Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Munziah
Abstrak :
Prevalensi ISPA pada balita di Indonesia masih tinggi yaitu 36%, sedangkan data SKRT tahun 1995 menemukan proporsi-kematian balita (1-4 tahun) akibat ISPA adalah sebesar 18,2%. Penelitian dilakukan di 3 desa Kecamatan lnderalaya Kabupaten Ogan Komering Ilir Sumatera Sclatan tahun 2002, dengan alasan masih tingginya kasus 1SPA pada bayi dan balita dimana prevalensi ISPA 32,4% ( Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ilir tahun 2001) Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan konsentrasi partikulat melayang (PM10) rumah dengan kejadian gangguan saluran pemapasan pada bayi dan balita. Subyek penelitian ini adalah ibu-ibu yang memiliki bayi dan balita (0 bulan-59 bulan). Dengan desain penelitian survei menggunakan rancangan cross secsional dengan jumlah sampel sebanyak 100 keluarga yang memiliki bayi dan balita secara random sampling yang tersebar di 3 desa. Dari 15 variabel yang diajukan, ternyata hanya 7 variabel yang terbukti berhubungan secara bermakna dengan kejadian gangguan saluran pernapasan pada bayi dan balita. Faktor yang paling dominan berhubungan dengan kejadian gangguan saluran pernapasan pada bayi dan balita adalah ventilasi rumah . Hasil analisis model akhir menunjukan bahwa faktor yang secara bersama-sama berhubungan dengan kejadian gangguan saluran pernapasan pada bayi dan balita adalah jenis dinding, ventilasi, adanya perokok dan pemakaian obat nyamuk bakar. Kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ilir disarankan perlu adanya penyuluhan yang lebih menekankan pada aspek kesehatan lingkungan rumah terdiri dari ventilasi rumah dan kebiasaan merokok. Disarankan kepada penduduk desa terutama di Kecamatan lnderalaya agar membuka jendela pada pagi hari dan kebiasaan merokok jangan didekat bayi dan balita. ...... The Relationship of Fly Particulate Concentration (PM10) Houses with the Incident of Respiratory Tract Problem (Study on Infant and Baby at Inderalaya Sub-District, Ogan Komering Ilir District, South Sumatra, 2002) The prevalence of Acute Respiratory Infections (ARI) on under-five in Indonesia is still high that as 36%, while the Household Health Survey data in 1995 showed that the proportion of under-five death (1-4 year(s) caused by ARI was 18.2%. This study was conducted at three villages of Inderalaya Sub-District, Ogan Kemering Iiir District, South Sumatra, 2002. The reason, it is still high the cases of ARI on infant and baby, where the prevalence of ARI as 32.4% (Profile of Local Health Service, Ogan Komering Ilir District, 2001). In general, the objective of this study was to determine the relationship of fly particulate concentration (PM 10) houses and the indication of respiratory tract problem on infant and baby. The subject was mothers that having infant and baby (0 month - 59 months). Study design used cross-sectional, with the sample 100 families who's having infant and baby randomly sampling that spread out at three villages. Out of 15 variables that submitted, the fact only 7 variables that proved significantly relationship with incident of respiratory tract problem on infant and baby. The factor that the most dominant related to incident of respiratory tract problem on infant and baby was house ventilation. The result of analyses on final model showed that the factor that all together related to incident of respiratory tract problem on infant and baby were type of wall, ventilation, there was smoker and using baked mosquito drug. The head of Local Health Service of Ogan Komering Ilir District is suggested it needs an education that addresses on house environmental health aspect that consist of house ventilation and habit of smoking. It is recommended to people at the villages, especially Inderalaya Sub-District to open the windows in the mornings and the habit not smoking closed to infant and baby.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
T4617
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pancasiwi, H. Hermawan
Abstrak :
This study ducusses anak pinggiran who survive for life in the city of Jakarta which is growing into a capitalistic city. The existence of such children in big cities, especially in the cities of developing countries, as a matter of fact, has been a global phenomenon, that means their presence in such cities is almost unavoidable. The term of anal: pinggiran here refers to urban children Who because of poverty have got very bad living conditions and very limited access to societal resources, such as education and play grounds, provided by the city. Anak pinggiz-an covers two groups of poor children surviving for life in Jakarta, namely street children and those living in slum areas. Among thousanm of such chddren found in Jakarta, some are recruited by Sanggar Anal: Akar, one of the non-govemmental institutions which takes care of the children?s life. Those who are recruited are then called anak Sanggar. Sanggar recruits the children and gathers them in some rumah terbulaz (open houses) situated close to the locations where the children live or survive. The children of the commtmities around the open houses are called basic C0¢'lllI?llII\ili¢8~, and so far Sanggar has had coordination with five basic communities, namely Jatinegara, Cakung, Penas Lama, Rawa Panjang, and Bantar Gebang Bckasi, Within these communities the children are tnined and educated with an intention of elaborating and developing their potentials. Periodically. usually on Sundays, they are brought to Sanggar, a bigger open house, which has been the center of activities and information In Sanggar the children have some exercises in, among other things, dramatnrgy, music, journalism, and English classes. The children are freed to choose what activity(ies) they prefer to join. The freedom of choosing activity(ies) is intended to create children?s intrinsic motivation became such a motivation will be able to make them join the activities happily, seriomiy, and fill! of enthusiasm. This study is intended to observe and explore the changes of the ehi1dren's behavior and attitude afler being trained and educated through the various activities which take place in Sanggar and other places as well. Besides, it is also intended to sec, if any, the childrcn's aspiration for a better life in the future. During the research period, from December 1999 to July 2000, I tried to bc among the children as much as possible
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T5614
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aep Rusmana
Abstrak :
Anak jalanan merupakan sosok anak yang selalu berada dan tinggal di jalanan secara mcnggelandang dan berpindah-pindah_ Dari kondisi tersebut mereka masih banyak hak dan kebutuhannya yang belum terpenuhi. Keberadaan mereka di jalanan secara kuantitatif terus bertambah, berdasarkan prediksi kasar Unicef (1997) di Indonesia kurang lebih terdapat lima puluh nbu anak yang menghabiskan waktu produktifnya di jalanan Jumlah ini diperkirakan akan tems meningkat setiap tahun terutama dalam kondisi perekonomian Indionesia yang semakin sulit. Pemxasalahannya, dalam pemenuhan hak anak, dimana anak masih dijadikan sasaran tindakan kckcrasan dan ekploitasi khususnya dalam bidang pekcrjaan oleh pihak-pihak yang iidak bertanggung jawab sepeni anak supaya bekerja mencari nafkah di jalanan, karena mereka masih berusia terlalu dini dan akan banyak mengganggu kepada tingkat perkembangan hidupnya, dimana dengan banyaknya waktu untuk mclakukan pekerjaan di jalanan mereka tidak bisa mengikuli pendidikan di sekolah, rentan terhadap perlakuan kejam dan tindakan kekerasan serta usia mereka yang masih belum layak untuk bekerja Pada awalnya mereka bcrharap kchidupan jalanan akan bisa membedkan peluang bagi dirinya supaya bisa hidup lcbih menyenangkan, namun temyata kehidupan jalanan penuh dcngan tckanan-tekanan yang mengarah pada penampilan pcrilaku negatif, antara lain meminum minuman bemlkohol dan obat terlarang atau menghsap lem, melakukan tindakan krirninal scpcrti mencuri, memalak, berkelahi, merusak dan tidak merawat din sepcrti jarang bahkan tidak pemah mandi dan rnalas mengikulj kegiatan belajar di sekolah. Pelayanan yang diberikan kepada anak jalanan dengan meningkatkan kemampuan didnya (capaciry buildmg) melaiui pendidikan, pelatihan keterampilan dan pendidikan moral dan advokasi ini diupayakan untuk bisa mendorong dan menstimulasi supaya anak jalanan tersebut bisa mendapatkan hak dan perlindungan, dan bisa mcnampilkan penlaku positif sesuai dengan nonna dan etika yang ada di lingkungan masyarakatnya. Metode penclitian 'yang digunakan aclalah kualitatif, yang sifatnya deslcriptitl sehingga dalam pelaksanaannya tidak menguji suatu hipotesis. Unluk mendapatkan informasi yang lengkap dan utuh mcngcnai pelaksnaan pemberdayaan tcrhadap anak jalanan, dalam penelitian ini dilaksanakan wawancara mendalam dan pengamatan terhadap infonnan. Kemudian dianalisis secara kualitatif, ditafsirkan dan diintcrpretasikan terhadap data tersebut Sena ditarik implikasi teoritiknyan Data yang terkumpul selain disegikan dalam bentuk narasi juga disajikan dalam bentuk kutipan-kutipan langsung dari hasil wawancara dan observasi yang dilakukan kemudian dibuat pembahasannya. Hasil penelitian bahwa pelaksanaan pemberdayaan yang dilakukan belum memadai sesuai dengan harapan anak jalanan. Temyata masih ada hak dan kcbutuhan mereka yang masih bclum tcrpenuhi sesuai dengan hak mereka sebagai anak. diantara mereka masih dikendalikan kehidupannya oleh para preman jalnnan o\eh karena itu diantara anak jalanan masih belum bisa menentukan sendiri atas scgala pilihan dari kegiatannya dan diantara anak jalanan juga masih belum bisa memanfaatkan sumber lingkungan masyarakat. Untuk bisa mengikuti kegiatan yang ada di Iingkungan masyarakat sepertinya diantara anak jalanan masih ada batas tertentu dengan anggota masyarakat sekitamya. Mereka baru bisa memanfaatkan sumber yang hanya masih ada kailannya dengan pelaksanaan kegiatan yayasan Keadaan tersebut masih belum mcmbenikan peluang kepada anak jalanan untuk bisa rnemanfaatkan hak-haknya sebagai anak, bisa memanfaatkan sumber-sumber yang ada sccara maksinal dan belmn bisa mnencntukan sendiri apa yang meniadi pilihannya terutama yang berkaitan langsung dengan kegiatan yang dilakukan di Iingkungan masyarakat. Kesimpulan bahwa kehidupan jalanan yang nampaknya menyenangkan bagi anak jalanan ternyata penuh dengan tekanan-tekanan yang mengarah pada hilangnya kesempatan bagi anak untuk mendapatkan hak-haknya sebagai anak. Anal: masih dijadikan lahan untuk diekploitasi khususnya dalam bidang pekeljaan dan masih bclum rnendapatkan perlindungan tcrutama dalam menempati tempat linggal yang memadai yang rawan tcrhadap tindakan-tindakan kqiahatan serta penampilan perilaku negatif dan orang yang tidak benanggung jawab scpcrti para preman jalanan. Anak perlu dibcrikan keperoayaan untuk ikut 1erlibat dalam berbagai kegiatan dcngan memberikan kebebasan kepada mereka mmtuk menenlukan pilihan tenentu yang sesuai dengan keinginannya, hal tersebut dilakukan supaya pada diri anak tertanarn rasa tanggung jawab dan rasa percaya diri_ Anak jalanan juga perlu mendapalkan kcsempatan mmtuk mengembangakan kemampuan dirinya melalui pelaksanaan pendidikan, pelatihan keterampilam mauplm belajar berusaha dalam memanfaatkan sumbcr yang ada di lingkungan masyarakat.
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T6303
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
London: London Routledge , 1992
028.5 LIT
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Dirjen Hukum dan Perundang-undangan Departemen Kehakiman, 1998
345.081 IND s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library