Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Silviana
Abstrak :
Daerah penelitian terletak di Tambang Air Laya Barat, Kabupaten Muara Enim yang termasuk ke dalam Cekungan Sumatera Selatan. Tujuan penelitian adalah menentukan geometri lapisan batu bara, mengestimasi sumber daya batu bara, menentukan kualitas batu bara, dan menentukan potensi Gas Metana Batu Bara (GMB). Hasil penelitian menggunakan perangkat lunak minescape terdapat enam seam batu bara dengan arah strike barat – timur dan arah dip ke utara. Hasil seluruh estimasi sumber daya batu bara menggunakan metode circular USGS untuk sumber daya tereka 2305472 ton, sumber daya tertunjuk 15314260 ton, dan sumber daya terukur 29361800 ton. Total keseluruhan adalah 46981532 ton. Peringkat seluruh seam batu bara menggunakan klasifikasi ASTM D 388 – 1999 adalah High Volatile B Bituminous. Kualitas baik untuk seam A1, A2, B1, dan B2 berada di sekitar utara, sedangkan seam B dan C di sekitar tengah. Potensi GMB ditentukan dari metode persamaan modifikasi Kim oleh Sobarin, hasil rata-rata kandungan gas adalah 73.61 scf/ton berpotensi sedang. Hasil kalkulasi Gas In Place (GIP) menggunakan persamaan Mavor dan Nelson menunjukkan rata-rata seam C lebih besar yaitu 850.35 BcF daripada seam lainnya. Area yang berpotensi GIP berada di utara daripada selatan dan di sekitar titik bor NUR_062. ......The research area is located in Tambang Air Laya Barat field, Muara Enim District which is part of South Sumatera Basin. The objectives of research are determine geometry of coal seams, estimate coal resources, determine coal qualities, and determine potential of Coal Bed Methane (CBM). The result using software minescape, contained six coal seams with strike direction are west – east and dip direction are north. The result total coal resources estimation using circular USGS method for inferred resource is 2305472 tonnes, indicated resources are 15314260 tonnes, and measured resources are 29361800 tonnes. The total estimation are 46981532 tonnes. The rank of all coal seams using ASTM D 388 – 1999 are High Volatile B Bituminous. Good coal quality for seam A1, A2, B1, and B2 are around north, while seam B and C are around middle. The potential of CBM determined by modified Kim’s method by Sobarin, the result have average gas content is 73.61 scf/ton which is moderate. The result of calculation Gas In Place (GIP) using Mavor and Nelson equation show the average seam C is greater than other seams which is 850.35 BcF. The potential area of GIP is at north than south and located around drillhole NUR_062
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Agung L.
Abstrak :
Salah satu upaya ECBM adalah dengan menginjeksikan gas nitrogen ke dalam reservoir CBM. Gas nitrogen yang diinjeksikan ke dalam reservoir batubara tersebut teradsorp seiring dengan berkurangnya CH4 di dalam reservoir tersebut. Oleh sebab itu, diperlukan informasi mengenai karakteristik adsorpsi N2 pada batubara Indonesia, mengingat Indonesia memiliki potensi CBM yang cukup besar, yaitu 450 TCF. Dalam penelitian ini, digunakan sampel batubara Barito dan Ombilin sebagai adsorben. Kapasitas adsorpsi N2 pada batubara Indonesia diperoleh dengan adsorpsi tekanan tinggi dengan variasi kandungan air pada temperatur 25°C - 55°C dan tekanan 0 atm - 60 atm. Dari penelitian ini diperoleh bahwa kapasitas adorpsi N2 pada batubara Barito 6,85 % hingga 16,92 % lebih banyak daripada batubara Ombilin. Selain itu, peningkatan temperatur dapat menurunkan kapasitas adsorpsi hingga 8,96 %. Kandungan air pada batubara juga dapat menyebabkan penurunan kapasitas adsorpsi 11,6 % hingga 11,8 %. Data eksperimen yang direpresentasikan dengan model Ono-Kondo menghasilkan deviasi hingga 11,75 % AAD. ......Injecting high pressure nitrogen into CBM reservoir is one of ECBM methods. The nitrogen injected into CBM reservoir will be adsorbed on coal surface, while partial pressure of methane decreases. The consequences, we need information about nitrogen adsorption capacity on Indonesian coal, considering that Indonesia has 450 TCF CBM potential. Barito and Ombilin coal are used as adsorben. Nitrogen adsorption capacity obtained by doing high pressure adsorption using water content variation at temperature 25°C - 55°C and pressure 0 atm ' 60 atm. This experiments results that N2 adsorption capacity on Barito coal is 6,85 % - 16,92 % higher than Ombilin coal. Additionally, increasing temperature cause decreasing N2 adsorption capacity on coal as much as 8,96 %. Water content also decreases adsorption capacity as much as 11,6 % up to 11, 8%. This experiment data correlated using Ono-Kondo model results in deviation up to 11,75 % AAD.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S52244
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library