Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
M. Taufik Hidayat
Abstrak :
Gerakan berbelok kanan pada suatu ruas jalan atau simpang merupakan suatu permasalahan tersendiri di dalam penghitungan parameter lalu lintas. Pada kondisi tertentu untuk menyederhanakan sistem pengaturan pada simpang, gerakan berbelok tersebut kanan dianggap tidak terlalu mempengaruhi arus keberangkatan, untuk itu gerakan tetap diijinkan. Tetapi bila pada kondisi dimana volume arus lalu lintas yang tinggi didominasi oleh sepeda motor, apakah gerakan berbelok kanan akan banyak mempengaruhi sistem simpang. Satuan mobil penumpang (SMP) sebagai nilai konversi arus lalu lintas berbagai jenis kendaraan terhadap standar mobil penumpang dalam kenyataan dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti: karakteristik kendaraan, aliran lalulintas, geometric jalan, kondisi lingkungan, iklim dan sebagainya sehingga memiliki nilai yang relatif berbeda antara satu lokasi dengan lokasi lainnya. Rekomendasi nilai SMP khusus pada persimpangan dengan Alat Pengendali Isyarat Lalulintas (APILL) atau lampu lalulintas untuk saat ini, satusatunya mengacu pada hasil studi yang tertuang dalam Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI 1997), dan dianggap belum dapat mewakili kondisi karakteristik arus lalulintas di perkotaan dengan prosentase sepeda motor yang semakin tinggi. Penelitian atau pengambilan data berdasarkan 2 tahap. Pertama adalah mengambil data lapangan seperti kondisi geometrik, waktu siklus lampu lalulintas dan keadaan lingkungan simpang. Kedua dengan merekam gambar dengan camcorder pada 3 simpang yang dipilih dan yang memiliki prosentasi kendaraan sepeda motor yang tinggi (secara visual). Rekam gambar diambil dengan durasi 1,5 jam. Dari rekaman gambar tersebut didapat data tarus per jenis kendaraan dimulai 5 detik sebelum sinyal hijau dan setiap 5 detik pada waktu hijau. Rentang waktu 5 detik diambil berdasarkan kelipatan waktu hijau. Nilai SMP MC1, MC2, LV, dan HV didapat berdasarkan porsi kendaraan yang melaju dan melewati garis henti pada tiap pendekat. Dari hasil pengamatan dan proses analisis data pada tiga simpang di Jakarta, maka dapat disimpulkan bahwa Simpang Abdul Muis Perbedaan SMP sepeda motor belok kanan (MC=0.44) dengan sepeda motor lurus (MC=0,52) disebabkan porsi sepeda motor terhadap kendaraan lain yang lurus lebih besar daripada yang belok kanan. Tundaan terjadi karena berhentinya kendaraan dari arah yang berlawanan. Simpang Kyai Maja Fase 2 pada simpang ini mengizinkan gerakan belok kanan terlawan sehingga menyebabkan tundaan yang cukup besar dari pada gerakan lurus. Nilai SMP sepeda motor (MC) yang melaju pada simpang ini hampir menyamai besar SMP kendaraan ringan karena prosentasi dari kendaraan tersebut tidak jauh berbeda. Faktor 1,75 kendaraan belok kanan terhadap kendaraan lurus tidak terbukti pada simpang ini. Dari penelitian ini, faktor koreksi hanya berkisar 1.2 Simpang Sisingamangaraja Pada simpang ini prosentase kendaraan sepeda motor yang belok kanan tidak mendominasi lalulintas ( Hasil interpretasi grafik regresi linier yang menunjukan ada korelasi antara nilai SMP kendaraan sepeda motor dengan arus jenuh. Hal ini disebabkan metode proporsi untuk menentukan SMP kendaraan tergantung dari arus yang dilepas oleh simpang. Meskipun kecil, ada korelasi antara Prosentase Sepeda Motor dengan Rasio Tundaan terhadap waktu hijau. Hal ini disebabkan dominasi sepeda motor sangat mempengaruhi waktu tambahan kendaraan untuk melalui simpang.
Movement turn right at one particular joint streets or digress to represent a[n separate problems in enumeration of traffic parameter. At some stage to make moderate system of arrangement of at intersection, movement turn the right assumed do not too influence departure current, for that the movement remain to be permitted. But if at condition of where volume current of high traffic predominated by motorbike, whether/what movement turn right will a lot of influencing system digress. Set of the passenger car unit (PCU) as conversion value of traffic current of various type of vehicle to passenger car standard in fact influenced by various factor like: characteristic of vehicle, stream of traffic, geometric walke, environmental condition, climate etcetera so that own value which relative differ one location with other location. Recommendation assess special PCU at intersection with the Signal Of traffic Controller ( APILL) lamp of traffic Or to in this time, single relate at study result decanted in Indonesia Highway Capacity Manual (IHCM 1997), and assumed by not yet earned to deputize current of traffic characteristic condition in urban by prosentase is motorbike which excelsior. Data input or research of pursuant to 2 phase. First is take field data of like condition geometric, environmental lamp of traffic circumstance and cycle time digress. Second with record draw by camcorder at 3 intersection selected and owning high volume of vehicle motorbike ( visually). Record picture taken by duration 1,5 hours. From the picture record got data tarus per type of vehicle started by 5 second before green signal and each;every 5 second when green. Span time 5 second taken by pursuant to green time fold. Assess PCU MC1, MC2, LV, and HV got pursuant to fast portion of vehicle and throughmelewati mark with lines to desist every approach. From perception result and process data analysis at three intersection in Jakarta, inferential hence that Intersection Abdul Muis Difference PCU turn to right motorbike ( MC=0.44) with diametrical motorbike (MC=0,52) caused by a motorbike portion to of vehicle other;dissimilar bigger diametrical than which turn to right. Delayed happened because desisting of vehicle from adversative direction.Phase 2 this intersection permit movement turn to right terlawan so that cause big enough delayed from [at] diametrical movement Assess PCU motorbike (MC) this intersection almost come up to big of light PCU Of vehicle because prosentasi from the of vehicle not far differ. Factor 1,75 of vehicle turn to right to unprovable diametrical of vehicle [at] this intersection. From this research, corrective factor only gyrate 1.2 Intersection Sisingamangaraja At this intersection prosentase of vehicle motorbike which the turn to right not predominate of traffic (< 50%) Delayed time Or desist total of vehicle is not became by this intersection, because optimal arrangement sinyal so that do not the happening of heaping of vehicle going to approach go out Result of linear graph regresi interpretation which show there is correlation of PCU of vehicle motorbike with saturation flow. This matter is caused by a proportion method to determine PCU of vehicle depended from current released by intersection. Though minimize, there is correlation Motorbike portional with Ratio Delayed to green time. This matter is caused by a motorbike domination very influence additional time of vehicle to through intersection.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia;, 2007
S35762
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wendy Prayuda
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Martha Leni
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Zainal Andi Kusuma
Abstrak :
Permasalahan angkutan darat (bis) pada kota-kota besar berakar pada masalah bagaimana efisiensi biaya yang dikeluarkan operator namun tetap dapat melayani penumpang secara efektif. Di dalam studi ini akan dilakukan suatu usaha efisiensi bagi operator yang diharapkan dapat mengurangi jumlah armada yang harus disediakan untuk melayani suatu keadaan rute dengan karateristik kedatangan dan pergerakan penumpang tertentu dengan tidak melampaui batas kenyamanan yang dapat diterima penumpang. Usaha yang diterapkan di dalam studi ini adalah dengan memberlakukan satu titik transfer pada rute layanan dua arah sehingga suatu rute akan terbagi menjadi dua bagian (zona). Usaha ini dimaksudkan untuk mengurangi terjadinya produksi kilometer kosong pada suatu rute. Dengan memanfaatkan pola pergerakan penumpang dengan suatu karateristik tertentu, make titik transfer akan ditempatkan pada suatu titik sehingga akan didapatkan jumlah armada dan waktu tunggu total penumpang yang minimal selama periode penjadwalan tertentu. Proses optimasi ini diawali dengan optimasi jadwal pemberangkatan bis yang meminimalkan waktu tunggu total penumpang pada kedua zona dengan batasan-batasan tertentu. Selanjutnya besarnya jumlah armada minimal yang harus disediakan pada tiap zona akan memanfaatkan jadwal yang dihasilkan dengan menggunakan fungsi defisit. Jadi di dalam studi ini akan didapatkan dua fungsi tujuan yaitu meminimalkan jumlah armada dan waktu tunggu penumpang. Karena besarnya jumlah armada berbanding terbalik dengan waktu tunggu yang akan diderita oleh penumpang, maka keadaan yang optimal akan mempertimbangkan kedua hal tersebut dengan proporsi (bobot penyetara) yang tepat. Hal yang perlu diperhatikan dalam penjadwalan dengan memberlakukan suatu titik transfer adalah jumlah penumpang yang akan ditransfer pada titik transfer, di mana hal ini akan mempengaruhi perhitungan jumlah penumpang dan waktu tunggu secara keseluruhan. Untuk mendapatkan keadaan yang optimal, maka dibuat suatu model optimasi dengan suatu algoritma yang akan mengevaluasi titik titik yang ada di sepanjang rute dan akan memilih suatu titik yang akan dijadikan titik transfer yang paling optimal. Di dalam proses optimasi pola pergerakan penumpang pada suatu rute, tingkat kedatangan penumpang sepanjang rute, waktu tempuh di dalam rute merupakan suatu input utama yang akan mempengaruhi di mana letak titik transfer. Selain itu, input berupa kebijakan seperti besarnya faktor muatan dan lamanya periode penjadwalan jugs akan mempengaruhi. Untuk mengetahui evaluasi kerja optimasi suatu rute dengan adanya titik transfer, make dilakukan perbandingan hasil evaluasi pada suatu rute pada kondisi tanpa titik transfer dengan titik transfer. Di dalam studi kasus yang diasumsikan dengan 7 pemberhentian termasuk 2 terminal pada suatu rute layanan dua arah, dievaluasi terhadap keadaan tanpa titik transfer dan dengan titik transfer. Pada keadaan tanpa titik transfer dihasilkan jumlah armada minimal sebanyak 7 bis dengan waktu tunggu penumpang total sebesar 2432 menit. Sedangkan untuk keadaan dengan titik transfer, dihasilkan jumlah armada minimal sebesar 5 bis dengan waktu tunggu penumpang total 2990 menit.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T3672
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Yuliarti
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T39654
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mujib Ridha
Abstrak :
Penelitian ini dilakukan karena adanya permasalahan yang timbul di area penelitian ruas tol Jagorawi menuju Bogor, sering terjadinya kecelakaan di beberapa titik yang disebabkan oleh beberapa faktor. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji karakteristik lalu lintas yang terjadi di area penelitian serta korelasi dengan kecelakaan yakni dengan mengambil data primer berupa data volume kendaraan dan waktu tempuh kendaraan dan didukung oleh adanya data sekunder. Dari hasil penelitian ini diharapkan terdapatnya analisa permasalahan yang terjadi dan dapat ditemukan solusi yang terbaik. Adapun faktor kecelakaan dilihat dari beberapa parameter berikut yaitu karakteristik lalu lintas, jumlah dan bobot kecelakaan yang terjadi, jenis kecelakaan dan kendaraan apa yang paling banyak terlibat. Sebelum di lakukan pengolahan data primer dan sekunder, terlebih dahulu dilakukan pengolahan uji korelasi untuk mendapatkan hubungan positif antara variabel, setelah di lakukan pengujian bahwa variabel arus, kecepatan dan kepadatan berpengaruh besar terhadap kecelakaan, maka setelah itu dilakukan pengolahan data primer yang ditunjang dengan data sekunder dan diperoleh hasil bahwa adanya korelasi kecelakaan di suatu ruas berbeda dengan di ruas lainnya sesuai dengan parameter yang ada di ruas tersebut. Berdasarkan tujuan dari penelitian yaitu untuk menganalisis karakteristik lalu-lintas (arus, kecepatan dan kepadatan) maka jumlah atau bobot kecelakaan terbesar berada di KM.6+400-KM.14+600 dengan kondisi jumlah arus kendaraan dan kecepatan tempuh yang tergolong rendah (berada kurang dari nilai median) sedangkan kepadatan yang tinggi (berada lebih dari nilai tengah) menghasilkan jumlah kecelakaan terbesar sehingga dapat disimpulkan bahwa pada segmen ini kecelakaan terbesar terdapat pada kondisi area penelitian yang cukup padat dengan jenis kecelakaan depan-belakang. Pada segmen/penggal jalan di lokasi KM.3+867-KM.4+700 memiliki jumlah dan bobot kecelakaan paling rendah bahwa jumlah arus dan kepadatan tidak mempengaruhi jumlah kecelakaan karena kecepatan maksimum mencapai 34 km/jam ditambah kepadatan paling tinggi di segmen ini menyebabkan pengemudi kehilangan konsentrasi tinggi. Dari perhitungan uji korelasi didapatkan nilai korelasi (r11) dan nilai determinasi (KD) masing-masing variabel yaitu korelasi angka kecelakaan dan volume sebesar 0,94, angka kecelakaan dan kecepatan sebesar 0,93, angka kecelakaan dan kepadatan 0,93 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan linier diantara ketiga variabel tersebut.
This study was conducted because of the problems that arise in the study area Jagorawi towards Bogor toll road, the frequent occurrence of accidents at some point due to several factors. This study aims to assess the characteristics of the traffic that occurs in the study area as well as the correlation with the accident by taking the primary data in the form of data traffic volume and vehicle travel time and is supported by the presence of secondary data . From the results of this study are expected presence of analyzing problems that occur and can be found the best solution. The accident factors seen from the following parameters ie traffic characteristics, the number and weight of the accidents occurred , what type of vehicle accidents and most involved . Before doing data processing at the primary and secondary , first performed correlation processing to obtain a positive relationship between the variables, after doing the test that the variable flow, speed and density greatly affect the accident , then after it is done processing the primary data are supported by secondary data and the results showed that the correlation accident in a segment different from other segments in accordance with the parameters that exist in the road segment . Based on the purpose of the study was to analyze the characteristics of the traffic (flow, speed and density) then the number or weight of most accidents are in KM.6 Km.14 +400- +600 with the current condition of the number of vehicles and the relatively low travel speed (located less than the median value), whereas a high density (located over the middle value) produces the largest number of accidents so we can conclude that in this segment the largest accident conditions contained in the study area are quite dense with the kind of front-rear crash. In the segment / cut roads in locations Km.3 +867- +700 KM.4 have the number and weight of the lowest accident that the amount of current and density did not affect the number of accidents due to reach a maximum speed of 34 km / hour plus the highest density in this segment causes driver loses concentration. From the calculation of correlation obtained correlation values (R11) and the value of determination (KD) of each variable is the number of accidents and volume correlation of 0.94, the number of accidents and speeds of 0.93, 0.93 accident rate and density so that it can be concluded that there is a linear relationship between these three variables.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T39364
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Prima Farret
Abstrak :
ABSTRAK
Pejalan kaki merupakan salah satu cara berlalu lintas dalam sistem transportasi, dan sangat dominan di daerah perkotaan atau lokasi yang memiliki permintaan tinggi dengan periode pendek. Karakteristik Pejalan Kaki adalah salah satu faktor utama dalam perancangan, perencanaan maupun pengoperasian dari fasilitas-fasilitas transportasi. Karakteristik dari aliran lalu lintas dapat dibagi dalam 2 (dua) kategori yaitu makroskopik (macroskopic level) dan mikroskopik (microskopic level).

Pada penelitian ini untuk menganalisis perilaku pejalan kaki yang akan menyeberang akan digunakan analisis mikroskopik. Peninjauan secara mikroskopik diambil dikarenakan untuk melihat perilaku perjalanan yang terjadi pada setiap individu. Dengan melakukan penelitian secara mikroskopik maka dapat diketahui karakteristik, perilaku, dan pola pergerakan pejalan kaki secara individu. Penelitian secara mikroskopik ini juga dapat melihat perjalanan pejalan kaki secara individu dalam posisi dan waktu, dimana variabel yang digunakan adalah N (nomor pejalan kaki), T (waktu), X dan Y (Koordinat lokasi). Lokasi pengamatan penelitian ini berada pada Jalan Raya Margonda Depok, tepatnya berada diantara Depok Town Square dan Margo City, pemilihan lokasi tersebut dikarenakan terdapat 2 mall besar yang saling berhadapan, dan area sekitar adalah area commercial sehingga arus perjalanan akan besar pada lokasi tersebut.

Berdasarkan analisa yang telah dilaksanakan, maka diperoleh bahwa kecepatan rata-rata pada lokasi tersebut untuk waktu tidak puncak adalah 0.84 meter/detik dan untuk waktu puncak adalah 0.92 meter/detik. Jenis fasilitas penyeberangan yang seharusnya tersedia pada koridor tersebut adalah jembatan penyeberangan. Dari analisa juga diperoleh jarak aman yang diperlukan pejalan kaki dalam menyeberang yaitu untuk waktu tidak puncak adalah 33.11 meter dan untuk waktu puncak adalah 13.12 meter.
ABSTRACT
Pedestrian is one way of elapsing to pass by quickly in transportation system, and very dominant in urban area or location owning high request with short period. Characteristic Pedestrian is one of the primary factor in scheme, operation and also planning from transportation facility. Characteristic from traffic stream can be divided into 2 (two) categorize that is macroscopic (macroskopic level) and is microscopic (microskopic level)

In this research to analyse pedestrian behavior will be used by microscopic analysis. Microscopic is taken because of to see journey behavior that happened in each individual. By using microscopic can know by characteristic, behavioral, and pattern movement of pedestrian individually. Research microscopicly this also can see pedestrian journey individually in time and position, where used variable is N (pedestrian number), T (time), Y and X ( Coordinate Location). Location of this research reside at Margonda Raya Street, Depok, precisely reside in among Depok Town Square and Margo City, that location selected because of there are 2 big mall which each other looking out on, and the area is commercial area so that journey current will be big at that location.

Pursuant to analysis which have been executed, hence obtainend that average speed at that location for off peak hour is 0.84 metre / second and for peak hour is 0.92 metre / second. Facility crossing type which ought to be available at that corridor brigde. From analysis also obtained save distance which needed by pedestrian in defecting for off peak hour is 33.11 metre and for peak houris 13.12 metre.
2006
S35763
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Irfan Aprianda
Abstrak :
Skripsi ini membahas kinerja simpang Margonda ndash; Juanda dan simpang Raya Bogor - Juanda akibat pembukaan Tol Cijago Seksi IIA. Untuk mengetahui kinerja simpang, dilakukan pemodelan matriks asal tujuan menggunakan model gravitasi. Bangkitan dan tarikan didapat dari traffic counting, dengan fungsi hambatan eksponensial negatif dan ? sebesar 0,211249. MAT dibebankan dengan bantuan perangkat lunak Aimsun pada jaringan jalan dengan tol sebagai jaringan jalan baru. Hasil yang didapat dibandingkan dengan hasil pembebanan ke jaringan jalan eksisting. Dari hasil yang diperoleh, antrian rata-rata simpang Margonda - Juanda meningkat 6,28 dan tundaan meningkat sebesar 3,4 sementara simpang Raya Bogor ndash; Juanda antrian rata-ratanya berkurang sebesar 9,78 dan tundaan berkurang sebesar 6,69.
This thesis discusses the performance of Margonda Juanda intersection and Bogor Juanda intersection due to the operation of Cijago Section IIA toll road. To measure the performance of intersection, it requires the modelling of origin destination matrix using gravity model. The production and attraction is obtained from traffic counting, with negative exponential detterance function and value of 0.211249. ODM is assigned on the road network with tolls as a new road network with the help of Aimsun software. The results obtained are compared with the results to the existing road network assignment. The results shows that the average queue of Margonda Juanda intersection increased by 6.28 and the delay increased by 3.4 while the Bogor Juanda intersection average queue decreased by 9.78 and the delay decreased by 6.69.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S69400
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
W.O. Suryajaya
Jakarta: Pustaka Sinar harapan, 1995
388.4 SUR a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>