Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
Muhammad Arif
Abstrak :
ABSTRAK
Skripsi ini membahas peran otaku dalam perkembangan doujinshi melalui Comic Market yang merupakan pasar doujinshi terbesar yang diadakan di Tokyo, Jepang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analisis. Penelitian tentang otaku dalam tulisan ini diambil dari perspektif bisnis yang diungkapkan oleh Nomura Research Institute. Otaku dalam tulisan ini digambarkan sebagai 'enthusiastic consumer', orang yang sangat antusias terhadap bidang yang menjadi hobi dan kegemarannya, serta memiliki ciri-ciri psikologis yang unik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa otaku berperan dalam perkembangan doujinshi melalui tiga hal, yaitu dari segi kreativitas, koleksi, dan komunitas.
ABSTRACT
The focus of this study is the role of otaku in the development of doujinshi through Comic Market which is the biggest doujinshi convention held in Tokyo, Japan. Otaku in this research is viewed from business perspective which was revealed by Nomura Research Institute. Otaku, known as enthusiastic consumer, are the people who devote themselves in their hobby and interest, and possess unique psychological characteristics. The result of this research indicates that otaku have three major roles in the development of doujinshi, namely creativity, collection, and community.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S536
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Raisa Rakhmania
Abstrak :
Tesis ini membahas tentang bagaimana representasi perempuan sebagai Objek Moe yang tercermin dalam Manga K-On!. Moe merupakan suatu ungkapan yang mengekspresikan obsesi dan perasaan Otaku yang menggebu-gebu terhadap karakter pujaannya. Tesis ini menganalisis tokoh utama perempuan pada Manga K-On! yang populer di kalangan Otaku. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif analisis menggunakan bantuan Semiotika Charles Sanders Peirce. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tokoh utama dalam Manga K-On! merepresentasikan perempuan sebagai Objek Moe dengan karakteristik utama sebagai perempuan muda yang lugu dan imut. Selain itu, penelitian menemukan bahwa penggemar tokoh fiksi sebagai Objek Moe dalam Manga dan Anime adalah pria dewasa. Oleh karena itu, Manga K-On! yang bertema Moe masuk dalam kategori Seinen Manga.
......
The thesis discuss about how representation of women as the object of Moe which portrayed in K-On! Manga. Moe is a phrase to express an obsession and Otaku's passionate feeling toward their favorite character. This thesis analyze heroines in K-On! Manga who are very popular among Otaku. Also, the type of this research is a qualitative research using descriptive analysis with help of Charles Sanders Peirce's Semiotic method. The result shows that heroines in K-On! Manga represent women as the Object of Moe with the main characteristic as an innocent and cute young beauties. Furthermore, this research found that fans of Moe's Object in Manga or Anime are adult men. In consequence, K-On! Manga as Manga with Moe theme is categorized as Seinen Manga.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Digo Syahrial
Abstrak :
ABSTRAK
Studi ini bertujuan untuk melihat bagaimana pengalaman masa kecil membentuk kepribadian tokoh utama dalam manga When I become a Mother karya Yukari Kawachi. Penelitian ini menggunakan metode analisis teks dengan pendekatan psikologi dan menggunakan teori psikososial Erikson. Temuan utama dalam studi ini adalah pengalaman masa kecil tokoh utama mempengaruhi bagaimana ia bertindak, berlaku, dan berpikir.
ABSTRACT
This research has a purpose to see how childhood experience can affect and form a character of the main role in Manga ldquo; When I Become a Mother rdquo; by Yukari Kawachi. It applies text analysis method with psychology approach, as well as psychosocial theory. Major finding in this research is childhood experience of the main role affect the way she act, react, and how she thinks.
2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Akita Priandana
Abstrak :
Tesis ini membahas mengenai bagaimana audiens, khususnya pemelajar kebudayaan Jepang, memaknai nilai-nilai yang dianut masyarakat Jepang, yang tersemat di dalam berbagai judul shonen manga. Analisis penelitian ini berfokus pada pembaca manga sebagai audiens aktif, yang mungkin memaknai manga yang mereka baca dalam berbagai cara. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan paradigm interpretive-constructivism dan teori reception analysis untuk menganalisis pemaknaan pembaca manga.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pembaca yang memiliki pengetahuan mendalam mengenai kebudayaan Jepang memiliki kecenderungan untuk menegosiasikan nilai-nilai masyarakat Jepang dan membandingkannya dengan latar belakang sosial maupun kebudayaannya sendiri. Selain itu, penelitian ini menemukan bahwa nilai-nilai masyarakat Jepang tersebut tidak diaplikasikan secara langsung oleh pembaca yag mempelajari kebudayaan Jepang.
This research focused on how audience, especially Japanese Studies learners, interpret Japanese ideologies that attached in many shonen manga's title. The research's aim is to find out how manga's reader as active audience interpret mangas that they read. It is a qualitative research that is using interpretive constructivism as its paradigm and reception analysis as its theory to analyze manga readers interpretation.
The result of this research shows that reader who has insight about Japanese studies tends to negotiate Japanese ideologies and compares them with his/her social background or culture.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
T35464
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Siti Adelia
Abstrak :
ABSTRACT
Setelah Perang Dunia II, masyarakat Jepang menganut maskulinitas hegemonik sarariiman, di mana laki-laki dewasa diekspektasikan untuk menjadi pencari nafkah dengan cara menjadi pekerja kantoran berkerah putih. Namun, setelah resesi ekonomi di era 1990an, ketidaktertarikan dari pemuda Jepang untuk bekerja kantoran mulai terlihat dan maskulinitas-maskulinitas baru pun mulai muncul. Salah satunya adalah maskulinitas alternatif bapak rumah tangga. Manga Gokushufudo bercerita tentang seorang mantan yakuza bernama Tatsu yang beralih profesi menjadi bapak rumah tangga. Dengan metode deskriptif analisis, penelitian ini menganalisis bagaimana representasi maskulinitas alternatif tersebut ditampilkan secara positif di dalam manga untuk memberikan sugesti kepada pembaca bahwa maskulinitas alternatif merupakan sesuatu yang dapat diterima oleh masyarakat Jepang.
ABSTRACT
After World War II, Japanese society embraced the sarariiman hegemonic masculinity, in which adult men are expected to become breadwinners by becoming white-collar office workers. However, after the economic recession in the 1990s, the Japanese youths interest to become office workers has begun to decline, and new masculinities began to emerge. One of those masculinities is the alternative masculinity of househusband. Manga Gokushufudo tells the story of a former Yakuza named Tatsu who became a househusband. Using the descriptive analysis method, this study analyzes how the representation of alternative masculinity is shown positively in the manga to suggest that the alternative masculinity of househusband is something that can be accepted in the Japanese society.
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Nuri Cipta Illahi
Abstrak :
Skripsi ini mengkaji bagaimana manga Sanctuary yang terbit pada tahun 1990 sampai tahun 1995 merepresentasikan politik Jepang. Teori sosiologi sastra yang dirangkum oleh Swingewood digunakan untuk menganalisa bagaimana manga Sanctuary merepresentasikan politik, sedangkan teori sosiologi politik digunakan untuk membatasi bahasan politik yang muncul dalam manga. Hasil analisis menunjukkan bahwa manga Sanctuary menggambarkan antagonisme tokoh utama serta bagaimana antagonisme tersebut berkonflik dalam pemilu yang dapat diidentifikasi sebagai representasi pemilu Majelis Rendah tahun 1993. Hal tersebut sesuai dengan teori Swingewood yang menyatakan bahwa sastra adalah cerminan sebuah zaman, dan manga Sanctuary merupakan cerminan politik Jepang kontemporer.
......
This research analyzes how the Sanctuary manga published between 1990 and 1995 represents the politics of Japan. The sociology of literature theory summarized by Swingewood is used to analyze how the manga represents politics, while the sociology of politics theory is used to limit the study of politics consisted in the manga. Analytical results show that Sanctuary manga illustrates antagonism of the main characters and how such antagonism displays a conflict with an election that could be identified as a representation of Japan Lower House general election in 1993. This is fitting with Swingewood's theory that claims literature is a reflection of its era, and Sanctuary manga reflects the contemporary politics of Japan.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S69732
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Kinsella, Sharon
Honolulu: University of Hawai?i Press, 2000
791.595 2 KIN a (1)
Buku Teks Universitas Indonesia Library