Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
Indra Kusumadi Hartono
Abstrak :
Hakekat dasar dari pembangunan suatu bangsa dimanapun di dunia adalah untuk mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh penduduknya. Tujuan tersebut dapat dicapai melalui cara yang dianggap paling sesuai dengan kernampuan serta sumber daya bangsa itu sendiri. Dinamika dalam melaksanakan pembangunan membutuhkan perencanaan, strategic koordinasi serta pengawasan yang cermat. Upaya pemerintah tersebut juga akan sia-sia bila rakyat tidak mcmberikan dukungan sepenuhnya. Empat Modernisasi, merupakan tujuan pembangunan nasional Republik Rakyat Cina untuk mewujudkan masyarakat sosialisme pada akhir abad ke 20. Pencanangan pola pcmbangunan jangka panjang ini dirnulai secara resmi sctelah diadakan revisi terhadap Konstitusi tahun 1954 dan tahun 1975. Dalam Konstitusi tahun 1978, pola pembangunan jangka panjang Republik Rakyat Cina memasuki era baru, yang sebelurnnya radikalisme merupakan ciri khas, kini semangat reformis menjadi dasar bagi pola pembangunan.Pemimpin Republik Rakyat Cina, Deng Xiaoping menerapkan strategi pembangunan yang berbeda dari pendahulunya, Mao Zedong. Pada prinsipnya apa yang menjadi tujuan bagi keduanya adalah sama, tetapi pembahan strategi tersebut juga akan mcmbawa pengaruh pada pcrubahan esensi dasar pola pembangunan Republik Rakyat Cina dalam jangka panjang.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1993
S12854
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Endang Usman
Abstrak :
Kebijakan luar negeri RRC Bersandar Pada Satu Pihak adalah kebijakan luar negeri pertama setelah RRC berdiri. Dalam hal ini RRC bersandar kepada Uni Soviet dan Blok Sosialisnya guna membantu pembangunan di Cina. Latar belakang RRC bersandar pada satu pihak disebabkan oleh alasan Ideologi, keadaan ekonomi, politik dalam negeri yang berantakkan akibat perang yang berlarut-larut, serta situasi internasional, pada saat Amerika Serikat dengan sekutunya menerapkan politik pembendungan di Asia Pasifik dan menolak setiap usulan rahasia Mao Zedong dan Zhou Enlai guna kemungkinan Amerika Serikat membantu pembangunan di Cina. Perjanjian aliansi bersama RRC-Uni Soviet ditanda_tangani di Moskow pada tanggal 14 Februari 1950. Sebagai Implementasi .dari aliansi tersebut, RRC harus merelakan daerah tambang Xinjiang, pengelolaan rel kereta api di wilayah timur Cina dan Manchuria Selatan serta memberikan konsesi pada pelabuhan Port Arthur dan Dairen. Kemudian Cina menerima pinjaman sebesar 300 juta dollar US dari Uni Soviet. Pada akhir tahun 1953 RRC menilai bahwa aliansinya sudah kehilangan arah. Dari segi ekonomi dan politik, Uni Soviet mendapatkan keuntungan yang lebih besar daripada RRC. Uni Soviet juga telah menjadikan Cina sebagai negara satelitnya bukan sebagai mitra sejajarnya dalam aliansi bersama tersebut, sehingga Uni Soviet dapat selalu mendikte sikap Cina. Ditambah lagi dengan keterlibatan Cina dalam perang Korea. Cina merasa dibohongi setelah seluruh biaya keterlibatannya dalam perang tersebut dihitung hutang oleh Uni Soviet. Hal ini kemudian dijadikan alasan oleh RRC untuk mulai mengalihkan kebijakan luar negerinya yang baru untuk berkoeksistensi damai dengan negara-negara dunia ketiga yang baru muncul dan merdeka.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S12946
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Muhammad Farid
Abstrak :
Skripsi ini bertujuan memahami konflik ideologi kelompok kiri dan kanan di kalangan elit PKC yang berlatarbelakangi lahirnya sosialisme tahap awal dan bagaimana sosialisme tahap awal' mampu meredan konflik ideologi di antara kedua kelompok tersebut serta implikasinya pada perkembangan sosialisme di Cina
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2001
S13045
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Laksmi Widjajati
Abstrak :
Pada akhir abad ke 19 dan awal abad ke 20 bangsa Cina yang mendapat suatu 'pukulan dan penghinaan dengan masuknya pengaruh Barat, dengan sendirinya tokoh-tokoh progresif (reformasi) dan cendikiawan berkenalan dengan pemikiran-pemikiaran Barat serta mempelajari ilmu pengetahuan Barat. Salah seorang cendikiawan dan tokoh progresif tersebut adalah Liang Qichao yang mengembangkan pemikiran-pemikiran politik, ekonomi dan lain-lain, dan membentuk partai politik Jinbudang, yang berusaha mengadakan reformasi tetapi gagal karena menghadapi tantangan yang ada ketika itu. Salah satu cara menghadapi masalah-masalah tersebut dengan revolusi yang dipelopori oleh Dr. Sun Yatsen. Kedua kelompok ini selalu timbul pertentangan dan perbedaaan pandangan, maka antara kedua belah pihak bukannya tidak ada kemungkinan berdamai dan mengadakan kerjasama. Karena kedua partai tersebut hanya menganjurkan cita-citanya masing-masing tanpa memperhatikan kepentingan pihak lainnya. Skripsi ini mencoba memberikan gambaran deskritif tentang pemikiran-pemikiran politik Liang yang selalu dipengaruhi dan nampak selalu berbah-ubah tetapi konsisten. Selain gerakan reformasi masih ada gerakan lain yang dipelopori Dr. Sun Yatsen dengan jalan revolusi yang kelak dapat menggulingkan kekuasaan Qing dan mendirikan Republik. Skripsi ini juga mencoba memberi gambaran mengenai Liang Qichao dengan seluruh proses kegiatan di dalam kepartaian serta pikiran-pikiran politiknya di dalam peristiwa /kejadian dikepartaian itu sendiri yang akhirnya tidak menguntungkan.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S13013
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Peking: Foreign Language Press, 1959
951.042 CHI m
Buku Teks Universitas Indonesia Library