Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gadis Putri
Abstrak :
Residu pestisida organofosfat di alam sangat berbahaya bagi manusia karena dapat menginhibisi enzim asetilkolinesterase (AChE) di alam neurotransmitter otak. Pada penelitian ini dikembangkan metode pengukuran pestisida dengan cara memonitor aktivitas AChE melalui pembentukan tiokolin hasil hidrolisis enzimatik asetiltiokolin iodida (ACTI). Tiokolin yang terbentuk dapat dioksidasi secara elektrokimia pada elektroda boron-doped diamond (BDD) sehingga digunakan metode elektrokimia dengan BDD sebagai elektroda kerja. BDD dipreparasi dengan Microwave Plasma Assisted Chemical Vapor Deposition. Karakterisasi dengan SEM menunjukkan ukuran partikel diamond sebesar 3 μm. Sebelum digunakan BDD dioksidasi secara elektrokimia agar memiliki terminasi oksigen. Hasil XPS menunjukkan kenaikan O/C ratio dari 0,09 ke 0,3 setelah proses oksidasi. Waktu kontak optimum ACTI dengan AChE pada pengukuran deteksi tiokolin adalah 25 menit dengan pH optimum 7,6. Tiokolin teroksidasi pada BDD di bawah pengaruh arus difusi dengan koefisien difusi1,37x10-10 m2/s. Waktu inhibisi optimum chlorpyrifos terhadap AChE adalah 10 menit. Pengukuran dilakukan dengan 2 cara, yaitu menggunakan AChE bebas dan AChE terimobilisasi pada magnetic beads. Kurva kalibrasi linier pada pada rentang konsentrasi 0,1-1x10-5 mM dapat dicapai pada kedua sistem. Namun linieritas dan limit deteksi yang lebih baik dicapai pada sistem dengan AChE bebas. Uji interferensi dilakukan dengan ion logam Fe(II) dan Mn(II) yang ditambahkan pada chlorpyrifos. Hasil pengukuran menunjukkan kedua sistem tidak tahan terhadap interferensi ion logam. Sehingga untuk mendapatkan deteksi chlorpyrifos yang baik diharapkan interferensi ion logam kurang dari 1 ppb.
Residue of organophosphorus pesticide is very dangerous to humans due to its ability to inhibit acetylcholinesterase (AChE) enzyme in neurotransmitter of human brain.In this research, the detection of organophosphate pesticide is developed by monitoring AChE activity through the formation of thiocholine as the result of enzymatic hydrolysis of acetilthiocholine iodides (ACTI) by AChE. Since thiocholine can be electrochemically oxidized at boron-doped diamond (BDD) electrode, an electrochemical method with BDD as the working electrode was utilized. The BDD was prepared using a Chemical Microwave Plasma Assisted Vapor Deposition.Characterization by using SEM showed diamond particles with thediameter size of 3 μm. Prior to use, the BDD was electrochemically oxidized to perform oxygen termination. Characterization by using XPS showed the increasing of O/C ratio from 0,09 to 0,3. An optimum contact time between ACTI and AChE of 25 min with pH 7,6 was obtained. Thiocholine was oxidized at BDD under diffusion control with diffusion coefficient of 1,37x10-10 m2/s. The optimum inhibition time of chlorpyrifos to AChE was 10 minutes. The measurements were performed using 2 types of systems, including free AChE and AChE-immobilized at magnetic beads. Linear calibration curves in the concentration range of 0,1-1x10-5mMchlorpyrifoswereobtained using both systems. However, better linearity and limit of detection was achieved using freeAChE system. Interference was examined using Fe2+ and Mn2+ in chlorpyrifos solution. Both systems showed no resistant against the interference of metal ions. Therefore, for better detection ofchlorpyrifos, less than 1 ppb of metal intereference ions in the system is recommended.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S56894
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Arief Widagdo
Abstrak :
Pestisida adalah salah satu zat agrokimia yang paling banyak digunakan dalam bidang pertanian, residu pestisida yang tertinggal dan dikonsumsi oleh manusia dapat memberikan dampak negatif bagi kesehatan. Salah satu cara untuk mengurangi residu pestisida adalah dengan menggunakan menambahkan arang atau Arang pada media tanam. Arang adalah sisa hasil pertanian yang dibakar menggunakan teknik pirolisis dan memiliki potensi untuk mengurangi residu pestisida. Penelitian dilakukan menggunakan desain studi quasi-experimental. Kelompok diberi enam perlakuan yang berbeda dengan satu kelompok kontrol dan diulangi sebanyak tiga kali. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 27 sampel. Arang yang digunakan dibakar dengan suhu 200-400oC. Sawi hijau ditumbuhkan menggunakan dua jenis Arang, Sekam Padi dan Tempurung kelapa, dengan masing-masing tiga konsentrasi yang berbeda (0.l%, 0.5%, dan 1% dari berat media tanam) dan satu kontrol. Setelah tanaman dipanen, tanaman ditimbang untuk mendapatkan berat dan dianalisis residu menggunakan alat Kromatografi Gas, teknik destruksi sampel menggunakan metode Quechers. Hasil analisis menunjukkan bahwa tanaman dengan penambahan Arang memiliki mean residu yang berbeda signifikan dibanding dengan kelompok kontrol (P=0.049). Untuk setiap kenaikan konsentrasi Arang jenis Sekam Padi, residu pestisida berkurang sebanyak 25%, sedangkan untuk setiap kenaikan konsentrasi Arang jenis tempurung kelapa, residu pestisdia berkurang sebanyak 20.5%. Arang jenis Sekam Padi lebih efektif dalam mengadsorbsi pestisida dibandingkan Arang jenis tempurung kelapa. Dapat disimpulkan bahwa penambahan Arang mampu mengurangi residu pestisida di tanaman sawi.
Pesticide is one of the most utilized agrochemical substance during farming, although farmer benefited from the use of pesticide, pesticide residue may pose hazard towards human health. An onsite farming approach is best suited to reduce the uptake of pesticide in plant. One of the proposed method is using Biochar as a pesticide adsorbtion. Biochar is byproduct of biomass using pirolisis. This study was conducted using Quasi Experimental study. Sample was given six different treatment with one control and replicated three times, the total sample used in this study was 27. Sample was grown using two types of Biochar, Rice Husk and Coconut with three different concentration (0.1%, 0.5%, and 1% based on the growing soil). Biochar used in this experiment was pirolisis in 200-400oC. After the plant was harvested, sample was weighted and analyze using Gas Chromatography. Sample was destructed using Quechers method. The result shows that there are differences in residue uptake between plant without Biochar and plant with Biochar (P=0.049). For each increase in Biochar concentration, residue was reduced by 25% for rice husk while for coconut it reduce residue by 20.5% for each increase. In this study, Biochar from rice husk was more effective than Biochar from coconut. It can be concluded by this study that Biochar has the potential to reduce pesticide uptake in Caisim.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S65340
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library