Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Stephanie Amanda Hatibie
Abstrak :
Deteksi dini keterlambatan perkembangan merupakan hal yang penting, agar anak tidak kehilangan kesempatan untuk mendapatkan intervensi dini. Sayangnya, hanya 23% dokter anak yang konsisten menggunakan instrumen penapisan terstandar. Faktor penghambat yaitu keterbatasan sumber daya, kurangnya konsensus mengenai instrumen yang paling cocok digunakan, serta kurangnya kepercayaan diri seorang dokter karena pelatihan yang kurang memadai. WHO merekomendasikan kriteria uji penapisan berbasis keluarga, memiliki kesahihan dan keandalan, dapat digunakan oleh beragam kultur, ringkas, serta menggunakan bahasa yang mudah dimengerti. Penelitian ini bertujuan menciptakan instrumen penapisan perkembangan anak khususnya usia 12 bulan yang tervalidasi, berupa kuesioner orangtua, daring, berbahasa Indonesia. Proses penelitian terbagi menjadi dua, yaitu tahap penyusunan kuesioner (perumusan pertanyaan, diskusi panel ahli, putaran Delphi, wawancara kognitif) dan tahap validasi. Metode Delphi dua putaran melibatkan ahli di bidang tumbuh kembang anak. Kuesioner awal berjumlah 100 pertanyaan tereduksi menjadi total 35 pertanyaan dari 5 ranah perkembangan; diujikan kepada 110 subjek orangtua yang memiliki anak usia 9-15 bulan. Kesahihan kuesioner tiap ranah berada dalam rentang kuat dan sangat kuat (r= 0,663-0,860). Nilai alfa Cronbach untuk tiap ranah perkembangan berkisar 0,479- 0,838; sedangkan untuk seluruh ranah yaitu 0,827. Studi ini menunjukan bahwa kuesioner terbukti sahih dan andal sebagai alat penapisan perkembangan anak usia 12 bulan. ......Early detection of developmental delays is crucial for a child, so as not to lose the opportunity to get early intervention. Unfortunately, only 23% of pediatricians consistently use standardized screening instruments. The obstacles are limited resources, lack of consensus on the most suitable instrument to use, and lack of confidence in a doctor due to inadequate training. WHO recommends criteria for screening tests that are family based, have validity and reliability, can be used by various cultures, are concise, and use perceptible language. This study aims to develop a validated screening tool for child development, especially 12 months of age, in the form of an online parent-based questionnaire, written in Bahasa. There are two stages; generating item questionnaire (question formulation, expert panel discussion, Delphi rounds, cognitive interviews) and tool validation. Two rounds Delphi involves experts in child development. The initial questionnaire consists of 100 questions which reduced to a total of 35 questions from 5 development domains; tested on 110 subjects who have children aged 9-15 months. The validity for each domain ranged strong and very strong (r = 0.663-0.860). Cronbach's alpha values for each domain ranged from 0.479 to 0.838; while for the entire domain, it is 0.827. This study shows that the questionnaire is valid and reliable as a screening tool for the development of children aged 12 months.
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dinda Diah Karasita
Abstrak :
Stunting pada anak merupakan sebuah cerminan adanya gangguan pada pertumbuhan dan perkembangan anak di seribu hari pertama kehidupan. Menurut Riset Kesehatan Dasar tahun 2018, prevalensi balita stunting di Indonesia masih tinggi yaitu 30,8% terdiri dari 11,5% severe stunting dan 19,3% stunting. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita usia 0-59 bulan di Kabupaten Mamuju pada tahun 2018. Penelitian ini menggunakan desain studi cross-sectional dan data sekunder Riskesdas 2018. Sampel penelitian ini adalah seluruh balita usia 0-59 bulan di Kabupaten Mamuju yang terpilih sesuai kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil penelitian menunjukkan prevalensi stunting pada balita usia 0-59 bulan sebesar 43,4%. Analisis bivariat menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna antara variabel independen dan dependen. Namun, data faktor-faktor stunting di Kabupaten Mamuju dan Provinsi Sulawesi Barat menunjukkan rendahnya cakupan imunisasi, pendidikan tinggi, akses sumber air minum yang bersih dan sanitasi yang layak. Penyakit infeksi terutama ispa dan diare masih menjadi penyakit yang sering terjadi di Kabupaten Mamuju. Pemerintah diharapkan dapat memperdalam pengumpulan data Riskesdas dari faktor yang mempengaruhi kejadian stunting sehingga dapat dilakukan penelitian yang lebih lanjut. Penelitian lebih lanjut diharapkan menggunakan data primer atau meneliti faktor-faktor stunting yang berbeda
Stunting among children reflects disruption in the growth and development of children that occurs in the first thousand days of life. According to the 2018 Basic Health Research (Riskedas), prevalence of stunting in Indonesian children under the age of 5 remains high, namely 30.8% with 11.5% severe stunting and 19.3% stunting. This study aimed to determine the factors associated with stunting among children aged 0-59 months in Mamuju Distric in 2018. This study used a cross-sectional study and secondary data from Riskedas 2018. The sample of this study was children aged 0-59 months in Mamuju Distric which was selected according to inclusion and exclusion criteria. The results showed the prevalence of stunting among children aged 0-59 months was 43.4%. Bivariate analysis showed no significant relationship between the independent and dependent variables. However, factors stunting data in Mamuju and West Sulawesi Districts show low percentage of immunization coverage, higher education, access to clean drinking water sources and proper sanitation. Infectious diseases, especially ispa and diarrhea, are still common diseases in Mamuju Distric. The government expected to deepen Riskesdas data collection from the factors that affect stunting so that further research can be carried out. Further studies are expected to use primary data or examine different stunting factors.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Sagung Seto, 2023
612.65 TUM
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Eddy Fadlyana
Jakarta: Sagung Seto, 2023
612.65 EDD k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dadang Hawari
Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2007
612.65 DAD o
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Soetjiningsih
Jakarta: Elsevier, 1998
612.65 SOE t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Avian Andika
Abstrak :
Peningkatan atensi terhadap penggunaan Screen Time orang tua maupun anak sudah menjadi bagian integral dalam kehidupan. Sayangnya, anak usia sekolah saat ini lebih sering beraktivitas dengan hanya menatap layar selama waktu yang lama. Hal itu, membuat anak terpapar layar dengan durasi yang melebihi rekomendasi sehingga menimbulkan efek negatif terhadap tumbuh kembang anak. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran Screen Time dan mengidentifikasi hubungan lama Screen Time dengan perkembangan sosial. Penelitian menggunakan pendekatan cross-sectional pada 285 responden orang tua yang sesuai dengan kriteria inklusi melalui metode stratified sampling. Instrumen SCREENS-Q untuk mengukur Screen Time dan Strength and difficulties Questionnaire (SDQ) mengukur perkembangan sosial. Hasil penelitian menunjukkan 74,4% anak mengalami Screen Time berlebihan dan terdapat hubungan antara lama Screen Time dengan setiap sub-skala perkembangan sosial (p value <0,05). Peneliti merekomendasikan adanya sosialisasi dan kerjasama pihak tenaga kesehatan dengan orang tua untuk mencari solusi bersama mengatasi permasalahan ini. ......Increasing attention to the use of Screen Time for parents and children has become an integral part of life. Unfortunately, today's school-age children are more active by just staring at the screen for a long time. This causes children to be exposed to screens for a duration that exceeds the recommendations, which has a negative effect on children's development. This study aims to look at the description of Screen Time and identify the relationship between long Screen Time and social development. The study used a cross-sectional approach to 285 parents who fit the inclusion criteria through a stratified sampling method. The SCREENS-Q instrument to measure Screen Time and the Strength and Difficulty Questionnaire (SDQ) to measure social development. The results showed that 74.4% of children experienced excessive Screen Time and there was a relationship between the length of Screen Time and each social development sub-scale (p value <0.05). Researchers recommend socialization and collaboration between health workers and parents to find solutions together to overcome this problem.
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Berk, Laura E.
Boston: Allyn and Bacon, 1997
305.231 BER c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Azzahra Nadiyah
Abstrak :
Perkembangan balita dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya faktor nutrisi dan teknik pemberiannya. Di Indonesia teknik makan yang umum digunakan adalah teknik makan disuapi. Tujuan dari penelitian ini adalah melihat adanya hubungan teknik makan dan tingkat perkembangan balita. Desain penelitian ini menggunakan cross-sectional dengan jumlah sampel 71 anak dan ibu. Teknik pengambilan menggunakan stratified random sampling. Instrumen penelitian ini adalah kuesioner data demografi, dan Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP). Hasil uji Chi-square menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara usia anak dan suku ibu dengan tingkat perkembangan balita (p > 0,05). Teknik makan anak menunjukkan hubungan yang bermakna dengan tingkat perkembangan balita (p= 0,000; α= 0,05). Rekomendasi penelitian ini adalah promosi kesehatan kepada ibu untuk memperkenalkan teknik makan yang efektif untuk perkembangan balita. ......Children development influenced by many factors, one of which is nutritional factor and ways to deliver food is matters. In Indonesia, passive feeding techniques is commonly used which requires mother to feed the child. The purpose of this study is to find relations between feeding techniques and children developmental level. This study used cross-sectional design with 71 participants from both mothers and children in early childhood (toddler and pre school). This study used stratiffied random sampling with demographic data questionnaire and Pre-Screening Development Questionnaire (KPSP). Chi-square test results show children age and mother‟s ethnic had significant relation with children developmental level (p > 0,05). Result shows feeding techiniques had significant relation with children developmental level (p= 0,000; α= 0, 05). This research suggests mother needs more education about effective feeding for their children development.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
S62798
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library