum Susu (Lets Drink Milk) to be proclaimed as a nutrition and health care movement in Indonesia."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Alif Zulfahmi
"Studi kasus yang dipilih dalam penelitian ini adalah sebuah institusi budaya yang mengalami perubahan bentuk yakni Institut Francais dIndonesie (IFI). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi stakeholder terhadap IFI, bagaimana pelaksanaan strategi kehumasannya, dan bagaimana perencanaan komunikasi strategis yang seharusnya dilakukan oleh IFI. Untuk mengetahui tiga hal tersebut, tim peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Secara garis besar, tim peneliti bekerja dalam tiga tahap: Gali, Olah, dan Saji. Di tahap terakhir, Saji, peneliti memaparkan hasil riset dalam bentuk laporan tertulis dan presentasi.
Riset ini menemukan bahwa stakeholder IFI perlu melakukan peningkatan, baik dari segi komunikasi (penyampaian informasi), pelayanan, konten dan pengaturan teknis acara yang diselenggarakan, maupun sistem pengelolaan berbagai fasilitas di kantor IFI Jakarta. Kebanyakan stakeholder yang berpartisipasi untuk memberikan informasi menganggap IFI selama ini terlampau eksklusif; terkesan sulit untuk didekati, sehingga kurang efektif untuk menjadi institusi kebudayaan yang memiliki misi penyebaran budaya. Dari hasil wawancara mendalam, ditemukan bahwa humas IFI memiliki lingkup kerja yang berbeda dengan humas pada umumnya. Berangkat dari temuan-temuan di atas, tim peneliti menggagas suatu program perencanaan komunikasi strategis.

The case study chosen in this research was a cultural institution that recently had undergone a structural reformation, Institut Francais dIndonésie (IFI). This research aims to explore and discover the stakeholders perceptions on IFI, how they execute their strategies in term of Public Relations, and how they should perform their strategic communication planning. In order to identify those three issues, the qualitative approach was utilized. Generally, the researchers worked on three stages: Excavation, Process, and Presentation.
The findings of this research showed that IFI needed to make improvements on how they conduct their communication (information distribution), service, substantial and technical arrangement in the events they hold, as well as the managerial system of some facilities in their Jakarta office. Most stakeholders that took part in providing feedbacks thought that IFI had usually been too exclusive, somewhat giving an inapproachable vibe all along, hence the ineffectiveness in performing their duty to be the cultural institution that have cultural diffusion as their mission. The in-depth interview also earned fact about how the Public Relations functions in IFI has quite atypical field of work, compared to the common Public Relations. Those findings correspondingly helped the researchers to formulate a strategic communication planning program.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rafly Hardijanto
"Tugas Karya Akhir ini disusun untuk membahas mengenai kegiatan pemasaran coffee shop yang terletak di daerah pejaten yang bernama Si Cangkir. Tugas Karya Akhir ini berisikan berbagai perencanaan program program dan perencanaan implementasi dari segi integrated marketing communication. Perencanaan program integrated marketing communication ini diharapkan dapat manjadi pemecah masalah yang selama ini dimiliki oleh Si Cangkir dalam kegiatan pemasaran. Penulis menyusu rancangan program integrated marketing communication berdasarkan dari analisis dan data dari kondisi kegiatan pemasaran Si Cangkir. Tugas Karya Akhir ini, memuat strategi komunikasi yang mana penulis menggunakan gabungan antara integrated marketing communication dan proses pembelian dengan model AISAS. Berdasarkan strategi komunikasi yang penulis pilih, penulis akan menggunakan delapan program yaitu Online Submission, Public Relation Package, Sales Promotion, Meet The Creator, Bring Your Old Bottle, Email Marketing, Instagram Ads, dan Si Cangkir Short Movie. Program-program tersebut diharapkan dapat menigkatkan awareness dari Si Cangkir dan memiliki dampak terhadap peningkatan penjualan.

This Final Project is to explain the marketing activities of a coffee shop located in the Pejaten area called Si Cangkir. This Final Project offers various planning program and This final project proposes marketing activities strategies that can be employed by Si Cangkir, a coffee shop in Pejaten, South Jakarta from the aspect of integrated marketing communication. The proposed integrated marketing communication program is expected to be a problem solver for Si Cangkir in marketing activities. Author draws up the design of the integrated marketing communication program based on the analysis and data from the condition of Si Cangkir's marketing activities. This Final Project contains a communication strategy in which the author uses a combination of integrated marketing communication and the buying process with the AISAS model. Based on the communication strategy that the author chose, author will use eight programs which is Online Submission, Public Relations Package, Sales Promotion, Meet The Creator, Bring Your Old Bottle, Email Marketing, Instagram Ads, and Si Cangkir Short Movie. These programs are expected to increase awareness of Si Cangkir and have an impact on increasing sales."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Diandra Ayu Tri Apsari
"Petak 25 adalah sebuah coffee artspace didirikan oleh Praditya Dwi Wicaksono di daerah Kucica, Bintaro yang terdiri dari dua fasilitas, yaitu petak space dan petak cafe. Petak space adalah kedai kopi yang menyediakan beragam pilihan makanan dan minuman. Selain itu, terdapat meeting room dan in-house store di dalam petak cafe untuk dinikmati oleh para konsumen. Petak space merupakan galeri yang menampilkan karya-karya seni.
Analisis Situasi
1. Pegiat seni membutuhkan ruang atau wadah untuk melakukan proses kreatif mereka, mulai dari mencari konsep sampai mengekspresikan karya seni.
2. Kenyamanan Petak 25 yang dirasakan konsumen layaknya rumah kedua.
3. Dari hasil wawancara ditemukan bahwa Petak 25 adalah tempat yang multifungsi dan berpotensi sebagai wadah kreativitas namun masih kurang ditonjolkan kepada konsumen
Tujuan
Mengajak para peminat seni untuk menjadikan Petak 25 sebagai wadah kreativitas mereka dalam mengekspresikan ketertarikan terhadap seni.
Strategi
Menggunakan experience marketing untuk memberikan pengalaman wadah kreativitas pada konsumen sasaran yang dibagi menjadi 3 tahap, yaitu pre experience, consumer experience, dan post experience.
Khalayak Sasaran
Khalayak yang dituju oleh Petak 25 untuk strategi komunikasi ini adalah khalayak yang merupakan peminat seni dan khalayak yang memiliki kriteria sebagai berikut;
1. Demografis
Peminat seni sedang menempuh atau lulusan baru pendidikan S1/sederajat dan angkatan kerja serta berusia 18 - 50 tahun.
2. Geografis
Menetap di daerah Tangerang Selatan dan Jakarta.
3. Psikografis dan perilaku
Memiliki ketertarikan pada seni, baik sebagai pegiat, penikmat, atau pembeli, namun merasa ketertarikan tersebut belum tersalurkan dengan baik. Kemudian, memiliki keinginan untuk mempelajari seni lebih dalam dan mengekspresikan ketertarikan mereka terhadap seni. Dengan keinginan tersebut, mereka berharap mendapatkan wadah untuk bertemu dengan orang- orang yang memiliki ketertarikan yang sama dan melakukan proses kreatif, seperti berdiskusi seni, membuat karya seni, mengadakan pameran seni, menikmati pameran seni, dan membeli karya seni.
Pesan kunci
“A cozy place to express art enthusiasm”
Jadwal
Januari - Maret 2022
Anggaran
Rp. 11.316.200
Evaluasi
Objective:
1. Mengedukasi konsumen sasaran mengenai fasilitas Petak 25 sebagai wadah kreativitas.
2. pengalaman pada konsumen untuk menunjukkan kemampuan fasilita Petak 25 sebagai wadah kreativitas.
3. Mendorong interpretasi konsumen sasaran terhadap pengalaman di tahap customer experience dan mengajak mereka untuk datang kembali ke Petak 25 untuk melaksanakan proses kreatif
Key Opinion:
1. Respon positif konsumen di kolom komentar setiap konten.
2.Terjadi interaksi antara konsumen dan Petak 25 pada kolom komentar.
3. Partisipasi konsumen pada konten #25play dalam memberikan pengetahuannya mengenai fasilitas Petak 25.
4. Terdapat pengunjung yang dapat ke pameran seni “The Melting Pot of Art”. Pengunjung melakukan scan pada QR Code yang disediakan pada pintu petak space.
5. Pengujung melakukan pembelian karya seni pada counter petak space.
6. Terdapat pengunjung yang mendaftarkan diri pada formulir registrasi artist talk.
7. Seniman dan pengunjung aktif melakukan diskusi di artist talk.
8. Terdapat pengunjung yang memesan menu kolaborasi “psychedelic dream”.
9. terdapat pengunjung yang membeli merchandise kolaborasi
10. Terdapat unggahan konsumen pada media sosial mengenai rangkaian acara “The Melting Pot of Art”.
11. Komentar positif konsumen mengenai rangkaian acara “The Melting Pot of Art”.
12. Terdapat komentar konsumen yang menunjukkan persepsinya terhadap Petak 25 sebagai wadah kreativitas.
13. Terdapat konsumen yang bersedia ditampilkan di #25Testimony
Result:
1. Mengunggah setiap konten seminggu sekali mulai dari 1 Januari 2023.
2. Melakukan Pengamatan interaksi antar Petak 25 dan konsumen.
3. Melakukan submission untuk memilih karya seni yang dipajang.
4. Memastikan kesiapan pameran seni dari segi teknis, publikasi, dan perlengkapan.
5. Menyediakan booklet digital dan deskripsi karya seni.
6. Melakukan acara opening agar diliput oleh media.
7. Menyediakan counter untuk transaksi karya seni.
8. Memastikan kesiapan Artist Talk dari segi teknis, publikasi, dan perlengkapan.
9. Memastikan seniman yang bersedia untuk melakukan artist talk.
10. Memastikan jumlah pengunjung Artist Talk melalui google form pendaftaran.
11. Merancang desain merchandise bersama komunitas seni.
12. Memproduksi merchandise
13. Mengunggah konten kilas balik acara di Instagram reels pada 8 Maret 2023.
14. Mewawancarai konsumen dan memproduksinya menjadi konten #25Testimony .
15. Mengunggah konten #25testimony setiap seminggu sekali mulai dari 4 Maret 2023

Petak 25 is a coffee artspace founded by Praditya Dwi Wicaksono in the Kucica area, Bintaro which consists of two facilities, namely a petak space and a petak cafe. Petak space is a coffee shop that provides a wide selection of food and drinks. In addition, there are meeting rooms and in- house stores in petak cafe for consumers to enjoy. Petak space is a gallery that displays artworks.
Situation Analysis
1. Artists need space or a place to carry out their creative process, from finding concepts to expressing their artworks.
2. The convenience aspect of Petak 25 feels like a second home.
3. From the results from interviews it was found that Petak 25 is a place that is multifunctional and has the potential to be a creative space but is still not highlighted to consumers.
Goal
Inviting art enthusiasts to make Petak 25 as a creative space in expressing their interest in art
Strategy
Using experience marketing to provide a creative experience for target consumers which is divided into 3 stages, namely pre experience, consumer experience, and post experience.
Target Consumer
The intended consumer for Petak 25 for this communication strategy is a consumer who are art enthusiasts and a consumer who has the following criteria;
1. Demographic
Art enthusiasts currently pursuing or have recently graduated from bachelor's degree/equivalent education and are in the workforce and are aged 18-50 years.
2. Geographical
Settled in the area of South Tangerang and Jakarta.
3. Psychographics and behavior
Have an interest in art, whether as an artist, connoisseur, or buyer, but feel that this interest has not been channeled properly. Then, they have the desire to study art more deeply and express their interest in art. With this desire, they hope to get a place to meet people who have the same interests and carry out creative processes, such as discussing art, making art, holding art exhibitions, enjoying art exhibitions, and buying art.
Key Message
“A cozy place to express art enthusiasm”
Schedule
January - March 2022
Budget
Rp. 11.316.200
Evaluation
Objective:
1. Educating target consumers about Petak 25 facility as a creative space
2. Give experience to consumers that shows the ability of Petak 25
facilities as a creative space
3. Encouraging the target consumer's interpretation of the experience they feel at the customer experience stage and inviting them to come back to Petak 25 to carry out their creative
process
Key Opinion:
1. Positive response from consumers in the comments column for each content.
2. There was an interaction between consumers and Petak 25 in the comments column.
3. Consumer participation in content #25play in sharing their knowledge about Petak 25 facilities.
4. There are visitors who can go to the art exhibition “The Melting Pot of Art”.
5. Visitors scan the QR Code provided at the door of the space plot.
6. Visitors purchase works of art at the counter plot space.
7. There are visitors who register on the artist talk registration form.
8. Artists and visitors actively hold discussions in artist talks.
9. There were visitors who ordered the “psychedelic dream” collaboration menu.
8. There are visitors who buy collaboration merchandise.
9.There are consumer uploads on social media regarding the “The Melting Pot of Art” series of events.
10. Positive comments from consumers about the series of events "The Melting Pot of Art".
11. There are consumer comments indicating their perception of Petak 25 as a place for creativity.
12. There are consumers who are willing to be featured in #25Testimony
Results:
1. Doing submissions to select works of art on display.
2. Ensuring the readiness of art exhibitions from a technical perspective, publications and equipment.
3. Provide digital booklets and artwork descriptions.
4. Conduct opening events to be covered by the media.
5. Provide a counter for artwork transactions.
6. Ensuring the readiness of Artist Talk in terms of technical, publication and equipment.
7. Designing merchandise designs with the art community.
8. Producing merchandise
9. Uploaded event flashback content on Instagram reels on March 8, 2023.
10. Interview consumers and produce content #25Testimony .
11. Uploading content #25testimony once a week starting from March 4, 2023
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>