Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 16 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dita Siti Nurhayati Anastasia Diliani
Abstrak :
Penelitian ini dilakukan dengan metode pengamatan (observasi), dengan tipe penelitian kualitatif deskriptif. Kompetensi komunikasi guru taman kanak-kanak dalam memotivasi pengungkapan diri murid merupakan objek atau kasus yang diteliti dalam tulisan ini. Analisis data dilakukan pada makna yang terdapat dalam gaya bahasa dan gaya mengajar guru terhadap murid. Hasil penelitian menunjukkan, proses atau strategi komunikasi yang dilakukan para guru berbeda-beda, dan pada akhirnya menunjukkan adanya perbedaan prilaku pada murid terhadap guru. Hal ini disebabkan oleh kompetensi guru yang berlainan dalam hal penggunaan strategi komunikasi serta latar belakang sekolah serta murid yang ada. Dua ke empat guru yang diteliti, dapat disimpulkan sebagai berikut : Pada tingkat gaya bahasa (komumkasi verbal), guru pada umumnya menggunakan bahasa yang menampilkan adanya percakapan baik itu tujuannya untuk membuka pelajaran maupun dalam situasi babas. Gaya bahasa yang dipilih merupakan pilihan kata yang terasa akrab terdengar oleh anak-anak sehingga dengan gaya bahasa seperti ini guru dapat membuat murid memahami maksud dan tujuan yang disampaikan guru ketika memberi tugas. Guru lebih dominan menggunakan kalimat pertanyaan dan pemyataan. Pada tingkat gaya mengajar (komunikasi non verbal), guru menggunakan gestures, bahasa tubuh, ekspresi wajah, gerak mats, sentuhan dan paralangua vokalisasi. Dengan penggunaan komunikasi non verbal yang berbeda, menjadikan prilaku pada masing-masing murid yang diajar berbeda. Dan hasil penelitian ini direkomendasikan untuk mengadakan penelitian lanjutan tentang kompetensi komunikasi pengajar ditingkat/jenjang pendidikan yang lebih tinggi seperti Sekolah Dasar, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama, Sekolah Lanjutan Tingkat Akhir atau tingkat Universitas, dilihat dari hasil prestasi belajar yang diperoleh para siswa.
Kindergarten teacher's communication competency - Teacher's communication strategy for motivating students self disclosure. Using qualitative descriptive case study method does this research. The object of this research is Kindergarten Teacher's Communication Competency for motivating students self disclosure. The teacher's language (vocabulary and structure) and teaching (non verbal communication) style for the student was the subject of analysis. The result of this research shows that in the process of communication strategy, each teachers using different styles, and showing a different student's behavior to their teacher. It was influenced by its school condition and differences of teacher's competency to apply the communication strategy. From all the language format and teaching style of four teachers, it can be concluded as follow: On the level language style, the teachers using a conversation language (informal) with question and statement sentences dominated. Words and sentences that teachers used familiar with the student so the children can perceive the meaning and the aim of what teachers said, well. On the level teaching style, teacher's gestures, facial expression, eye behavior, touch and paralanguage was a non-verbal communication that children used. With different capability on each teacher of non-verbal communication, it makes the behavior of the student also different. The result of this research, it is recommended to do the continuation of the research about teacher communication competency, by using different category or level of education, such as elementary school, Junior High School, Senior High School or University, based on student grade.
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T1431
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purwandoko
Abstrak :
Penelitian ini mengenai efektifitas pembelajaran IPA, yang lebih umum mencakup bidang iptek - ilmu pengetahuan dan teknologi. Kajian ini menekankan pada sistem cara pembelajaran IPA yang diterapkan di sekolah yang umumnya lebih banyak menerapkan sistem penyampaian dengan cara verbal. Cara ini diyakini tidak cukup efektif, sehingga dalam upaya pemahaman materi pembelajaran IPA perlu ditempuh upaya lain dengan menggunakan media alat peraga interaktif. Ada anggapan sebagian masyarakat bahwa mempelajari IPA itu sulit, sehingga ada kecenderungan untuk menghindari pelajaran IPA di masa sekolah. Hal ini berdampak pada peminat jurusan IPA yang jika dibandingkan jurusan lainnya semakin berkurang.

Penelitian ini dilakukan di Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Taman Mini Indonesia indah, Jakarta. Populasi dalam penelitian ini adalah murid sekolah SLTP yang berkunjung ke PPIPTEK pada tahun 2002. SLTP tersebut dibatasi hanya yang berlokasi di Jakarta dan sekitarnya, seperti Bogor, Tangerang, dan Bekasi (Jabotabek).

Dalam upaya menggambarkan komunikasi pembelajaran IPA di PPIPTEK ini, digunakan pendekatan Model S-M-C-R dari David Berlo dengan menggunakan model transmisi yang langsung ke pokok permasalahannya yang dalam hal ini ia menekankan pada komunikasi dyadic, bahwa penekanan pada peranan dari hubungan antara source dan receiver merupakan variabel penting dalam proses komunikasi. Ditambahkan juga oleh Robert Gagne bahwa Kapabilitas (Hasil Belajar) diperoleh melalui Stimulasi yang berasal dari lingkungan, dan Proses Kognitif yang dilakukan oleh di belajar. Gagne mendefinisikan belajar yaitu seperangkat proses kognitif yang mengubah sifat stimulasi dari lingkungan menjadi beberapa tahapan pengolahan informasi yang diperlukan untuk memperoleh Kapabilitas (dari Hasil Belajar) yang baru.

Studi ini hendak mengetahui efektifitas penyampaian pesan melalui media alat peraga iptek interaktif yang mungkin mampu mendorong tumbuhnya motivasi mempelajari iptek di kalangan pelajar. Pendekatan yang ingin dilakukan melalui Metode Survei. Penelitian ini dilakukan dengan metode kepada responden yang sama sebelum berkunjung ke PPIPTEK atau pada Pengujian Pertama diberi Kuesioner 1, dan setetah berkunjung atau pada Pengujian Kedua diberi Kuesioner 2.

Proses analisis data yang diperoleh di lapangan akan dilakukan uji beda. Untuk statistik non parametik ini digunakan metode tabulasi silang (Crosstab) dan korelasi, dengan alat uji Chi-Squaredlan Pearson's r Correlation.

Untuk mengukur efektifitas, pada penetitian ini diasumsikan dengan cara melihat ada atau tidaknya perubahan sikap sebelum berkunjung dan sesudah berkunjung ke PPIPTEK yang mengarah kepada pemilihan sikap menyenangi IPA. Sedangkan untuk mengukur adanya motivasi, diasumsikan dengan adanya perubahan sikap sebelum berkunjung dan sesudah berkunjung ke PPIPTEK melalui pernyataan pada pemilihan sikap menyenangi IPA.

Berdasarkan hasil analisis dapat diperoleh kesimpulan, bahwa saat ini alat peraga interaktif PPIPTEK belum mampu menggugah minat pelajar terhadap IPA. Kunjungan ke PPIPTEK juga belum cukup untuk mendorong/ memotivasi pelajar atau orang untuk menyenangi IPA/iptek. Selain itu juga masih ada faktor lain yang turut mempengaruhi motivasi pelajar/orang menyenangi IPA/iptek. Dari aspek metodologis mungkin hal ini terjadi akibat dari selang waktu penyebaran Kuesioner 1 ke Kuesioner 2 belum dilakukan dengan perhitungan yang lebih cermat. Tindakan ini terjadi mengingat waktu yang tersedia relatif singkat.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T5456
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutauruk, Rosinta Paulina
Abstrak :
Program Manajemen Berbasis Sekolah merupakan suatu inovasi bagi dunia pendidikan Indonesia. Sosialisasi program MBS telah dicoba dilaksanakan di sekolah-sekolah rintisan di 7 kabupaten di Indonesia oleh Departemen Pendidikan, bekerjasama dengan UNESCO dan UNICEF, program ini dicoba dilaksanakan di sekolah-sekolah rintisan di 7 (tujuh) kabupaten di Indonesia. Berbagai tangggapan baik yang mendukung maupun antipati terhadap program tersebut bermunculan. Permasalahan penelitian ini adalah bagaimana sosialisasi program MBS tersebut dilaksanakan, serta bagaimana tanggapan adopter terhadap pelatihan dan penerapan MBS di kedua sekolah serta karakteristik apa yang dapat menghambat dan mendukung proses adopsi dan penerapannya. Penelitian ini bertujuan mendapatkan gambaran sosialisasi program MBS, dan tingkat pemahaman dan partisipasi adopter terhadap sosialisasi program MBS serta mendapatkan karakteristik yang mendukung dan menghambat proses adopsi dan penerapan program MBS. Dari penelitian ini, didapat temuan-temuan bahwa Karakteristik Complexity merupakan faktor yang berpengaruh besar dalam proses adopsi, dan penerapannya. Karena materi tidak dikemas sedemikian rupa sesuai dengan kesiapan dan tingkat pengetahuan peserta pelatihan maka adopsi dan penerapan program mengalami banyak hambatan. Pelatihan estafet yang tidak dipersiapkan dengan baik atas materi maupun daya sumber manusianya akan berpengaruh besar terhadap pelatihan di tingkat selanjutnya.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14279
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Egan, Kieran
Belmont, California: Fearon, 1976
301.16 EGA s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Wibowo Mukti
Abstrak :
Penelitian ini menggunakan teori difusi inovasi, dan strategi penelitiannya adalah "studi kasus", penelitian dilakukan pada sekolah yang memanfaakan Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagai layanan pembelajaran pada daerah terpencil. Dengan cara melakukan analisis proses difusi melalui elemenelemennya, yaitu Inovasi, Saluran Komunikasi, Waktu, dan Sistem Sosial pada Sekolah Dasar Negeri 3 Cibeber, Kabupaten Lebak Banten. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dan didalam penelitian digambarkan bagaimana sebuah organisasi sekolah membuat keputusan untuk mengadopsi sebuah inovasi melalui proses klowledge, persuasion, decision, implementation, dan confirmation. Sehingga inovasi dianggap sebagai solusi yang lebih baik dan lebih efektif. Tujuan penelitian ini diharapkan dapat menganalisis apa yang menjadi pendukung dan hambatan pada proses difusi inovasi serta faktor-faktor yang mempengaruhi adopsi inovasi aktor pendidik di dalam sekolah model pusat sumber belajar. ...... This study uses the Theory of diffusion of innovation and uses "case studies" as the research strategy. The research was conducted at school that utilize Information and Communication Technology as an education service in remote areas. It's analyze the process of diffusion through its elements, namely Innovation, Communication Channel, Time, and Social Systems at State Primary School 3 Cibeber, Lebak Banten. This study used a qualitative approach. This study described how a school organization made its decision to adopt an innovation through knowledge process, persuasion, decision, implementation and confirmation. Therefore innovation is considered as a better and more effective solution. This research aimed analyze the supporters and obstacles in the process of innovation diffusion and also the factors that influence educator actors innovation adoption in school model learning center.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
T46801
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pallawa, Thamrin A.
Jakarta: Kantor Menteri Negara Kependudukan RI, 1998
304.66 PAL k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Mata kuliah teknik komunikasi arsitektur biasanya ada pada semester awal tahun pertama dalam rangkaian pendidikan arsitektur. Diletakkan diawal karena mata kuliah ini adalah dasar dan perangkat bagi rangkaian mata kuliah perancangan selanjutnya. Pertanyaannya, sejauh mana mata kuliah yang diselenggarakan dalam sekitar hanya 13 minggu (pertemuan 1-3 kali se-minggu) ini dapat memberikan dasar dan perangkat yang kuat bagi para mahasiswa? Umumnya pendidikan arsitektur mempunyai 6-7 studio perancangan dimana seluruh aspek yang berkaitan pada komunikasi arsitektur dibebankan pada satu mata kuliah ini. Secara materi mata kuliah komunikasi arsitektur dapat dikelompokan menjadi dua; komunikasi arsitektur sebagai visualisasi dari ide arsitektur dan visualisasi keterbangunan dari suatu ide arsitektur. Kelompok pertama lebih menekankan pada tersampaikannya ide arsitektur dan informasi yang bcrsifat kualitatif Kelompok kedua menekankan pada informasi kuantitaf dari suatu ide arsitektur. Kedua kelompok ini tidak berdiri sendiri tetapi saling melengkapi. Kompleksitas terjadi karena kedua kelompok tersebut tidak dapat diberikan sekaligus. Materi pada kelompok kedua sangat didasari oleh kepahaman pelaku komunikasi pada materi kelompok pertama. Sehingga diperlukan waktu dan pendekatan yang berbeda untuk menyampaikannya. Hal ini yang menyebabkan sulitnya memberikan dasar teknik komunikasi yang kuat melalui hanya satu mata kuliah saja. Dengan latar tersebut, tulisan ini hendak menyampaikan sebuah usulan penyelenggaraan mata kuliah teknik komunikasi arsitektur agar kedua kelompok materi tadi dapat tersampaikan secara sistematis dan saling-hubung dengan mata kuliah lainnya, khususnya mata kuliah studio perancangan.
720 JIA 4:1 (2007)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Model komunikasi persuasif bagi peserta tutorial online (tuton) terkategorisasi pasif dikembangkan guna meningkatkan peran aktif mereka dalam kegiatan tuton. Pengembangan model ini dilakukan mengingat masih banyaknya peserta tuton yang terkategorisasi pasif pada tiap semester, salah satunya adalag peserta tuton untuk matakuliah Pengantar Ilmu Komunikasi (SKOM 4101). padahal peran aktif mereka dalam kegiatan tuton (dalam diskusi maupun pengerjaan tugas) akan berkontribusi secara positif terhadap nilai ujian akhir untuk matakuliah terkait. Penelitian ini merupakan jenis penelitian Research And Development, dengan tahapan sebagai berikut: (1) melakukan inventarisasi peserta tuton matakuliah pengantar Ilmu Komunikasi masa registrasi 2013.1 yang terkategori pasif, (2) melakukan survai kepada mahasiswa peserta tuton matakuliah Pengantar Ilmu Komunikasi masa registrasi 2013.1 yang terkategori pasif dan terpilih sebagai responden penelitian, guna mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan mereka tidak berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan tuton, (3) mengembangkan model layanan komunikasi persuasif, dan (4) melakukan uji coba model kepada responden penelitian dengan menggunakan metode eksperimen yaitu dengan tahapan kegiatan pretest, treatment, pottest. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa peserta tuton Pengantar Ilmu Komunikasi kelas 01 pada masa registrasi 2013.1 yang terkategori pasif. Sampel penelitian diambil secara keseluruhan dari populasi. Hasil temuan penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada 37 peserta tuton Pengantar Ilmu Komunkasi kelas 01 yang terkategori pasif, (2) faktor yang menjadi alasan ketidakaktifan mereka dalam kegiatan tuton adalah kesibukan kerja, sehingga mereka tidak memiliki waktu untuk berperan aktif dalam kegiatan tuton yang mereka ikuti, (3) model layanan komunikasi persuasif yang dikembangkan adalah layanan komunikasi persuasif berbentuk surat elektronik yang dikirim langsung ke alamat email masing-masing responden, (4) hasil uji coba surat layanan komunikasi persuasif yang dikembangkan menunjukkan bahwa terjadi perubahan perilaku responden, yaitu mereka kemudian menjadi aktif dalam kegiatan tuton yang ditunjukkan dengan pengiriman tugas oleh responden setelah mereka memperoleh surat elektronik yang dikemas dalam bentuk komunikasi persuasif.
JPUT 15:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Karsiyati
Abstrak :
Penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan perilaku komunikasi efektif remaja dengan lansia > 65 tahun di lingkungannya. Partisipan adalah siswa lsquo;Sekolah Master rsquo; Depok yang berada pada rentang usia 10-13 tahun dengan jumlah 22 siswa. Intervensi dilakukan satu hari dengan metode pembelajaran observational learning melalui video showing. Salah satu faktor yang berkorelasi positif dengan perilaku komunikasi efektif yaitu pengetahuan berkomunikasi. Evaluasi data kuantitaif melalui perbandingan pre-test dan post-test dilakukan dengan teknik paired samples statistics dengan N= 22. Hasil uji statistik menunjukkan peningkatan yang signifikan dengan nilai p= 0.024 yang berarti < 0.05. Hasil tersebut menunjukkan bahwa intervensi dengan meningkatkan pengetahuan dan motivasi berkomunikasi melalui video showing dapat meningkatkan perilaku komunikasi efektif pada remaja 10-13 tahun di lsquo;Sekolah Master rsquo; dengan lansia di lingkungannya.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
T47337
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marton, Ference
Mahwah, New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates, 2004
371.102 2 MAR c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>