Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Eko Hariyanto
Abstrak :
ABSTRAK
Cadangan batubara Indonesia hanya sebesar 3,25% atau terbesar kesepuluh didunia, namun pada kenyataannya produksi batubara semakin tahun jumlahnya semakin besar dan Indonesia merupakan pengekspor batubara terbesar. Jika kondisi dibiarkan akan mengikis sisa cadangan terbukti dari batubara semakin cepat. Perusahaan batubara sebagai pengelola pertambangan dalam kurun waktu 2008-2013 mengalami penurunan margin laba bersih sehingga tingkat pengembalian investasi (ROI) mengalami penurunan sebesar 9,1% yaitu pada tahun 2008 sebesar 8,6% menjadi minus 0,5% pada tahun 2013. Pada pihak lain pemerintah sedang merencanakan banyak pembangunan PLTU untuk memenuhi kebutuhan energi listrik semakin besar sehingga membutuhkan volume batubara dalam jumlah semakin besar. Perusahaan pembangkit tenaga listrik sebagai penghasil dan penjual energi listrik dalam kurun waktu 2008 – 2012 mengalami kenaikan margin laba bersih sehingga tingkat pengembalian investasi (ROI) juga mengalami peningkatan sebesar 0,31% yaitu pada tahun 2008 sebesar 1,98% menjadi 2,29% pada tahun 2012. Terkait cadangan batubara yang terbatas, maka diperlukan rancangan kebijakan dalam pemanfaatan batubara untuk menunjang kelistrikan nasional yaitu dengan mengkonversi perusahaan batubara menjadi perusahaan energi dengan diberikan kemudahan insentif yaitu berupa menjaminkan IRR nya sebagai tingkat pengembalian yang pasti bukan menjamin harga jual, sehingga perusahaan batubara dapat meningkatkan ROI nya.
ABSTRACT
Indonesian coal reserves amounted to only 3.25% or the tenth largest in the world, but in fact the production of coal increasingly greater number of years and Indonesia is the largest exporter of coal. If the condition continues, it will erode the rest of proven reserves of coal more quickly. Coal mining company as a manager in the period 2008-2013 net profit margin decreased to the level of return on investment (ROI) decreased by 9.1% in 2008 ie by 8.6% to minus 0.5% in 2013. On the other hand the government is planning many power plant to meet the electrical energy needs of the greater volume of coal and thus require greater amounts. Power company as a manufacturer and seller of electric energy in the period 2008 - 2012 increased net profit margin so that the return on investment (ROI) increased by 0.31% in 2008 ie 1.98% to 2.29% in 2012. Related to the limited reserves of coal, it is necessary to design policies to support the use of coal in the national electricity company is to convert coal into energy company with ease given incentives in the form of its IRR offers a rate of return that is certainly not guarantee a fair price, so that coal companies can improve the value of ROI.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T42053
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Qosandra Alfayuritresna
Abstrak :
ABSTRAK
Peningkatan konsumsi batu bara kalori sedang yang akan meningkat dari 86 juta ton menjadi 177 juta ton dalam 5 tahun akan menyebabkan potensi batu bara kalori rendah tidak bernilai. Peningkatan Nilai Tambah PNT batu bara kalori rendah diharapkan dapat memberikan nilai lebih terhadap pemanfaatan batu bara kalori rendah, tetapi hingga saat ini PNT belum dapat beroperasi komersial secara berkesinambungan. Penelitian ini mencoba mencari akar permasalahan tersebut menggunakan diagram tulang ikan pada metode Peningkatan Mutu Batu Bara atau Coal Upgrading Techology CUT yang meningkatkan nilai kalori batu bara dari 3800 kkal/kg menjadi 5800 kkal/kg GAR . Akar permasalahan terletak pada pembelian bahan baku CUT yang ditetapkan dengan indeks Harga Patokan Batu Bara HPBkt menghasilkan keutungan lebih kecil bagi pemilik tambang. Permasalahan tersebut diuji dengan menjadikan bisnis CUT menjadi 2 skenario dengan pemilik tambang sebagai pemilik aplikasi CUT dan perusahaan lain operatornya skenario A , dan pemilik tambang bukan pemilik atau operator CUT tetapi menjual batu bara bahan baku tanpa menggunakan indeks HPBkt skenario B . Skenario A menghasilkan Net Present Value NPV USD 10.895.317,17 dengan Internal Rate of Return IRR 34,51 dan masa pengembalian modal 3 tahun 1 bulan, laba usaha USD 24.26 / ton batu bara bagi pemilik tambang dan USD 14.31/ton bagi operator CUT. Skenario B menghasilkan NPV 13.963.051,55 dengan IRR 39,37 , dan masa pengembalian modal 2 tahun 8 bulan, laba usaha USD 7.38 / ton batu bara bagi pemilik tambang dan USD 31.19/ton bagi operator CUT. Penelitian menyarankan skenario A apabila pemilik tambang ingin memperoleh keuntungan lebih besar dengan investasi lebih besar, sedangkan skenario B lebih disarankan untuk perusahaan operator skala besar yang ingin memfokuskan keuntungan dari CUT.
ABSTRACT
An increase in medium rank coal consumption that will increase from 86 million tons to 177 million tons in 5 years will cause the potential of low rank coal less valuable. Low rank coal value enhancement is expected to provide more value to the utilization of low rank coal, but until now PNT has not been able to operate commercially on an ongoing basis. This research tries to find the root of the problem using fishbone diagram with Coal Upgrading Techology CUT method which increase the calorific value of coal from 3800 kcal kg to 5800 kcal kg GAR . The root of the problem lies in the purchase of raw materials CUT stipulated by the ldquo Harga Patokan Batu Bara untuk Keperluan Tertentu rdquo HPBkt that produces less profits for the low rank coal owner. The problem will be simulated by making the CUT business into 2 scenarios with the mine owner as the owner of the CUT application and the other company as a operator scenario A , and either the owner of the mine is not the owner or operator of CUT but selling raw coal without using HPBkt index scenario B . Scenario A generates Net Present Value NPV USD 10,895,317.17 with 34.51 Internal Rate of Return IRR and a payback period of 3 years 1 month, operating profit USD 24.26 ton low rank coal owners and USD 14.31 Ton for CUT operator. Scenario B produces NPV 13,963,051,55 with IRR 39.37 , and a payback period of 2 years 8 months, operating profit USD 7.38 ton coal for mine owner and USD 31.19 ton for operator CUT. Research suggests scenario A if the mine owner wants to earn greater profits with greater investment, while scenario B is preferable for large scale operators who want to focus on the benefits of CUT.
2017
T48224
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library