Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 119 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mira Oktaviana Whisnu Wardhani
"Despite the enourmous differences between the colonial enterprises of various European nations, they seem to generate fairly similar stereotype of 'outsiders' -both those outsiders wo roamed far away on the edges of the world, and those who (like the Irish) lurked uncomfortably nearer home. Thus laziness, aggression, violence, greed, sexual promiscuity, bestiality, primitivism, innocence and irrationality are attributed (often contradictorily and inconsistently) by the English, French, Dutch, Spanish, and Portugese colonist to Turks, Africans, Native Americans, Jews, Indians, the Irish, and others. On the other hand, 'the East' is constructed as barbaric or degenerate1."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2007
T 22755
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Seno Bismoko
"Masjid Cipari merupakan bangunan pada masa periode kolonial yang ada di kota Garut yang berasal dari awal abad 20 atau tepatnya tahun 1936 yang terelatak dikawasan Pesantren Cipari. Metode yang digunakan adalah membandingkan bangunan ini dengan bangunan yang memiliki arsitektur, fungsi dan masa yang sama. Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui bahwa bangunan masjid ini memiliki berbagai macam bentuk gaya lokal dan asing yang ada pada bentuk bangunannya. Pengaruh unsur arsitektur kolonial pada bangunan ini lebih dominan dibandingkan dengan unsur lokalnya. Unsur arsitektur kolonial yang berpengaruh adalah nieuwe bouwen. Dengan demikian dari analisis diperoleh bahwa bangunan Masjid Cipari merupakan salah satu bangunan berarsitektur kolonial pada abad ke 20.

Cipari mosque is a building during the colonial period in the city of Garut derived from the early 20th century, or rather the 1936 at Pesantren Cipari region. The method used is to compare this building with a building that has the architecture, functionality and the same period. Based on the results of the analysis can be seen that the building of this mosque has various forms of local and foreign styles that exist in the form of the building. Influenced by the colonial architecture in this building is more dominant than the local elements. Influential elements of colonial architecture is nieuwe bouwen. Thus from the analysis is that the building is a mosque Cipari buildings colonial architecture in the 20th century.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S47276
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Benteng Vredeburg merupakan salah satu bangunan tertua peninggalan masa kolonial Belanda di Indonesia yang dibangun pada abad ke-17. Bangunan Benteng Vredeburg termasuk kedalam bangunan bergaya kolonial yang belum disesuaikan dengan keadaan dan budaya setempat. Bangunan bergaya kolonial memiliki bentuk yang sama dengan negeri asalnya yaitu Belanda, hal tersebut dimaksudkan agar orang Belanda yang ada di Hindia Belanda betah sehingga mereka dapat mengobati rasa rindu mereka pada tanah airnya. Jurnal ini membahas tentang gaya bangunan kolonial Belanda yang terdapat pada Benteng Vredeburg, Yogyakarta dan bagaimana gaya tersebut dimunculkan dalam bangunan tersebut. Ciri khas bangunan kolonial pada bangunan ini terlihat pada bentuk bangunan, atap, tembok, dan elemen arsitektur lainnya seperti gevel, jendela, dan pilar.
The Vredeburg Fortress is one of the old heritage buildings in Indonesia that was built in the 17th century by the Dutch. This building appertains to the colonial style that was not adapted to the situation and the local culture. The buildings that were built in the colonial style in Nederlands-Indië mostly have the same character to those in the Netherlands. The purpose was to make the Dutch civils could adjust to their surroundings and to treat their homesickness with their fatherland. This paper analyzes the colonial style in the Vredeburg Fortress, Yogyakarta and how that style is shown on the building. The characteristics of the colonial style on this building are represented in the form of roof, wall, and other architectural elements such as gevel, window, and column."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Dekker, Albert, 1952-
"Berisi tentang hukum dan peradilan pada zaman kolonial di Hindia Belanda (sekarang Indonesia) yang diterapkan sekitar tahun 1848 hingga tahun 1950 dan berpengaruh besar terhadap Republik Indonesia yang lahir di akhir periode tersebut."
Leiden: KITLV, 1993
BLD 992.05 DEK r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Zainul Maarif
"Masyarakat poskolonial menghadapi beragam persoalan, yang berporos pada persoalan kompleksitas merumuskan identitas dan alteritas. Siapa aku, siapa liyan, dan bagaimana relasi aku dan liyan menjadi pertanyaan besar poskolonial.
Hassan Hanafi merupakan salah satu pemikir poskolonial yang berupaya menjawab persoalan tersebut dengan merumuskan kembali identitas, alteritas dan relasi antara keduanya, sembari menggulirkan Oksidentalisme: suatu sikap menolak liyan sebagai landasan prinsipil, namun menerimanya sebagai bahan kajian.
Tesis ini mengkaji rumusan dan gagasan Hassan Hanafi tersebut Dengan "metode" dekonstruksi, tesis ini membongkar klaim-klaim Hassan Hanafi tentang oksidentalisme dan rumusannya tentang aku dan liyan oksidentalis, sambil menunjukkan otodekonstruksinya.
Setelah meninjau kelemahan oksidentalisme Hanafi dan ketidakadekuatan rumusannya tentang aku dan liyan poskolonial, sambil mengingat pentingnya solusi persoalan identitas dan alteritas di ranah poskolonial, tesis ini merumuskan kembali aku dan liyan poskolonial dengan menegaskan bahwa aku adalah liyan, liyan adalah liyan (liyan yang selalu melain atau membeda dari "diri"nya, atau liyan tanpa identitas), dan keliyanan (otherness) atau hospitalitas (hospitality) perlu digalakkan dalam koridor kesepakatan tanpa paksaan demi kedamaian hidup yang saling menguntungkan di era global."
Depok: Universitas Indonesia, 2007
T17234
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andreas Weber
"This essay examines how local draughtsmen using their visual expertise shaped natural historical knowledge production in colonial Indonesia in the early nineteenth century. The persons at the core of this essay are Tsing Wang Ho and Pieter van Oort, both draughtsmen who worked for the Natuurkundige Commissie voor Nederlandsch-Indië (Committee of Natural History of the Netherlands Indies). By zooming in on the Committee’s fieldwork in Java in the 1830s, this essay highlights that producing scientific drawings of animals and plants was a challenging endeavour. Despite detailed instructions from Europe and the logistical support of the colonial government in Batavia, the success of the Committee’s fieldwork also depended on local visual and natural expertise. By shifting the analytical focus from European draughtsmen and naturalists to local visual and natural expertise, this essay offers readers glimpses on a cross-cultural learning process which, in the long run, reshaped the visual repertoire on which taxonomic and biodiversity research has since then built on."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
909 UI-WACANA 23:1 (2022)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Christopher Reinhart
"ABSTRAK
Penelitian ini hadir untuk menjelaskan bagaimana kebijakan kolonial Hindia Belanda dibuat pada masa akhir kekuasaannya. Satu-satunya penelitian sejarawan Indonesia yang mendalam mengenai masa ini adalah Runtuhnya Hindia Belanda karya Onghokham (1989). Berbeda dengan karya Ong, penelitian ini memberikan perhatian pada pembuatan kebijakan kolonial. Dengan demikian, pertanyaan utama yang dihadirkan adalah mengenai alasan pemerintah kolonial melaksanakan kebijakan kolonial dengan pola reaksioner. Pembahasan pada pembuatan kebijakan tersebut juga berfokus pada figur Gubernur Jenderal Tjarda van Starkenborgh yang dikenal sebagai golongan liberal. Dengan menggunakan metode kesejarahan Gottschalk (1975), penelitian ini menemukan bahwa terdapat dua faktor yang menyebabkan Hindia Belanda tidak mengakomodasi perubahan politik mendasar. Alasan pertama berkaitan dengan struktur kolonial yang membuat gubernur jenderal tidak memiliki kekuasaan untuk membuat perubahan. Sedangkan alasan kedua berkaitan dengan tekanan berbagai kepentingan yang harus dipertimbangkan oleh gubernur jenderal. Kedua faktor ini pada akhirnya membuat Hindia Belanda di bawah seorang gubernur jenderal yang liberal menjalankan kebijakan yang sangat reaksioner dan menghasilkan ketidakpuasan kaum bumiputra. Sekalipun telah memperhatikan berbagai sudut pandang, penelitian ini masih memiliki ruang bagi pembahasan lanjutan yang mempertimbangkan pandangan-pandangan figur kolonial lain dan pertimbangan terhadap sumber kearsipan yang lebih beragam.

ABSTRACT
This research present to explain how the Netherlands Indies policies were made at the end of their rule. The only in-depth study of Indonesian historian on this period was Runtuhnya Hindia Belanda by Onghokham (1989). In contrast to Ongs work, this research pays attention to colonial policy-making. Thus, the main question presented was about the reasons of the colonial government to implement reactionary colonial policies in the changing colonial world. The discussion on policy-making also focused on the figure of Governor-general Tjarda van Starkenborgh, who was known as liberal. Applying the Gottschalk historical method (1975), this study found that there were two main factors which caused the Netherlands Indies not to accommodate fundamental political changes. The first reason related to the colonial structure which made the governor-general powerless to make any changes. While the second reason related to the pressure of various interests that must be considered by the governor-general. These two factors ultimately led the Netherlands Indies, even under a liberal governor-general, to carry out a very reactionary policy and evoke dissatisfaction within the natives. Despite observing various perspectives, this research still has room for further discussion that considers the views of other colonial figures and considerations of a more diverse source of archives.

"
2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Dini Agustina
"Proses pembentukan sebuah kota merupakan hal yang kompleks, dimana setiap kota memilikl latar belakang khusus dalam proses pembentukannya yang tercermin dalam wujud fisik ruang kotanya, Indonesia pemah memasuki era kolonia!isme yang cukup panjang. Selama masa itu, kekuasaan atas Indonesia berada di tangan pihak aslng.Mereka menerapkan sistem dan kebljakan yang diadaptasi dari negara asalnya, termasuk juga dalam penerapan konsep kotanya.
Dalam skripsi ini diuraikan mengenai proses pembentukan kota di Indonesia, yang dibagi menjadi dua peliode utama, yaitu era pra-kofonialisme dan era kolonialisme, sehfngga dapat dianalisa mengenai peranan ko!onialisme dalam pembentukan kota-kota diIndonesia. Kota-kota kolonial di Indonesia secara umum memlliki karakteristik yang sama dalam ruang kotanya, namun penerapan dalam wujud fisiknya tidak sepenuhnya sama antara kota yang satu dengan yang lainnya."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S48469
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ingleson, John
Depok: Komunitas Bambu, 2013
331 ING p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>