Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Arifin Musthafa
"Efektifitas ECCT Electrical Capacitive Cancer Tomography untuk terapi kanker paru diselidiki dalam penelitian ini ECCT merupakan teknik terapi kanker menggunakan medan listrik statis dengan frekuensi 100 kHz dari sumber arus listrik bolak balik. ECCT menggunakan tegangan input 3V dan menghasilkan tegangan output 20 Vpp Rekonstruksi citra 2D dilakukan menggunakan software MATLAB R2009a Simulasi dilakukan berdasarkan metode elemen berhingga dengan menggunakan software COMSOL Multiphysics 3 5 untuk mengetahui besar nilai medan listrik yang efektif untuk terapi kanker paru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alat ECCT efektif pada daerah permukaan kanker paru paru karena terjadi peningkatan rasio permitivitas yang signifikan pada daerah interface antara 2 medium dan dipengaruhi juga oleh perubahan frekuensi dan tegangan. Sehingga pembunuhan sel kanker paru dapat dimulai dari permukaan Kata kunci ECCT medan listrik frekuensi tegangan kanker paru.
In this study the effectiveness of Electrical Capacitive Cancer Treatment ECCT in lung cancer therapy is being investigated ECCT is a technique of cancer treatment that uses electrostatic field from an AC current source with a frequency 100 kHz ECCT produces an AC output voltage of 20 Vpp from a DC input voltage of 3V 2D image reconstruction is done using MATLAB R2009a software. The simulation is carried out based on finite element method FEM using COMSOL Multyphysics 3 5 software to determine the optimal amount of electrical field for an effective lung cancer treatment. The simulation results show that ECCT device is effective at the surface area of lung cancer due to the significant increase of permittivity ratio at the interface between 2 medium and the change of frequency and voltage. So the killing of lung cancer cell can start from the surface of tissue Key words ECCT electric field frequency voltage lung cancer."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S44842
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Rachellya Volvo
"
ABSTRAKPemberian kemoterapi semakin meningkat sehingga perawat dituntut untuk memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam pemberian kemoterapi karena hal tersebut sangat bersiko tinggi baik bagi perawat tersebut maupun lingkungan. Penelitian ini menggunakan desain univariat deskriptif kuantitatif, sampel diambil di salah satu rumah sakit di Jakarta dengan memberikan kuisioner kepada perawat di ruang perawatan dewasa dengan total perawat sebanyak 103 orang tetapi yang bersedia menjadi responden sebanyak 90 responden. Tingkat pengetahuan tentang kemoterapi rendah terdapat pada usia 20 ? 25 tahun sebanyak 23 responden (59%) juga pada responden dengan lama kerja lebih dari 10 tahun sebanyak 17 responden (50%) hal tersebut disebabkan karena sebagian besar perawat tidak pernah mendapatkan informasi maupun mengikuti pelatihan tentang kemoterapi. Pentingnya bagi perawat meningkatkan pengetahuannya terutama tentang kemoterapi karena selain dapat meminimalkan resiko akibat selama tindakan penanganan kemoterapi.
ABSTRAKAdministration chemotherapy treatments has a drastic increase, so that the need for nursing staff?s ability and knowledge in the field of chemotherapy administration because it is high risk not only for the nurse who the administer of chemotherapy but also for the environment. A study recently conducted in a Jakarta hospital which included a questionnaire for 103 nursing staff, to which 90 persons responded, showed that 23 nurses (59 %) with age 20 ? 25 years old and 17 nurses (50%) more than 10 years of practical work experience had very little knowledge about chemotherapy treatment and its dangers. One cause of this could be the lack of ongoing training measures within that hospital, giving rise to potential health hazards associated with chemotherapy to the practicing nurses.
"
2016
S65030
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library