Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 165 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Endro Sulistyo Eklas
Abstrak :
Penelitian ini berrnula dari pemikiran tentang penyelenggaraan pendidikan tinggi dalam menghasilkan lulusan berkualitas tinggi. Adanya jurang harapan masyarakat terhadap mutu pendidikan tinggi dan realita penyelenggaraan pendidikan tinggi dimana pemberi informasi (dosen) berperan dominan, menyebabkan muncul banyak kritik terhadap mutu lulusannya. Mutu lulusan perguruan tinggi sering dianggap tidak kreatif dalam dunia kerja. Pada akhir-akhir ini muncul pemikiran untuk menginteraksikan aspek kreativitas yang dianggap dapat mengurangi dominasi dosen dalam proses belajar-mengajar di perguruan tinggi. Menurut Renzulli dan Hartman (1981) kreativitas berkaitan dengan inteligensi dan keterikatan terhadap tugas (task commitment) dan kaitan tersebut menentukan prestasi seseorang. Demikian pula dalam penyelenggaraan pendidikan di perguruan tinggi, kaitan antara kreativitas, inteligensi dan keterikatan terhadap tugas dapat menentukan prestasi akademik mahasiswa. Melalui kajian teori tentang kreativitas khususnya kemampuan berpikir kreatif kemudian inteligensi, keterikatan terhadap tugas dan prestasi akademik, ingin dibuktikan hipotesa penelitian pada dua ratus dua puluh lima mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, yaitu: 1. Ada hubungan signifikan antara kemampuan berpikir kreatif dengan inteligensi. Hipotesa 1 diterima atau terbukti. 2. Ada hubungan signifikan antara kemampuan berpikir kreatif dengan prestasi akademik. Hipotesa 2 ditolak atau tidak terbukti. 3. Ada hubungan signifikan antara kemampuan berpikir kreatif dengan keterikatan terhadap tugas. Hipotesa 3 ditolak atau tidak terbukti. 4. Ada hubungan signifikan antara inteligensi dengan prestasi akademik. Hipotesa 4 diterima atau terbukti. 5. Ada hubungan signifikan antara inteligensi dengan keterikatan terhadap tugas. Hipotesa 5 ditolak atau tidak terbukti. 6. Ada hubungan signifikan antara prestasi belajar dengan keterikatan terhadap tugas. Hipotesa 6 diterima atau terbukti. 7. a. Ada hubungan yang signifikan antara kemampuan berpikir kreatif, inteligensi dan keterikatan terhadap tugas dengan prestasi akademik. Hipotesa 7 a diterima atau terbukti. 7. b. Ada perbedaan hubungan kemampuan berpikir kreatif, inteligensi dan keterikatan terhadap tugas dengan prestasi akademik pada mahasiswa Ekonomi dengan mahasiswa Fakultas Teknik Jurusan Elektro. Hipotesa 7.b diterima atau terbukti. Penulis menyarankan pengambilan sampel yang lebih heterogen dan representatif, mengadakan penelitian pembanding terhadap mahasiswa yang telah menampilkan ciriciri kemampuan berpikir kreatif dan mengadakan perbaikan terhadap skala keterikatan terhadap tugas yang meliputi perbaikan sistem dengan validitas dan reliabilitas kecil serta mencari validitas eksternal dengan mengadakan perbandingan dengan skala pengukuran yang lain.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cecilia Herawati
Abstrak :
Penelitian ini bermula dari pemikiran tentang makin diperlukannya sumbangan dari ilmuwan-ilmuwan yang kreatif guna menghadapi tantangan-tantangan di masa depan yang kadang-kadang sukar diramalkan sebelumnya. Pribadi-pribadi yang mampu memberikan sumbangan yang kreatif dan konstruktif diduga adalah pribadi-pribadi yang bermental sehat atau pribadi-pribadi yang mempunyai penyesuaian diri positif. Sementara itu, penelitian tentang stabilitas emosional ataupun penyesuaian diri dari ilmuwan-ilmuwan kreatif dari beberapa penelitian menunjukkan hasil yang berbeda-beda, walaupun melalui kajian teoritis sukar untuk dibuktikan bahwa pribadi yang kreatif mempunyai penyesuaian diri ataupun kesehatan mental yang kurang baik apabila dibandingkan dengan populasi pada umumnya. Kenyataan tersebut akan diperjelas dengan mengadakan penelitian tentang bagaimana hubungan antara kreativitas dengan penyesuaian diri, di mana inteligensi juga diperhatikan sebagai salah satu variabel yang menurut Scheneiders (1964) ikut mempengaruhi penyesuaian diri seseorang. Dalam penelitian ini mahasiswa dipilih sebagai subjek penelitian mengingat bahwa mahasiswa sebagai calon ilmuwan suatu saat diharapkan dapat memberikan sumbangan yang kreatif bagi masa depan bangsa dan negara. Melalui kajian teoritis tentang kreativitas, inteligensi dan penyesuaian diri, maka dalam penelitian ini diajukan sepuluh buah hipotesis yang diuji kebenarannya pada 220 orang sampel mahasiswa dari Universitas Surabaya, yang terdiri dari 110 mahasiswa pria dan 110 mahasiswa wanita. Dari sepuluh buah hipotesis tersebut, ada lima buah hipotesis yang dinyatakan diterima atau terbukti dan lima buah hipotesis lainnya dinyatakan ditolak atau tidak terbukti. Hipotesis-hipotesis yang diterima atau terbukti adalah sebagai berikut: Hipotesis 1 : "Ada hubungan yang signifikan antara kemampuan berpikir kreatif, inteligensi dan ciri-ciri kepribadian kreatif secara bersama-sama terhadap penyesuaian diri". Hipotesis 5:?Ada hubungan yang signifikan antara kemampuan berpikir kreatif dengan intelegensi? Hipotesis 6: ?Ada hubungan yang signifikan antara kemampuan berpikir kreatif dengan ciri-ciri kepribadian kreatif? Hipotesis 7: ?Ada perbedaan yanng signifikan pada kemampuan berpikir kreatif antara mahasiswa pria dengan mahasiswa wanita? Hipotesis 9: ?Ada perbedaan yang signifikan pada ciri-ciri kepribadian kreatif antara mahasiswa pria dengan mahasiswa wanita? Hipotesis-hipotesis yang ditolak atau tidak terbukti adalah sebagai berikut: Hipotesis 2 : "Ada hubungan yang signifikan antara kemampuan berpikir kreatif dengan penyesuaian diri, setelah dikontrol variabel inteligensi dan ciri-ciri kepribadian kreatif". Hipotesis 3 : "Ada hubungan yang signifikan antara inteligensi, dengan penyesuaian diri, setelah dikontrol variabel kemampuan berpikir kreatif dan ciri-ciri kepribadian kreatif". Hipotesis 4 : "Ada hubungan yang signifikan antara ciri-ciri kepribadian kreatif dengan penyesuaian diri, setelah dikontrol variabel kemampuan berpikir kreatif dan inteligensi". Hipotesis 8 "Ada perbedaan yang signifikan pada inteligensi antara mahasiswa pria dengan mahasiswa wanita". Hipotesis 10 "Ada perbedaan yang signifikan pada penyesuaian diri antara mahasiswa pria dengan mahasiswa wanita". Untuk penelitian lebih lanjut dalam bidang ini di waktu yang akan datang, penulis menyarankan perlunya perluasan sampel sehingga hasil penelitiannya dapat dimanfaatkan dalam lingkup yang lebih luas, adanya penelitian sejenis dengan menggunakan alat ukur lain untuk mengungkap suatu variabel, serta perlunya penelitian untuk menguji validitas eksternal agar reliabilitas dengan metoda dan teknik lain dari Skala Kepribadian Kreatif dan Skala Penyesuaian Diri yang disusun untuk keperluan penelitian ini.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1991
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hervi Utami Kusuma Dewi
Abstrak :
[ABSTRAKBR Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara optimisme dan bersyukur pada mahasiswa penerima Beasiswa Bidikmisi Universitas Indonesia. Penelitian ini dibuat dengan metode kuantitatif untuk mengukur dua variabel yakni optimisme dan bersyukur. Alat ukur optimisme menggunakan Life Orientation Test-Revised (LOT-R) yang dibuat oleh Scheier, Carver, & Bridges (1994) dan alat ukur bersyukur menggunakan Gratitude Questionnaire-Six Item Form (GQ-6) yang dikembangkan oleh McCullough, Emmons, dan Tsang (2001) dan diadopsi dari Amanda (2014). Partisipan penelitian ini berjumlah 257 orang mahasiswa penerima Beasiswa Bidikmisi angkatan 2011, 2012, 2013, dan 2014. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya korelasi positif yang signifikan antara optimisme dan bersyukur pada mahasiswa penerima Beasiswa Bidikmisi. ;The aim of this study was to investigate was there any correlation between optimism and gratitude among students of Bidikmisi Schoolarship at University Indonesia. This study was conducted by quantitative study to measure both variables which was optimism and gratitude. Optimism measurement used Life Orientation Test-Revised (LOT-R) was created by Scheier, Carver, and Bridges, (1994) and gratitude measurement used Gratitude Questionnaire-Six Item Form (GQ-6) which has been developed by McCullough, Emmons, and Tsang (2001) andadopted by Amanda (2010). Participants of this study were 257 students of Bidikmisi Schoolarship at University Indonesia branch of 2011, 2012, 2013, and 2014. The result of the study shows that there was a significant positive correlation between optimism and gratitude among student of Bidikmisi Schoolarship. ;The aim of this study was to investigate was there any correlation between optimism and gratitude among students of Bidikmisi Schoolarship at University Indonesia. This study was conducted by quantitative study to measure both variables which was optimism and gratitude. Optimism measurement used Life Orientation Test-Revised (LOT-R) was created by Scheier, Carver, and Bridges, (1994) and gratitude measurement used Gratitude Questionnaire-Six Item Form (GQ-6) which has been developed by McCullough, Emmons, and Tsang (2001) andadopted by Amanda (2010). Participants of this study were 257 students of Bidikmisi Schoolarship at University Indonesia branch of 2011, 2012, 2013, and 2014. The result of the study shows that there was a significant positive correlation between optimism and gratitude among student of Bidikmisi Schoolarship. ;The aim of this study was to investigate was there any correlation between optimism and gratitude among students of Bidikmisi Schoolarship at University Indonesia. This study was conducted by quantitative study to measure both variables which was optimism and gratitude. Optimism measurement used Life Orientation Test-Revised (LOT-R) was created by Scheier, Carver, and Bridges, (1994) and gratitude measurement used Gratitude Questionnaire-Six Item Form (GQ-6) which has been developed by McCullough, Emmons, and Tsang (2001) andadopted by Amanda (2010). Participants of this study were 257 students of Bidikmisi Schoolarship at University Indonesia branch of 2011, 2012, 2013, and 2014. The result of the study shows that there was a significant positive correlation between optimism and gratitude among student of Bidikmisi Schoolarship. ;The aim of this study was to investigate was there any correlation between optimism and gratitude among students of Bidikmisi Schoolarship at University Indonesia. This study was conducted by quantitative study to measure both variables which was optimism and gratitude. Optimism measurement used Life Orientation Test-Revised (LOT-R) was created by Scheier, Carver, and Bridges, (1994) and gratitude measurement used Gratitude Questionnaire-Six Item Form (GQ-6) which has been developed by McCullough, Emmons, and Tsang (2001) andadopted by Amanda (2010). Participants of this study were 257 students of Bidikmisi Schoolarship at University Indonesia branch of 2011, 2012, 2013, and 2014. The result of the study shows that there was a significant positive correlation between optimism and gratitude among student of Bidikmisi Schoolarship. ;The aim of this study was to investigate was there any correlation between optimism and gratitude among students of Bidikmisi Schoolarship at University Indonesia. This study was conducted by quantitative study to measure both variables which was optimism and gratitude. Optimism measurement used Life Orientation Test-Revised (LOT-R) was created by Scheier, Carver, and Bridges, (1994) and gratitude measurement used Gratitude Questionnaire-Six Item Form (GQ-6) which has been developed by McCullough, Emmons, and Tsang (2001) andadopted by Amanda (2010). Participants of this study were 257 students of Bidikmisi Schoolarship at University Indonesia branch of 2011, 2012, 2013, and 2014. The result of the study shows that there was a significant positive correlation between optimism and gratitude among student of Bidikmisi Schoolarship. , The aim of this study was to investigate was there any correlation between optimism and gratitude among students of Bidikmisi Schoolarship at University Indonesia. This study was conducted by quantitative study to measure both variables which was optimism and gratitude. Optimism measurement used Life Orientation Test-Revised (LOT-R) was created by Scheier, Carver, and Bridges, (1994) and gratitude measurement used Gratitude Questionnaire-Six Item Form (GQ-6) which has been developed by McCullough, Emmons, and Tsang (2001) andadopted by Amanda (2010). Participants of this study were 257 students of Bidikmisi Schoolarship at University Indonesia branch of 2011, 2012, 2013, and 2014. The result of the study shows that there was a significant positive correlation between optimism and gratitude among student of Bidikmisi Schoolarship. ]
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
S60193
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Minneapolis: University of Minnesota Press, 1978
378.1 ENC (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
vivianti Novita
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini dilaksanakan di jurusan Administrasi Niaga program studi Administrasi Bisnis Politeknik Negeri Medan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh baik secara sendiri-sendiri maupun secara simultan variabel independen yaitu budaya, kelas dan status sosial, pribadi, keluarga, situasi, sumber daya konsumen, keterlibatan dan motivasi, pengetahuan konsumen, sikap dan kepribadian, nilai dan gaya hidup terhadap variabel dependen keputusan mahasiswa dalam memilih program studi.

Metode penelitian yang digunakan adalah survei yang bersifat deskriptif analitis. Teknik analisis data menggunakan korelasi dan regresi. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Data primer diperoleh melalui kuesioner berskala Likert 1-5, sedangkan data sekunder diperoleh dari hasil laporan Politeknik Negeri Medan.

Hasit penelitian secara regresi ditemukan bahwa seoara simultan budaya, kelas dan status sosial, pribadi, keluarga, situasi, sumber daya konsumen, keterlibatan dan motivasi, pengetahuan konsumen, sikap, dan kepribadian, nitai dan gaya hidup memiliki pengaruh terhadap keputusan mahasiswa memilih program studi. Analisis secara sendiri-sendiri menunjukkan bahwa yang memiliki pengaruh terhadap keputusan mahasiswa dalam memilih program studi adalah kelas dan status sosial, pribadi, sumber daya konsumen, keterlibatan dan motivasi, pengetahuan konsumen dan sikap. Budaya, keluarga, situasi, dan kepribadian, nilai dan gaya hidup tidak berpengaruh terhadap keputusan mahasiswa dalam memilih program studi Administrasi Bisnis Politeknik Negeri Medan.
2007
T22891
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rizqan Qadri
Abstrak :
Hampir setiap ada permasalahan, mahasiswa sering mengedepankan fisik dalam upaya menyelesaikannya, Tawuran antar mahasiswa terkait dengan kurang matangnya kerangka berpikir seorang mahasiswa. Dalam mengatasi persoalan yang dialami temannya, mahasiswa sering kali tidak mau berpikir logis dan jernih dan sering mengedepankan emosi yang mengatasnamakan kesetiakawanan. Penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya konflik antar mahasiswa dan peran Pemerintah Daerah dan pimpinan Perguruan Tinggi dalam menangani konflik antar mahasiswa di Universitas Negeri Makassar dalam menangani konflik antar mahasiswa. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif melalui pendekatan deskriptif analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya konflik antar mahasiswa di Universitas Negeri Makassar yaitu Dendam, Doktrin Senior dan Solidaritas. Dalam penanganan konflik mahasiswa, peran Pemerintah Daerah dan pimpinan Perguruan Tinggi masih lemah dalam hal pengawasan aktivitas mahasiswa baik di kampus maupun di asrama-asrama mahasiswa, selain itu kurang optimalnya kinerja forum-forum pemerintah yang dibentuk untuk mendeteksi dini potensi konflik. Untuk itu dibutuhkan koordinasi antar pimpinan maupun stakeholder dalam upaya penanganan konflik antar mahasiswa di Universitas Negeri Makassar. ...... Almost every problem, students often put forward in an effort to resolve physical, brawl between students associated with less frame of a student matures. In addressing the problems experienced by his friends, students often do not want to think logically and clearly and often put forward in the name of solidarity emotions. This research was conducted to know the cause factors of the conflict among university students and the role of local government and head of university in handling the conflict among students in state university of Makassar. This research was conducted by using qualitative method through descriptive analytic approach. The result of the study showed that the cause factors of the conflict among students in state university of Makassar are vengeance, senior doctrine and solidarity. The role of local government and head of university are still weak in supervising students? activities inside the university or student dormitories. Moreover, government forum which supposed to work as early conflict detection did not work optimally.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nura Suciati Fauzia
Abstrak :
ABSTRAK
Konsep literasi gizi telah diuraikan dalam literasi kesehatan. Literasi gizi berarti menjadi suatu fungsi untuk mendapatkan, memproses, memahami informasi gizi dan keterampilan yang diperlukan untuk membuat gizi yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara literasi gizi dengan status gizi siswa kesehatan Yayasan Annisa Jaya Bogor. Penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif dengan desain cross sectional. Teknik pengambilan sampel dengan total sampling dengan jumlah 120 mahasiswa. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan pengukuran antropometri untuk mengetahui status gizi berdasarkan IMT dan pengisian kuesioner yang diadopsi dari Nutritional Literacy Scale (NLS). Pengolahan dan analisis data menggunakan model chi square dan regresi logistik faktor risiko. Hasil penelitian menyebutkan rendahnya tingkat literasi gizi pada mahasiswa kesehatan Yayasan Annisa Jaya Bogor sebesar 59%. Sedangkan untuk status gizi mahasiswa, status gizi kurus sebanyak 44,5%, gemuk 25,7%, dan normal 29,8%. Hasil uji chi square menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara literasi gizi dengan status gizi mahasiswa (p = 0,019), sementara tidak terdapat hubungan antara umur, jenis kelamin, tempat tinggal, tingkat semester, dan program studi dengan status gizi (p = ≥0,05). Mengubah pola makan menjadi gizi seimbang dan meningkatkan literasi gizi sangat penting sebagai upaya untuk mempertahankan status gizi yang baik.
ABSTRACT
The concept of nutritional literacy has been described in health literacy. Nutrition literacy means being a function to acquire, process, understand the nutritional information and skills necessary to make proper nutrition. The purpose of this research was to know the correlation between nutritional literacy and nutritional status of health students of Annisa Jaya Foundation Bogor. This research is done by quantitative method with cross sectional design. Sampling technique with total sampling with total 120 students. The data collection was done by measuring anthropometry to determine the nutritional status based on IMT and filling the questionnaire adopted from Nutritional Literacy Scale (NLS). Processing and data analysis using chi square model and logistic regression of risk factor. The result of this research mention the low level of nutrition literacy in health student of Annisa Jaya Foundation Bogor 59%. As for the nutritional status of students, nutritional status of 44.5%, 25.7%, and 29.8% normal. The result of chi square test showed that there was a significant correlation between nutritional literacy and student's nutritional status (p = 0,019), while there was no correlation between age, sex, residence, semester level, and study program with nutritional status (p = ≥0, 05). Changing diets into balanced nutrition and increasing nutritional literacy is very important as an effort to maintain good nutritional status.
Depok: Universitas Indonesia, 2018
T50197
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Nusolahardo
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hilda Eveline
Abstrak :
Perkawinan pada masa kemahasiswaan bukanlah hal yang umum pada masyarakat Indonesia karena norma sosial dan budaya menekankan faktor kesiapan finansial dan selesainya pendidikan sebagai syarat untuk menikah. Namun pada kenyataannya, kita dapat menjumpai beberapa mahasiswa yang menikah, walaupun tidak banyak. Perkawinan di masa kuliah mempunyai beberapa permasalahan yang agak berbeda dengan perkawinan-perkawinan pada umumnya, terutama dalam finansial, kelanjutan kuliah, pembagian waktu untuk tugas-tugas rumah tangga dan tugas akademis serta kesiapan psikologis untuk menikah. Dengan melihat perbedaan-perbedaan ini maka timbul pertanyaan : bagaimana gambaran penyesuaian perkawinan mahasiswa yang menikah. Pengalaman mahasiswa dalam perkawinannya akan membentuk belief-nya tentang perkawinan, karena menurut teori tentang pembentukan belief dari Fishbein dan Ajzen (1975), pengalaman-pengalaman seseorang dengan suatu obyek tertentu akan membentuk belief tentang obyek. Dengan demikian timbul pertanyaan : bagaimana gambaran belief mahasiswa yang menikah tentang perkawinan. Hasil penelitian Laurer dan Laurer (1985, dalam Wiggins, Wiggins dan Zanden) menunjukan bahwa sikap yang positif terhadap pasangan merupakan faktor yang menentukan kesuksesan perkawinan seseorang. Karena belief merupakan salah satu komponen sikap maka yang menjadi masalah utama dalam skripsi ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan antara belief tentang perkawinan dengan penyesuaian perkawinan pada kelompok mahasiswa yang menikah. Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut maka dilakukan penelitian deskriptif yang bertujuan menggambarkan dan menggali sebanyak- banyaknya informasi tentang penyesuaian perkawinan dan belief tentang perkawinan pada mahasiswa yang menikah. Untuk mengukur aspek penyesuaian perkawinan di gunakan Dyadic Adjustment Scale dari Spanier yang dibuat untuk mengukur penyesuaian perkawinan. Sedangkan belief tentang perkawinan digali dengan kuesioner Belief tentang Perkawinan. Untuk menjawzb permasalahan utama dalam skripsi ini peneliti melakukan pengujian hubungan antara variabel penyesuaian perkawinan dengan belief tentang perkawinan. Dari hasil penelitian, didapat gambaran teniang penyesuaian perkawinan dan belief tentang perkawinan baik secara umum maupun berdasarkan pengelompokan variabel-variahel non psikologis seperti seperti perbedaan penyesuaian perkawinan berdasarkan besarnya bantuan dana, berdasarkan agama. Variabel-variahel yang membedakan penyesuain perkawinan dan belief tentang perkawinan adalah variabel agama, bantuan dana dari orang tua, usia perkawinan, jumiah anak, tempat tinggal dan besarnya pemasukan keluarga per bulan. Selain itu didapat hasil bahwa belief tentang perkawinan secara keseleluruhan tidak berhubungan secara signifikan dengan penyesuaian perkawinan secara keseluruhan. Namun beberapa aspek dari penyesuaian perkawinan berhubungan dengan beberapa aspek dari belief tentang perkawinan. Berdasarkan pengalaman selama melakukan penelitian dan melihat hasil penelitian, maka ada beherapa hal yang dapat disarankan baik untuk penelitian lebih Ianjut maupun untuk pengaplikasian hasil penelitian. Beberapa saran untuk penelitian Iebih lanjut yang diberikan antara lain, melakukan perbandingan penyesuaian perkawinan antara kelompok subyek yang menikah ketika masih kuliah dengan kelompok subyek yang menikah setelah tamat kuliah. Selain itu untuk mendapatkan gambaran yang Iebih mendalam tentang penyesuaian perkawinan dan belief tentang perkawinan dapat dilakukan studi kualitatif.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1998
S2620
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Margareta Avenia Dinda Ardani
Abstrak :
Memasuki dunia perkuliahan bukanlah hal yang mudah yang harus dialami oleh remaja. Banyak perubahan dan tantangan yang harus dialami, seperti tantangan akan akademis, lingkungan sosial dan attachment terhadap pilihan jurusan. Untuk dapat bertahan dalam menghadapi berbagai perubahan dan tantangan yang terjadi, mahasiswa baru perlu melakukan penyesuaian atau biasa disebut college adjustment. Salah satu adjustment yang penting di universitas adalah academic adjustment. Dari berbagai faktor yang dapat mempengaruhi academic adjustment, faktor keluarga dinilai sebagai faktor yang penting. Faktor keluarga yang akan diteliti adalah family functioning atau keberfungsian keluarga mengenai cara keluarga menjalankan fungsi-fungsinya. Tujuan dari penelitian ini adalah ingin melihat apakah terdapat hubungan antara family functioning dengan academic adjustment pada mahasiswa baru Universitas Indonesia. Partisipan penelitian ini terdiri dari 315 mahasiswa Universitas Indonesia yang tersebar dalam 13 fakultas dan program vokasi. Family functioning diukur dengan mengunakan Family Adaptability and Cohesion Evaluation Scale (FACES) yang dibuat oleh Olson, Bell, dan Joyce tahun 1978 dan Family Communication Scale (FCS) yang dibuat oleh Olson dan Barnes tahun 1982, sedangkan academic adjustment akan diukur dengan Student Adaptation to College Questionnaire oleh Baker dan Siryk. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara family functioning dan academic adjustment pada mahasiswa baru Universitas Indonesia. Hal ini dikarenakan ada faktor-faktor lain yang mungkin lebih memiliki hubungan dengan academic adjustment mahasiswa baru seperti motivasi internal dan peran peer. ......Starting a new life in college is never an easy thing for adolescents. A lot of changes and challenges must be experienced, whether it is academic matter, social environment, or attachment to the chosen major. In order to survive, new college students need to do some adjustments which is usually called college adjustment. One of the important adjustments in college is academic adjustment. From various factors that might influence academic adjustment, family has an important role. The purpose of this research is to identify relationships between family functioning and academic adjustment among the freshmen students in University of Indonesia. The participants are 315 freshmen from 13 faculties and Vokasi program. Family functioning is measured by Family Adaptability and Cohesion Evaluation Scale (FACES), made by Olson, Bell, and Joyce in 1978 and Family Communication Scale, made by Olson and Barnes in 1982. Academic adjustment is measured by Student Adaptation to College Questionnaire, made by Baker and Siryk. The result of this research showed that there is no significant relationship between family functioning and academic adjustment among freshmen students in Universitas Indonesia. This is caused by other factors which might have stronger corelation and need further examination such as internal motivation and peer.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S58001
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>