Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 545 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Indriana Agusta
Abstrak :
ABSTRAK
Masa pertengahan abad XIX banyak terjadi pergolakan dalam negeri di Cina. Salah satunya yang terbesar adalah Gerakan Taiping. Gerakan ini hampir menggulingkan dinasti Qing yang sedang berkuasa saat itu. Munculnya tokoh Zeng Guofan yang menjadi panglima perang sekaligus memadamkan gerakan Taiping, menjadi topik dalam skripsi ini. Zeng Guofan menghimpun tentara gabungan Qing dan milisi daerah untuk membentuk kekuatan baru dalam menggulingkan gerakan Taiping. Dasar yang menjadi prinsip kebijakannya adalah Neo-Kunfusionisme Song. Sebelumnya, Zeng telah memperoleh pendidikan hingga tingkat tertinggi dan menjabat berbagai kedudukan tinggi di pemerintahan.
1989
S13024
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Dalam tulisan ini penyusun akan mengemukakan peristiwa Sian sebagai pokok pembicaraan. Peristiwa Sian ini merupakan salah satu peristiwa yang pentin diantara segala peristiwa-peristiwa penting lainnya yang pernah terjadi dalam sejarah Cina modern, karena telah menghasilkan suatu persatuan untuk menghadapi bahaya dari luar antara dua partai yang selama itu selalu bertentangan. Cina masa itu berada dalam pemerintahan Partai Nasionalis (Kuomintang) yang berpusat di Nanking dengan hiang Kaishek sebagai pimpinan tertingginya. Selain Kuomintang, Kungchantang atau Partai Komunis Cina merupakan partai yang kedua, tetapi hubungan kedua partai ini tidak baik, bahkan sering kali sampai pada tingkat bentrokan bersenjata. Kuomintang yang merupakan partai yang berkuasa pada waktu itu
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1975
S12842
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alexandra Sawitri Ekapartiwi
Abstrak :
Kaum Ksim di Cina menjelang akhir Dinasti Qing. Kaum kasim adalah sekelompok atau segolongan laki-laki yang te1ah menjalani 'pengebirian' sebagai bagian dari kodratnya. Kelompok ini muncul dalam jumlah yang cukup besar di negara Cina sejak zaman dinasti Zhou (+1122-256 BC) hingga hancurnya dinastiitu (16144-1912). Pada jaman 1416, pengaruh kaum kasim tidak la_gi sebesar seperti jaman dinasti-dinasti sebelumnya. Penulis mengambil jaman peralihan dari dinasti ke republik, yaitu jaman dinasti Qing ke pemerintahan moderen, dapat mewakili kaum kasim keseluruhan di negeri itu. Pada awalnya kaum kasim merupakan orang-orang hukuman yang dihukum rata, secara perlahan-lahan dengan jalan mengebiri alat vital mereka. Namun hukuman ini tidak membuat mereka segera arti seperti yang diharapkan para penguasa, sehingga bebera_pa penguasa mengambil kebijkasanaan untuk memakai tenaga mereka. Pada jaman dinasti Tang (610--907) pengaruh dan kedudukan mereka semakin berkembang luas, hal ini disebabkan campur tangan per_maisuri atau ibusuri. Dorongan yang terkuat untuk memporkokoh kedudukan mereka datang dari kaisar yang masih kanak-kanak atau kaisar yang tidak bijaksana, dengan menunjuk kaum kasim ini dengan penasehat/menteri, bahkan kadang-kadang mewakili kaisar menemui pejabat--pejabat pemerintah lainnya. Kesempatan seperti ini merupakan peluang besar bagi kaum kasim untuk mengorgani_sir kelampoknya ke dalam satu wadah politik dengan nama Tian Li Jiao (organisasi Jalan Surga). Ambisi politik kaum kasim kadang berhasil, tetapi kebanyakan tenggelam dalam persaingan pribadi. Mereka yang kalah dalam persaingan biasanya dibunuh, begitu te_rus menerus dari satu dinasti ke dinasti lainnya. Gejolak pemberontakan dan runtuhnya satu dinasti dapat dikatakan sebagai akibat adanya kaum kasim ini. Ibusuri Ci Xi, kasim An Dehai dan Li Lianying adalah tiga serangkai pendukung runtuhnya kejayaan dinasti-dinasti di Cina. Ambisi politik dan keporcayaan Ibusuri Ci Xi yang be_sar terhadap dua kasim terdekatnya, tidak lagi dapat memperko_koh pemerintah Qing yang memang telah keropos. Kehancuran moral, pejabat-pejabat banyak yang korupsi, kaisar yang dikendalikan ibusuri, dan kaum kasim yang terlalu banyak ikut campur semakin membawa ke puncak kehancuran. Dinasti Qing hanya tinggal namanya saja
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S12859
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Megiasari Maksum
Abstrak :
ABSTRAK
Kebiasaan footbinding adalah kebiasaan mengikat kaki hingga kecil yang dikenal dikalangan wanita tradisional Cina sejak zaman dinasti Tang (608-907) dan berakhir pada awal kekuasaan dinasti Qing (1900).

Kebiasaan ini berubah fungsinya sesuai dengan perkembangan zaman dan akhirnya menjadi suatu bentuk kebudayaan yang unik dan hanya terdapat di negara Cina.

Pada awalnya kebiasaan ini diterima masyarakat sebagai sesuatu kebiasaan yang menguntungkan dan sangat digemari. Tapi lambat laun akhirnya masyarakat mulai menyadari bahwa kebiasaan ini bukanlah suatu kebiasaan yang patut ditiru karena juga dapat berakibat buruk.

Kedatangan missionaris dan gerakan emansipasi wanita memberi awal bagi perubahan pola pemikiran masyarakat tradisional kepada pemikiran modern. Kebiasaan mengikat kaki yang tadinya sangat digemari akhirnya mulai ditentang pada awal tahun 1900 dan dikenal dengan nama gerakan anti footbinding. Masyarakat, politikus, pemuka masyarakat dan pejabat pemerintahan lainnya juga turut membantu gerakan ini. Gerakan ini akhirnya dianggap berhasil pada awal revolusi di Cina. Hal ini dibuktikan dengan diadakannya beberapa penelitian di desa-desa di Cina.
1990
S13050
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Priyanto Wibowo
Abstrak :
ABSTRAK
Peristiwa gerakan Lompatan Jauh ke Depan (Dayuejin) menjadi penting dalam sejarah Cina, karena gerakan tersebut dilakukan oleh pemerintah baru RRC untuk mencapai komunis_me dan meningkatkan status perekonomiannya. Segala cara dan upaya dilakukan oleh pemerintah RRC dalam mencapai tujuan ini melalui gerakan Lompatan Jauh ke Depan. Dalam skripsi ini akan digambarkan bagaimana pemerintah RRC mengingin_kan kemajuan dalam bidang ekonomi, sosial, budaya dan poli_tik dalam waktu singkat melalui gerakan yang melibatkan massa rakyat ini..

Skripsi ini bertujuan memaparkan kembali peristiwa gerakan tersebut. Dengan dipaparkannya kembali peristiwa tersebut, maka paling tidak akan diperoleh dua manfaat: dapat lebih memahami peristiwa sejarah yang terjadi pada periode Cina modern tersebut.
1986
S13093
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sirait, Nova Marina
Abstrak :
[Skripsi ini membahas perkembangan interpretasi dari masing-masing tokoh di Tiongkok terhadap Zhongguomeng . Dengan pendekatan historis, penelitian dimulai dengan merekonstruksi interpretasi Zhongguomeng dari Konfusius, Sun Yat-sen, Mao Zedong, Deng Xiaoping, Jiang Zemin, Hu Jintao dan Xi Jinping. Hasil penelitian menunjukkan walaupun menghadapi kondisi jaman yang berbeda, mimpi dari satu tokoh dengan tokoh lainnya memiliki hubungan yang tercermin dalam penggunaan jargon khusus dan dalam hal nilai-nilai yang terkandung di dalam mimpi tersebut. Zhongguomeng yang dipromosikan oleh Xi Jinping sejak November 2012 bukanlah hal yang baru, melainkan merupakan hasil formulasi khusus dari mimpi tokoh-tokoh sebelumnya untuk menghadapi tantangan jaman pada masa pemerintahannya.;This paper discusses the development of the interpretation of each important figure in China for Zhongguomeng. With a historical approach, the study begins by reconstructing the Zhongguomeng interpretation of Confucius, Sun Yat-sen, Mao Zedong, Deng Xiaoping, Jiang Zemin, Hu Jintao and Xi Jinping. Results showed despite facing a different era and its condition, the dream of one figure with another has a relationship that is reflected in the use of specialized jargon and in terms of the values ​​contained in their dream. Zhongguomeng promoted by Xi Jinping since November 2012 is not new, but rather is the result of a special formulation of previous figures dream to face the challenges during his reign., This paper discusses the development of the interpretation of each important figure in China for Zhongguomeng. With a historical approach, the study begins by reconstructing the Zhongguomeng interpretation of Confucius, Sun Yat-sen, Mao Zedong, Deng Xiaoping, Jiang Zemin, Hu Jintao and Xi Jinping. Results showed despite facing a different era and its condition, the dream of one figure with another has a relationship that is reflected in the use of specialized jargon and in terms of the values ​​contained in their dream. Zhongguomeng promoted by Xi Jinping since November 2012 is not new, but rather is the result of a special formulation of previous figures dream to face the challenges during his reign.]
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2015
S59483
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
New York: Cambridge University Press, 2006
951 CAM
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fitzgerald, C. P.
London: The Cresset Press , 1958
951.04 FIT f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Latourette, Kenneth Scott
Melbourne: Penguin Books, 1954
951.04 LAT h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>