Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gunawan Widjaja
Jakarta: Kencana Prenada Media, 2008
346.07 GUN s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Destin Benyamin
"Tulisan ini membahas mengenai kebijakan Sinergi BUMN ditinjau dari persepektif hukum persaingan usaha di Indonesia. Dalam mekanisme pengadaan barang dan jasa BUMN berdasarkan ketentuan Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-05/MBU/2008 tentang Pedoman Umum Pengadaan Barang dan Jasa BUMN, disinyalir memiliki potensi penyalahgunaan dan pelanggaran ketentuan UU Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat. Beberapa bentuk pelanggaran yang mungkin terjadi adalah adanya tying product, konglomeriasi, integrasi vertikal dan praktek diskriminasi. Namun diperlukan analisa lebih lanjut untuk melihat apakah Sinergi BUMN benar melanggar ketentuan UU Nomor 5 Tahun 1999.
Penerapan kebijakan Persaingan Usaha kepada BUMN selain ditinjau dari ketentuan di Indonesia, dilakukan pula perbandingan terhadap Amerika Serikat dan China mengenai penerapan hukum persaingan (antitrust law) pada BUMN-nya, dan pada prakteknya dalam beberapa kasus BUMN dikecualikan dari hukum persaingan selama kegiatan BUMN tersebut dilaksanakan berdasarkan perintah undang-undang. Adapun ketentuan Permen BUMN yang mengatur Sinergi BUMN merupakan pengecualian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 50 (a) UU Nomor 5 Tahun 1999. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah Yuridis Normatif meliputi UU Nomor 5 Tahun 1999, Permen BUMN Nomor PER-05/MBU/2008 serta peraturan-peraturan lainnya yang berkaitan dengan kebijakan Sinergi BUMN.

This thesis discusses the policy of State-owned Company's (SOEs) Synergy in terms of antitrust law perspectives in Indonesia. In the mechanism of procurement of goods and services of SOEs based on the provisions of Regulation of the Minister of SOE Number PER-05/MBU/2008 concerning General Guidelines for Procurement of Goods and Services of SOE, allegedly has potential abuse and violation of the provisions of Law Number 5 Year 1999 concerning Prohibition of Monopolistic Practices and Unfair Business Competition . Some possible violations are tying products, conglomeration, vertical integration and discriminatory practices. However, further analysis is needed to determine whether SOE Synergy is true in violating the provisions of Law Number 5 Year 1999.
The implementation of Business Competition policy for SOEs other than in Indonesia, comparisons are made to the United States and China regarding the application of antitrust law to its SOEs, and in practice in some cases SOEs are exempt from competition law as long as the SOEs activities are carried out under the law. The provisions of the SOEs Regulation governing the SOEs Synergy constitute the exceptions as referred to in Article 50 (a) of Law Number 5 Year 1999. The methods used in the research are Juridical Normative covering Law Number 5 Year 1999, BUMN Regulation Number PER-05/MBU 2008 and other regulations related to the SOE Synergy policy.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bigg, W.W.
London: H.F.L. Publishers , 1958
657.2 BIG s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Joni Emirzon
Jakarta: Prenhalindo, 2002
346.07 Emi h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Alandika Putra
"ABSTRAK
Perseroan Terbatas adalah korporasi komersial berdasarkan hasil penelitian dan
fakta sejarah adalah subjek hukum yang sering melakukan kejahatan dan
pelanggaran hukum pidana di Indonesia. Hal ini disebabkan karena secara
“fitrahnya” PT diciptakan oleh hukum berpijak pada tujuan mencari keuntungan.
Kejahatan korporasi yang dilakukan PT berkisar pada sektor perekonomian atau
orientasi bisnis skala besar. PT pula dalam menyikapi dinamika perekonomian
mampu melakukan transformasi diri dengan merger dengan tujuan meningkatkan
sinergi perusahaaan, nilai perusahaan dan efisiensi. Konsekuensi dari merger ini
sebagaimana diatur dalam Undnag Undang No. 40 Tahun 2007 (UUPT) adalah
bubarnya salah satu PT demi hukum dengan mempertahankan PT yang lainnya.
Penulisan ini mencoba mencari jawaban dengan bubarnya PT yang telah merger
tersebut apakah secara serta merta membuatnya tidak dapat lagi dimintai
petanggungjawaban karena mengikuti ketentuan Pasal 77 KUHP sebagai alasan
penghentian penuntutan terhadap seseorang yang meninggal dunia. Penelitian
dilakukan secara yuridis normatif terhadap pandangan doktrin yang berkembang
dalam ilmu hukum. Penulis juga melakukan perbandingan hukum dari Amerika
Serikat (common law) dan Belanda (civil law). Hasil penelitian yang penulis
dapatkan, doktrin vicarious liability tidak bisa dipergunakan untuk memintai
pertanggungjawaban pidana dalam kasus bubarnya PT karena merger, akan tetapi
penuntutan dan pertanggungjawaban pidana dapat tetap dilakukan asal Hukum
Pidana Indonesia mau mengadopsi successor liability. Suatu konsep hukum yang
baru berkembang dari Amerika Serikat pada pertengahan abad ke duapuluh.

ABSTRACT
Limited Liability Company (Co.Ltd or PT) is a commercial corporation based on
research and historical facts was often committed crimes and violations on criminal
law in Indonesia. Its consequence in his sue generis natural Co.Ltd was created by
the law on purpose for chasing economic gain. Corporate crimes committed by
Co.Ltd range in the economic sector or large scale business orientation. Co.Ltd also
in addressing the dynamics of the economy are able to transform themselves by
merger of firms with the aim of improving synergy, value and efficiency. The
consequences of this merger as legal action set forth Law of the Republic of
Indonesia number 40 of 2007 concerning Limited Liability Companies, The Co.Ltd
will dissolution and the result that the assets and liabilities of the merging Co.Ltd
pass by operation of law to the surviving Co.Ltd and thereafter the merging
Companies’ status as legal entities ceases by operation of law. The Tesis would
trying to find an answer to the dissolution of the Co.Ltd having the merger if it
necessarily makes it not longer held liability by following the provisions of Article 77
of the Indonesian Criminal Code as a reason for nullify of the prosecution of a
person who died. Normative study of the doctrine of the view that developed in the
science of law. Authors also making a comparison of United States law (common
law) with Netherlands (civil law). The results are the authors get, the doctrine of
vicarious liability can not be used to prosecute criminal responsibility in the case of
the dissolution of the Co.Ltd since the merger, but the prosecution and criminal
liability may be possible if the Indonesian Penal Code would adoption successor
liability. A new legal concept that evolved from the United States in the mid-twentieth
century."
Universitas Indonesia, 2013
T35467
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Baron, David P.
Upper Saddle River, New Jersey: Prentice-Hall, 2000
658.408 BAR b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library