Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nadya Nabila Haswar
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara penerimaan orang tua dengan aspek-aspek pada kemampuan sosial-emosional anak disabilitas fisik (tunarungu, tunadaksa, tunanetra, tunawicara). Penerimaan orang tua didefinisikan sebagai kontinum penerimaan hingga penolakan yang diberikan orang tua kepada anak mereka. Sedangkan kemampuan sosial-emosional adalah kemampuan yang dapat diajarkan dan dipelajari yang dapat digunakan individu untuk mengelola emosi, berperilaku efektif, bertahan untuk mencapai tujuan yang diinginkannya, menghargai proses belajar, berinteraksi dan bekerja sama dengan orang lain secara efektif. Partisipan dalam penelitian ini adalah orang tua anak disabilitas fisik yang menyekolahkan anaknya pada pendidikan tingkat dasar. Total partisipan yang berhasil dikumpulkan berjumlah 120 orang tua.
Penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif menggunakan alat ukur Parental Acceptance-Rejection Questionare untuk mengukur penerimaan orang tua dan alat ukur Elementary Students Social and Emotional Skill Survey untuk mengukur kemampuan sosial-emosional anak disabilitas fisik.
Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang positif yang signifikan antara penerimaan orang tua dengan aspek social competence anak disabilitas fisik. Selain itu didapatkan pula hasil yang tidak signifikan pada hubungan penerimaan orang tua dengan aspek persistence dan self control pada anak disabilitas fisik.

This study was conducted to determine the relation between parental acceptance and aspects of the social-emotional skill of physically disabled children (deaf, disabled, visually impaired, and speech impaired). Parental acceptance is defined as continuum reception to rejection that parents give to their children. While social-emotional skill are abilities that can be taught and learned that can be used by individuals to manage emotions, behave effectively, survive to achieve their desired goals, appreciate the process of learning, interact and work together with others effectively. Participants in this study were parents of physically disabled children who send their children to elementary level education. The total number of partisipants was collected 120 parents.
This research was conducted with a quantitative method using Parental Acceptance-Rejection Questionare to measure parental acceptance and Elementary Students Social and Emotional Skill Survey to measure the social-emotional skill of physically disabled children.
The results showed a positive relation between the parental acceptance with social competence of sosio-emosional skill in physically disabled children. Besides that, resulft showed that the relation between parents acceptance with aspects of persistence and self control of socio-emotional skill in children with physical disabilities were not significant."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nina Nurhasanah
"Autism Spectrum Disorder (ASD) merupakan gangguan perkembangan yang memengaruhi kemampuan interaksi sosial dan komunikasi. Anak ASD sering mengalami gangguan tidur, dengan prevalensi sekitar 40–80%. Masalah tidur yang tidak ditangani dengan baik dapat memperburuk perilaku maladaptif seperti agresi, kecemasan, kesulitan beradaptasi sosial. Occupational Therapy Practice Framework (OTPF) menekankan bahwa kualitas tidur merupakan bagian penting dalam domain okupasi. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan antara kualitas tidur dan perilaku maladaptif pada anak ASD. Desain penelitian menggunakan pendekatan cross-sectional dengan subjek anak yang didiagnosis ASD. Instrumen yang digunakan adalah Children’s Sleep Habits Questionnaire (CSHQ) menilai kualitas tidur dan Strengths and Difficulties Questionnaire (SDQ) menilai perilaku maladaptif. Uji normalitas data dilakukan dengan Shapiro-Wilk dan analisis hubungan menggunakan uji Spearman. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan positif antara kualitas tidur dan perilaku maladaptif anak ASD (ρ = 0,265; p = 0,036). Meskipun hubungan yang ditemukan rendah, kualitas tidur tetap berperan penting terhadap munculnya perilaku maladaptif. Selain itu, analisis regresi menunjukkan usia (p = 0,010) dan jenis kelamin (p = 0,017) juga memiliki hubungan signifikan dengan perilaku tersebut.

Autism Spectrum Disorder (ASD) is a developmental disorder that affects social interaction and communication skills. ASD children often experience sleep disturbances, with a prevalence of around 40-80%. Untreated sleep problems can exacerbate maladaptive behaviors such as aggression, anxiety, social adaptation difficulties. The Occupational Therapy Practice Framework (OTPF) emphasizes that sleep quality is an important part of the occupational domain. This study aims to analyze the relationship between sleep quality and maladaptive behavior in ASD children. The research design used a cross-sectional approach with the subject of children diagnosed with ASD. The instruments used were Children's Sleep Habits Questionnaire (CSHQ) assessing sleep quality and Strengths and Difficulties Questionnaire (SDQ) assessing maladaptive behavior. Data normality test was conducted with Shapiro-Wilk and relationship analysis using Spearman test. The results showed a positive relationship between sleep quality and maladaptive behaviors of ASD children (ρ = 0.265; p = 0.036). Although the relationship found is low, sleep quality still plays an important role in the emergence of maladaptive behavior. In addition, regression analysis showed that age (p = 0.010) and gender (p = 0.017) also had significant associations with these behaviors."
Depok: Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library