Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abdul Baqir Zein
Jakarta: Gema Insani, 2000
305.8 ABD e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Coppel, Charles A.
Kuala Lumpur : Oxford University Press, 1983
305.8 COP i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Singapore: Singapore University Press, 1997
R 323.63 POL
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Coppel, Charles A.
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1994
305.895 1 COP t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Coppel, Charles A.
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1994
305.892 COP i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Justian Suhandinata
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2009
305.895 JUS w
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Pustaka Inspirasi, 2002
301 ANT
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Yudhanty Parama Sany
Abstrak :
ABSTRAK
Tesis ini menjelaskan proses konstruksi dan kontestasi identitas orang Cina Benteng dan hubungannya dengan gagasan mengenai kewarganegaraan di Indonesia. Konstruksi identitas orang Cina di Indonesia yang dibentuk berdasarkan ide-ide mengenai sejarah, asal-usul dan nasib terus bertransformasi dan berkontestasi dalam setiap masa pemerintahan di Indonesia. Adanya pembedaan perlakuan bersifat eksklusif terhadap orang Cina di Indonesia, yang berlangsung sejak zaman kolonial, menimbulkan dikotomi Non-Pribumi dan Pribumi. Orang Cina sebagai Non-Pribumi dianggap sebagai orang asing, suku pendatang, dan makhluk asing (aliens) sehingga diragukan identitas keindonesiaannya. Akibat dari dikotomi ini ternyata memiliki dampak negatif hingga saat ini bagi orang Cina di Indonesia untuk berintegrasi maupun berasimilasi dengan orang Indonesia, mereka masih dianggap sebagai bukan bagian dari Indonesia, kelompok minoritas dan masih dianggap sebagai orang asing di Indonesia. Begitupun bagi orang-orang keturunan Cina yang sudah tinggal bergenerasi di Indonesia, khususnya orang Cina Benteng di Tangerang. Identitas orang Cina Benteng yang berbeda--yang dibentuk berdasarkan ide-ide mengenai sejarah, asal-usul dan nasib itu—membuat mereka terus menghadapi berbagai kasus diskriminasi. Kasus-kasus tersebut merupakan contoh kendala negara dalam mengelola keberagaman identitas, baik yang berdasarkan kelompok etnis, suku bangsa, agama, maupun kelompok lain yang ada dalam masyarakat. Konsepsi kewarganegaraan yang dianut negara Indonesia masih belum mampu mengakomodasi secara adil keberadaan orang Cina Benteng di Indonesia. Saat ini masih tersisakan banyak permasalahan diskriminasi rasial, antara lain dalam hal pengakuan status kewarganegaraan Republik Indonesia mereka dan permasalahan sebagian etnis cina yang tanpa kewarganegaraan. Sebagai konsekuensi situasi tersebut maka mereka mengalami kesulitan mendapatkan hak politik, sosial dan budaya-nya sebagai warganegara Indonesia. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dan menggunakan metode deskriptif-analitis untuk menganalisis data-data yang diperoleh di lapangan. Adapun teknik Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah melalui studi pustaka, pengumpulan dokumen serta wawancara mendalam sehingga dapat menjelaskan proses konstruksi dan kontestasi identitas orang Cina Benteng dan hubungannya dengan isu kewarganegaraan di Indonesia.
ABSTRACT
This thesis explains the process of identity construction and its contestation upon the Cina Benteng community and their relationships with the concept of citizenship in Indonesia. The identity of Chinese people in Indonesia is constructed around the idea of history, origin and fate, which are continuously transforming and contending in every era of Indonesian administration. The preferential treatment applied to the Chinese-decent people in Indonesia, which has been going on since the colonial era, has produced a dichotomy of the Non-Pribumi (immigrant decent) and Pribumi (literally means son of the soil, the native of Indonesia). The ethnic Chinese as the Non-Pribumi is considered as foreigners, immigrants and aliens that brought about their identity as an Indonesian being questioned. This dichotomy resulted in negative impacts that still affect the Chinese-Indonesian in integrating and assimilating with the Indonesian until recently. They are still considered as a different part of Indonesia, as minority groups and foreigners. These are what happen to the Chinese-decent population who has been living for generations in Indonesia, especially the Cina Benteng community in Tangerang. The distinct identity of the Cina Benteng community – that has been formed around the idea of history, origin and fate– made them continuously facing several cases of discriminations. Cases experienced by the Cina Benteng community are the very examples of obstacles that this nation faces in managing the pluralism of identities, whether based on ethnic groups, races, religions or other groups that are present in the society. The concept of citizenship being adopted by the state of Indonesia cannot accommodate equally the existence of the Cina Benteng community in the country, yet. Currently, there are many racial discrimination problems left, such as the lack of legal recognition of the Cina Benteng community as Indonesian citizens, or worse, a number of ethnic Chinese who still have no citizenship. This situation causes them to live with difficulties in requiring political, social and cultural rights as Indonesian citizens. The approach used in this research is a qualitative one, combined with descriptiveanalytics methods to analyze data acquired from the fields. Data gathering technique used in this research is through literature study, document gathering and in-depth interviews as to be able to explain the process of identity construction and its contestation among the Cina Benteng community and their relations with citizenship issues in Indonesia.
2013
T35616
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Singapore: University Press, 1979
959.8 POL
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Suara Kebangsaan Tionghoa Indonesia (SAKTI) dan Asosiasi Wartawan Muslim Indonesia (AWAM) , 2006
305.895 1 ETN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library