Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Smith, Robert E.
New York: Kendall, 1992
302.2 SMI p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Adipurwa
Abstrak :
ABSTRAK
Iklim komunikasi merupakan gambaran persepsi (evaluasi secara makro) tentang peristiwa komunikasi, perilaku manusia, pengharapan, konflik antar pribadi, peluang untuk pertumbuhan organisasi dan respon pegawai terhadap orang lain di dalam maupun di luar organisasi, serta mem pengaruhi cara-cara anggota organisasi bertingkah laku dan berkomunikasi.

Permasalahanya adalah apakah persepsi tentang iklim komunikasi mcmpunyai hubungan dengan sikap terhadap pelayanan. Apakah hubungan itu bersifat positif atau negatif Penelitian pada perusahaan PT Citra Marga Nusaphala Persada untuk mengetahui hubungan antara persepsi tentang iklim komunikasi dengan sikap terhadap pelayanan dari pengumpul tol.

Iklim komunikasi meliputi unsur daya dukung, partisipasi dalam pembuatan keputusan, kepercayaan, keterbukaan dan tujuan kinerja tinggi. Sikap terhadap pelayanan meliputi sikap secara kognitif, sikap secara afektif dan sikap sccara konatif. Juga akan dilihat apakah dengan masuknya variabel kontrol masa kerja dan jenis kclamin mempunyai pengaruh terhadap hubungan tersebut.

Frekuensi hubungan dari setiap unsur-unsur pada persepsi tentang iklim komunikasi sangat rendah dan sikap terhadap pelayanan sangat positif Unsur daya dukung mempunyai nilai paling tinggi diantara unsurunsur lainnya. Frekuensi hubungan hampir sama antara unsur-unsur pada persepsi tentang iklim komunikasi dengan sikap terhadap pelayanan secara kognitif, afektif dan konatif. Analisis korelasi menghasilkan hubungan antara kedua variabel positif semua dengan klasifikasi tidak kuat. Analisis korelasi parsial dengan variabel kontrol untuk masa kerja menghasilkan nilai hubungan yang positif dengan klasifikasi lemah kecuali untuk masa kerja 3 - 6 tahun dengan partisipasi dalam pembuatan keputusan mempunyai hubungan yang negatif. Bagi variabel kontrol jenis kelamin menghasilkan hubungan yang positif semua dengan klasifikasi lemah. Jenis kelamin wanita mempunyai hubungan yang lebih kuat dibandingkan dengan jenis kelamin pria.

Kesimpulannya ialah persepsi tentang iklim komunikasi mempunyai hubungan yang positif dengan klasifkasi tidak kuat dengan sikap terhadap pelayanan. Meningkatkan persepsi tentang iklim komunikasi tidak mempunyai hubungan yang kuat dengan semakin positifnya sikap terhadap pelayanan. Demikian juga sebaliknya, semakin rendahnya persepsi tentang iklim komunikasi tidak mempunyai hubungan yang kuat dengan semakin negatifnya sikap terhadap pelayanan.
1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teja Widia
Abstrak :
Dengan semakin meningkatnya kebuiuhan akan jasa relekomrmilcasi, maka tunlutan alcan peninglraran pelayanan jasa telekomunikasi semakin meningkat. Salah sam usaha rmtulc meningkatkan jasa pelayanan relekomunilcasi adalah melalui pembangunan sarcma-sarana pendulmng lregiaran telelromunikasi, anrara lain dengan membangzm menara telekomunikasi.

Perenamaan menara telekomunikasi ini berrujuan rmtuk menjawab rnasalah yang ada, yaitu sampai .saat ini PT Telkom belum memililti menara telekomunikasi yang layalc dan dapat mengantisipasi kegiatan telekomunilcasi pada jangka walmz 25 talmn ke depan.

Namun zmtulr dapat memanfaatkan bang-unan menara yang relanf tinggi dan aktralrnf ini dengmz seoprimal mungkin, maka dirasakan perlu penambahan kegiatan-kegiatan lain - selain kegiatan telekomunikasi - yang inrinya dapat meninglratlcan nilai ekonomi bangunan. kegiatan-lregiafan rersebut dapa! berupa kegiatan bisnis, kegiaran kamersial, kegiaran hiburan dan kegiaran relcreasi. Jadi dapat clisimpullcan secara umum, bahwa perencanaan menara ini diarahlcan menuju sualu perencanaan bangunan multi fungsi.

Berkaitan dengan hal tersebut di atas maka pertimbangcm pemilihan lokasi yang srralegis meryadi salah satu fakror penting dalam perencanaan, sehingga dalam pemilihan alternaty' lokasi, _perlu adanya suatu kriterfa-lrriteria sebagai parameler perbandingan.

Faktor lain yang merupakan bagian penring dalam perencanaan adalah pola lrubungan antar kegialan yang saling terkair dan terpadu namzm tetqv rnempwp/ai batas-batas yang jelas, dan alternalif sistim slrulrrur yang dapa! mengantisipasi beban-beban yang diterima bangzman, lerutama beban-beban lateral akibar dari dimensi menara yang relatif tinggi.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S48116
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kincaid, D. Lawrence
Jakarta: LP3ES, 1985
302.2 KIN a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ruben, Brent D.
Dubuque,IA: Kendall Hunt, 2016
302.2 RUB c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Winean Rebecca Angelique
Abstrak :
Ketertarikan pada sifat antar tindakan human dengan non-human animal semakin meningkat saat kita memasuki abad ke-21. Jelas bahwa terdapat banyak masalah yang penting terkait kesejahteraan hewan yang menuntut perhatian segera dan cermat. Sudah begitu lama hewan dipandang ada hanya untuk memenuhi kebutuhan manusia saja. Hal ini terjadi dalam posisi manusia yang dianggap sebagai makhluk simbolik dalam pendeketannya yang begitu antroposentrik. Hadirnya antroposentrisme memberikan konsekuensi bahwa manusia menggunakan posisi sentralnya itu untuk memanfaatkan non manusia untuk kepentingan pribadi dengan mengatasnamakan kepentingan bersama semua makhluk hidup. Bahwa kehidupan bukan hanya milik manusia, dan bukan hanya soal pengalaman manusia saja, melainkan bagaimana cara kita menidentifikasi pengalaman hewan yang lain itu dengan pendekatan bahasa. Melalui pendekatan zoosemiotik kita dapat meminimalisir kecenderungan antroposentris yang destruktif dan eksploitatif. Zoosemiotik, atau studi hewan yang diinformasikan secara semiotika dengan lebih luas, berupaya menggambarkan makna dan tanda dalam hubungan pada hewan dan antara hewan dengan budaya manusia. Hal tersebut dimungkinkan karena pandangan spesiesme akan bergeser sedikit demi sedikit, memungkinkan manusia untuk tidak lagi menganggap status yang lebih rendah pada hewan dan menganggap mereka bukan sebagai individu, dan bukan sebagai objek dan sarana untuk memenuhi keinginan manusia. Kemudian, terbuka kemungkinan cukup besar bagi pendekatan zoosemiotik ini sebagai proses kepedulian dan penghayatan bersama yang dilakukan melalui kemungkinan terjalin nya pertukaran tanda bahkan proses komunikasi antara manusia dan hewan dalam relasi nya.
Interest in the nature of human and non-human animal action increases as we enter the 21st century. It is clear that there are many important issues related to animal welfare that demand immediate and careful attention. For a long time, animals were thought to exist only to meet human needs. This happens in the position of humans who are considered as symbolic creatures in their approach that is so anthropocentric. The presence of anthropocentrism provides the consequence that humans use their central position to utilize non-humans for personal gain in the name of the common interests of all living things. That life does not only belong to humans, and is not only a matter of human experience, but how we identify other animal experiences with a language approach. Through a zoosemiotic approach we can minimize the destructive and exploitative anthropocentric tendencies. Zoosemiotics, or animal studies that are informed more broadly by semiotics, attempt to portray the meaning and sign in relationships in animals and between animals and human culture. This is possible because the view of species will shift little by little, allowing humans to no longer consider lower status in animals and consider them not as individuals, and not as objects and means to fulfill human desires. Then, there is a big possibility for this zoosemiotic approach as a process of mutual concern and appreciation carried out through the possibility of intertwining the exchange of signs and even the process of communication between humans and animals in their relationships.

Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Williams, Marta
Novato, California: New World Library, 2003
636.088 7 WIL l
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Krompf,Warren M.
Abstrak :
The ability to perceive and assess the behavioral styles of those around you is an acquired skill. Understanding the styles of training participants allows you to make more informed choices regarding the way content is grouped and delivered. This Infoline helps you understand different behavioral styles, learn how to assess the behavioral styles of those around you, adapt your style to fit multiple situations.
Alexandria, Virginia: American Management Association, 2009
e20441864
eBooks  Universitas Indonesia Library