Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 21 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Meidiama Syarifah
Abstrak :
Under The Hawthorn Tree karya sutradara Zhang Yimou (张艺谋) adalah film bergenre romansa drama yang dirilis pada tahun 2010 dengan latar waktu zaman Revolusi Kebudayaan Cina (1966-1976). Film ini diadaptasi dari novel dengan judul yang sama, karya Ai Mi yang diambil dari kisah nyata, yaitu cerita cinta teman Ai Mi pada masa Revolusi Kebudayaan Cina. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap penyebab citra perempuan tangguh yang muncul film UTHT melalui penokohan Jing Qiu dan ibu Zhang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif analisis. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah citra perempuan tangguh yang terlihat pada dua tokoh perempuan, yaitu Jing Qiu dan Ibu Zhang berkaitan dengan latar waktu film, yaitu pada masa Revolusi Kebudayaan. Melalui analisis dari adegan termasuk juga dialognya, penelitian ini menemukan ketangguhan tokoh Ibu dan anak disebabkan karena hidup pada masa Revolusi Kebudayaan yang penuh dengan kebijakan sepihak dari partai kepada masyarakat Cina. ......Under The Hawthorn Tree is a 2010 romance drama film directed by Zhang Yimou (张艺谋) that takes place during the Chinese Cultural Revolution (1966-1976). The movie is adapted from the novel with the same title, by Ai Mi, which is taken from a true story of her friend during the Chinese Cultural Revolution. This study aims to reveal the causes of the image of a tough woman appearing in the UTHT film through the characterizations of Jing Qiu and Zhang's mother. The method used in this research is qualitative analysis. This study concludes that the image of a tough woman seen in the two female characters, Jing Qiu and Zhang Laoshi is related to the film's time setting, the Cultural Revolution period. Through analysis of the scenes, including the dialogues, this research finds the toughness of the mother and daughter characters was due to living during the Cultural Revolution which was full of unilateral from the party to people.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Amelia Aura Nuryasmin
Abstrak :
Perilisan film Mulan (2020) telah memicu perdebatan berkelanjutan mengenai bagaimana film live-action tersebut kurang merepresentasikan kebudayaan Cina meskipun telah menyatakan niatnya untuk memberikan penggambaran yang akurat demi memuaskan penonton-penonton di Tiongkok. Tulisan ini mengkaji karakter, cerita, dan bahasa visual dalam film Mulan (2020) sehingga menghasilkan sebuah kajian tekstual yang komprehensif dengan berfokus pada Konfusianisme sebagai latar budaya dari film tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana identitas gender dan konsep kehormatan menurut kebudayaan Cina direkonstruksi agar selaras dengan ajaran Konfusianisme yang autentik. Penelitian dilakukan melalui pendekatan teoretis Feminisme Konfusius menggunakan konsep Jen dan teori yin-yang. Penelitian ini menghasilkan temuan bahwa konsep kehormatan bertransformasi menjadi sejalan dengan karakteristik kepribadian seorang Jen, sebuah konsep jati diri dalam Konfusianisme yang didasarkan oleh nilai-nilai kemanusiaan. Identitas gender Mulan menyimbolkan maskulinitas dan feminitas yang selaras dengan konsep murni dari yin-yang, yang menitikberatkan pada harmoni dibandingkan ketidaksetaraan gender. Oleh karena itu, film ini berhasil merekonstruksi pemikiran Konfusianisme yang mengembalikan aspek fundamentalnya sebagai filosofi yang mendukung ideologi feminisme. ......The release of Mulan (2020) has incited an undergoing debate that the live-action movie still lacks Chinese cultural representation despite its original intention to show accurate depiction to please Chinese audiences. This paper examines the characters, the story, and the visual language in the movie Mulan (2020) resulting in a comprehensive textual analysis that focuses on Confucianism as the cultural setting of the movie. It aims to explore how gender identity and the notion of honor according to Chinese culture are reconstructed to align with the authentic Confucianism teachings. The research is conducted through Confucian Feminism theoretical approach with the concept of Jen and yin-yang to frame the findings. This research finds that the notion of honor is changed in a way that is still in line with what it means to be a person of Jen, a concept of self in Confucianism that fundamentally emphasizes humanness. Mulan’s gender identity that embodies masculinity and femininity fits the original yin-yang concept, which offers harmony rather than gender inequality. Therefore, it can be concluded that this movie redefines Confucianism to its original ideal as a philosophy that encourages feminist ideology.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Zhu Fayuan
Abstrak :
The first part mainly introduces Chinese characters, Chinese and related knowledge; introduces the common sense of Chinese people's names, greetings, titles, etc.; introduces interesting topics such as Chinese programs, calendars, solar terms, myths and legends. In the second part, we begin to try to lead you to the depth of Chinese culture to understand the long history of China. In this part, you can see the historical changes and dynasties of China for 5,000 years; you can learn about the 56 ethnic groups that have contributed to China; you can be familiar with Chinese marriage customs and family concepts; you can learn about Chinese Four great inventions and Chinese abacus, abacus, post station, post road, sedan chair, carriage; you can drink intimate contact with the historical celebrities Laozi, Confucius, Zhuangzi, etc. who have made great contributions to Chinese culture; Giant system - "Book of Songs", "Chu Ci", "Han Fu", "Historical Records", "Han Shu" and so on. In the third part, you will still wander in the halls of Chinese history and culture. After visiting the Yangtze River culture, the eight ancient capitals, the palace buildings, and the temple buildings, you can also taste the tea culture, wine culture, and eight major teas with unique Chinese characteristics. In addition to watching Hanfu, cheongsam, folding fans and local folk crafts, you can also explore traditional Chinese medicine, Chinese chess, martial arts, etc.; you can also read the fascinating Chinese classics - Four Books and Five Classics, Tang Poems and Song Ci, Yuanqu Zaju , Ming and Qing novels, etc. In the fourth part, a novel world opens up in front of you: Chinese gardens, folk houses, imperial mausoleums, ceramics, Go, Peking Opera, Kunqu Opera, Yue Opera, Huangmei Opera, Dunhuang murals, etc., will definitely bring you a refreshing feeling; Confucianism, Taoism , Buddhism, Chinese book collection culture, imperial examination culture, etc., let you enjoy the broad and profound Chinese culture; the four famous ancient Chinese novels "Dream of Red Mansions", "Water Margin", "Romance of the Three Kingdoms", "Journey to the West", modern Chinese writers Lu Xun, Guo Moruo, The masterpieces of Hu Shi, Mao Dun, Ba Jin, Lao She, Cao Yu and others will take you to soar freely in the sky of literature.
江西人民出版社, 2010
e20485746
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Gondomono
Jakarta: UI-Press, 1997
PGB 0467
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Tawalinuddin Haris
Abstrak :
Berdasarkan catatan sejarah, hubungan dagang antara Cina dengan Jawa telah berlangsung cukup lama, yaitu sejak abad ke 5 Masehi. Hubungan tersebut ditopang pula oleh jalur-jalur pelayaran yang telah dikenali oleh orang orang Cina untuk sampai dan singgah di kepulauan Nusantara. Peningkatan aktivitas di bidang perdagangan dan pelayaran di daerah kepulauan Nusantara, mengakibatkan tumbuh dan berkembangnya tempat atau pos-pos pedagang Cina yang kemudian menjadi pemukiman-pemukiman khusus orang Cina (pecinan) di sejumlah daerah di kepulauan Nusantara. Akibat lebih lanjut, sudah tentu terjadi interaksi sosial budaya antara orang (pedagang) Cina dengan orang setempat (pribumi). Latar belakang tersebut, yang mendorong penelitian ini dilakukan dengan fokus masalah pada pengaruh budaya Cina pada daerah pesisir utara Jawa dan Madura Tujuan yang dikehendaki adalah terungkapnya dan teridentifikasinya pengaruh budaya Cina serta latar sejarah keberadaan unsur-unsur budaya Cina tersebut. Upaya mengungkapkan budaya Cina tersebut dilakukan melalui kajian arkeologis historis dengan sasaran penelitian pada aspek tinggalan arkeologisnya yang terdapat pada daerah yang diteliti yaitu Cirebon, Semarang, Gresik dan Madura. Hasilnya menunjukan bahwa orang-orang Cina total dijumpai keberadaannya di seluruh Jawa dan Madura sejak masa lampau. Mereka bermukim di kota-kota pelabuhan di daerah pesisir atau muara muara sungai besar yang menjadi pusat perdagangan dan sarana transportasi yang menghubungkan daerah pantai dengan pedalaman. Pilihan lokasi atau tempat tinggal orang Cina di suatu kota, mungkin tampaknya berkaitan dengan kegiatan usaha di sektor perdagangan. Keberadaan orang Cina di daerah pesisir ditandai pula dengan hadirnya pemukiman Cina (Pecinan). Pengaruh budaya Cina tampak kentara dijumpai pada sejumlah tinggalan arkeologis yang ditemui di daerah yang menjadi lokasi penelitian.
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 1999
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Goodrich, L. Carrington (Luther Carrington), 1894-
New York: Harper and Brothers, 1943
951 GOO s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Crow, Carl
London: Hamish Hamilton, 1938
951 CRO i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hodous, Lewis
London: Arthur Probstain, 1929
951 HOD f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Bloodworth, Dennis
New York: Farrar, Straus and Giroux, 1967
951 BLO c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Chang, Chi-Yun
Taipei: China News Press, 1957
951 CHA e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>