Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
Dinda Dea Pramaputri
"Setiap tenaga kerja membawa kemampuan yang unik ke pasar tenaga kerja, tetapi kemampuan tersebut mungkin telah terbentuk sejak masa kecil. Maka, penguasaan kemampuan kognitif pada masa kecil dianggap berkontribusi dalam mencapai penghasilan yang lebih tinggi di masa depan. Anak-anak Indonesia, akan tetapi, mencetak performa yang relatif rendah dalam berbagai penilaian yang terstandardisasi. Padahal, sebagian besar anak-anak tersebut akan menjadi tenaga kerja nasional di masa depan. Penelitian ini mengangkat isu tersebut dengan menguji pengaruh kemampuan kognitif masa kecil terhadap pendapatan tenaga kerja di Indonesia, dengan menggunakan data dari IFLS3 dan IFLS5 pada model seleksi Heckman.
Studi menemukan inteligensi pada masa kecil memiliki pengaruh positif dan signifikan secara statistik terhadap pendapatan. Selain itu, besar efeknya agak lebih tinggi daripada besarnya efek inteligensi saat dewasa terhadap pendapatan. Kemampuan matematika masa kecil juga berpengaruh, meski terbatas, untuk meningkatkan kesempatan memperoleh pendapatan karena bekerja. Oleh sebab itu, studi ini dapat menyimpulkan bahwa kemampuan kognitif masa kecil dapat berkontribusi pada kesuksesan masa depan di pasar tenaga kerja.
Every workforce brings a unique set of abilities to the labor market, but those abilities may have emerged ever since childhood. Mastery of cognitive ability at childhood, thus, has been considered to contribute to achieving higher earnings in the future. Indonesia rsquo s children, however, score a relatively low performance in various standardized assessments. Whereas, a majority of the children will become the nations workforce of the future. This study takes up the issue by examining the effect of childhood cognitive ability on earnings of workforces in Indonesia, using data from IFLS3 and IFLS5 on the Heckman selection model. The study finds childhood general intellect has a statistically significant and positive effect on earnings. Furthermore, its effect magnitude is slightly higher than the magnitude of the effect of adulthood general intellect on earnings. Childhood mathematics ability also contributes, yet limited, to increase the chances of obtaining earnings because of working, while adulthood mathematics ability does not. Therefore, the study may infer that childhood cognitive ability contributes to future success in the labor market."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Rizqi Bagas Mufid
"Indonesia telah melakukan program keluarga berencana untuk meningkatkan kualitas keluarga. Penelitian terdahulu menunjukkan bahwa jumlah anak dalam suatu rumah tangga memiliki peran yang signifikan dalam kemampuan kognitif dan perkembangan dini anak. Penelitian ini berfokus pada dampak jumlah anak dalam rumah tangga terhadap skor kognitif anak-anak usia 7-14 tahun. Penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif yang mengacu pada data IFLS 5 yang dilakukan pada tahun 2014 dan menggunakan metode regresi OLS dan regresi multilevel untuk mengolah data. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan negatif dan signifikan antara jumlah anak dalam rumah tangga dengan hasil skor tes kognitif. Jumlah anak yang lebih banyak dalam suatu rumah tangga membuat skor tes kognitif lebih rendah (β = -0.191, p-value 0.000, 95% CI -0.248 -0.133). Penelitian ini juga menemukan bahwa rumah tangga memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan kemampuan kognitif seorang anak. Oleh karena itu, mengembangkan program yang dapat mempromosikan kesadaran akan pentingnya pengendalian jumlah anak sangatlah penting untuk meningkatkan kualitas anak.
Indonesia has implemented family planning program to rise family quality. Previous studies found that number of children in a household plays a significant role in the cognitive function and early development process of children. This study focused on impact of number of children in a household and the cognitive score of the children aged 7-14. This study used quantitative analysis of the IFLS wave 5 that was conducted in 2014 and applied OLS regression and multilevel regression method to process the data. This study found that there is a negative and statistically significant relationship between number of children present in a household and their cognitive test score results. More children in a household have a relationship with lower cognitive test score (β = -0.191, p value 0.000, 95% CI -0.248 -0.133). This study also found that a household plays a crucial role in building the cognitive ability. Fostering a program to promote the importance of controlling number of children on quality of the children is crucial."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2025
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Sattler, Jerome M.
San Diego: Jerome M. Sattler, 1988
155.413 SAT a
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library