Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Iwan Syahjoko Saputra
Abstrak :
Metilen biru merupakan limbah industri yang menjadi perhatian penting karena warnanya yang susah terdegradasi. Pada penelitian ini, digunakan nanopartikel ZnO termodifikasi Au ZnO-Au NPs sebagai fotodegradasi metilen biru. ZnO-Au NPs disintesis menggunakan bahan yang ramah lingkungan yaitu dengan memanfaatkan daun ilalang Imperata cylindrica L yang difungsikan sebagai sumber basa, reduktor sekaligus capping agent. Proses terbentuknya nanopartikel ZnO-Au dianalisis menggunakan alat Spektrofotometer UV-Vis Ultraviolet-visible , DRS Diffuse Reflectance Spectroscopy, PSA Particle Size Analyzer, PZC Potential Zeta Charge, FTIR Fourier Transform Infra Red, XRD X-ray Diffraction, SEM Scanning Electron Microscopy, EDS Energy Dispersive X-ray dan TEM Transmission Electron Microscopy. Sintesis Nanopartikel Au pada cahaya ruang menggunakan prekursor HAuCl4 7x10-4 M dan konsentrasi ekstrak 3,46 menunjukkan hasil yang terbaik dengan puncak absorbansi 1,779 dan stabil selama 40 hari. Berdasarkan hasil XRD didapatkan ukuran kristalit AuNPs sebesar 14,47 nm. Hasil TEM menunjukkan kehomogenan dengan partikel berbentuk kubus. Ukuran partikel dari PZC yaitu -18,2 mV dan adanya peregeseran puncak serapan dari bilangan gelombang 3356 cm-1 menjadi 3394 cm-1 menandakan adanya interaksi terbentuknya nanopartikel Au. ......Methylene blue is critical industrial waste because its color is difficult to degrade. In this research, Au modified ZnO nanoparticles ZnO Au NPs was used for methylene blue photodegradation. ZnO Au NPs was synthesized using environmental friendly substance that is Imperata cylindrica L leaf extract, which has the role of base source, reduction and capping agent. The formation of ZnO Au NPs was analyzed using UV Vis spectrophotometer Ultraviolet visible , DRS Diffuse Reflectance Spectroscopy, PSA Particle Size Analyzer, PZC Potential Zeta Charge, FTIR Fourier Transform Infra Red, XRD X ray Diffraction, SEM Scanning Electron Microscopy, EDS Energy Dispersive X ray and TEM Transmission Electron Microscopy. Au nanoparticles synthesized at room condition using HAuCl4 7x10 4 M precursor and 3,46 leaf extract, showed the best result with the absorbance peak of 1,768 and was stable for 40 days. AuNP crystallite size of 14.47 nm was characterized using XRD. TEM showed, the homogenity of the particles have cubic shaped. PZC showed 18,2 mV and the band shift from 3356 cm 1 to 3394 cm 1 showed, the interaction due to Au NPs formation.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unversitas Indonesia, 2017
T47137
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratu Bilqis Chairunnisa
Abstrak :
ABSTRAK
Saat ini, penelitian untuk menemukan sumber karbon aktif yang murah dan terbarukan sedang banyak dilakukan. Salah satunya ada karbon aktif yang berasal dari rumput. Alang-alang yang mengandung 43,7% karbon merupakan biomassa yang berpotensi untuk menjadi sumber karbon aktif yang murah, mudah didapatkan dan terbarukan di Indonesia. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kondisi aktivasi yang optimal untuk mendapatkan karbon aktif dari alang-alang agar memiliki karakteristik yang baik. Metode yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah pertama-tama menyiapkan alang-alang untuk proses karbonisasi dan aktivasi. Aktivasi fisika dilakukan pada suhu yang berbeda dengan waktu yang sama. Sementara aktivasi kimia dilakukan pada suhu yang berbeda namun untuk waktu yang sama. Kemudian karbon aktif akan dikarakterisasi dengan menggunakan uji SEM, BET, dan uji adsorpsi iodin. Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai bilangan iod dan luas permukaan terbesar untuk metode aktivasi kimia dimiliki oleh sampel K2 (suhu 500oC), yaitu 598,05 mg/g dan 665,59m2/g. Sementara itu hasil pengujian nilai bilangan iod dan luas permukaan terbesar untuk metode aktivasi fisika dimiliki oleh sampel F1 (suhu 500oC), yaitu 573,72 mg/g dan 627,36 m2/g. Oleh karena itu, kondisi pembuatan karbon aktif dari daun alang-alang terbaik berdasarkan penelitian ini adalah dengan metode aktivasi kimia menggunakan H3PO4 pada suhu 500oC selama 2 jam dalam atmosfer nitrogen dengan laju alir 100mL/menit.
ABSTRACT
Nowadays, there are many researches to find a cheap and renewable activated carbon source. One of those is activated carbon from grass. Cogon grass (Imperata cylindrica) which has 43,7% carbon is a potential biomass to get the cheap, abundant, and renewable activated carbon source. This research has a purpose to know the optimum activation condition of activated carbon made from cogon grass leaf. First step is to prepare the cogon grass leaf for carbonization and activation process. Physical activation is done on different teperature with no variation on time. Chemical activation is done on different temperatures with no variation on impregnation ratio and time. Then the activated carbon produced from both methods is characterized by SEM, BET and iondine number test. The results show that biggest iodine number and surface area by chemical activation method is obtained from K2 sample (500oC), which are 598,05 mg/g dan 665,59 m2/g. Meanwhile, biggest iodine number and surface area for physical activation is obtained from sample F1 (500oC), which are 573,72 mg/g dan 627,36 m2/g. Therefore, optimum conditions to make activated carbon from cogon grass leaf based on this research are chemical activation with H3PO4 at 500oC for 2 hours in nitrogen gas atmosphere at flowrate 100mL/min.
2016
S64074
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinta Krisdamayanti
Abstrak :
Kebutuhan akan minyak bumi mentah semakin meningkat dalam pangsa pasar nasional maupun Internasional. Berbagai upaya terus dilakukan guna meningkatkan kualitas minyak mentah, salah satunya melalui proses pendistribusian minyak mentah. Pendistribusian yang dinilai efisien yaitu dengan menggunakan pipa bawah laut ataupun bawah tanah yang terbuat dari material baja karbon. Sehingga sangat penting bagi industri minyak berfokus pada pemeliharaan alat dan konstruksi pipa terutama bahan material baja dari potensi terkena korosi. Salah satu upaya dalam mencegah korosi yaitu penambahan inhibitor korosi dengan konsentrasi kecil (ppm) ke dalam media pengkorosif guna mengendalikan korosi pada material logam. Inhibitor korosi dari senyawa bahan alam mempunyai banyak keunggulan yaitu ramah lingkungan, mudah didapatkan, dan mudah diproduksi. Pada penelitian ini dilakukan seleksi inhibitor korosi terbaik dari tiga fraksi yaitu fraksi n-heksana, fraksi etil asetat, dan fraksi metanol dari ekstrak daun alang-alang berdasarkan metode Weight Loss. Karakterisasi lapisan yang terbentuk pada permukaan baja karbon diamati dengan FT-IR, UV-Vis DRS, XRD dan bentuk morfologi permukaan plat baja karbon berdasarkan SEM EDS. Keberhasilan inhibitor korosi dalam melindungi baja karbon terlihat dari persen efisiensi inhibitor yaitu 94.89% pada konsentrasi 600 ppm suhu 30oC dalam larutan pengkorosif HCl 0.5M. Adsorpsi inhibitor korosi FH secara isoterm mengikuti isoterm adsorpsi Langmuir. Aplikasi inhibitor korosi FH dengan konentrasi 600 ppm pada suhu 60oC dengan waktu kontak 36 jam memberikan % efisiensi inhibitor di atas 90% pada larutan brine sintesis. ......Demand for crude oil has increased in market share both national and international. There are continuous efforts to improve the quality of crude oil, one of them through the process of distribution of crude oil. The distribution is considered efficient by using underwater or underground pipelines which are made of carbon steel material. So it is very important to the oil industry focusing on equipment maintenance and pipeline construction materials, especially steel of potential for corrosion. One effort in preventing corrosion is the addition of a corrosion inhibitor with a small concentration (ppm) to the corrosive agent media to control corrosion on metallic materials. Corrosion inhibitors from natural materials compounds have many advantages that are environmentally friendly, readily available, and easily manufactured. In this study, corrosion inhibitor selected the best of the three fractions, there are n-hexane fraction, ethyl acetate fraction, and methanol fraction from extract of leaves reeds based of Weight Loss method. Characterization layer formed on the surface of carbon steel was observed by FT-IR, UV-Vis DRS, XRD and the morphology of the surface of carbon steel plate by SEM EDS. The success of corrosion inhibitors to protect carbon steel look of a percent efficiency inhibitor that is 94.89% at a concentration of 600 ppm temperature 30°C in a HCl corrosive agent solution of 0.5 M. FH corrosion inhibitor adsorption isotherm is followed Langmuir adsorption isotherm. FH corrosion inhibitor application with concentration 600 ppm at temperature 60°C with a contact time of 36 hours gave % inhibitor efficiency above 90% in the brine solution synthesis.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S65412
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arini Andriani
Abstrak :
Piper retrofractum, Imperata cylindrica, dan Moringa oleifera telah diuji secara in vitro dapat mengurangi agregasi platelet yang berperan penting dalam patogenesis trombosis. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efek ekstrak Piper retrofractum, Imperata cylindrica, dan Moringa oleifera sebagai antitrombotik secara in vivo. Mencit jantan dibagi menjadi kontrol normal CMC , negatif CMC , positif aspirin , dan dosis 1, 2, 3 pada masing-masing ekstrak. Perlakuan awal yaitu pemberian masing-masing suspensi berdasarkan pengelompokan, yang dilakukan selama 7 hari. Kemudian, pengamatan dilakukan menggunakan parameter waktu perdarahan ekor mencit yang diamputasi dan data diolah secara statistik p le; 0.05 , serta parameter perhitungan angka harapan hidup setelah induksi trombosis oleh penyuntikan intravena kolagen-epinefrin. Hasilnya yaitu dosis 3 ekstrak Piper retrofractum 11,76 mg/20 g , ekstrak Imperata cylindrica 11,2 mg/20 g , dan ekstrak Moringa oleifera 11,2 mg/20 g memperpanjang rata-rata waktu perdarahan menjadi 17.70 2.10; 19.54 0.65; 17.11 3.07 dan meningkatkan persentase angka harapan hidup 80 ; 60 ; 60. Dapat disimpulkan bahwa ekstrak Piper retrofractum, Imperata cylindrica, dan Moringa oleifera memiliki potensi sebagai antitrombotik. ...... Piper retrofractum, Imperata cylindrica and Moringa oleifera had been studied in vitro for their activity to reduce platelet aggregation which have important role in the pathogenesis of thrombosis. This study aimed to evaluate the effect of Piper retrofractum, Imperata cylindrica and Moringa oleifera extracts as antitrombotic in vivo. Male mice were divided into normal CMC , negative CMC , positive Aspirin , 1st, 2nd and 3rd for each extract. Pretreatments were given orally for 7 days and the experiment used two parameters, including bleeding time was observed on amputated mice tail and then analyzed statistically p le 0.05 , and survival rate was observed on calculation of dead paralyzed mice after trombosis induction by injecting collagen ndash epinephrine intravenously. The results are the 3rd dose extracts of Piper retrofractum 11,76 mg 20 g , Imperata cylindrica 11.2 mg 20 g , and Moringa oleifera 11.2 mg 20 g can prolonged the bleeding time to 17.70 2.10 19.54 0.65 17.11 3.07, then increased the survival rate to 80 60 60 . The extracts of Piper retrofractum, Imperata cylindrical and Moringa oleifera has a potential activity as antithrombotic.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
S69533
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1987
633.2 MAN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library